Pengukuran suhu meliputi suhu udara lingkungan, suhu bagian bawah ketel, suhu lapisan film bagian bawah ketel, suhu dinding ketel, suhu
lapisan film dinding ketel, suhu tutup ketel, suhu lapisan film tutup ketel, suhu air pemanas, suhu uap masuk kondensor, suhu air pendingin masuk,
suhu air pendingin keluar, dan suhu destilat. Untuk masing-masing pengukuran suhu dilakukan setiap 3 menit sekali
untuk proses ekstraksi dan destilasi. Pengukuran dilakukan menggunakan thermocouple
tembaga dan recorder digital. Untuk mengukur suhu permukaan luar alat, thermocouple ditempelkan langsung ke permukaan
yang bersangkutan dan untuk mengukur suhu udara di sekitar permukaan film, thermocouple dipasang menggantung sejauh ± 2 cm dari permukaan
yang bersangkutan.
4. Pengukuran Waktu
Pengukuran waktu meliputi waktu pengeringan bahan dari kadar air awal sampai kadar air yang diinginkan, waktu yang diperlukan selama proses
ekstraksi dan waktu yang diperlukan selama proses destilasi. Waktu ekstraksi dan waktu destilasai dihitung dengan mencatat waktu pada saat
dimulai dan dihentikannya proses.
5. Volume Air Pemanas
Volume air pemanas dicari dengan menggunakan takaran. Volume air diperlukan untuk mengetahui massa air pemanas yang diperlukan.
6. Kebutuhan Energi Listrik
Kebutuhan energi listrik dilakukan setiap 3 menit sekali pada proses ekstraksi dan proses destilasi.
7. Kebutuhan Air Pendingin
Kebutuhan air pendingin untuk mengkondensasi uap heksan dihitung berdasarkan banyaknya air yang digunakan selama proses destilasi dengan
cara menghitung debit air keluar kondensor selama proses destilasi.
D. DESKRIPSI ALAT PENYULING MINYAK ATSIRI
Secara garis besar mesin terdiri dari ruang ekstraksi sekaligus ruang penyulingan, ruang pemanas air, kontrol panel dan heater electric, pipa uap
dan kondensor.
Gambar 6. Bagian-Bagian Alat Penyuling Minyak Alpukat 1. Wadah Chamber Ekstraksi dan Destilasi
Wadah ini berfungsi sebagai ruang atau ruang untuk mengambil ekstraksi minyak dalam alpukat dengan menggunakan pelarut heksan
dan penyulingan destilasi heksan dari misela. Wadah terbuat dari lembaran steinless steel yang dibuat berbentuk panci, diameter dalam
200 mm dengan tebal bahan 1 mm dan tinggi 193 mm. 2.
Ketel Berfungsi sebagai wadah tempat air pemanas pada proses ektraksi dan
destilasi. Berbentuk silinder sepanjang 440 mm dan alas berbentuk setengah bola dengan diameter 243 mm. Ruang ini terbuat dari bahan
stainless steel setebal 5 mm.
3. Kontrol Panel Terdiri dari kontaktor, thermocouple dan kontrol suhu, bel serta
kontrol waktu. Kontrol suhu menjaga agar suhu di ruang ekstraksi dan destilasi terjaga sesuai dengan suhu yang diinginkan. Bila suhu ruang
berada di atas suhu yang diinginkan kontaktor akan mematikan pemanas 5
6 1
2 4
3
dan sebaliknya. Kontrol waktu berfungsi sebagai pengatur waktu keluarnya bunyi dari bel sebagai pengingat.
4. Pemanas Elektrik Heater Pemanas berfungsi sebagai penghasil panas. Panas dari heater
digunakan untuk memanaskan air yang kemudian dikonduksikan ke wadah chamber ekstraksi dan destilasi yang akan diteruskan untuk memanaskan
campuran alpukat dan heksan pada proses ekstraksi dan misela pada proses destilasi. Pemanas menggunakan sumber tegangan AC dengan
tegangan 220 V. 5. Pipa Uap
Terpasang di antara tutup ketel dan kondensor. Terbuat dari bahan stinless steel
, mempunyai panjang 465 mm dengan diameter luar 21.6 mm, di bagian ujung yang menuju kondensor dipasangi keran dan mur
penyambung atau pemutus pipa dari ruang air pemanas ke kondensor. 6. Kondensor
Berfungsi sebagai pengembun uap heksan selama proses destilasi berlangsung. Aliran uap dan aliran air pendingin saling berlawanan.
Gambar 7. Foto Alat Penyuling Minyak Atsiri.
E. TAHAPAN PERCOBAAN