Tabel 2.1
Kurikulum pelajaran bahasa Jawa kelas V semester 2
No Kompetensi Dasar
Materi pokok pembelajaran
1. Mendengarkan cerita rakyat.
Nyimak cerita rakyat. 2.
Mendeskripsikan benda sekitar. Nyebutake kawruh tetanen.
3. Membaca
indah misalnya
geguritan. Maca geguritan.
4. Menulis
kalimat sederhana
berhuruf Jawa
menggunakan pasangan.
Nulis pasangan aksara Jawa
2.1.5 Kualitas pembelajaran
2.1.5.1 Pengertian kualitas pembelajaran
Kualitas dapat dimaknai dengan istilah mutu atau keefektifan. Secara definitif, efektivitas dapat dinyatakan sebagai tingkat keberhasilan dalam men-
capai tujuan atau sasarannya Etzioni dalam Hamdani 2011: 194. Efektivitas belajar menurut Riyana 2006 adalah tingkat pencapaian tujuan pembelajaran,
pencapaian tujuan tersebut berupa peningkatan pengetahuan dan keterampilan serta pengembangan sikap melalui proses pembelajaran.
2.1.5.2 Indikator kualitas pembelajaran
Kualitas pembelajaran dapat juga dimaknai sebagai tingkat pencapaian tujuan pembelajaran, pencapaian tujuan tersebut berupa peningkatan pengetahuan
dan keterampilan serta pengembangan sikap melalui proses pembelajaran.
Indikator suatu pembelajaran dapat dikatakan berkualitas diperlukan penjelasan indikator-indikator peningkatan kualitas pembelajaran. Suparno dkk. 2004: 8
menjabarkan indikator-indikator pembelajaran berkualitas antara lain: 2.1.5.2.1
Perilaku pembelajaran pendidik atau guru Guru mempunyai peranan penting dalam terjadinya belajar yaitu sebagai
fasilitator, yang menyiapkan kondisi yang kondusif untuk belajar. Peran ini akan dapat dilaksanakan dengan baik jika guru mampu menguasai materi pembelajaran
dengan baik, memahami karakteristik dan kebutuhan siswa, mengelola pem- belajaran yang mendidik, serta mengembangkan kepribadian dan keprofesional-
annya. 2.1.5.2.2
Perilaku dan dampak siswa Siswa yang siap belajar di sekolah, idealnya memiliki motivasi yang
tinggi, sehingga pada akhirnya mampu mencapai tujuan belajarnya. Agar siswa dapat mencapai tujuan belajarnya secara efektif, ada beberapa syarat yang harus
dipenuhi, yaitu motivasi, kesiapan belajar, serta tradisi dan keterampilan belajar. 2.1.5.2.3
Iklim pembelajaran Situasi belajar atau disebut juga iklim kelas, mengacu pada suasana yang
terjadi ketika pembelajaran berlangsung, dan lebih luas lagi kepada interaksi antara guru-siswa-siswa, baik di dalam maupun di luar kelas. Belajar akan ber-
langsung secara efektif dalam situasi yang kondusif. 2.1.5.2.4
Materi pembelajaran Proses pembelajaran yang ideal tentunya memiliki keseimbangan antara
materi pembelajaran dari sisi keluasan dan kedalamannya dibandingkan dengan
waktu yang tersedia, dan kompetensi yang harus dicapai. Begitu juga waktu yang tersedia seyogyanya mampu mengakomodasikan penyajian materi pembelajaran
yang sistematis dan kontekstual, serta mengakomodasikan partisipasi aktif siswa semaksimal mungkin.
2.1.5.2.5 Media pembelajaran
Pemanfaatan media pembelajaran dikaitkan sangat erat dengan peningkat- an kualitas pembelajaran yang diharapkan. Pemanfaatan media oleh guru diharap-
kan dapat menciptakan pengalaman belajar yang lebih bermakna, memfasilitasi proses interaksi antara siswa dengan guru, siswa dengan siswa, serta memperkaya
pengalaman belajar siswa. 2.1.5.2.6
Sistem pembelajaran Upaya pencapaian pembelajaran berkualitas menuntut agar lembaga dan
proses pendidikan yang berlangsung di dalamnya menjadi transparan bagi komunitas di sekitarnya dan pihak-pihak berkepentingan. Satu sisi, pencapaian
kualitas dalam pembelajaran merupakan tanggung jawab profesional seorang guru, misalnya melalui penciptaan pengalaman belajar yang bermakna bagi siswa
dan pemanduan siswa untuk mencapai hasil belajar maksimal yang dicapai. Berdasarkan pengertian tentang kualitas pembelajaran tersebut, maka pe-
neliti menyimpulkan bahwa yang dimaksud kualitas pembelajaran adalah kondisi optimal dari keterkaitan sistemik antar indikator-indikator yang menciptakan
proses dan hasil belajar sesuai dengan tujuan pembelajaran. Indikator kualitas pembelajaran meliputi perilaku pembelajaran guru, perilaku dan dampak belajar
siswa, iklim pembelajaran, materi pembelajaran, media pembelajaran, dan sistem pembelajaran.
Variabel dalam penelitian ini sekaligus indikator adalah: 1 keterampilan guru; 2 aktivitas siswa; dan 3 hasil belajar siswa yang berupa keterampilan
menulis kalimat beraksara Jawa.
2.1.6 Keterampilan guru