METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Pada penelitian ini di lakukan dengan menggunakan desain studi deskriptf korelasi (correlation study)

untuk mendeskripsikan atau menggambarkan suatu keadaan yaitu hubungan pengetahuan dan deteksi dini (SADARI) pada kanker payudara dengan keterlambatan penderita kanker payudara dalam memeriksakan kondisinya di RSUD Kraton Kabupaten Pekalongan sedangkan pendekatan yang digunakan adalah pendekatan croos sectional yaitu suatu penelitian untuk mempelajari dinamika korelasi antara faktor-faktor resiko dengan efek, dengan cara pendekatan, observasi atau pengumpulan data sekaligus pada suatu saat (point time approach) (Notoatmodjo 2002, h. 145-146).

B. Populasi dan Sampel

1. Populasi Populasi adalah semua nilai yang mungkin, baik hasil menghitung atau mengukur, kualitatif atau kuantitatif mengenai karakteristik tertentu dari semua elemen himpunan data yang ingin diteliti sifat-sifatnya (Isgiyanto 2009, h. 5).

Adapun populasi dalam penelitian ini adalah semua pasien dengan kanker payudara yang berobat jalan di RSUD Kraton Kabupaten Pekalongan sebanyak 154 orang, yang terhitung mulai bulan Januari sampai dengan 22 Desember 2012.

2. Sampel Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan teknik quota sampling, pada teknik ini penetapan sampel dengan menetapkan berapa besar jumlah sampel yang diperlukan atau menetapkan quotum (jumlah) sehingga sampel tersebut dapat mewakili karakteristik populasi yang telah dikenal sebelumnya (Notoatmodjo 2002, h.89). Jumlah pasien dengan kanker payudara yang menjalani kemoterapi di RSUD Kraton Kabupaten Pekalongan pada tiap bulannya sekitar 50 orang, maka sampel yang diambil pada penelitian ini sebanyak

50 orang. Menurut Nursalam (2008, h. 92) kriteria sampel dapat di bedakan menjadi dua bagian yaitu, inklusi dan eksklusi.

a. Kriteria inklusi, yaitu karakteristik umum dari suatu populasi target yang terjangkau dalam penelitian. Kriteria inklusi sampel dalam penelitian ini adalah :

1) Semua pasien yang di diagnosa dengan kanker payudara di RSUD Kraton Kabupaten pekalongan.

2) Semua pasien dengan kanker payudara yang menjalani pengobatan rawat jalan di RSUD Kraton Kabupaten pekalongan.

3) Semua pasien kanker payudara yang akan menjalani kemoterapi kanker payudara di RSUD Kraton Kabupaten Pekalongan.

4) Semua pasien kanker payudara yang bersedia untuk menjadi responden.

b. Kriteria ekslusi adalah menghilangkan atau mengeluarkan subjek yang memenuhi kriteria inklusi dari studi karena pelbagai sebab, antara lain:

1) Pasien kanker payudara yang tidak kooperatif di RSUD Kraton Kabupaten Pekalongan.

2) Pasien kanker payudara yang menolak untuk di jadikan responden.

C. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat penelitian Penelitian ini dilaksanakan di ruang kemoterapi RSUD Kraton Kabupaten Pekalongan selama ±30 hari. Adapun alasan peneliti mengambil tempat di RSUD Kraton Kabupaten Pekalongan dengan alasan:

a. Karena RSUD Kraton merupakan Rumah sakit rujukan untuk pengobatan lebih lanjut pasien kanker payudara di wilayah Kabupaten Pekalongan dan sekitarnya.

b. Di RSUD Kraton Kabupaten Pekalongan terdapat fasilitas untuk pengobatan kanker payudara atau kemoterapi.

2. Waktu penelitian Waktu penelitian ini dilakukan mulai tanggal 4 Juli sampai dengan 31 Juli 2012, dengan tahapan sebagai berikut.

Tabel 4.1 Pelaksanaan penelitian

Bulan

No Kegiatan Des Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep

1 persiapan

2 Penyusunan proposal

3 Penelitian

4 Penulisan hasil laporan

5 Ujian hasil penelitian

6 Revisi

D. Etika Penelitian

Setelah mendapatkan persetujuan dari STIKES Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan, kemudian meminta izin ke BAPPEDA Kabupaten Pekalongan yang kemudian tembusannya disampaikan ke Dinas Kesehatan Kabupaten Pekalongan dan RSUD Kraton Kabupaten Pekalongan.

