23
sesuai dengan kebutuhan dan ketertarikan dan fokus dari peserta didik? Dan yang terakhir apakah tampilan, warnha dan kualitas materi yang disampaikan menarik dan
membuat orang memperhatikannya?
41
2.2.1 Konsep Kurikulum
Keberadaan kurikulum dalam suatu proses pendidikan dapat membantu dalam mengarahkan proses pendidikan menuju pada tujuan yang ingin dicapai.
Selain memiliki beberapa definisi, kurikulum juga memiliki beberapa konsep, antara lain:
42
1. Kurikulum ideal ideal curriculum, yaitu kurikulum yang berisi sesuatu yang
baik, yang diharapkan atau dicita-citakan, sebagaimana dimuat dalam buku kurikulum.
2. Kurikulum nyata real curriculum, yaitu kegiatan-kegiatan nyata yang
dilakakukan dalam proses pembelajaran atau yang menjadi kenyataan dari kurikulum yang direncanakan, sebagaimana dimuat dalam buku kurikulum.
Kurikulum ini seyogianya sama dengan kurikulum ideal, atau sekurang- kurangnya mendekati kurikulum ideal, meskipun tak mungkin sama dalam
kenyataannya. 3.
Kurikulum tersembunyi hidden curriculum, yaitu kebiasaan-kebiasaan yang dilakukan oleh pengajar baik disengaja maupun tidak yang dapat memberikan
dampak dalam proses pendidikan. 4.
Kurikulum dan pembelajaran, yaitu kurikulum bukan sekedar apa yang dirancangkan di awal, tetapi mencakup apa yang dilaksanakan di lapangan
termasuk metode pengajaran yang digunakan, tenaga pengajar, peserta didik hingga tujuan yang ingin dicapai.
41
Pazmino, Fondasi pendidikan kristen,
328-329
42
Zainal Arifin, Konsep dan Model Pengembangan Kurikulum Bandung: Rosda, 2012, 7-8.
24
2.2.2 Komponen Kurikulum
Ralph W. Tyler dalam bukunya Basic Principles of Curriculum and Instruction 1949 mengajukan 4 pertanyaan pokok, yakni:
43
1 Tujuan apa yang harus dicapai dalam proses pendidikan?
2 Bagaimanakah memilih bahan pengajaran guna mencapai tujuan itu?
3 Bagaimana bahan disajikan agar efektif diajarkan?
4 Bagaimana efektivitas belajar dapat dinilai?
Berdasarkan pertanyaan-pertanyaan tersebut, maka diperoleh keempat komponen kurikulum yakni, 1 tujuan, 2 bahan pelajaran, 3 proses belajar-
mengajar, 4 evaluasi atau penilaian.
44
1 Komponen Tujuan
Komponen kurikulum mempunyai peranan yang sangat penting dan strategis, karena akan mengarahkan dan memengaruhi komponen-komponen
kurikulum lainnya. Setiap rumusan tujuan pendidikan harus bersifat komprehensif, yaitu mengandung bidang pengetahuan, keterampilan, sikap
dan nilai. Dalam penyusunan kurikulum, perumusan tujuan ditetapkan terlebih dahulu sebelum menetapkan komponen yang lain.
2 Komponen Isi Materi
Isimateri kurikulum pada hakikatnya adalah semua kegiatan dan pengalaman yang dikembangkan dan disusun dalam rangka mencapai tujuan
pendidikan. pemilihan isi kurikulum dapat mempertimbangkan kriteria sebagai berikut: a sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai, b sesuai dengan tingkat
perkembangan peserta didik, c bermanfaat bagi peserta didik, masyarakat, dunia kerja, bangsa dan negara, baik untuk masa sekarang maupun masa yang
43
Nasution, Asas- asas kurikulum, 17.
44
Arifin, Konsep dan Model Pengembangan Kurikulum, 82-94.
25
akan datang, dan d sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
3 Komponen Proses
Proses pelaksanaan kurikulum harus menunjukkan adanya kegiatan pembelajaran, yaitu upaya guru untuk membelajarkan peserta didik, baik di
sekolah melalui kegiatan tatap muka, maupun di luar sekolah melalui kegiatan terstruktur dan mandiri. Dalam konteks ini, guru di dituntut untuk
menggunakan berbagai strategi pembelajaran, metode mengajar, media pembelajaran, dan sumber-sumber belajar. Pemilihan strategi pembelajaran
harus disesuaikan dengan tujuan kurikulum.
4 Komponen Evaluasi
Evaluasi kurikulum merupakan usaha yang sulit dan kompleks, karena banyak aspek yang harus dievaluasi, banyak orang yang terlibat, dan luasnya
kurikulum yang harus diperhatikan. Ada beberapa model evaluasi kurikulum, antara lain model measurement Thorndike dan Ebel, model congruence
Ralph W. Tyler, model CIPP Daniel L. Stufflebeam, model illuminative Malcolm Parlett, dan model formative dan sumative Scriven.
Keempat komponen tersebut saling berhubungan. Komponen Tujuan menentukan materi apa yang akan dipelajari, bagaimana proses belajarnya, apa
atau bagaimana harus dinilai. Demikian pula penilaian dapat memengaruhi komponen lainnya. Misalnya saja, pada saat pendidik memilih evaluasi dalam
bentuk ujian, maka timbul kecenderungan untuk menjadikan bahan ujian sebagai tujuan kurikulum. Evaluasi seperti ini yang menyebabkan proses belajar mengajar
cenderung mengutamakan latihan dan hafalan.
26
Dalam menyusun keempat komponen kurikulum tersebut, pengajar terlebih dahulu melakukan Need Assesment. Need Assesment sendiri merupakan
proses dimana pengajar melihat kebutuhan dari peserta didik dan memutuskan apa prioritas mereka atau apa yang hendak dicapai dalam proses pendidikan tersebut.
45
Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa Asas kurikulum, Need Assesment dan komponen kurikulum memiliki kaitan yang erat satu dengan yang lain, di mana
dalam penyusunan komponen kurikulum, dibutuhkan need assesment yang didasarkan pada asas-asas kurikulum.
2.3 Latar Belakang Munculnya Pedagogi Pembebasan Paulo Freire