Buku Kerja Siswa 3b
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2002 TENTANG HAK CIPTA
PASAL 72 KETENTUTAN PIDANA SANKSI PELANGGARAN
1. Barangsiapa dengan sengaja dan tanpa hak mengumumkan atau memperbanyak suatu Ciptaan atau memberikan izin untuk itu, dipidana dengan pidana penjara paling singkat 1 (satu) bulan dan/atau denda paling sedikit Rp. 1.000.000 (satu juta rupiah) atau pidana penjara paling lama 7 (tujuh) tahun dan/atau denda paling banyak Rp. 5.000.000.000 (lima milyar rupiah)
2. Barangsiapa dengan sengaja menyerahkan, menyiarkan, memamerkan, mengedarkan, atau menjual kepada umum suat Ciptaan atau barang hasil pelanggaran Hak Cipta atau Hak Terkait sebagaimana dimaksud pada ayat 1 (satu), dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan/atau denda paling banyak Rp. 500.000.000 (lima ratus juta rupiah)
ii
Takut akan Tuhan adalah permulaan pengetahuan.
iii
Buku Paket Kontekstual Papua
Untuk mencapai Tujuan Pendidikan Nasional
Hak Cipta © 2016 pada Yayasan Kristen Wamena & Stichting HOP
Judul
Buku Paket Kontekstual Papua
Buku Siswa Bahasa Indonesia
Kelas 3 Semester 2
Edisi I
Tim Penyusun
Tim Buku Paket Kontekstual Papua
Koordinator
Martijn van Driel
Penyusun Utama Buku Ini
Sintike Bahabol, S.Pd, Sabrina Bayage
Angota Tim Penyusun
Netha Valentin Boseren , S.Pd, Emi Sarang’nga, S.Pd,
T. Puji Suryanti, M.pd,
Penggambar
Nency Imelda Nahuway, S.Pd
Editor
Rina Samba, S.Th, Ravita Devi, S.TP
Dilarang keras mengutip, menjiplak atau memfotokopi baik sebagian atau seluruh isi buku ini serta memperjualbelikannya tanpa mendapat izin tertulis dari
Yayasan Kristen Wamena dan/atau Stichting HOP
© Hak cipta dilindungi oleh undang-undang
Penerbit
: Yayasan Kristen Wamena (YKW)
ISBN buku ini
: 978-602-7772-33-5
ISBN Buku Guru : 978-602-7772-31-1
ISBN Buku Tes : 978-602-7772-35-9
iv
Kata Pengantar
Tim Penyusun Buku Paket Kontekstual Papua (BPKP) bersyukur kepada Tuhan yang telah memberi kekuatan dan hikmat selama proses penyusunan BPKP. Kami terus berdoa agar hasil dari program ini akan menjadi berkat bagi guru dan siswa di Indonesia, khususnya di Papua.
BPKP menjawab kepada tujuan Pendidikan Nasional seperti dicantumkan di Kurikulum Nasional. Kompetensi Dasar dicantumkan pada bab “Isi dan Tujuan”, di garis besar materi dan di setiap RPP.
BPKP disusun karena melihat kondisi pendidikan di Papua yang memprihatinkan. Selain itu banyak guru kurang bisa mengadopsi dan mengimplementasikan buku paket dari pusat dalam proses pembelajaran. Latar belakang pendidikan guru dan kondisi siswa yang kurang menguasai bahasa Indonesia serta tidak mengikuti pendidikan di Taman Kanak-Kanak menjadi faktor penghambat.
BPKP ingin membantu menjawab permasalahan di atas. Buku Paket BPKP berfungsi sebagai jembatan antara situasi hidup sehari-hari anak di rumah ke buku cetak nasional. Kalau anak-anak dipersiapkan dengan BPKP dari kelas 1-3, maka mereka siap menghadapi buku cetakan nasional. BPKP adalah story based yang berarti cerita-cerita adalah pusat dalam memahami tujuan pelajaran baru. BPKP yang banyak menggunakan permainan, lagu-lagu dan pengulangan materi diharapkan dapat membantu guru dan siswa dalam proses pembelajaran. Disamping itu, penjelasan yang bertahap melalui langkah-langkah kecil di dalam panduan guru akan sangat membantu guru dalam mengajar.
