Perusahaan Freeport gali tembaga …… emas.
5. Perusahaan Freeport gali tembaga …… emas.
6. Bapak tanya Lia apakah suka emas …… tembaga?
7. Orang yang naik ke Puncak Jaya harus pakai jaket yang
tebal …… di puncak sangat dingin.
8. Bapak bertanya, “Apakah liburan sekolah Lia mau pergi
ke Timika …… Merauke?”
9. Bapak beli pipa …… kabel di toko.
10. Meri suka naik gunung …… dari gunung bisa melihat
kota.
25 Bahasa Indonesia Kelas 3 Semester 2
PELAJARAN 113b
B. Anak main Ular Tangga.
Cara main:
1. Goyang gulungan kertas (atau dadu) dalam kaleng kemudian jatuhkan di meja.
2. Satu anak harus pilih satu gulungan kertas dan buka. Jika dapat angka 1 anak harus jalan 1 kali. Jika dapat angka 3 anak jalan 3 kali dan seterusnya.
3. Jika dapat kotak yang ada tangga, kalian harus naik/turun tangga itu.
4. Jika dapat kotak yang ada ekor ular, kalian harus ikut sampai ke kepala ular itu.
5. Anak pertama yang sampai kotak 12 dia yang menang.
6. Jika jawaban tidak benar, tidak boleh maju. Anak yang salah jawab harus tetap di tempat.
7. Jika berhenti di satu kotak, anak harus ikut perintah yang ada di situ.
8. Anak siapkan benda yang bisa menjadi tanda posisi dia. (Contoh: batu, kertas, rumput, kapur atau lain-lain.)
12 selesai Perusahaan Freeport 11 10 Buat kalimat pakai
ada di mana?
kata:
dengan
7 8 Buat kalimat pakai
9 Kata penghubung
kata:
ada apa saja? Sebutkan 3.
dan
6 Buat kalimat
5 4 Buat kalimat pakai
pakai kata:
kata:
tetapi atau
cerita Kota Timika.
1 2 3 mulai Buat kesimpulan dari
karena
Buat kalimat pakai kata:
Bahasa Indonesia Kelas 3 Semester 2
PELAJARAN 114a
Kami : Kalau mau cerita kepada orang lain dan
orang itu tidak ikut. Kita : Kalau mau bilang semua orang ikut.
A. Tulis kata ganti orang kami dan kita yang sesuai dengan gambar.
1. Mika
: Hutan di Timika sudah mulai berkurang!
Leo : Benar, beberapa tahun lagi hutan .......
akan habis!
Mika
: Apa yang bisa ....... lakukan?
Leo
: Mulai saat ini, ....... tidak boleh tebang pohon sembarang dan kita juga bisa
mulai tanam pohon baru.
2. Simon
: Mari ....... pergi ke hutan.
Silas
: Untuk apa kita pergi ke hutan?
Obet : Supaya ....... tahu, apakah hutan masih
ada.
Silas
: …… bisa lakukan apa di sana?
3. Jason
: Mengapa kalian berlari?
Soni
: ....... mau pergi melihat emas.
Jason
: Ada di mana?
Soni
: ....... dengar ada emas di rumah Meri.
4. Silas
: Kalian mau ke mana?
Erik
: ....... mau melihat tempat tambang.
Silas
: Kalian akan pulang jam berapa?
Erik
: ....... akan pulang jam 12:00 WIT.
27 Bahasa Indonesia Kelas 3 Semester 2
PELAJARAN 114b
B. Tulis kata penghubung yang sesuai dengan kalimat.
atau tetapi
Contoh: Orang melakukan eksplorasi untuk melihat …… meneliti tempat. Orang melakukan eksplorasi untuk melihat dan meneliti tempat.
