3.5 Kriteria Inklusi dan Ekslusi
3.5.1 Kriteria Inklusi
1. Penderita angina pektoris stabil yang dilakukan tindakan angiografi
koroner. 2.
Rentang usia 40 tahun sampai dengan 75 tahun. 3.
Bersedia mengikuti penelitian.
3.5.2 Kriteria Ekslusi
1. Pasien dengan gagal jantung kongestif.
2. Pasien dengan riwayat serangan koroner akut dala 1 bulan terakhir.
3. Pasien yang telah menjalani tindakan intervensi koroner perkutan
sebelumnya. 4.
Pasien dengan penyakit jantung katup yang signifikan. 5.
Pasien dengan penyakit pembuluh darah perifer yang bergejala. 6.
Pasien yang telah menjalani bedah pintas koroner sebelumnya. 7.
Pasien dengan penyakit jantung kongenital. 8.
Pasien dengan penyakit ginjal kronik. 9.
Adanya bukti infeksi atau inflamasi pada pemeriksaan darah leukosit 11.000 mm.
10. Pasien dengan anemia Hb 12 mgdl.
11. Pasien dengan penyakit keganasan.
12. Pasien dengan indeks masa tubuh IMT 42.
13. Pasien menolak untuk ikut dalam penelitian.
3.6 Persetujuan Informed Consent
Universitas Sumatera Utara
Semua subjek penelitian akan diminta persetujuan setelah dilakukan penjelasan terlebih dahulu mengengai alasan, tujuan dan metode penelitian ini
dilakukan.
3.7 Etika Penelitian
Penelitian ini disetujui oleh Komite Etis Kesehatan dari Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara.
3.8 Cara Kerja dan Alur Penelitian
Semua pasien mempunyai keluhan nyeri dada atau angina equivalent. Penelti memeriksa rekam medis pasien untuk melihat anamnesis, pemeriksaan fisik dan
pemeriksaan laboratorium untuk menegakkan diagnosa angna pektoris stabil, data
dasar dicatat secara lengkap.
Pemeriksaan darah lengkap dan pemeriksaan darah lainnya diambil 1 atau 2 hari sebelum tindakan angiografi dilakukan. Pemeriksaan darah lengkap dihitung
dengan menggunakan mesin. Atherosklerosis koroner dihitung dengan menggunakan gensini score, skoring ini menghitung sumbatan pada arteri koroner 1 untuk
sumbatan 1-25, 2 untuk sumbatan 26-50, 4 untuk sumbatan 51-75, 8 untuk sumbatan 76-90, 16 untuk sumbatan 91-99, dan 32 untuk sumbatan total dan
dikalikan dengan angka konstanta yang didasarkan pada posisi anatomi dari lesi. Pasien dengan gagal jantung kongestif, riwayat serangan koroner akut dalam 1
bulan terakhir, telah menjalani intervensi koroner perkutan sebelumnya, penyakit katup jantung yang signifikan, penyakit pembuluh darah perifer yang bergejala TIA,
stroke, kaludikasio intermiten atau amputasi, telah menjalani bedah pintas koroner, penyakit jantung kongenital, penyakit ginjal kronik, bukti adanya infeksi atau
inflamasi leukosit 11.000 mm, anemia Hb 12 mgdl, penyakit keganasan dan
indek masa tubuh IMT 42 dikeluarkan dari penelitian ini.
Universitas Sumatera Utara
3.9 Identifikasi Variabel