Penelitian Terdahulu LANDASAN TEORI

13

BAB 2 LANDASAN TEORI

Bab ini akan membahas mengenai penelitian terdahulu dan tinjauan teori yang dijadikan acuan bagi peneliti untuk menjadi landasan atau kajian teori dari sebuah variabel dalam penelitian.

2.1 Penelitian Terdahulu

Sebelum pemaparan landasan teori dari penelitian yang akan dilaksanakan yaitu tentang kebijakan kepala sekolah terhadap pelayanan bimbingan dan konseling di SMA Negeri Se-Kabupaten Purbalingga, terlebih dahulu akan diuraikan beberapa penelitian terdahulu yang mendukung penelitian ini. Penelitian pertama yang berkenaan dengan penelitian ini adalah penelitian yang dilakukan oleh Sugiarto Fajar, yaitu Faktor Penghambat Pelaksanaan Layanan Bimbingan dan Konseling di SMK Negeri Se-Kabupaten Brebes Tahun Pelajaran 20112012. Dari hasil penelitian ini dapat diketahui bahwa hambatan pada pelaksanaan layanan Bimbingan dan Konseling dapat dilihat dari beberapa faktor, yaitu faktor kompetensi konselor 37, faktor beban tugas konselor 33, faktor kepala sekolah 38, faktor siswa 45, dan faktor sarana prasarana 39. Fajar, 2012 Dari hasil penelitian Sugiarto Fajar tersebut dapat diketahui bahwa kepala sekolah merupakan salah satu faktor penghambat pelaksanaan layanan Bimbingan dan Konseling dengan prosentase 38. Kepala sekolah merupakan penanggung jawab pendidikan pada satuan pendidikan secara keseluruhan, termasuk penanggung jawab dalam menyusun kebijakan pelaksanaan pelayanan bimbingan dan konseling. Keberhasilan suatu pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling tidak lepas dari peran kepala sekolah dalam mendukung segala bentuk kegiatan bimbingan dan konseling. Berdasarkan data kualitatif dari hasil penelitian, diketahui bahwa kepala sekolah menjalankan tugasnya yaitu berupa pengawasan yang bertujuan untuk mengevaluasi dan perbaikan berkelanjutan untuk kemajuan bimbingan dan konseling. Kepala sekolah mayoritas mengadakan pengawasan secara insidental sedangkan hanya beberapa yang mengadakan pengawasan secara berkala atau setiap satu bulan sekali. Penelitian kedua yang relevan dengan judul penelitian ini adalah penelitian yang dilakukan oleh Rifki Nur Hanafi yaitu Pelaksanaan Pelayanan Bimbingan dan Konseling Berdasarkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP pada SMP Negeri Se-Kota Semarang. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pelaksanaan pelayanan bimbingan dan konseling di SMP Negeri Se-Kota Semarang secara umum masih belum sesuai sepenuhnya dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP yaitu dengan prosentase perencanaan 50, pelaksanaan 60, dan evaluasi 60. Hanafi, 2011. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Rifki Nur Hanafi tersebut dapat diketahui bahwa kepala sekolah merupakan salah satu faktor eksternal yang mendukung dan menghambat pelaksanaan pelayanan bimbingan dan konseling berdasarkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP di SMP Negeri Se-Kota Semarang. Dari hasil analisis data kuantitatif dalam aspek kepala sekolah, kepala sekolah sudah mendukung dan berperan sebagai manajer sekolah dan peran kepala sekolah sangat menentukan keberhasilan suatu layanan. Penelitian ketiga yang dilakukan oleh Siti Aminah yaitu Implementasi Kebijakan Kepala Sekolah dalam Meningkatkan Kompetensi Guru Pendidikan Agama Islam di Madrasah Tsanawiyah Negeri Turen Malang. Dari hasil penelitian ini dapat dipaparkan bahwa Kebijakan yang disusun oleh kepala sekolah dalam meningkatkan kompetensi guru PAI di MTs Negeri Turen Malang adalah dengan mengadakan MGMP Musyawarah Guru Mata Pelajaran pada tingkat Tsanawiyah sub rayon, mengikuti studi banding, Workshop, mengikuti pengajian tafsir tiap satu bulan sekali dan juga adanya kursus komputer pada semua guru. Implementasi kebijakan kepala sekolah dalam meningkatkan kompetensi guru PAI di MTs Negeri Turen Malang adalah telah berjalan dengan lancar dan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Adapun pelaksanaan dalam kebijakan tesebut telah mengalami peningkatan pada kompetensi guru PAI baik itu kompetensi pedagogik, kompetensi profesional, kompetensi kepribadian dan kompetensi sosial yang didukung dengan fasilitas yang ada dan biaya yang telah disiapkan dari sekolah. Aminah, 2009.

2.2 Kebijakan Kepala Sekolah Terhadap Pelayanan Bimbingan