1. Bapak bertanya, “Apakah kamu mau ke kota Timika …… kota Sentani?”
2. Mereka laporkan batu yang mereka lihat, …… tidak ada yang lihat laporan itu.
3. Perusahaan Freeport membangun pelabuhan …… gedung-gedung di Timika.
4. Banyak orang tahu kota Timika …… ada tembaga dan emas.
5. Apakah tembaga …… emas yang biasa dipakai untuk kabel listrik?
6. Kabupaten Timika tidak hanya datar, …… ada gunung juga.
7. Mereka suka memancing …… dapat ikan banyak.
8. Om Lia bingung mau pilih emas …… tembaga.
9. Ada salju yang tidak meleleh …… masih utuh.
10. Meri naik mobil …… lokasi rumah Lia jauh.
11. Meki mencuci tangan …… air.
12. Bapak beli pipa …… besi di pasar.
13. Rini pergi ke Timika …… Bapak.
C. Tulis empat kalimat menggunakan kata penghubung yang ada di bawah ini.
atau
karena
tetapi
dan
Bahasa Indonesia Kelas 3 Semester 2
PELAJARAN 115a
A. Tulis kata ganti kami dan kita yang sesuai dengan gambar.
1. Ayo Amel, ….. pergi ke 2. ….. sedang latihan yospan. pasar.
Apakah kalian
Kalian sedang
bisa bantu saya
membuat apa?
pegang ember ini?
3. ….. sedang membuat pagar. 4. ….. berdua bisa bantu pegang ember.
B. Tulis kata ganti orang yang sesuai dengan diskusi di bawah ini.
Tina : Setelah pulang sekolah Bela mau ke mana?
Bela : Saya/dia mau langsung pulang ke rumah.
Tina
: Tadi ada PR Bahasa Indonesia, apakah kami/kita bisa belajar
bersama? Bela
: Bisa, kita/kami semua belajar di rumah saya/dia. Tina
: Jam berapa kalian/saya bisa datang ke rumahmu? Bela
: Kamu/dia bisa datang jam 3 sore.
Erik : Kalian sedang apa?
Bela : kami/kita buat rencana untuk belajar bersama.
Erik : Apakah mereka/saya bisa ikut?
Tina : Kamu bisa ikut belajar bersama kami/kita.
29 Bahasa Indonesia Kelas 3 Semester 2
PELAJARAN 115b
C. Tulis ulang kalimat. Tulis kata penghubung yang sesuai dengan kalimat.
1. (karena/atau) Seki tidak mau makan permen …… khawatir gigi sakit.
2. (atau/dan) Meri bingung mau belajar …… nonton televisi.
3. (tetapi/dan)
Seli …… teman-teman belajar bersama.
4. (atau/tetapi) Ada orang yang jaga lukisan, …… ada juga yang merusak.
5. (dan/atau) Celana Jimi berwarna hitam …… bajunya berwarna putih.
6. (tetapi/karena) Bentuk emas keras, …… kalau dimelehkan bisa menjadi cair.
7. (atau/tetapi) Mama bertanya, “Liburan mau ke Timika …… Merauke?”
8. (karena/dan) Di Dekai cocok untuk tanam pisang …… tanah subur.
9. (atau/karena) Anton mau memancing di kali …… di kolam.
10. (dan/tetapi)
Bapak bawa kabel …… pipa dari Serui.
11. (karena/dan) Perang harus dihentikan …… akan ada banyak korban.
Bahasa Indonesia Kelas 3 Semester 2 30
PELAJARAN 116a
Danau Paniai
(1) Panus tinggal di Nabire. Tete Panus pernah cerita
Paniai
: nama tempat
tentang danau Paniai yang indah kepada Panus. Karena
mendengar cerita dari tete, Panus ingin sekali melihat
danau itu. Suatu hari dia pergi ke Paniai . Dia sampai di
kampung kecil yang jauh dari kota. Panus bertemu dengan satu bapak yang tinggal di kampung itu bersama
anak laki-lakinya. Bapak itu bernama Abednego dan
anak laki-lakinya bernama Jimi. Mereka berasal dari suku
katakan
: berbicara konferensi : pertemuan untuk
Me, suku asli di Enarotali.
