Kajian yang Relevan TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kajian yang Relevan

Penulisan skripsi ini tidak terlepas dari buku-buku pendukung yang relevan dengan judul Skripsi ini.Adapun buku-buku yang digunakan dalam memahami dan mendukung penelitian ini adalah buku-buku yang berkaitan dengan penelitian tersebut.Selain buku- buku pendukung yang relevan dengan judul skripsi ini,penulis juga memperoleh data dari sumber data lisan.Data lisan atau korpus diperoleh dari masyarakat yang akan memberikan seputar jawaban tentang kuesioner yang akan diberikan kepada para informan. Bloomfield dalam bukunya yang terkenal Language 1933:56 mengatakan bahwa Bilingualisme adalah “Kemampuan seorang penutur untuk menggunakan dua bahasa dengan sama baiknya”.Jadi, menurut Bloomfield,seseorang disebut bilingual apabila dapat menggunakan B1 bahasa pertamabahasa ibu dan B2 bahasa keduabahasa asing dengan derajat sama baiknya. Lado 1964,dalam Chaer 2004:86 juga mengatakan bahwa Bilingualisme adalah kemampuan menggunakan bahasa oleh seseorang dengan sama baiknya yang secara teknis mengacu pada dua buah bahasa bagaimanapun tingkatnya.Jadi,menurut Lado penguasaan terhadap kedua bahasa itu tidak perlu sama baiknya ;kurangpun boleh. 8. Universitas Sumatera Utara Kemudian Mackey 1962,dalam Chaer 2004:87 mengatakan bahwa Bilingualisme adalah praktik penggunaan bahasa secara bergantian,dari bahasa satu ke bahasa lainnya oleh seorang penutur.Untuk penggunaan dua bahasa diperlukan penguasaan kedua bahasa itu dengan tingkat yang sama. Para pakar lainnya Weinrich 1968:1 mengatakan bahwa bilingualisme adalah menguasai dua bahasa yang berarti mengusai dua sistem kode,dua dialek atau lebih dari bahasa yang sama. Perkembangan bilingualisme tidak hanya sampai disitu saja akan tetapi menurut Whorf 1974: dalam Chaer 2004: 91, salah satu ciri bilingualisme adalah digunakannya dua bahasa atau lebih oleh seseorang atau sekelompok orang karena tidak adanya persamaan tertentu dari kedua bahasa itu.Artinya kedua bahasa itu dapat digunakan kepada siapa saja,kapan saja,dan dalam situasi bagaimana saja. Selanjutnya Siregar 1998 mengatakan bahwa masyarakat Dwibahasa terdapat pola kedwibahasaan yang mampu menunjukkan kedudukan dan fungsi bahasa yang terdapat didalam reportoar bahasa masyarakat tersebut.Di Indonesia,reportoar bahasa ini biasanya terdiri dari bahasa Indonesia dan bahasa Daerah.Didalam Masyarakat bahasa seperti ini,terdapat ranah-ranahdomain penggunaan bahasa yang menetapkan norma-norma penggunaan bahasa tertentu pada masing-masing ranah. 9. Universitas Sumatera Utara Overbeke 1972,dalam Chaer 2004:4 juga mengatakan bahwa kedwibahasaan adalah sarana sunnah atau wajib bagi komunikasi dua arah “Lebih” yang berbeda yang menggunakan dua sistem linguistik yang berbeda. Kemudian para pakar lainnya juga mengatakan bahwa bilingualisme mengacu kepada kemampuan menghasilkan ucapan-ucapan bermakna yang sempurna dalam bahasa lain Mc Langhlin,1984:8.Oestreicher juga mengatakan bahwa bilingualisme adalah penguasaan dua bahasa yang berbeda tanpa interferensi antara kedua proses linguistik.Demikianlah pengertian kedwibahasaan yang telah penulis ambil dari berbagai sumber.Sebagai pegangan selanjutnya penulis membatasi bahwa pengertian bilingualisme adalah penggunaan dua bahasa atau lebih yang dapat digunakan secara lancar dan baik.

2.2. Teori yang Digunakan