Dividen yang dibagikan oleh perusahaan bisa tetap tidak mengalami perubahan dan bisa mengalami perubahan ada kenaikan atau penurunan dari
dividen yang dibagikan sebelumnya. Menurut Gitosudarmo 1995:238, “secara umum kebijakan dividen
yang ditempuh perusahaan adalah salah satu dari 3 kebijakan ini, yaitu stable dividend policy, fluctuating dividend policy, kombinasi stable dividend policy
dan fluctuating dividend policy ”. 1.
Stable Dividend Policy. Pada kebijaksanaan ini besarnya dividen yang
dibayarkan selalu stabil dalam jumlah yang tetap, stabil yang makin naik dan stabil yang semakin menurun. Jadi, besarnya dividen yang
dibayarkan dalam jumlah yang selalu stabil walaupun terjadi fluktuasi dalam net income. Apabila pada suatu saat kondisi perusahaan
mengalami kerugian, pembayaran dividen akan diambilkan dari cadangan stabilisasi dividen.
2.
Fluctuating Dividend Policy. Pada kebijaksanaan ini besarnya dividen
yang dibayarkan mendasarkan pada tingkat keuntungan pada setiap akhir periode. Apabila tingkat keuntungan tinggi maka besarnya
dividen yang akan dibayarkan relatif tinggi, dan sebaliknya bila tingkat keuntungan rendah maka besarnya dividen yang dibayarkan juga
rendah, atau bisa dikatakan selalu proporsional dengan tingkat keuntungannya.
3.
Kombinasi Stable Dividend Policy dan Fluctuating Dividend Policy.
Pada kebijaksanaan ini besarnya dividen yang dibayarkan sebagian ada yang bersifat stabil atau tetap, tetapi sebagian yang lain bersifat
proporsional dengan tingkat keuntungan yang dicapai. Apabila perusahaan tidak mendapatkan laba para pemegang saham masih
mendapatkan dividen tetap dan apabila didapatkan keuntungan dari hasil operasinya didapatkan bagian dari keuntungan. Bagian dividen
yang bersifat proporsional besarnya tidak sama dengan dividen yang menggunakan kebijakan fluktuatif.
e. Faktor yang Mempengaruhi Kebijakan Dividen
Menurut Keown et al 2000:621 terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi kebijakan dividen yang meliputi hal-hal seperti di bawah ini:
Universitas Sumatera Utara
1. Pembatasan Hukum
Pembatasan hukum merupakan salah satu faktor yang turut mempengaruhi kebijakan dividen suatu perusahaan. Pembatasan hukum
dapat terbagi menjadi dua kategori. Pertama, pembatasan hukum menurut undang-undang dan kedua, pembatasan hukum karena
kebijakan perusahaan itu sendiri untuk membatasi pembagian dividen saham biasa.
2. Posisi Likuiditas
Posisi likuiditas menggambarkan seberapa banyak aset lancar yang tersedia. Guna memenuhi pembagian dividen dalam berbagai jenis
dividen salah satunya adalah ketersediaan kas yang digunakan untuk membayar dividen kas kepada para investor. Ketersediaan kas
mempunyai pengaruh yang penting dalam kebijakan membagikan dividen dalam bentuk kas selain posisi laba ditahan yang cukup besar.
Hal itu didasari karena laba ditahan yang cukup besar kurang menjamin ketersediaan perusahaan untuk membayar dividen dalam bentuk kas jika
kas yang tersedia kurang memadai.
3. Tidak ada atau kurangnya sumber pendanaan lain
Perusahaan besar relatif mempunyai pendanaan eksternal guna melakukan pembayaran dividen kas sedangkan pada perusahaan kecil
pendanaan perusahaan hanya berasal dari pihak internal sehingga jika ketersediaan dana internal kurang memadai maka akan berdampak pada
kebijakan dividen yang diambil.
4. Kemampuan peramalan laba
Kemampuan peramalan laba menjadi salah satu faktor karena perusahaan yang mampu meramalkan pendapatnya pada masa yang akan
datang relatif dapat meramalkan kebijakan dividen seperti apa yang akan diambil. Jika perusahaan mempunyai tren pendapatan yang stabil maka
jumlah dividen dalam bentuk kas yang dibayarkan akan besar dan sebaliknya.
5. Kontrol kepemilikan
Kontrol kepemilikan berpengaruh terhadap kebijakan dividen yang diambil oleh suatu perusahaan, hal itu didasari dengan ketersediaan dana
yang digunakan dalam perluasan perusahaan. Perusahaan yang relatif kecil, kontrol kepemilikan merupakan skala prioritas, hal ini berkaitan
dengan perluasan perusahaan yang memerlukan dana yang besar. Jika perusahaan tidak mempunyai sumber pendanaan di luar perusahaan
maka perusahaan akan menerbitkan utang guna mendanai perluasan tersebut. Selain itu dana juga didapat dari alokasi laba sehingga
berdampak pada jumlah yang akan dibagikan dalam bentuk dividen.
Universitas Sumatera Utara
6. Inflasi
Inflasi merupakan faktor yang mempengaruhi kebijakan dividen suatu perusahaan. Idealnya jika suatu aset tetap rusak dan usang, dana yang
dihasilkan dari depresiasi digunakan untuk mendanai penggantian. Karena dalam periode inflasi terjadi kenaikan harga maka untuk
mengganti aset yang diperlukan dalam aktiva operasional perusahaan dibutuhkan pembatasan laba dan ini berarti pengurangan jumlah laba
yang akan dibagi dalam bentuk dividen.
f. Indikator Kebijakan Deviden