tukar pendapat
Panus suka belajar hal baru. Dia bertanya,
tentang suatu masalah
“Apakah Danau Paniai ada di dekat kampung ini?”
sedunia : dari semua tempat Mendengar pertanyaan itu, Bapak Abednego
perwakilan
: beberapa orang
yang pergi karena menjawab, “Betul sekali anak, saya bersyukur karena
tidak semua ikut
Tuhan kasih danau yang sangat indah. Bukan cuma kami
negara
: ada wilayah yang
ada banyak rakyat
saja yang katakan bahwa Danau Paniai adalah danau
dan ada pemimpin
yang indah. Pada Konferensi Danau Seluruh Dunia tahun
yang mengatur
wilayah.
2007 Danau Paniai terpilih sebagai danau paling indah
penghargaan : hadiah yang diberikan karena
sedunia. Di konferensi itu ada perwakilan dari 157 negara.
sesuatu yang berarti
Kami di sini sangat senang dengan penghargaan itu. Kami
tambahkan
: isi lagi terbenam : turun
bangga punya Danau Paniai. Kami akan terus jaga
siluet
: gambar yang
gelap hanya terlihat danau kami supaya tetap indah. ”
bentuk luar tidak
Jimi jelaskan, “Saat matahari terbenam,
ada detil
pemandangan di tempat ini sangat cantik. Kita bisa lihat
tebing
: jurang gunung
yang tinggi
siluet tebing-tebing, burung-burung yang terbang di atas
penasaran
: ingin tahu
danau dan perahu nelayan yang pulang.
” Setelah
mendengar itu, Panus penasaran dan ingin sekali melihat
danau itu.
(4) Panus bertanya lagi , “Kapan orang lain mulai tahu tentang danau Paniai?” Bapak Abednego menjawab,
“Danau Paniai baru dikenal dunia luar sejak tahun 1936,
waktu pilot Wissel kebetulan melihat danau dari pesawat.
Dia tidak hanya lihat satu danau saja, tetapi ada tiga
danau. ”
31 Bahasa Indonesia Kelas 3 Semester 2
(5) Panus lanjut be rtanya, “Apakah ada jalan yang
PELAJARAN 116b
menuju ke Danau Paniai?” Jimi menjawab, “Sekarang ada jalan dari Nabire ke Enarotali. Masyarakat bisa
dengan mudah jalan ke Danau Paniai lewat jalan darat. dilayani
: dijangkau, di bantu
Sebelum Perang Dunia Kedua sudah dibuka pos
keindahan
: bagus
penginjilan dan pemerintahan di Enarotali. Waktu itu jalan terjaga
: dilindungi
menuju ke sana tidak mudah, orang harus naik perahu
dan mengikuti kali selama dua hari, setelah itu jalan kaki
sepuluh hari melalui rawa dan gunung yang luas. Jadi,
waktu itu masih sedikit orang yang datang ke danau,
Danau
Paniai berada di
yang datang hanya orang-orang misi dan orang yang
ketinggian 1.700 meter di atas permukaan laut, dengan luas
kerja di pos pemerintahan Enarotali. Pos itu ada di pinggir
14.500 hektar. Danau Paniai
danau Paniai. Sebelum Perang Dunia Kedua, pos di
baru dikenal dunia luar sejak tahun 1936. Waktu itu pilot
Enarotali hanya dilayani oleh pesawat yang bisa
Wissel bawa pesawat dan
mendarat di air. Setelah perang selesai mereka membuat
beliau melihat danau dari pesawat. Ternyata
kebetulan
lapangan terbang yang kecil.
bukan ada satu danau saja,
tetapi tiga. Sebelum pergi P anus bertanya, “Bapak, sekarang
Pilot Wissel juga salah satu dari
banyak orang sudah tahu tentang danau Paniai yang
orang yang naik puncak Papua paling tinggi pada tahun 1936.
indah, jadi mereka bisa datang. Apa pesan bapak untuk
Lihat juga di cerita pelajaran
orang-orang yang ada di sekitar danau dan untuk semua
orang yang datang?” Bapak Abednego menjawab,
“Bapak berharap semua orang bisa jaga keindahan alam
dengan tidak membuang sampah di pinggir danau, tidak
potong atau cabut tumbuhan yang ada di sekitar danau Setelah mendengar
atau tangkap hewan-hewan yang ada di sekitar danau penjelaskan dari bapak Abednego dan Jimi. Apa
maupun di dalam danau sembarang. Supaya keindahan yang Panus lakukan:
danau tetap terjaga dengan baik.”