Hidayat (2007, h.82-83) menyatakan bahwa masalah etika penelitian yang harus diperhatikan adalah sebagai berikut:

1. Informed consent Informed consent merupakan bentuk persetujuan antara peneliti dengan responden penelitian dengan memberikan lembar persetujuan. Informed consent tersebut diberikan sebelum penelitian dilakukan dengan memberikan lembar persetujuan untuk menjadi responden. Tujuan informed consent adalah agar subjek mengerti maksud dan tujuan penelitian, dan mengetahui dampaknya. Beberapa informasi yang harus ada dalam informed consent antara lain; partisipasi pasien, tujuan 1. Informed consent Informed consent merupakan bentuk persetujuan antara peneliti dengan responden penelitian dengan memberikan lembar persetujuan. Informed consent tersebut diberikan sebelum penelitian dilakukan dengan memberikan lembar persetujuan untuk menjadi responden. Tujuan informed consent adalah agar subjek mengerti maksud dan tujuan penelitian, dan mengetahui dampaknya. Beberapa informasi yang harus ada dalam informed consent antara lain; partisipasi pasien, tujuan

2. Anonimity (tanpa nama) Masalah etika keperawatan merupakan masalah yang memberikan jaminan dalam penggunaan subjek penelitian dengan cara tidak memberikan atau mencantumkan nama responden pada lembar alat ukur dan hanya menuliskan kode pada pengumpulan data atau hasil penelitian yang akan disajikan.

3. Confidentiality (kerahasiaan) Masalah ini merupakan masalah etika dengan memberikan jaminan kerahasiaan hasil penelitian, baik informasi maupun masalah- masalah lainnya. Semua informasi yang telah dikumpulkan dijamin kerahasiaanya oleh peneliti, hanya kelompok data tertentu yang akan dilaporkan pada hasil riset.

4. Cleaning Cleaning merupakan kegiatan pengecekan kembali data yang sudah di entry apakah ada kesalahan atau tidak. Kesalahan tersebut dimungkinkan terjadi pada saat kita mengentry ke komputer (Hastono 2001, h.2).

E. Instrumen Penelitian

Dalam menyusun instrumen atau alat ukur penelitian, peneliti hendaknya metode dan jenis instrumen yang akan digunakan, apakah akan Dalam menyusun instrumen atau alat ukur penelitian, peneliti hendaknya metode dan jenis instrumen yang akan digunakan, apakah akan

Pada penelitian ini peneliti menggunakan dua instrumen yaitu check list dan kuesioner dalam metode pengumpulan data, check list dan kuesioner diajukan secara tertulis guna memperoleh tanggapan atau jawaban dari responden untuk mencari faktor-faktor yang mempengaruhi keterlambatan diagnosa pada pasien kanker payudara.

Untuk variabel pengetahuan pasien kanker payudara tentang penyakit kanker payudara, lembar kuesioner disusun dalam 13 pertanyaan, jika jawaban benar skor 1 dan jika jawaban salah skor 0. Hasil ukur berupa skor dalam bentuk kategori dimana kategori baik jika 75-95% jawaban benar, kategori cukup jika 56-75% jawaban benar, kategori kurang jika > 55% jawaban benar.

Untuk variabel Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI), lembar kuesioner disusun dalam 14 pertanyaan yang terdiri dari 10 pertanyaan favourable dan 4 pertanyaan unfavourable, jika pertanyaan favourable jawaban (Ya) skor 1 dan jika jawaban (Tidak) skor 0 sedangkan untuk pertanyaan unfavourable jika jawaban (Ya) skor 0 dan jika jawaban (Tidak) skor 1. Hasil ukur berupa skor dalam bentuk kategori dimana kategori baik jika 76-95% skor jawaban (1), kategori cukup jika 56-75% skor jawaban (1), kategori kurang jika > 55% skor jawaban (1).

