c.Berdasarkan konteks
Apabila ditinjau dari konteks yang merupakan wadah atau tempat kedua bahasa yang bersangkutan dipelajari maka dapat dibedakan dua jenis kedwibahasaan,yaitu:
a Kedwibahasaan Majemuk
b Kedwibahasaan Koordinat Osgood Sebeok,1965dalam Tarigan 1988:8
Kedwibahasaan majemuk diterapkan kepada pribadi-pribadi atau insan-insan yang memiliki dua tanda linguistik,tetapi kedua-duanya berhubungan dengan suatu kesatuan
makna yang terpadu “berdifusi”.Kedwibahasaan koordinat diterapkan kepada pribadi- pribadi atau insan-insan yang memiliki dua sistem mandiri secara fungsional.Pribadi atau
insan yang seperti itu mempunyai dua tanda linguistik bagi setiap referen tertentu yan masing-masing berhubungan dengan kesatuan makna yang terpisah.
d. Berdasarkan tingkat pendidikan
Bila ditinjau dari segi tingkat pendidikan ,maka kedwibahasaan dapat dibedakan: a
Kedwibahasaan kaum elit b
Kedwibahasaan rakyat biasa
Kedwibahasaan kaum elit dilkuiskan sebagai hak istimewa kelas menengah,anggota yang terdidik dari kebanyakan masyarakatPaulston,1975.
13
Universitas Sumatera Utara
Kedwibahasaan rakyat berakibat dai kondisi-kondisi kelompok etnik di dalam sauatu negara yang telah menjadi dwibahasawan secara tidak sengaja agar dapat bertahan
hidup lebih lama dengan selamat.Fosi,dalam Tarigan 1988:9. Perbedaan seperti itu memang merupakan hal yang sangat penting dan kritis,seperti
ternyata bahwa sementara kelompok pertama merupakan sistem pendidikan yang mereka awasi untuk mencari kedwibahasaan,maka kelompok kedua telah menyelinapkan
kedwibahasaan padanya dengan suatu sistem pendidikan yang dikontrol atau diawasi oleh orang lain.Penemuan-penemuan risat juga konsisten dalam memperlihatkan bahwa anak-
anak yang memperoleh hak istimewa dari kelompok dominan itu berbuat baik secara akademik,apakah mereka terdidik dalam bahasa ibu mereka atau bahasa kedua.
e. Berdasarkan kesosialannya
Ditinjau dari sudut pandangan “Kesosialannya” atau dari segi individu dan masyarakat,maka dapat dibedakan:
a Kedwibahasaan individual
b Kedwibahasaan sosial
Masyarakat-masyarakat Bilingual kerapkali berkembang apabila kelompok- kelompok bahasa yang berbeda samapi pada kontak dengan alasan-alasan ekonomi dan
komersial.Sebuah bentuk khas kedwibahasaan sosial ini disebut sebagai “Diglosia”. 14
Universitas Sumatera Utara
Secara umum istilah ini bermakna bahwa bahasa yang dipergunakan pada kejadian- kejadian atau peristiwa-peristiwa formal,buat tujuan-tujuan resmi dan buat
menulis,biasanya disebut sebagai bentuk-bentuk “tinggi”berbeda dengan yang dipakai dalam percakapan bahasa sehari-hari yang biasa disebut sebagai bentuk “rendah”.Harding
Rilley.1986:26.
15
Universitas Sumatera Utara
BAB III METODE PENELITIAN