1. Apakah dia kembali ke Nabire karena sudah
mendengar penjelasan?
2. Apakah dia pergi untuk melihat danau Paniai?
Tulis akhir cerita sesuai yang
kalian pikir.
Danau Paniai
Bahasa Indonesia Kelas 2 Semester 2 32
PELAJARAN 117
A. Pilih kata ganti orang yang cocok dengan pembicaraan Bapak, mama dan Tina.
Bapak : (engkau/saya) sedang membaca buku tentang apa?
Tina : (dia/saya) sedang membaca buku tentang kedamaian. Mama
: Kenapa (kamu/kalian) membaca buku itu?
Tina : Karena menurut (saya/kita) cerita di buku ini sangat menarik. Tina : Dulu orang-orang yang tinggal di Papua suka berperang dan
mereka sulit untuk berdamai, tetapi setelah ada penginjilan
mereka mau berdamai. Bapak : Benar, orang tua (kalian/kita) dulu seperti itu, tetapi karena kita
sudah mengenal Tuhan, maka kita semua bisa hidup damai sekarang.
B. Tulis kata ganti orang sesuai gambar.
kita
engkau
kalian
kami
….. tadi
….. main gicik Anakku, …..
main apa?
boleh ber-
mama. main dengan
teman, tetapi
….. juga harus ingat waktu untuk belajar.
Anak-anak, ….. tidak boleh tangkap burung.
….. mau pergi ke mana?
….. mau pergi ke rumah Lia.
33 Bahasa Indonesia Kelas 3 Semester 2
PELAJARAN 118
A. Lengkapi pembicaraan di bawah ini.
Rini, Oni, Lia dan Yusak tiba di rumah Lia. Lia
: Selamat datang teman-teman, silakan masuk. Rini
: Terima kasih, apakah ….. datang terlambat? Lia
: ….. tidak terlambat. Apakah ….. sudah bawa buku masing-masing? Oni
: ….. sudah bawa. Lia
: Bagus, kalau begitu ….. bisa mulai belajar bersama. Saat belajar Yusak teringat acara yang ada di televisi. Yusak : Teman-teman ada acara yang bagus di televisi sekarang. Lia apakah
….. bisa nonton sekarang? Oni
: Jangan, itu acara orang dewasa, lebih baik ….. belajar. Yusak : Teman-teman itu acara lucu. Rini
: Memang acara lucu, tetapi itu tidak memberi pengetahuan untuk ….. . Lia
: Kalau mau nonton itu harus sesuai dengan umur ….. . Oni : Teman- teman, acara televisi kadang membuat ….. lupa belajar. Rini
: Jadi, Yusak sebaiknya sekarang ….. belajar supaya ….. bisa naik kelas.
B. Diskusi dalam kelompok.
Caranya seperti main drama dalam kelompok:
1. Masing-masing pilih satu gambar yang ada di bawah.
2. Tulis pembicaraan kalian seperti soal A menggunakan kata ganti orang.
3. Kalian bebas untuk pikir, kira-kira apa yang mereka bicarakan di gambar.
4. Guru akan tunjuk satu kelompok untuk maju dan bermain drama.
Bahasa Indonesia Kelas 3 Semester 2 34
PELAJARAN 119a
A. Lengkapi pembicaraan di bawah ini. Pilih kata ganti orang yang sesuai.
Eli
: Ana, saat liburan saya/ kamu dan keluarga akan pergi ke mana?
