Periode 1920 atau Masa Balai Pustaka Pada tahun 1908, pemerintah Belanda mendirikan lembaga

227 227 Memahami Drama 1 Bentuk puisi, di antaranya: a Rindu Dendam karya Y.E. Tatengkeng 1934 b Tebaran Mega karya St. Takdir Alisjahbana 1936 c Nyanyi Sunyi karya Amir Hamzah 1937 d Jiwa Berjiwa karya Armijn Pane 1939 e Gamelan Jiwa karya Armijn Pane 1940 f Buah Rindu karya Amir Hamzah 1941 2 Bentuk prosa, di antaranya: a Tak Putus Dirundung Malang karya Sutan Takdir Alisjahbana 1929 b Dian yang Tak Kunjung Padam karya Sutan Takdir Alis jahbana 1932. c Mencari Pencuri Anak Perawan karya Suman Hasibuan 1932 d Pertemuan Jodoh karya Abdul Muis 1933 e Kalau Tak Ada Untung karya Selasih 1933 f Kehilangan Mestika karya Hamidah 1935 g Layar Terkembang karya St. Takdir Alisjahbana 1936 i Sukreni Gadis Bali karya I. Panji Tisna 1938 j Neraka Dunia karya St. Iskandar 1937 k Di Bawah Lindungan Kabah karya Hamka 1938 m Tenggelamnya Kapal van Der Wijck karya Hamka 1938 n Belenggu karya Armijn Pane 1940

c. Periode 1942 Zaman Jepang Karya sastra pada masa ini ada dua corak, yaitu karya sastra

dan pengarangnya resmi di bawah naungan Pusat Kebudayaan Jepang dengan istilah kompromis. Mereka mencipta sesuai dengan batas-batas yang ditentukan Pusat Kebudayaan. Sastrawan kelihatan kehilangan pegangan, tetapi mereka mencari jalan baru untuk mengatakan sesuatu. Cara yang tidak berbahaya, tetapi cita-cita terlaksana. Melalui cara ini, banyak karya sastra yang bercorak simbolik. Pengarang-pengarang dan karya-karyanya yang timbul pada masa Jepang ini adalah: 1 Usmar Ismail karyanya Kita Berjuang, Diserang Rasa Merdeka, Api, Citra, dan Liburan Seniman. 2 Rosihan Anwar karyanya berupa puisi yang berjudul Lukisan kepada Prajurit. 3 Maria Amin karyanya Tinjaulah Dunia Sana; Dengarlah Keluhan Pohon Mangga; Penuh Rahasia.

3. Sastra Indonesia Masa Perkembangan 1945–Sekarang

Pada masa ini, Indonesia sudah merdeka sehingga tidak bergantung lagi kepada bangsa lain dan tentunya berpengaruh terhadap perkembangan karya sastra pada masa itu. Buah Rindu, salah satu kumpulan puisi karya Amir Hamzah. Gambar16.3 Gambar16.3 Sumber: Sampul buku Buah Rindu 228 228 Berbahasa Indonesia dengan Efektif untuk Kelas XI Program Bahasa

a. Periode 1945

Pengarang yang ikut memperjuangkan Indonesia merdeka pada waktu itu adalah Chairil Anwar, Idrus, Asrul Sani, Usmar Ismail dan masih banyak lagi. Rosihan Anwar memberikan nama kepada mereka sebagai pengarang Angkatan ‘45 yang dimuat dalam majalah Siasat yang menjadi pelopor dalam bidang puisi Chairil Anwar, seniman dalam bidang prosa adalah Idrus. Karya sastra Angkatan ‘45 mempunyai ciri-ciri tertentu, misalnya bentuknya agak bebas dan isinya bercorak realitas. Pujangga yang menjadi penghubung dalam masa ini kalau dilihat dari karyanya adalah Armijn Pane dan El Hakim. Karya-karya Angkatan ‘45 dipengaruhi pujangga-pujangga Belanda dan dunia, misalnya Rusia, Italia, Prancis, dan Amerika. Karya-karya mereka berupa sajak, novel, drama, dan cerpen. Sajak yang dihasilkan berisi akibat peperangan dan perjuangan gerilya, dan isi cerpennya menggambarkan peri kehidupan manusia. Karya sastra dan pengarangnya pada masa Angkatan ‘45, di antaranya: 1 Chairil Anwar karyanya Kerikil Tajam, dan Deru Campur Debu. 2 Idrus karyanya Surabaya dan Dari Ave Maria ke Jalan Lain ke Roma. 3 Asrul Sani karyanya Tiga Menguak Takdir, bentuk cerpennya: Panen , Bola Lampu; Museum; Perumahan bagi Fadrija Navari, Si Penyair Belum Pulang, Sahabat Saya Cordiza, Beri Aku Rumah, Surat dari Ibu, Elang Laut, dan Orang dalam Perahu. 4 Usmar Ismail karyanya Permintaan Terakhir cerpen, Asoka Mala Dewi cerpen, Puntung Berasap kumpulan sajak, Sedih dan Gembira kumpulan drama, Mutiara dari Nusa Laut drama, Tempat yang Kosong, Mekar Melati, Pesanku sandiwara radio, dan Ayahku Pulang sandiwara saduran.

b. Periode 1950

Periode ini hanya kelanjutan dari Angkatan ‘45 dengan ciri- ciri sebagai berikut. 1 Pusat kegiatan sastra telah meluas ke seluruh pelosok Indonesia tidak hanya terpusat di Jakarta atau Yogyakarta. 2 Kebudayaan daerah lebih banyak diungkapkan demi mencapai perwujudan sastra nasional Indonesia. 3 Penilaian keindahan dalam sastra tidak lagi didasarkan pada kekuasaan asing, tetapi kepada peleburan antara ilmu dan pengetahuan asing berdasarkan perasaan dan ukuran nasional. Salah Asuhan, salah satu novel karya Abdoel Moeis. Gambar 16.4 Gambar 16.4 Sumber: Sampul novel Salah Asuhan