Untuk variabel Keterlambatan responden dalam melakukan pemeriksaan kanker payudara, lembar check list disusun dalam bentuk Untuk variabel Keterlambatan responden dalam melakukan pemeriksaan kanker payudara, lembar check list disusun dalam bentuk

F. Uji Validitas dan Reliabilitas

Setelah alat ukur atau alat pengumpul data selesai disusun, belum berarti alat ukur tersebut dapat langsung digunakan untuk mengumpulkan data. Alat ukur tersebut hendaknya perlu diuji validitas dan rehabilitas terlebih dahulu. Agar diperoleh distribusi nilai hasil pengukuran mendekati normal, maka sebaiknya jumlah responden untuk diuji coba paling sedikit 20 orang (Notoatmodjo 2002, h.129).

Dalam penelitian ini uji validitas dan reabilitas dilakukan pada tanggal

8 mei 2012 sampai dengan tanggal 26 mei 2012 kepada 20 responden kanker payudara di RSI Muhammadiyah Pekajangan karena di RSI Muhammadiyah Pekajangan terdapat sarana untuk pengobatan kanker payudara yang sama dengan RSUD Kraton Kabupaten pekalongan, selain itu RSI Muhammadiyah Pekajangan juga mempunyai kesamaan karakteristik dengan RSUD Kraton Kabupaten Pekalongan, yaitu RSI Muhammadiyah Pekajangan masih terdapat dalam satu wilayah kerja yang sama.

1. Validitas Validitas berasal dari kata validity yang berarti sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam mengukur suatu data

(Isgiyanto 2009, h.7). Notoatmodjo (2002, h.29) menyatakan validitas adalah suatu indeks yang menunjukkan alat benar-benar itu mengukur apa yang di ukur.

Apabila tabel t α = 0,05 dan derajat kebebasan (dk = n-2) maka korelasi (r) dikatakan valid apabila, nilai (t hitung > t tabel), sebaliknya apabila nilai (t hitung <t tabel ) dapat dikatakan instrumen tersebut tidak valid. Indeks korelasi (r) adalah 0,800-1,000 (sangat valid), 0,600-0,799 (tinggi), 0,400-0,599 (cukup tinggi), 0,200-0,399 (rendah), dan 0,000-0,199 (sangat rendah) (Hidayat 2007, h.93-94).

Untuk kuesioner pengetahuan pasien kanker payudara tentang penyakit kanker payudara terdiri dari 15 pertanyaan, dari hasil uji validitas yang di lakukan terhadap 20 responden didapatkan nilai r tabel adalah 0, 9727. Dari 15 pertanyaan yang diujikan didapatkan 2 pertanyaan yang memiliki nilai (r hitung < r tabel) yaitu 0, 2496 dan 0, 1042 sehingga pertanyaan tersebut dapat dikatakan tidak valid dan tidak dapat digunakan dalam penelitian sehingga pertanyaan tersebut dihilangkan.

Sedangkan untuk kuesioner kemampuan responden dalam melakukan pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) terdiri dari 17 pertanyaan, dari hasil uji validitas yang dilakukan terhadap 20 responden didapatkan nilai r tabel adalah 0, 9823. Dari 17 pertanyaan yang diujikan didapatkan 3 pertanyaan yang memiliki nilai (r hitung < r tabel) yaitu -0, 2671, 0, 7313 dan 0, 3661 sehingga pertanyaan Sedangkan untuk kuesioner kemampuan responden dalam melakukan pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) terdiri dari 17 pertanyaan, dari hasil uji validitas yang dilakukan terhadap 20 responden didapatkan nilai r tabel adalah 0, 9823. Dari 17 pertanyaan yang diujikan didapatkan 3 pertanyaan yang memiliki nilai (r hitung < r tabel) yaitu -0, 2671, 0, 7313 dan 0, 3661 sehingga pertanyaan

2. Reliabilitas Reliabilitas ialah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan (Notoatmodjo 2002, h.133).

Dalam uji reliabilitas sebagai nilai (r hasil) adalah nilai alpha, dengan ketentuan bila r alpha > r tabel, maka pernyataan tersebut reliabel (Hastono 2001, h.55).