Ana : Kami /kita rencana pergi untuk melihat Danau Paniai. Eli
: Mengapa kalian /mereka mau ke sana? Ana : Karena kami /kita dengar bahwa Danau Paniai sangat indah.
Jadi kami /kita semua akan pergi ke sana. Bagaimana dengan
kamu /kalian, liburan nanti kalian /mereka pergi ke mana?
Eli
: Kami /kita tidak pergi. Kami /kalian tetap tinggal di Tolikara. Ana : Mengapa kamu/ kalian tidak pergi liburan?
Eli : Karena kakak saya /dia akan datang dari Bandung. Ana : wa asyik sekali, pasti rumah kalian /kita ramai.
Eli : Oni, Erik, kalian/mereka sedang apa?
Oni : Kami/kita sedang bicara tentang liburan. Eli
: Apakah kami/kalian mau bergabung? Oni : Saya tidak, saya/kita mau pulang untuk bantu mama. Eli
: Baik sampai jumpa besok.
B. Tulis kalimat langsung. Tambahkan tanda koma, tanda petik dan huruf kapital.
Contoh:
Bapak berpesan Erik tidak boleh petik semua bunga.
Bapak berpesan, “Erik tidak boleh petik semua bunga.”
1. Bapak berkata orang Belanda buka pos di dekat danau.
2. Jimi berkata Erik senang karena Danau Paniai sangat indah.
3. Meri berkata ada dampak kalau orang gali tambang.
4. Bapak Abednego berkata kami berasal dari suku Me.
5. Panus berkata ada ikan di danau.
6. Guru menjawab di danau ada ikan.
35 Bahasa Indonesia Kelas 3 Semester 2
PELAJARAN 119b
C. Tulis kalimat tidak langsung bersama guru. Tambahkan kata bahwa.
Contoh:
Bapak berkata, “Satu orang akan pergi ke Jakarata.”
Bapak berkata bahwa satu orang akan pergi ke Jakarta.
1. Melani berkata, “Kita bisa lihat siluet tebing-tebing.”
2. Panus bercerita, “Ada rumah di pinggir danau.”
3. Lia menjawab, “Suku Komoro dan Amungme ada di Timika.”
4. Erik menjawab, “Di Punjcak Jaya ada salju.”
5. Bupati berpesan, “Jangan ada yang buang sampah di sekitar pelabuhan.”
D. Pilih kata kerja yang sesuai dengan kalimat dan tambahkan akhiran -kan.
Contoh: Mama tidur/bangun Seki yang sedang tidur.
Mama, bangunkan Seki yang sedang tidur.
1. Andi meminta kakak (gali/main) tanah untuk tanam pohon.
2. Guru meminta Oni (hapus/buang) tulisan di papan.
3. Meri sedang (baca/nyanyi) cerita untuk adik.
4. Salo, tolong (nyala/bersih) lilin.
5. Kakak meminta adik (cuci/jalan) sayur.
6. Mama meminta Lia (hapus/mati) lilin.
7. Ronal, (bawa/jatuh) buku ke kelas.
E. Tulis kata yang ada ai dan au di buku tulis.
kalau
uang aki
uang
sungai
haus
uap
danau
lain
pulau ramai
hijau
pantai bagian
puisi selesai
Bahasa Indonesia Kelas 3 Semester 2 36
PELAJARAN 121a
Lukisan Kulit Kayu Sentani
hiasan
: benda yang
dipakai untuk (1) Namaku Corlius Ohey. Aku berasal dari Pulau Asei di buat cantik
Danau Sentani. Aku berasal dari keluarga yang biasa melukis
rok : pakaian perempuan
untuk pimpinan suku kami. Pimpinan suku kami disebut
tersendiri
: tidak sama-sama
Ondofolo. Dulu teteku melukis hiasan di rok-rok untuk anak
lilit : kelilig atau putar
perempuan Ondofolo. Tiap suku punya lukisan tersendiri dan
pinggul
: suku kami punya lukisan yang berbeda dengan yang lain.
