7 dapat meningkatkan kesehatan rongga mulut dan oleh karena itu kekurangan sekresi
saliva akan mengakibatkan proses penyakit.
11
2.3 Pengaruh Saliva Terhadap Karies
Saliva dapat mempengaruhi proses karies dalam berbagai cara yaitu: aliran saliva dapat menurunkan akumulasi plak pada permukaan gigi dan juga
meningkatkan pembersihan karbohidrat dari rongga mulut. Sistem
buffer
asam karbonat-bikarbonat, serta kandungan amonia dan urea dalam saliva dapat
menyangga dan menetralkan penurunan pH yang terjadi saat bakteri plak sedang memetabolisme gula. Kapasitas
buffer
dan pH saliva erat hubungannya dengan kecepatan sekresinya.
2
Kapasitas
buffer
saliva merupakan faktor penting, yang berperan dalam pemeliharaan pH saliva dan remineralisasi gigi. Kapasitas
buffer
saliva pada dasarnya tergantung pada konsentrasi bikarbonat berhubungan dengan tingkat aliran saliva,
karena setiap faktor penurunan laju aliran saliva cenderung mengalami penurunan terhadap kapasitas
buffer
dan meningkatnya risiko perkembangan karies.
21
Pengaruh fungsi saliva penting adalah pembersihan dan menetralkan untuk pencegahan karies. Secara umum, meningkatkannya sekresi laju aliran saliva maka
terjadi proses pembersihan dan kapasitas
buffer
tinggi. Berkurangnya laju aliran saliva dan bersamaan dengan penurunan sistem pertahanan rongga mulut dapat
menyebabkan karies meningkat dan peradangan mukosa, karies gigi sebagian besar disebabkan karena hiposalivasi.
25
2.3.1 Pengaruh Volume Saliva Terhadap Karies
Saliva memegang peranan penting dalam mempertahankan kesehatan rongga mulut dan proses biologis yang terjadi di dalam rongga mulut.
4
Total aliran saliva sehari 500-1000 mlhari.
10
Volume saliva dengan stimulasi yang normal berkisar lebih dari 5,0 ml5 menit, rendah 3,5-5,0 ml5 menit dan hiposalivasi kurang dari 3,5
ml5 menit.
26
Volume saliva dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk derajat hidrasi, posisi tubuh dan terpaparnya cahaya matahari.
27
Universitas Sumatera Utara
8
2.3.2 Pengaruh pH Saliva Terhadap Karies
pH saliva merupakan derajat keasamaan saliva yang penting dalam menjaga integritas gigi karena memengaruhi proses demineralisasi. Saliva normal berkisar dari
6-7 namun dapat dipengaruhi oleh jumlah aliran saliva dari 5,3 sampai 7,8. pH saliva dengan stimulasi dapat dikatakan sehat apabila bernilai 6,8-7,8, asam 6,0-6,6 dan
sangat asam 5,0-5,8.
26
Penurunan pH mulut dibawah 5,5 akan menyebabkan terjadi demineralisasi enamel gigi. Salah satu komponen yang memberikan kontribusi
terhadap pH mulut adalah pH saliva.
28
Bakteri plak akan memfermentasi karbohidrat sukrosa dan menghasilkan asam, sehingga menyebabkan pH plak akan turun dalam waktu 1-3 menit sampai pH
4,5-5,0. Kemudian pH akan kembali normal pada pH sekitar 7 dalam 30-60 menit, dan jika penurunan pH plak ini terjadi secara terus-menerus maka akan menyebabkan
demineralisasi pada permukaan gigi. Kondisi asam seperti ini maka bakteri
Streptococcus mutans
dan
Lactobacillus sp,
yang merupakan mikroorganisme penyebab utama dalam proses terjadinya karies.
Streptococcus mutans
berperan dalam permulaan
initition
terjadi karies gigi, sedangkan
Lactobacillus sp
, berperan pada proses perkembangan dan kelanjutan karies.
28
2.3.3 Pengaruh Kalsium Saliva Terhadap Karies
Kalsium adalah unsur mineral paling banyak dalam tubuh, pada orang dewasa mencakup sekitar 2 dengan berat badan yang setara sekitar 1.200 gram
kalsium. Mayoritas 99 kalsium terdapat dalam tulang dan gigi, terutama sebagai hidroksiapatit, merupakan kristal anorganik terdiri atas susunan kalsium dan fosfor
[Ca
10
PO
4 6
OH
2
], memberikan kekerasan. Sisanya ada dalam jaringan lunak dan cairan tubuh dan menyumbang kurang dari 1 dari total kalsium dalam tubuh.
Kalsium merupakan nutrisi paling penting, tidak hanya untuk mineralisasi tulang dan gigi tetapi mengatur sebagian intraseluler dalam jarigan tubuh.
24
Kalsium salah satu komponen elektrolit didalam saliva terdapat dalam bentuk ion. Kadar normal kalsium saliva adalah 1-2 mmolliter. Interaksi antara plak dan
saliva mempunyai peranan penting dalam mineralisasi, karena saliva merupakan
Universitas Sumatera Utara
9 sumber utama ion anorganik kalsium yang berperan membantu proses pembentukan
kalkulus.
15
Kadar kalsium dalam saliva dapat dipengaruhi oleh banyak faktor, yaitu:
16
1. Jenis kelenjar, sekresi kalsium terbesar dihasilkan oleh kelenjar submandibula.
2. Ritme biologis, kadar ion kalsium saliva akan menurun pada pagi dini hari. 3. Stimulus, dalam keadaan tanpa stimulasi sebagian besar saliva utuh berasal
dari kelenjar submandibula, sedangkan dalam keadaan distimulasi sebagian besar saliva utuh berasal dari kelenjar parotis.
4. Aliran saliva, merupakan faktor penting terhadap kadar komponen saliva. Konsentrasi kalsium akan meningkat ketika aliran saliva meningkat.
Enamel gigi merupakan bahan yang keras dan paling padat didalam tubuh. Komposisi hidroksiapatit merupakan mineral yang mengandung kalsium dan fosfat.
Struktur biomineralisasi ini adalah unik yang diperbaharui oleh remineralisasi, dimana melibatkan deposit dari ion kalsium dan fosfat dari saliva ke dalam area
permukaan enamel dan didalam permukaan enamel. Dibawah kondisi asam kristal apatit dari bawah permukaan enamel, larut dalam cairan saliva disekitarnya.
Demineralisasi ini merupakan salah satu langkah dalam perkembangan karies gigi, tersedianya kalsium dan fosfat faktor penting untuk remineralisasi dari awal
pembentukan karies sesudah asam, selanjutnya angka karies terendah dihubungkan dengan konsentrasi kalsium saliva tinggi.
16
Konsentrasi dari kalsium dalam plak memengaruhi demineralisasi enamel gigi terjadinya risiko karies semakin tinggi konsentrasi kalsium, menurunnya tingkat
demineralisasi dan risiko gigi berlubang. Semakin tinggi konsentrasi kalsium dalam plak, maka semakin besar penurunan pH yang bisa ditolerir sebelum terjadi
demineralisasi. Adanya kalsium dalam makanan dapat membantu mengurangi terjadi karies gigi karena meningkatkan konsentrasi kalsium dalam plak, tentu makanan lain,
misalnya makanan dan minumana asam, dapat mengurangi kalsium dalam plak.
24
Universitas Sumatera Utara
10
2.4 Karies Gigi