Hasil reliabilitas yang dilakukan untuk kuesioner pengetahuan responden kanker payudara tentang penyakit kanker payudara yang terdiri dari 13 pertanyaan didapatkan nilai r alpha 1, 0000 > 0,6. Sehingga kuesioner tersebut dikatakan reliable dan dapat digunakan dalam penelitian.

Sedangkan hasil reliabilitas yang dilakukan untuk kuesioner kemampuan responden dalam melakukan pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) yang terdiri dari 14 pertanyaan didapatkan nilai r alpha 1, 0000 > 0,6. Sehingga kuesioner tersebut dikatakan reliable dan dapat digunakan dalam penelitian.

G. Prosedur Pengumpulan Data

Peneliti melakukan pengumpulan data setelah mendapatkan persetujuan dari ketua Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan, kemudian mendapatkan

rekomendasi dari BAPPEDA Kabupaten Pekalongan dan setelah peneliti mendapatkan izin dari RSUD Kraton Kabupaten Pekalongan, peneliti langsung mendatangi responden yang akan menjalani pengobatan (kemoterapi) kanker payudara di RSUD Kraton Kabupaten Pekalongan selama ±30 hari. Dengan bantuan rekan-rekan, peneliti sebelum memulai pengisian kuesioner, responden diberikan petunjuk dan penjelasan serta maksud dan tujuan penelitian. Peneliti meminta kepada responden untuk membaca surat persetujuan terlebih dahulu untuk menjadi responden. Jika responden bersedia peneliti meminta responden untuk melakukan pengisian kuesioner. Selama pengisian kuesioner, peneliti menunggu sampai pengisian kuesioner tersebut selesai dan peneliti mengecek kembali jawaban dari responden apakah lembar pertanyaan pada kuesioner sudah terisi sepenuhnya atau belum.

H. Pengolahan Data

Hidayat (2007, h.107-108) menyatakan dalam proses pengolahan data terdapat langkah-langkah yang harus ditempuh, antara lain:

1. Editing Editing adalah upaya untuk memeriksa kembali kebenaran data yang diperoleh atau dikumpulkan. Editing dapat dilakukan pada tahap pengumpulan data atau setelah data terkumpul.

2. Coding Coding merupakan kegiatan pemberian kode numerik (angka) terhadap data yang terdiri atas beberapa kategori. Pemberian kode ini 2. Coding Coding merupakan kegiatan pemberian kode numerik (angka) terhadap data yang terdiri atas beberapa kategori. Pemberian kode ini

3. Entri data Data entri adalah kegiatan memasukkan data yang telah di kumpulkan ke dalam master tabel atau database komputer, kemudian membuat distribusi frekuensi sederhana atau bisa juga dengan membuat tabel kontigensi.

4. Cleaning Cleaning atau pembersihan data merupakan kegiatan pengecekan kembali data yang sudah dientry apakah ada kesalahan atau tidak. Kesalahan tersebut dimungkinkan terjadi pada saat kita mengentry ke komputer (Hastono 2001, h.2).

I. Teknik Analisa Data

Setelah semua data yang dibutuhkan terkumpul, langkah selanjutnya yang dilakukan oleh peneliti adalah mengadakan analisis terhadap semua data yang telah terkumpul. Cara yang di tempuh peneliti adalah memberikan skor untuk setiap jawaban per item soal dari kuesioner yang disebarkan kepada para responden. Kemudian seluruh skor dijumlahkan secara keseluruhan. Kemudian dianalisis secara statistik, untuk menganalisis data pada penelitian ini digunakan analisis univariate dan analisis bivariate.

Analisa univariate dilakukan terhadap tiap-tiap variabel penelitian yaitu untuk menganalisa pengetahuan dan sikap pasien kanker payudara sebagai variabel bebas dan keterlambatan diagnosa kanker payudara sebagai variabel terikat.

Analisa bivariate adalah analisa yang dilakukan terhadap dua variabel yang diduga berhubungan atau berkorelasi, kemudian untuk mengetahui hubungan antar variabel digunakan uji chi square (Notoatmodjo 2002, h.188) untuk penentuan nilai α (alpha) tergantung dari tujuan dan kondisi penelitian. Nilai α (alpha) yang sering digunakan adalah 10%, 5%, atau 1%. Untuk bidang kesehatan masyarakat biasanya digunakan nilai α sebesar 5% (Hastono 2001, h.84). Sehingga hasil analisa penelitian ini dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Bila ρ value ≤ α, Ho ditolak, berarti ada hubungan yang signifikan antara variabel independent dan variabel dependent.

