anggota juga dipengaruhi oleh faktor lain diantaranya seperti: status, kekuasaan, reputasi, dan tujuan-tujuan
lainnya” Sunarto, 2006:37-38. Berdasarkan penjelasan-penjelasan diatas dapat ditarik kesimpulan
motivasi adalah dorongan yang timbul karena adanya kebutuhan yang ingin dipenuhi dalam melakukan kegiatan. Sedangkan berkoperasi adalah dorongan yang
timbul karena adanya kebutuhan yang ingin dipenuhi melalui berusaha atau bekerja dengan jalan koperasi.
Sedangkan yang dimaksud dengan motivasi berkoperasi dalam penelitian ini adalah kekuatan, baik dari dalam maupun dari luar yang mendorong seseorang
untuk mencapai tujuan tertentu yang telah ditetapkan sebelumnya, dorongan tersebut terdapat dalam diri seseorang untuk berusaha mengadakan perubahan
tingkah laku yang lebih baik dalam memenuhi kebutuhannya.
2.6 Penelitian Terdahulu
Penelitian yang dilakukan Kiswanto Hadi 2010, dengan judul “Pengaruh
Pelayanan, Motivasi Berkoperasi, Dan Lokasi Usaha Terhadap Partisipasi Anggota KUD Mino Saroyo Kabupaten Cilacap”. Kesimpulan yang diambil dari penelitian
ini adalah pelayanan yang diberikan KUD Mino Saroyo tergolong baik dengan nilai rata-rata sebesar 73,18. Motivasi berkoperasi dari para anggota KUD Mino
Saroyo tergolong baik dengan nilai rata-rata sebesar 64. Lokasi usaha tergolong baik dengan nilai rata-rata 64. Partisipasi anggota KUD Mino Saroyo juga
termasuk dalam kategori baik dengan nilai rata-rata 65,18. Dengan demikian, pelayanan menjadi faktor yang paling baik dalam KUD Mino Saroyo dibandingkan
yang lain. Pelayanan, motivasi berkoperasi, dan lokasi usaha secara bersama-sama berpengaruh terhadap partisipasi anggota sebesar 42,8 sedangkan sisanya 57,2
dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. Secara parsial ada pengaruh signifikan pelayanan terhadap partisipasi anggota dengan
koefisien sebesar 0,312 motivasi berkoperasi terhadap partisipasi anggota dengan koefisien sebesar 0,268 dan pengaruh lokasi usaha terhadap partisipasi anggota
dengan koefisien sebesar 0,249. Penelitian yang dilakukan Kemal Budi Mulyono 2009, dengan judul
Pengaruh Manajerial Pengurus dan Pelayanan terhadap Partisipasi Anggota Koperasi Pegawai Republik Indonesia KPRI Bhakti Praja Provinsi Jawa Tengah.
Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah kemampuan manajerial pengurus KPRI Bhakti Praja tergolong baik, namun pelayanan dan partisipasinya
kurang baik. Pengaruh kemampuan manajerial pengurus dan pelayanan koperasi secara simultan 56,6 sedangkan sisanya 43,4 partisipasi anggota KPRI Bhakti
Praja dipengaruhi faktor-faktor lain yang tidak diungkap dalam penelitian. Hasil uji F menyatakan tingginya pengaruh kemampuan manajerial pengurus dan pelayanan
koperasi terhadap partisipasi anggota KPRI Bhakti Praja hasil penghitugan yang dilakukan diperoleh 63.153 dan signifikasinya kurang dari 0,05 yang berarti bahwa
model tersebut signifikan dan dari hasil perhitungan tersebut terdapat pengaruh positif antara kemampuan manajerial pengurus dan pelayanan koperasi terhadap
partisipasi anggota KPRI Bhakti Praja Provinsi Jawa Tengah. Besarnya pengaruh parsial kemampuan manajerial pengurus X1 terhadap partisipasi anggota KPRI
Bhakti Praja Provinsi Jawa Tengah sebesar 50,69 dan pengaruh parsial pelayanan koperasi X2 terhadap partisipasi anggota KPRI Bhakti Praja Provinsi
Jawa Tengah sebesar 5.85. Uji signifikasi secara parsial menunjukkan bahwa untuk variabel kemampuan manajerial pengurus, pelayanan koperasi di bawah nilai
taraf signifikasi auat kurang dari 0,05 yang menjelaskan bahwa variabel tersebut secara parsial signifikan berpengaruh pada partisipasi anggota koperasi.
Penelitian yang dilakukan Achmad Hendra Setiawan dalam Jurnal Dinamika Pembangunan Volume 1 Nomor 1 Tahun 2004, dengan judul
Peningkatan Partisipasi Anggota Dalam Rangka menunjang Pengembangan Usaha Koperasi. Disimpulkan bahwa partisipasi aktif dari para anggota sangat diperlukan
bagi pengembangan usaha koperasi, karena tanpa partisipasi anggota koperasi tidak akan dapat bekerja secara efektif dan efisien.
Penelitian yang dilakukan jajang W. Mahri 2004 dengan judul Pelayanan dan Manfaat Koperasi, serta Pengaruhnya terhadap Partisipasi Anggota.
Disimpulkan bahwa pelayanan dan manfaat koperasi berpengaruh positif terhadap tingkat partisipasi anggota KOPTI Tasikmalaya, diperoleh nilai F statistic 185,075
seangkan F tabel 0,05 278 diperoleh 3,11. Hal ini menunjukkan bahwa F tabel F statistic yaitu 3,11 185,075 artinya Ho ditolak dan H1 diterima. Pada
persamaan regresi ganda tersebut ternyata koefisien arah regresi tersebut signifikan atau memiliki mana yang kuat. Seteleh dikonfirmasikan maka diperoleh nlai
R=0,839 dan R
2
=0,705 dan R
2
yang disesuaikan 0,701. Ini mengandung arti bahwa perubahan yang terjadi pada partisipasi anggota 70,5 dipengaruhi oleh pelayanan
dan manfaat koperasi, sedangkan sisanya 29,5 dipengaruhi oleh faktor lain. Jurnal FPIPSPendidikan Ekonomi UPI.Hml.1-5.
Jurnal penelitian oleh Emil Fatmala 2014 yang berjudul Menganalisis Hubungan antara Kinerja, Partisipasi, dan Manfaat Bagi Anggota KUD Puspa
Mekar. Hasil penelitan menunjukkan bahwa manfaat sosial lebih memberikan pengaruh terhadap partisipasi daripada manfaat ekonomi. Hal ini menunjukkan
bahwa anggota KUD Puspa Mekar sudah memiliki loyalitas yang tinggi terhadap koperasi.hal tersebut mengindikasikan bahwa anggota KUD Puspa Mekar
sabaiknya dapat menjalankan unit usahanya secara mandiri.kemandirian KUD Puspa Mekar akan semakin memberikan manfaat yang lebih besar terhadap
anggota dan akan meningkatkan kesejarteraan anggota, yang diimbangi dengan kesiapan dari sumber daya manusia dan keuangannya.
2.7 Kerangka Berfikir Penelitian