Kami ingin mengucapkan terima kasih kepada: 1. Yayasan Kristen Wamena (YKW) yang menaungi program BPKP. 2. Kepada Dinas P & K Provinsi Papua beserta staf yang memberi masukan dan
dukungan kepada Tim. 3. Stichting HOP (Belanda) yang mendanai penyusunan buku kelas 3.
Besar harapan kami, BPKP dapat menjadi salah satu alat yang membantu guru dan siswa dalam menciptakan proses pembelajaran yang kondusif. Akhirnya, diharapkan kondisi pendidikan akan berubah dan potensi setiap siswa dapat dimaksimalkan.
Wamena, 2016
Tim Penyusun BPKP
PRAKATA GUBERNUR PAPUA
Pertama-tama saya mengajak kita semua untuk memanjatkan puji dan syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Kasih dan Penyayang karena atas karunia dan rahmat- Nya kita bisa mempersembahkan Buku Paket Kontekstual Papua yang konten maupun konteksnya sudah diselaraskan dan diadaptasikan dengan latar belakang sosial budaya, tingkat perkembangan dan kebutuhan belajar peserta didik di kelas 1, 2 dan 3 pada jenjang Pendidikan Dasar di Tanah Papua. Penyelarasan dan pengadaptasian konten serta konteks buku ini telah dilakukan secara cermat dan tepat dengan tetap mengacu pada Standar Kompetensi Kelulusan (Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar) yang dipersyaratkan bagi kelulusan setiap peserta didik pada kelas awal Sekolah Dasar sebagaimana tercantum dalam Standar Nasional Pendidikan.
Buku Paket Kontekstual Papua (BPKP) merupakan terobosan dan menjadi sebuah langkah strategis dalam mendukung penyelenggaraan program strategis pendidikan, terutama dalam rangka “Tuntas Baca, Tulis dan Hitung (CALISTUNG)”
kelas awal pada jenjang Sekolah Dasar yang menjadi salah satu indikator mutu pendidikan di Provinsi Papua. Melalui Rencana Pembangunan Jangka Menengah Provinsi Papua; maka Tuntas Baca, Tulis dan Hitung telah ditetapkan sebagai salah satu indidkator kunci keberhasilan penyelenggaraan pembangunan pendidikan di Provinsi Papua pada tahun 2018. Peneribitan BPKP ini sudah sangat sejalan dan mendukung kebijakan Gubernur Papau dalam rangka pengembangan Sekolah Model pada satuan pendidikan jenjang PAUD, SD dan SMP melalui Gerakan Papua Bangkit Mandiri dan Sejahtera Harapan Seluruh Masyarakat Papua
PAPUA). BPKP merupakan salah satu solusi yang tepat dalam rangka peningkatan presentasi angka melek aksara dan berhitung yang merupakan salah satu indikator pembentuk Indeks Pembangunan Manusia (IPM) selain indikator rata-
(GERBANG
MAS
HASRAT
vi vi
Selaku Gubernur Papua
menjadi juru kunci dalam posisi IPM di
saya
menyarankan
Indonesia. BPKP adalah jembatan transisi yang
agar Kabupaten/Kota
sangat adapatif dan dapat diandalkan sebagai
menyediakan BPKP
materi pembelajaran utama dalam rangka
untuk
mendukung
mempersiapkan kemampuan dasar akademik
kegiatan belajar para
(basic academic capacity) peserta didik di kelas
peserta didik kelas 1, 2
awal pada jenjang Pendidikan SD menuju
dan 3 SD dengan tujuan
pemanfaatan buku-buku nasional yang
mutu pendidikan dapat
cenderung lebih sulit dipahami oleh para
ditingkatkan.
peserata didik pada kelas 1,2 dan 3 SD di Provinsi Papua.
