Tentukan Tema Berbahasa Indonesia dengan Efektif Kelas 11 Erwan Juhara Eriyandi Budiman Rita Rochayati 2009

141 141 Menelaah Teks Drama Domba-Domba Revolusi Karya B. Soelarto Di luar kedengaran ledakan peluru. Politikus dan pedagang buru-buru rebah tiarap ke lantai. Petualang bersikap tenang saja juga senyum mencibir melihat kelakuan kedua lelaki yang sama ketakutan tiarap di lantai. Suara ledakan hilang. Petualang buru-buru menggamit kedua orang itu, memberi isyarat agar mereka bangkit. Keduanya sama bangkit dengan wajah masih me ngandung rasa cemas. Politikus sambil meng usapi debu pada pakaiannya dengan rasa geram matanya melotot memandang ke arah perempuan, yang dibalas dengan cibiran. Pe- dagang buru-buru ambil cangkir wedang, terus diminum sisa-sisa isinya sampai tandas. Politikus : Baik Nona, kali ini kau menang. Tapi tunggu sebentar lagi ya. Kau akan rasakan menghina seorang fungsionaris yang berkuasa besar seperti aku ini. Nona, sekali aku beri instruksi menutup losmen Drama bermakna karangan yang ditulis dalam bentuk per- cakapan atau dialog dan sengaja disiapkan untuk dilakon kan. Drama sering juga disebut tonil Belanda: toneel atau sandiwara Jawa. Percakapan dan tanya jawab antara pelaku disebut dialog. Dialog dapat memperkenalkan watak tokoh-tokohnya dan mene- rangkan isi naskah. Selain itu, dialog berisi kata-kata atau kalimat yang diucapkan oleh tokoh kepada tokoh lain itu memuat peristiwa dan pokok pembicaraan yang ingin diungkap kan pengarang. Tokoh- tokoh diciptakan sebagai pelaku cerita. Karakter to- koh-tokohlah yang menggerakkan cerita dalam drama. Karakter yang ditampilkan, misalnya, pemberani, penakut, jahat, serakah, dan sebagainya. Karakter juga dapat berkaitan dengan tema. Misalnya, tema percintaan akan memunculkan karakter yang gagah, heroik, lembut, dan dengki. Penciptaan watak tokoh bisa secara tidak langsung, yaitu melalui tindakan dan ucapan tokoh secara dramatik dan dapat secara langsung melalui percakapan tokoh lain analitik. Selain tokoh, unsur lain yang tidak kalah pentingnya adalah latar setting. Latar turut mendukung suasana dan tema drama. Misalnya, latar sebuah penjara akan membangun suasana yang suram, dingin, dan mencekam. Tema yang dapat dikaitkan dengannya, yaitu tentang kejiwaan, kejahatan, politik, atau sosial kemasyarakatan. Untuk menelaah komponen teks drama, simaklah baik-baik teks berikut. Menelaah Komponen Menelaah Komponen Kesastraan dalam Teks Kesastraan dalam Teks Drama Drama D Pelajaran ini bertujuan agar Anda dapat : • memahami aspek- aspek dalam teks drama; • menganalisis unsur- unsur kesastraa dalam drama. Tujuan Belajar 142 142 Berbahasa Indonesia dengan Efektif untuk Kelas XI Program Bahasa ini, tidak tunggu besok tidak lusa Nona akan kehilangan rumah ini. Dan Nona akan diusir seperti Nona telah mengusir kami. Perempuan : Oo... Tuan mau tunjukkan taring, ha? Silakan tuan. Dibakar pun rumah milikku ini aku tidak akan mengeluh. Politikus jadi gemetar mulutnya karena dibakar amarahnya. Tapi sebelum ia sempat bicara, si Petualang cepat melerai. Petualang : Sudahlah, Pak. Sia-sia saja me- ladeni perempuan macam begitu. Perempuan : Alangkah hebatnya ucapanmu itu ya Tuan Tabib obat kuat Apa maksud tuan dengan perkataan perempuan macam begitu hah? Petualang : Nona sudah cukup pengalaman. Sudah bisa menafsirkan sendiri dengan tafsiran yang setepat- tepat nya. Perempuan : Hah, alangkah sayangnya bahwa tuan-tuan yang mengaku manusia- manusia terhormat, tidak tahu cara menilai kehormatan diri pribadi. Politikus : Cukup Bicara Nona sudah ke- lewat batas susila Perempuan : Alangkah lucunya tuan bersikap sok-susila. Apa tuan sudah lupa kemarin malam? Tuan berbuat apa, hah? Tuan membujuk aku dengan janji-janji muluk, agar aku menjadikan losmen ini satu pe rusahaan bordil atasan. Dan agar aku suka jadi selir tuan secara tidak resmi.... Politikus : Itu aku protes Nona telah dengan cara sengaja menyalah- tafsir kan pem bicaraanku ke- maren malam itu. Nona sekarang mau meng intimidasi aku dengan tujuan peme rasan. Nona mau main intrik ya Awas, Nona akan kutuntut Perempuan : Besok boleh, sekarang boleh juga. Tuan boleh protes seribu kali. Politikus menghantamkan ke- palan tangan satunya ke atas meja. Sebelum ia sempat menjawab, si Pe dagang mendahului. Pedagang : Ingat Nona Bapak ini seorang pejabat tinggi yang menguasai seluruh wilayah ini. Bapak ini punya kuasa dan wewenang yang sangat besar. Jangan Nona meng- umbar bicara mentang-mentang ..... Perempuan : Mentang-mentang apa? Aku tidak peduli siapa tuan-tuan itu. Di mataku, tuan-tuan tidak lebih dari lelaki biasa. Yang sok alim, sok susila. Yang dengan segala akal bulusnya pintar main sandiwara untuk menghormatkan per- buatan isengnya yang sama sekali tidak terhormat Pedagang : Suara Nona seperti guntur Perempuan : Peduli apa Ini dalam rumahku sendiri. Sekalipun sekarang ada bom jatuh kemari karena teriakan- teriakanku, aku tidak peduli lagi, pula bukankah tuan-tuan sendiri yang memulai sengketa ini. Pedagang : Celaka sudah Perempuan ini sudah tidak waras. Perempuan : Pikiran tuan sendiri bagaimana hah? Waras? Kalau tuan waras, kenapa malam lusa kemaren tuan ngluyur coba-coba masuk ke kamarku. Mau apa tuan kalau begitu? Sumber: Naskah drama Domba-Domba Revolusi, 1962 Dari cuplikan tersebut, Anda mengetahui bahwa drama Domba- Domba Revolusi tokoh-tokohnya terdiri atas empat orang, yaitu Perempuan, Politikus, Petualang, dan Pedagang.