(2) Menurut orang-orang tua, lukisan di kulit kayu dimulai
waktu seorang Ondofolo mempunyai dua anak perempuan. Mereka berdua sering ada masalah. Contohnya, setelah
polos
: tidak ada mereka mandi, adik mengambil rok kakaknya dan lilit di
gambar/hiasan pinggul. Kakaknya tidak senang dan mereka berebut, tetapi
pipih
: kasih tipis dan rata
adiknya menang. Mereka pulang dan kakak mengeluh ke
pelat
: besi yang tipis Ondofolo. Kakak cerita, “Adik mengambil rokku. Adik tidak
modern
: cara yang dulu
tidak ada mau dengar aku .” Ondofolo juga tidak senang, dia berkata,
tradisional : cara yang lama
“Rok yang kamu punya, tidak boleh dipakai oleh adikmu dan
akrilik : jenis cat yang
rok adikmu tidak boleh kamu pakai. Demikian juga dengan ada dalam kaleng
perahu. Perahumu tidak boleh dipakai oleh adikmu dan
perahu punya kamu tidak boleh dipakai oleh adikmu .” Sejak
saat itu rok anak sulung dihias berbeda dengan adiknya.
Tetapi untuk rok perempuan lain di kampung tetap polos dan
tidak memakai lukisan.
Perempuan yang tinggal di (3) Sekarang lukisan kulit kayu banyak dipakai untuk
sekitar danau Sentani mulai
menggunakan kain (katun) hiasan dinding. Langkah-langkah untuk membuat kulit kayu untuk rok setelah tahun 1908.
sebagai berikut; pertama kami tebang pohon khusus. Kedua,
Turis sangat semangat untuk
kami buang kulit luar dan kupas kulit bagian dalam. Setelah beli lukisan kulit kayu, karena
itu budaya melukis tidak itu, pipih kulit kayu dengan pelat besi, supaya kulit kayu
hilang.
menjadi lebih besar dan rata. Langka terakhir, kami
membersihkan kulit kayu di air, lalu dijemur di bawah matahari, waktunya paling lama satu jam. Setelah itu kulit
kayu siap untuk dilukis.
(4) Untuk melukis kita bisa pakai bahan modern atau
bahan tradisional. Sekarang kita biasanya pakai bahan modern saja karena lebih cepat. Cat yang kami pakai akrilik.
Motif rok anak perempuan pertama dari kepala suku pulau
Untuk warna-warna yang kami pakai tetap sama dengan
Asei. Pelukis Pak Ohey, 2015
dulu; merah, putih dan hitam. Untuk bahan tradisional kami
37 Bahasa Indonesia Kelas 3 Semester 2
Bahasa Indonesia Kelas 3 Semester 2 38
pakai arang untuk warna hitam. Kami kikis arang, setelah itu dicampur dengan minyak kelapa. Untuk warna putih, kami ambil kulit bia. Kulit bia dibakar supaya jadi kapur pinang, lalu campur bubuk kapur itu dengan getah sukun. Untuk warna merah, kami ambil batu kapur merah. Bahan ini juga dicampur dengan getah sukun. Untuk kuas, kami buat dari rotan, akar pohon beringin atau mayang kelapa.
(5) Lukisan kulit kayu memang ciri khas orang Sentani,
tetapi sekarang kita bisa temukan lukisan kulit kayu di daerah lain di Papua. Biasanya lukisan kulit kayu dijual di daerah wisata. Kalau kalian ingin lihat bermacam-macam lukisan kulit kayu, silakan pergi ke toko yang menjual oleh-oleh.
