Metode Survei GPS
2.2.2. Metode Survei GPS
Metode survei GPS berhubungan dengan jenis peralatan dan ketelitian yang akan didapat dari pengukuran GPS. Pada dasarnya, metode survei GPS terdiri dari 2 macam yaitu Metode Absolute dan Metode Relatif.
A. Metode Absolute (metode stand alone)
Adalah metode penentuan posisi hanya berdasarkan 1 (satu) receiver saja tanpa ketergantungan dengan receiver yang lain. Posisi ditentukan berdasarkan datum WGS 84.
Ketelitian yang dihasilkan sangat rendah dan tergantung pada geometri satelit. Sehingga biasanya hanya digunakan untuk keperluan navigasi atau survei posisi awal.
Berdasarkan definisi di atas, maka dapat diambil kesimpulan bahwa karakteristik penentuan posisi dengan cara absolut ini adalah sebagai berikut :
a. Posisi ditentukan dalam sistem WGS 84 (terhadap pusat bumi).
b. Prinsip penentuan posisi adalah perpotongan ke belakang dengan jarak ke beberapa satelit sekaligus.
c. Hanya memerlukan satu receiver GPS.
d. Titik yang ditentukan posisinya bisa diam (statik) atau bergerak (kinematik).
e. Ketelitian posisi berkisar antara 5 sampai dengan 10 meter.
B. Metode Relatif
Sangat berbeda dengan metode absolute, metode ini mengisyaratkan harus ada minimal 2 receiver (satu receiver sebagai referensi). Sehingga metode ini akan menghasilkan data pengukuran dengan ketelitian yang tinggi. Metode ini biasanya digunakan untuk pengukuran yang membutuhkan ketelitian yang tinggi.
Karakteristik pengukuran GPS dengan metode relatif :
a. Memerlukan minimal 2 receiver, satu ditempatkan pada titik yang telah diketahui koordinatnya.
b. Posisi titik ditentukan relatif terhadap titik yang diketahui.
c. Konsep dasar adalah differencing process dapat mengeliminir atau mereduksi pengaruh dari beberapa kesalahan dan bias.
d. Bisa menggunakan data pseudorange atau fase.
e. Ketelitian posisi yang diperoleh bervariasi dari tingkat mm sampai dengan dm.
f. Aplikasi utama : survei pemetaan, survei penegasan batas, survei geodesi dan navigasi dengan ketelitian tinggi.
Seiring dengan perkembangan teknologi khususnya teknologi pengukuran GPS, maka metode pengukuran pun mengalami perubahan. Metode pengukuran tersebut kemudian dikategorikan menjadi 4 macam yaitu metode Pengukuran Statik, metode Differential, metode Kinematik Post-Processing dan metode Real Time Kinematik.
A. Metode Pengukuran Statik
Salah satu metode pengukuran GPS yang dapat menghasilkan ketelitian yang tinggi. Metode ini mengisyaratkan bahwa receiver GPS yang digunakan harus dalam keadaan yang diam. Semakin lama waktu yang dibutuhkan untuk melakukan pengukuran atau pengamatan GPS maka semakin tinggi ketelitian yang dihasilkan. Hal ini karena bila waktu pengamatan lama maka semakin banyak jaring pengamatan yang dihasilkan sehingga secara statistik perataan jaringan pengamatan juga semakin teliti.
Pada pelaksanaan pengukuran biasanya dikombinasikan dengan metode pengukuran differential. Hasil pengukuran yang diperoleh biasanya harus dilakukan proses terlebih dahulu untuk mengetahui koordinat posisi yang diukur.
Metode statik pada umumnya digunakan untuk pengukuran yang membutuhkan ketelitian yang tinggi seperti menentukan titik orde pengukuran atau studi deformasi bumi.
Tipe peralatan yang digunakan adalah tipe peralatan GPS geodetik yang memiliki ketelitian pengukuran tinggi dan tentunya juga mempunyai harga yang cukup mahal.
B. Metode Differential
Merupakan metode yang pada dasarnya sama dengan metode pengukuran relatif yang menghendaki jumlah receiver minimal sebanyak 2 unit. Ketelitian yang dihasilkan juga cukup tinggi.
B. Metode Kinematik Post-Processing
Merupakan metode pengukuran GPS dimana objek yang diamati atau alat GPS yang digunakan dalam keadaan bergerak dan data yang dihasilkan harus dilakukan proses terlebih dahulu setelah pengukuran dilakukan. Contohnya adalah pengukuran posisi batimetri dengan acuan titik referensi.
D. Metode Real Time Kinematik
Adalah metode pengukuran GPS dimana objek yang diamati atau alat GPS yang digunakan dalam keadaan bergerak dan hasilnya bisa langsung diketahui secara real time. Contohnya adalah pengukuran dengan GPS Navigasi di kapal.