pelajaran, membimbing diskusi kelompok kecil, mengelola kelas, mengajar kelompok kecil dan perorangan.
Selain kedelapan keterampilan mengajar tersebut guru juga harus merencanakan pembelajaran dengan baik. Perencanaan pembelajaran yang baik
diperlukan untuk membuat kegiatan pembelajaran dapat berjalan dengan baik, disertai dengan berbagai langkah yang antisipatif guna memperkecil kesenjangan
yang terjadi sehingga kegiatan pembelajaran mencapai tujuan yang ditetapkan Uno 2006: 2. Perencanaan pembelajaran yang tersusun baik dapat membuat
kegiatan pembelajaran menjadi baik pula. Komponen merencanakan pembelajaran yaitu menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran, merancang media dan alat
peraga, merancang bahan ajar, dan membuat alat penilaian atau evaluasi.
2.1.7 Aktivitas siswa
Proses pembelajaran perlu memperhatikan keterlibatan siswa dalam peng- organisasian pengetahuan, siswa tersebut aktif atau pasif. Selain itu, siswa juga
harus aktif dalam mengikuti proses belajar melakukan sesuatu untuk mengubah tingkah laku dari yang tidak bisa menjadi bisa atau dari yang belum mengerti
menjadi lebih mengerti sebagai aktivitas dalam proses pembelajaran. Aktivitas siswa dalam belajar merupakan unsur yang sangat penting dalam menentukan
efektif tidaknya mengajar sehingga dapat mengembangkan potensi yang ada pada dirinya.
Proses pembelajaran dikatakan efektif apabila siswa secara aktif ikut ter- libat langsung dalam pengorganisasian dan penemuan informasi pengetahuan
sehingga mereka tidak hanya menerima secara pasif pengetahuan yang diberikan
oleh guru. Berdasarkan teori kognitif, menurut Dimyati dan Mujiyono 2002: 44 belajar menunjukkan adanya jiwa yang aktif, jiwa mengolah informasi yang di-
terima, tidak sekedar menyimpannya saja tanpa mengadakan transformasi.
Banyak jenis aktivitas yang dapat dilakukan oleh siswa selama mengikuti pembelajaran, sehingga para ahli mengadakan klasifikasi atas macam-macam
aktivitas tersebut. Dierich dalam Hamalik 2007: 172 membagi kegiatan belajar dalam 8 kelompok, ialah:
1 Kegiatan-kegiatan visual visual activities
Membaca, melihat gambar-gambar, mengamati eksperimen, demontrasi, pameran, dan mengamati orang lain bekerja atau bermain.
2 Kegiatan-kegiatan lisan oral activities
Mengemukakan suatu fakta atau prinsip, menghubungkan suatu kejadian, mengajukan pertanyaan, memberi saran, mengemukakan pendapat, wawancara,
diskusi, dan interupsi. 3
Kegiatan-kegiatan mendengarkan listening activities Mendengarkan penyajian bahan, mendengarkan percakapan atau diskusi
kelompok, mendengarkan suatu permainan, mendengarkan radio. 4
Kegiatan-kegiatan menulis writing activities Menulis kata-kata, membuat kalimat, menyusun kalimat-kalimat menjadi
paragraf, menulis cerita, menulis laporan, membuat rangkuman, dan mengerjakan tes.
5 Kegiatan-kegiatan menggambar drawing activities
Menggambar, membuat grafik, chart, diagram, peta, dan pola.
6 Kegiatan-kegiatan motorik motoric activities
Melakukan percobaan, memilih alat-alat, melaksanakan pameran, mem- buat model, menyelenggarakan permainan, menari, dan berkebun.
7 Kegiatan-kegiatan mental mental activities
Merenungkan, mengingat, memecahkan masalah, menganalisis, faktor- faktor, melihat hubungan-hubungan, dan membuat keputusan.
8 Kegiatan-kegiatan emosional emotional activities
Minat, membedakan, berani, tenang, dan lain-lain. Berdasarkan uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa aktivitas adalah
segala tingkah laku siswa saat mengikuti kegiatan pembelajaran baik yang bersifat fisik maupun mental. Aktivitas siswa merupakan hal yang salah satu hal yang
utama dalam pembelajaran. Merujuk pada salah satu pilar pendidikan “learning by doing” atau belajar berbuat, maka siswa seharusnya aktif dalam pembelajaran.
Sehingga aktivitas siswa merupakan indikator yang menentukan keberhasilan pembelajaran.
2.1.8 Keterampilan menulis aksara Jawa