Di lukisan ini ada dua ikan gergaji. Ikan gergaji sudah hampir punah di Danau Sentani karena dulu banyak orang tangkap ikan ini. Selain itu dia beranak lambat. Ikan gergaji bertelur, tetapi telur menetas di dalam tubuh betina. Ikan ini menggunakan gergajinya untuk cari tahu di mana mangsa berada. Foto: Fine Arts Museums of San Fransisco, https://art.famsf.org/bark-fiber-200074441
arang
: kayu kering yang dibakar dan menjadi warna hitam
kikis
: menghilangkan sedikit-sedikit
bubuk
: seperti tepung
getah
: cairan warna putih yang keluar dari daun atau buah
sukun
: nama buah
kuas
: alat untuk cat
rotan
: tali hutan
beringin
: nama pohon
mayang
: bunga kelapa
wisata
: daerah orang- orang berkunjung
oleh-oleh
: sesuatu yang orang bawa setelah pergi jalan- jalan ke tempat lain
ikan gergaji
PELAJARAN 121b
Peribahasa
Ada air, ada ikan.
Artinya: Di mana kita bertempat tinggal,
di situ pasti ada berkat.
PELAJARAN 122
A. Cara membedakan Fakta dan Opini.
Fakta:
1. Peristiwa yang benar-benar terjadi dan ada bukti yang nyata
2. Orang bisa cek benar atau salah
Opini:
1. Pendapat atau pikiran seseorang
2. Peristiwa belum terjadi dan masih pendapat orang
3. Selalu di awali dengan kata: seharusnya …, menurut saya ..., saya rasa …, seperti … , sebaiknya …
atau
B. Tentukan kalimat fakta atau opini. Jangan lupa tulis alasan. Mengapa itu fakta atau opini?
1. Pemimpin suku Pulau Asei disebut Ondofolo. (…….)
2. Menurut orang tua saya, lukisan di kulit kayu adalah seni yang paling bagus.. (…….)
3. Sekarang lukisan kulit kayu banyak dipakai untuk hiasan dinding. (…….)
4. Menurut Erik, untuk melukis dipakai bahan modern atau bahan tradisional. (…….)
5. Langkah kedua untuk buat kulit kayu, pelukis harus buang kulit luar. (…….)
6. Menurut pelukis, lebih baik pakai ludah pinang untuk warna merah di lukisan. (…….)
7. Biasanya lukisan kulit kayu dijual di daerah wisata. (…….)
Peribahasa
Besi baik tidak berkarat.
Artinya: perbuatan yang baik akan selamanya terpuji.
39 Bahasa Indonesia Kelas 3 Semester 2
PELAJARAN 123
A. Buat kesimpulan untuk dua paragraf. Paragraf 3
dan paragraf 4 di buku kalian.
a. Paragraf 3
b. Paragraf 4
B. Ubah kata saya, kamu, dia dengan -ku, -mu, -nya.
1. Batu itu milik saya. 4. Rut melihat mama kamu
di museum.
Batu itu milikku. …………………………………. ………………………………….
2. Meri suka dengan lukisan
5. Lukisan yang dibuat bapak dia bapak kamu.
ada di museum.
3. Tolong ambilkan lukisan
6. Toni lukisan kamu tidak abstrak. saya di meja.
Bahasa Indonesia Kelas 3 Semester 2 40
PELAJARAN 124a
Ukiran Orang Asmat
(1) Andi, bapak dan mama jalan-jalan ke Asmat.
ukiran : hasil ukir
Mereka pergi untuk melihat lomba ukir di kota Agats. Andi
Asmat
: nama tempat
museum
: tempat untuk
ingin tahu lebih banyak tentang ukiran orang Asmat. Dia simpan barang- cari tahu tentang cara membuat ukiran ke seorang yang
barang lama
motif
: bentuk
sedang membuat ukiran. Bapak itu mau menjelaskan
geometris
: gambar
ukiran Asmat kepada Andi . Bapak itu bercerita, “Suku
berbentuk bangun datar,
Asmat dan daerah sekitarnya sangat terkenal dengan
lihat pelajaran 125a budaya ukiran. Hasil ukiran suku Asmat ada di banyak
mengukir
: orang yang
museum terkenal di dunia. Banyak orang senang dengan
sedang ukir
motif yang abstrak dan kuat. Saya suka bentuk geometris
ahli
: orang yang bisa
atau orang yang
yang ada di ukiran Asmat. Bentuknya sederhana, tetapi
khusus
pengukir : orang yang ukir
mempunyai arti yang dalam.
