Waktu dan Lokasi Penelitian

55 pertimbangan sebaran wilayah, ketersediaan fasilitas pelabuhan perikanan dan konsentrasi nelayan maupun aktivitas perikanan, khususnya perikanan tangkap. Disamping itu, dalam menentukan pelabuhan perikanan sebagai lokasi penelitian, juga dipertimbangkan kelas pelabuhan yang ada di kabupatenkota dimaksud. Adapun kelas pelabuhan yang dikenal sesuai dengan Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor : Kep. 10Men2004 tentang Pelabuhan Perikanan adalah Pelabuhan Perikanan Samudra PPS; Pelabuhan Perikanan Nusantara PPN; Pelabuhan Perikanan Pantai PPP dan Pusat Pendaratan Ikan PPI. Selanjutnya, dari evaluasi terhadap data sekunder yang ada, menghasilkan lokasi penelitian seperti dapat dilihat melalui Tabel 2. Sedangkan posisi lokasi terpilih dalam penelitian, juga dapat dilihat melalui Gambar 8. Tabel 2 Lokasi terpilih sebagai tempat penelitian Provinsi KabupatenKota Pelabuhan 1. Jawa Barat 1. Cirebon PPN - Kejawanan 2. Subang TPI – Blanakan 3. Indramayu PPP – Eretan 2. Jawa Tengah 1. Pekalongan PPN – Pekalongan 2. Rembang PPP – Tasik Agung 3. Pemalang PPI – Asem Doyong 3. Jawa Timur 1. Lamongan PPN - Brondong 2. Tuban PPI – Belu 3. Gresik TPI - Panceng Pada setiap pelabuhan perikanan terpilih, dilakukan survei untuk mendapatkan data baik yang bersifat primer maupun sekunder. Data primer digali dari nelayan yang dijadikan sebagai contoh dan beberapa tokoh masyarakat yang diperkirakan dapat me mberikan informasi berkaitan dengan materi penelitian. Disamping itu, data primer ini juga digali dari pejabat Dinas baik tingkat kabupatenkota maupun provinsi serta pejabatpimpinan pelabuhan perikanan dan koperasi setempat. Data sekunder, digali dari beberapa informasi atau penelitian yang telah dilakukan sebelumnya, baik yang terpublikasi maupun tidak terpublikasi. 56 57

3.4 Pengumpulan Data

Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini terdiri dari data primer dan sekunder. Data primer adalah data yang dikumpulkan secara langsung di lapangan melalui kegiatan survei, sedangkan data sekunder adalah data yang dikumpulkan dari berbagai sumber terkait. Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan melalui 2 dua tahap, yaitu tahap pertama berupa survei pendahuluan dan tahap kedua adalah pelaksanaan survei utama. Survei pendahuluan diperlukan untuk mendapatkan informasi awal didalam melakukan stratifikasi beberapa parameter penting seperti alat tangkap, jenis ikan pelagis kecil yang tertangkap dan lain sebagainya, sehingga didapatkan sejumlah nelayan contoh yang tepat dan sesuai dengan tujuan penelitian. Penentuan nelayan sebagai contoh sample dilakukan secara aksidensial accidential sampling, artinya penentuan contoh berdasarkan kebetulan dijumpai atau siapa saja yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti yang dapat dipergunakan sebagai contoh jika dipandang orang tersebut cocok sebagai sumber datainformasi Ruslan, 2003. Penentuan nelayan sebagai contoh dilakukan setelah sebelumnya dilakukan pengelompokan berdasarkan alat tangkap yang dipergunakan untuk melakukan kegiatan penangkapan ikan pelagis kecil. Dalam hal ini, alat tangkap yang dipergunakan sebagai obyek penelitian ada 3 tiga jenis, yaitu pukat cincin purse-seine, payang pelagic danish seine dan jaring insang gillnet. Jumlah contoh yang diambil dalam penelitian ini adalah sebanyak 289 orang, yang terdiri dari 128 orang nelayan purse-seine, 61 orang nelayan payang dan 100 orang nelayan gillnet Tabel 3. Disamping itu, wawancara juga dilakukan terhadap beberapa tokoh masyarakat di lokasi penelitian serta pejabat terkait dengan obyek penelitian seperti Kepala Dinas Perikanan, Kepala Pelabuhan dan KetuaPengurus Koperasi Perikanan setempat, untuk mendapatkan informasi yang lebih akurat. Selanjutnya, penggalian informasi terhadap contoh dilakukan melalui kegiatan wawancara, dengan bantuan daftar pertanyaan yang telah dipersiapkan sebelumnya. Data yang dikumpulkan meliputi dua kelompok utama, yaitu data 58 usaha perikanan tangkap, khususnya penangkapan ikan pelagis kecil dan pendapatan. Sementara data yang bersifat sekunder di kumpulkan dari berbagai instansi seperti Pelabuhan Perikanan, Dinas di daerah yang bertanggung jawab terhadap perikanan, Lembaga Penelitian, Departemen Kelautan dan Perikanan dan lain sebagainya. Adapun data sekunder yang dikumpulkan meliputi data produksi, data alat tangkap, data kapal, data harga ikan dan harga input produksi penangkapan dan lain sebagainya. Tabel 3 Jumlah, sebaran dan karakteristik contoh Jumlah Contoh Lokasi Purse seine Payang Gillnet Propinsi Jawa Barat 1. Subang 15 15 2. Indramayu 21 14 3. Cirebon 10 Propinsi Jawa Tengah 4. Pemalang 14 14 15 5. Pekalongan 25 6. Rembang 15 16 15 Propinsi Jawa Timur 7. Tuban 15 8 8. Lamongan 15 11 15 9. Gresik 8 5 8 Jumlah 128 61 100

3.5 Analisis Data

Sebelum dilakukan tabulasi, dilakukan uji konsistensi terhadap seluruh data primer yang terkumpul untuk menghindari terjadinya kesalahan data. Data yang terkumpul selama penelitian baik yang bersifat primer maupun sekunder selanjutnya diolah dan dianalisa dengan menggunakan metode statistik, sesuai dengan tujuannya.