2.3.1 Efisiensi usaha penangkapan ikan
Menelaah masalah efisiensi, pada hakekatnya tidak dapat dipisahkan dengan prinsip dasar dari teori ekonomi, yaitu bagaimana menghasilkan tingkat keluaran
output tertentu dengan menggunakan masukan input seminimal mungkin, atau sebaliknya bagaimana menghasilkan tingkat keluaran yang semaksimal mungkin
dengan menggunakan sejumlah masukan tertentu. Apabila prinsip diatas diterapkan dalam suatu proses produksi seperti usaha penangkapan ikan, maka ini
berarti kita berusaha mencapai suatu efisiensi penggunaan faktor produksi. Menurut Saragih 1980, terdapat 3 tiga pendekatan yang dapat dilakukan
didalam mempelajari efisiensi suatu usaha, yaitu melalui pendekatan efisiensi harga allocative efficiency; pendekatan efisiensi teknik technical efficiency dan
yang terakhir adalah melalui pendekatan kombinasi antara efisiensi harga dan efisiensi teknik. Farrel 1954 yang dikutip Suyasa 1989 mengemukakan
bahwa efisiensi teknik adalah mengukur tingkat keluaran yang dicapai pada tingkat penggunaan masukan tertentu, sedangkan efisiensi harga adalah mengukur
keberhasilan dalam mengalokasikan masukan untuk mencapai keuntungan maksimum. Selanjutnya, kombinasi antara efisiensi teknik dan efisiensi harga
menunjukkan efisiensi ekonomi suatu perusahaan. Secara empiris hampir seluruh nelayan merupakan penerima harga price
taker, baik dalam pasar masukan input maupun pasar keluaran output, sehingga daya tawar bergaining position nelayan di pasar sangat rendah.
Denga n kondisi seperti ini, maka para nelayan cendrung mengejar efisiensi teknis didalam upaya memaksimumkan produktivitasnya. Disamping itu, secara
empiris juga diketahui bahwa sekalipun nelayan mempergunakan paket teknologi yang sama, didalam melakukan kegiatan penangkapan di perairan yang sama dan
pada musim yang sama, akan tetapi keragaman didalam produktivitas selalu muncul. Hal ini disebabkan oleh karena hasil yang dicapai pada dasarnya
merupakan resultante bekerjanya demikian banyak faktor, baik yang dapat dikendalikan internal maupun yang tidak dapat dikendalikan eksternal. Oleh
karena diluar kendalinya, maka prilaku faktor eksternal dianggap tetap given. Sementara faktor internal pada umumnya berkaitan erat dengan kapabilitas
manajerial dari usaha penangkapan ikan yang dilakukan. Faktor ini meliputi penguasaan teknologi penangkapan ikan dan penanganan hasil tangkapan serta
kemampuan nelayan didalam mengakumulasikan serta mengolah informasi yang relevan, sehingga pengambilan keputusan yang dilakukannya menjadi tepat.
2.3.2 Pendapatan nelayan