Selain Buku Siswa, telah diterbitkan juga Buku Pegangan Bagi Guru kelas 1, 2 dan
3 SD yang telah disusun cukup lengkap, sederhana, serta sangat praktis dan akan membantu para guru SD dalam menyusun perencanaan pelajaran yang interaktif, inovatif dan kontekstual. Standar Pelayanan Minimal (SPM) mengisyaratkan bahwa setiap peserta didik SD wajib memiliki buku Bahasa Indonesia dan Matematika. Selaku Gubernur Papua saya menyarankan agar Kabupaten/Kota menyediakan BPKP untuk mendukung kegiatan belajar para peserta didik kelas 1,
2 dan 3 SD dengan tujuan mutu pendidikan di wilayah pedalaman, pinggiran dan terpencil dapat ditingkatkan.
Selamat dan sukses dalam penggunaan Buku Paket Kontekstual Papua bagi kelas
1, 2 dan 3 SD di Provinsi Papua. Tuhan memberkati.
Jayapura, 2 Mei 2016
vii
Rekomendasi Dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Papua
Nomor : 421/33
Sebagai salah satu upaya untuk terus meningkatkan akses dan mutu pendidikan di Provinsi Papua, khususnya untuk mendukung kelancaran dan keberhasilan proses pembelajaran di kelas awal (kelas 1, 2 dan 3) Sekolah Dasar (SD) di Provinsi Papua, melalui kerja sama yang sangat intensif dengan berbagai pemangku kepentingan pendidikan, khususnya Dinas Pendidikan dan Pengajaran Kabupaten Jayawijaya, Yayasan Kristen Wamena melalui Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Kristen Wamena, USAID-Serasi tahun 2011-2012, USAID PRIORITAS, UNICEF dan fasilitasi yang berkelanjutan dari program ACDP Indonesia di Tanah Papua, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Papua telah berhasil mengembangkan Buku Paket Kontekstual Papua (BPKP). Penulisan awal dan pengembangan buku tersebut dimulai sejak tahun 2011. Penyusunan BPKP ini memenuhi syarat Peraturan Daerah Provinsi Papua Nomor 2 Tahun 2013, Pasal 30 ayat 3, “bahwa kurikulum dan bahan ajar pendidikan bagi anak Papua dipadukan dan disesuaikan dengan keanekaragaman fisik, hayati, bahasa, dan sosial budaya Papua.
Menurut hemat kami, buku tersebut sangat relevan dengan kebutuhan anak-anak di kelas awal, yang belum mampu menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar. Bahasa Melayu-Papua yang sangat dipahami dengan baik oleh anak-anak asli Papua, khususnya mereka yang berada di wilayah pedalaman, akan sangat membantu dalam memahami isi dan makna dari setiap wacana di dalam buku tersebut. Terlebih lagi materi dan contoh-contoh maupun gambar yang ditampilkan, benar-benar telah disesuaikan dengan lingkungan hidup dan kebutuhan anak-anak. Oleh sebab itu, kami pun akan terus mendukung agar BPKP ini juga dapat digunakan oleh anak-anak di kelas awal di seluruh Papua, baik di wilayah perkotaan, pinggiran dan di pedalaman. Dalam pelaksanaannya para pengguna buku tersebut secara kreatif dapat menyesuaikan materi dan isi pelajarannya dengan kebutuhan dan bahasa daerah/ibu masing-masing.
Kebijakan Pendidikan Multi-Bahasa Berbasis Bahasa Ibu, dijamin oleh Pemerintah Provinsi Papua, melalui Peraturan Daerah Khusus Nomor 3 - 2013, tentang Pelayanan Pendidikan Bagi Komunitas Adat Terpencil, Pasal 22 Ayat 1, “Bahwa bahasa pengantar Pendidikan Dasar untuk Komunitas Adat Terpencil (KAT) di Papua adalah Bahasa Indonesia”, dan pada Pasal 22 Ayat 2, “Namun sejauh Bahasa Indonesia belum dapat digunakan sebagai pengantar dalam penyelenggaraan pendidikan maka sekolah-sekolah formal dan nonformal dapat menggunakan bahasa daerah/ibu”. Kami berharap upaya ini akan menjadi dukungan dan kontribusi positif usaha dan pemikiran kita bersama dalam meningkatkan mutu pendidikan melalui pelajaran membaca, menulis dan berhitung (CALISTUNG) bagi para peserta didik yang duduk di kelas awal (kelas 1, 2 dan 3) tersebut.
