TEKNIK PENGOLAHAN DATA DAN ANALISA DATA

20. TEKNIK PENGOLAHAN DATA DAN ANALISA DATA

21. Teknik Pengolahan Data

Data yang sudah terkumpul kemudian dilakukan pengolahan dengan langkah – langkah sebagai berikut :

22. Koding Mengklasifikasikan jawaban responden menurut macamnya dengan cara menandai masing – masing jawaban dengan tanda kode tertentu. Data yang dilakukan koding adalah data berdasarkan jawaban responden.

23. Editing Meneliti kembali kelengkapan pengisian, keterbacaan tulisan, kejelasan makna jawaban, keajegan dan keksesuaian jawaban satu sama lainnya, relevansi jawaban dan keseragaman satuan data.

Data yang dilakukan editing adalah data berdasarkan jawaban responden.

24. Tabulasi Mengolompokkan data sesuai dengan tujuan penelitian kemudian dimasukkan dalam tabel yang sudah disiapkan. Setiap pertanyaan yang sudah diberi nilai, hasilnya dijumlahkan dan diberi kategori sesuai dengan jumlah pertanyaan pada kuesioner. Langkah yang termasuk kedalam kegiatan tabulasi antara lain :

25. Memberikan skor pada pertanyaan yang perlu diberikan skor

26. Memberikan kode terhadap pertanyaan yang tidak diberikan skor

27. Mengubah jenis data, disesuaikan dengan teknik analisa yang akan digunakan.

d. Penetapan skor Penilaian data dengan memberikan skor untuk pertanyaan – pertanyaan yang menyangkut variabel bebas yang terdiri dari pendidikan, pengetahuan, sikap, keyakinan, ketersediaan obat serta variabel terikat yaitu ketidakpatuhan dokter dalam penulisan resep sesuai dengan formularium di RSU “RA. Kartini Jepara. Selanjutnya data dianalisis secara deskriptif maupun analitik.

2. Analisis Data

28. Analisa Data Kuantitatif Analisa data yang dilakukan dalam penelitian ini meliputi analisis kuantitatif yang dimaksudkan untuk mengelolah dan mengorganisasikan data, serta 28. Analisa Data Kuantitatif Analisa data yang dilakukan dalam penelitian ini meliputi analisis kuantitatif yang dimaksudkan untuk mengelolah dan mengorganisasikan data, serta

Pada penelitian ini, peneliti melakukan analisis secara bertingkat dimulai dari :

12. Analisis Univariat Analisis ini dimaksudkan untuk mengetahui gambaran keadaan variabel yang diteliti dan untuk mengetahui apakah data sudah layak dipergunakan untuk analisis berikutnya. Data akan digambarkan dalam bentuk tabel distribusi frekwensi berdasar semua variabel, ukuran tendensi sentral, perhitungan rerata, proporsi, persentase serta pembahasan tentang gambaran variabel yang diamati.

13. Analisis Bivariat Analisis yang dilakukan untuk melihat pengaruh dua variabel bebas yaitu pengetahuan, sikap, keyakinan, ketersediaan obat, dengan variabel terikat yaitu kepatuhan dokter dalam penulisan resep tidak sesuai dengan formularium RSU RA. Kartini.

Dalam menganalisis bivariat, karena variabel bebas berskala nominal dan variabel terikat berskala nominal, maka uji yang digynakan adalah uji Chi Square dengan menggunakan program SPSS versi 11.5. Untuk menentukan apakah terjadi hubungan yang signifikan antara variabel bebas dan variabel terikat, maka menggunakan p value yang dibandingkan dengan tingkat kesalahan ( α) yang digunakan yaitu 5% atau 0,05. Apabila p value ≤ 0,05, maka Ho ditolak, yang berarti ada hubungan yang signifikan antara variabel bebas dan variabel terikat. Sedangkan apabila p value > 0,05, maka Ho diterima, yang berarti tidak ada hubungan yang signifikan antara variabel bebas dan variabel terikat.

Untuk melihat seberapa besar kekuatan hubungan yang terjadi antara variabel bebas dan variabel terikat, maka digunakan koefisien kontigensi. Koefisien kontigensi mempunyai kisaran antara 0 sampai 1. Angka 0 menunjukkan tidak terjadi hubungan, angka 1 menunjukkan kekuatan hubungan yang terjadi bersifat hubungan sempurna.

14. Analisis Multivariat Untuk data lebih dari dua variabel dilakukan untuk mencari pengaruh masing - masing variabel bebas secara bersama-sama terhadap variabel terikat serta mencari manakah variabel bebas yang paling berpengaruh terhadap variabel 14. Analisis Multivariat Untuk data lebih dari dua variabel dilakukan untuk mencari pengaruh masing - masing variabel bebas secara bersama-sama terhadap variabel terikat serta mencari manakah variabel bebas yang paling berpengaruh terhadap variabel

Persamaan regresi logistic untuk terjadi atau tidaknya suatu peristiwa adalah sebagai berikut :

Log [p] = a + b1x1 + b2x2 + .......... b4x4. [1-p] P

= probalilitas terjadi suatu peristiwa. 1-p = probalititas tidak terjadinya suatu peristiwa.

a = konstanta.

b = koefisien regresi logistik. X1 = skala variabel pengetahuan dokter. X2 = sakala variabel sikap dokter. X3 = sakala variabel keyakinan dokter. X4 = skala variabek ketersediaan obat.

Langkah – langkah persyaratan yang harus diperhatikan dalam analisis multivariat regresi logistik adalah sebagai berikut : 1). Menentukan Variabel bebas yang mempunyai nilai p<0,05 dalam uji hubungan dengan

variabel terikat yaitu dengan metode Fisher test. 2). Variabel bebas yang masuk kriteria nomor 1 di atas, dimasukkan kedalam model logistik regresi bivariat dengan p ≤0,25. 3). Di dalam penentuan model yang cocok dengan melihat nilai dari Wald Statistik untuk masing – masing variabel bebas. Namun untuk variabel bebas yang tidak cocok (p>0,5) tetapi mempunyai arti teoritis penting tidak dikeluarkan untuk dilakukan analisis.

4). Pada proses langkah nomor 2 dan nomor 3 dibuat kriteria jelas dari masing – masing variabel bebas pada penelitian ini adalah dalam bentuk skala nominal :

Pengetahuan 1 : Baik

:X ≥ X

2 : Tidak baik

:X< X :X< X

Tahap content analysis adalah pengumpulan data, reduksi data, verifikasi dan penarikan kesimpulan. Pendekatan yang digunakan adalah Emic dimension yaitu peneliti bertindak mengidentifikasikan masalah responden dengan menguraikan apa yang telah didengar secara nyata tanpa mempengaruhi opini responden.