(2) Waktu orang tua saya masih hidup, mereka masih pakai karang, kapak batu dan tulang burung kasuari
untuk mengukir. Saat itu tiap orang bisa mengukir barang
pribadi seperti perahu, dayung dan lain-lain. Tetapi untuk
benda khusus hanya orang ahli yang bisa mengukir. Pada
saat mengukir, orang ahli itu tidak perlu cari makanan untuk keluarganya. Dia tidak perlu tebang pohon sagu
atau cari ikan. Orang-orang yang pesan ukiran tidak
bayar dengan uang, mereka punya tanggung jawab
untuk cari makanan untuk keluarga pengukir, tetapi budaya itu sekarang sudah tidak ada lagi. Sekarang
kalau mau pesan ukiran kita tinggal bayar saja harga
yang diminta oleh pengukir.
Dulu bagi orang Asmat ukiran bukan hiasan saja.
Tiap simbol punya arti. Selain itu mereka takut kepada roh
orang yang sudah mati. Mereka mengingat orang yang
sudah meninggal dengan cara menggunakan nama
orang itu sebagai nama khusus yang diukir. Itu juga ingatkan mereka untuk selalu balas dendam kepada
musuh supaya roh orang yang meninggal bisa diterima di
dunia nenek moyang. Orang Asmat khawatir kalau
mereka tidak balas dendam, dunia akan berakhir.
Bahasa Indonesia Kelas 3 Semester 2
PELAJARAN 124b
Tahun 1964 budaya Asmat sempat dilarang
beberapa tahun karena pemerintah pusat tidak senang
mistik
: hal-hal yang
dengan budaya balas dendam. Setelah pemerintah
tidak masuk
mengizinkan kembali, gereja Katolik di Asmat menolong
akal
orang Asmat untuk tetap mempertahankan budaya bayangkan
: pikir
: bikin bentuk
desain
mengukir ukiran. Banyak gereja dan tempat umum diukir
kesukaan
: yang orang
oleh pengukir Asmat supaya budaya ukiran tetap hidup.
suka
Tiap bulan Oktober gereja adakan lomba ukir. Banyak
turis yang datang. Alat-alat yang diukir untuk lomba atau
turis punya arti mistik, tetapi kami tetap pakai simbol
yang lama. ”
Andi bertanya, “Bagaimana langkah-langkah
membuat ukiran?” Beliau jelaskan, “Pertama, saya cari
pohon yang cocok untuk benda yang mau saya buat. Setiap benda dibuat dari satu bagian kayu. Kayu atau
papan tidak disambung. Kedua, saya perhatikan kayu dengan baik dan bayangkan desain ukiran saya dalam
pikiran. Berikutnya, saya mulai ukir dari atas ke bawah.
Keempat, membuat kayu ukiran saya lebih halus dan
rapih. Kelima, saya warnai lukisan dengan warna putih, Contoh gereja lama yang diukir.
Foto: Universiteitsbibliotheek Leiden, merah dan hitam. Warna putih dibuat dari kerang. Merah Belanda
dibuat dari tanah dan hitam dari arang-arang yang
ditumbuk .”
Diskusi kalimat tentang fakta
(6) Andi senang mendengar atau opini.
penjelasan bapak itu, “Terima
1. Bagi orang Asmat ukiran
bukan hiasan saja.
kasih, Bapak. Sekarang saya
2. Menurut saya orang Asmat
tidak takut pada roh-roh.
lebih mengerti tentang budaya
Asmat. Saya akan minta bapak 3. Tahun 1964 budaya Asmat
sempat dilarang.
dan mama saya untuk beli ukiran 4. Tiap bulan Oktober gereja adakan lomba ukir.
Bapak. Merah, putih dan hitam 5. Cara mengukir dari bawa ke
adalah warna kesukaan saya.”
atas.