Analisis keberlanjutan perikanan pelagis kecil

60 analisis ini, dikembangkan atribut-atribut yang relevan dengan kondisi di lokasi penelitian.

3.5.5 Analisis kebijakan pembangunan perikanan pelagis kecil

Pendekatan yang dipergunakan dalam melihat prioritas kebijakan untuk perikanan pelagis kecil ini adalah melalui analisis perbandingan antara faktor eksternal yang terdiri dari peluang opportunities dan ancaman threats dengan faktor internal, yang terdiri dari kekuatan strengths dan kelemahan weaknesses. Bentuk analisis ini lebih dikenal dengan sebutan SWOT yang merupakan singkatan dari Strengths, Weaknesses, Opportunities dan Threats Soesilo, 2000 dan Rangkuti, 2005. Disamping itu, bentuk analisis ini dipilih karena dapat dipakai untuk mengekstrapolasi masa depan, multiguna dan sederhana serta sesuaicocok dengan teknik lain seperti delphi, brainstorming, time series, regression dan analitical hierarchic process AHP. 4 PERIKANAN PELAGIS KECIL YANG BERBASIS DI PANTAI UTARA JAWA

4.1 Pendahuluan

4.1.1 Latar belakang

Potensi ikan laut Indonesia diperkirakan sebesar 6,4 juta ton per tahun, dimana sekitar 73,43 persen atau 4,7 juta ton diantaranya adalah dari kelompok ikan pelagis, baik itu ikan pelagis besar maupun ikan pelagis kecil. Potensi ikan pelagis kecil adalah sekitar 3,6 juta ton per tahun atau 56,25 persen dari potensi ikan secara keseluruhan. Ikan pelagis kecil ini tersebar di 9 sembilan Wilayah Pengelolaan Perikana n WPP, dengan tingkat pemanfaatan yang bervariasi. Namun demikian, secara nasional potensi ikan ini baru dimanfaatkan sekitar 49,50 persen. Produksi perikanan tangkap Indonesia dalam 10 tahun terakhir telah mengalami pertumbuhan rata-rata 4,30 persen pertahun, yaitu dari 3.416.309 ton pada tahun 1995 menjadi 4.691.796 ton pada tahun 2004 Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap, 2006. Dari produksi perikanan tangkap pada tahun 2004, sekitar 4.320.241 ton diantaranya berasal dari kegiatan penangkapan di laut dan 308.693 ton sisanya dihasilkan dari kegiatan penangkapan di perairan umum. Angka produksi ini telah memberikan sumbangan sebanyak 78,96 persen dari produksi perikanan nasional yang besarnya 5.545.150 ton pada tahun yang sama. Dari 4.320.241 ton produksi kegiatan penangkapan ikan di laut pada tahun 2004, sekitar 754.345 ton diantaranya atau 16,08 persen didaratkan oleh nelayan di pelabuhan-pelabuhan perikanan yang berada disepanjang pantai utara Jawa. Komposisi produksi perikanan tangkap yang didaratkan di pantai utara Jawa ini terdiri dari ikan pelagis kecil 443.892 ton 56,53 , ikan pelagis besar 20.412 ton 2,60 , ikan demersal 124.512 ton 15,86 , ikan karang 18.865 ton 2,40,