2. Bila ρ value > α, Ho gagal ditolak, berarti tidak ada hubungan yang signifikan antara variabel independent dan variabel dependent.

J. Jalannya penelitian

Setelah proposal disetujui peneliti melakukan uji validitas dengan karakteristik responden yang hampir sama dengan tempat yang dijadikan penelitian pada uji validitas dan reliabilitas adalah RSI Muhammadiyah Pekajangan. Setelah uji validitas dan reliabilitas kuesioner dinyatakan valid maka penelitian dilanjutkan dengan mengajukan ijin penelitian kepada

BAPEDA Kabupaten Pekalongan dan RSUD Kraton Kabupaten Pekalongan, untuk melakukan penelitian.

Proses penelitian dilakukan langsung di ruang kemoterapi RSUD Kraton Kabupaten Pekalongan terhadap 50 responden kanker payudara yang sedang menjalani program kemoterapi dimulai dari tanggal 04 Juli sampai dengan tanggal 31 Juli 2012. Program kemoterapi dilakukan lima kali dalam satu minggu yaitu mulai dari hari senin sampai dengan hari jumat, setiap harinya terdapat minimal 2 pasien kemoterapi yang menjalani pengobatan kanker payudara.

Program kemoterapi setiap harinya dimulai pukul 07.30 WIB sampai dengan pukul 15.00 WIB. Pasien yang akan menjalani pengobatan tiga hari sebelumnya melakukan pemeriksaan laboratorium terlebih dahulu, apabila hasil laboratorium dinyatakan normal dan dapat menjalani kemoterapi pasien dihubungi kembali oleh perawat ruang kemoterapi untuk melakukan kemoterapi.

Jenis obat atau terapi adjuvan yang biasanya digunakan dalam proses kemoterapi adalah

1. Oxaliplatin (5-fluorouracil, eritromisin, salisilat, granisetron, paclitaxel, Na valproat) Merupakan terapi tambahan untuk kanker stadium III sesudah reseksi komplit tumor awal dalam kombinasi terapi dengan 5- Fluorourasil dan asam folinat; terapi kanker dengan metastasis.

2. Brexel. Obat ini di indikasikan untuk jenis kanker payudara, kanker rahim, dan kanker paru-paru.

3. Folfox (5-FU, leucovorin) Folfox diberikan untuk menilai ada atau tidaknya faktor prognostik MMR (mismatch repair) dan peningkatan angka bebas kambuh. Pada saat melakukan penelitian, sebelumnya peneliti melakukan

kontrak waktu dan persetujuan terlebih dahulu terhadap responden kanker payudara yang sedang menjalani prosedur pengobatan, setelah kontrak waktu dan persetujuan disepakati maka peneliti melakukan pengumpulan data secara langsung dengan menanyakan pertanyaan-pertanyaan yang terdapat pada kuesioner kepada para responden dengan dibantu perawat ruangan kemoterapi dalam penyampaian pertanyaan, setiap responden dibutuhkan waktu sekitar 45-60 menit dalam pengisian kuesionernya.

K. Keterbatasan penelitian

Peneliti menyadari bahwa penelitian ini banyak kelemahan dan keterbatasan antara lain :

1. Penelitian ini dalam melakukan pengumpulan data menggunakan kesioner yang disampaikan secara langsung pertanyaan yang terdapat pada kuesioner sehingga bahasa yang digunakan oleh peneliti kurang dipahami oleh para responden.

2. Penelitian ini tidak bisa menggali secara dalam pengetahuan responden kanker payudara di RSUD Kraton Kabupaten Pekalongan tentang penyakit kanker payudara.

3. Penelitian ini tidak bisa menggali secara dalam kemampuan responden kanker payudara di RSUD Kraton Kabupaten Pekalongan dalam melakukan pemeriksaan payudara sendiri (SADARI).