viii
Oleh sebab itu, dengan bangga kami mendukung keberadaan Buku Paket Kontekstual Papua ini yang penyusunannya mengaca pada Kompetensi Dasar Kurikulum Nasional (Standar Pendidikan Nasional), menggunakan bahasa Melayu Papua, yang secara adaptif telah disesuaikan dengan kebutuhan pembangunan dan pengembangan pendidikan di Provinsi Papua baik materi pembelajaran, maupun bahasanya. Upaya tersebut ditempuh untuk menarik dan membangkitkan minat belajar anak agar dengan cepat memahami materi pembelajaran yang diberikan oleh gurunya.
Buku Paket Kontekstual Papua dilengkapi juga dengan Buku Panduan Guru yang sekaligus dapat digunakan sebagai Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Sehingga BPKP ini menjadi sangat praktis dan mudah digunakan serta sangat membantu guru dalam menyusun perencanaan pelajaran yang terperinci, interaktif dan kontekstual.
Kami percaya keberadaan BPKP ini akan menjadi pilihan utama bagi para guru, kepala sekolah, pengawas sekolah, dan orang tua serta masyarakat luas, khususnya bagi mereka yang bertugas dan berada di sekolah-sekolah di wilayah pedesaan dan desa terpencil, di mana mereka sangat sulit untuk memperoleh buku-buku pelajaran di kelas awal sesuai dengan tingkat perkembangan jiwa dan kebutuhan anak serta masyarakat setempat. Selamat dan sukses selalu, Tuhan Memberkati, amin.
ix
Cara Penggunaan Buku
Buku Paket Kontekstual Papua (BPKP) bertujuan agar dapat digunakan dan dimengerti oleh para guru dan siswa, secara khusus di pulau Papua. Tata bahasa yang digunakan disesuaikan dengan tingkat kemampuan anak-anak di Papua, khususnya di daerah pinggiran kota dan di pedalaman. Buku ini berfungsi menjadi jembatan antara situasi hidup anak-anak di Papua ke buku belajar nasional yang dicetak untuk anak-anak yang besar di kota-kota metropolitan di Indonesia. Pada tingkat kelas 1 bahasa sangat sederhana, tetapi dalam buku kelas 3 ini, BPKP sudah menggunakan bahasa Indonesia yang mendekati Ejaan Yang Disempurnakan. Buku Paket Kontekstual Papua dari kelas 1 sampai 3 memenuhi tuntutan dan tujuan nasional pendidikan.
Buku siswa ini dapat digunakan dengan baik, kalau digunakan bersamaan dengan buku panduan guru. Guru akan sulit mengajar dari buku siswa saja, karena penjelasan tentang materi diberikan secara lengkap dalam buku panduan guru. Di buku siswa hanya berisi sekitar setengah dari semua bahan yang perlu diajarkan. Buku panduan memuat penjelasan, kunci jawaban, permainan, lagu, dan ide mengajar yang lainnya.
Tata bahasa yang digunakan dalam buku panduan guru sederhana dan juga mudah dimengerti oleh orang yang biasanya menggunakan bahasa daerah. Bahasa memang sederhana bahkan hampir tidak baku, tetapi langkah demi langkah dijabarkan dan sudah dalam bentuk Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang terbagi dalam P1 (Pembukaan), P2 (Penjelasan), P3 (Pelatihan), P4 (Penutup). Walaupun gunakan bahasa yang sederhana, namun buku ini memiliki cara penjelasan yang sangat berkualitas dan unik dibandingkan dengan buku paket lainnya di Indonesia. Buku panduan guru juga sudah memiliki kunci jawaban dari setiap latihan untuk anak.
Pelajaran Matematika dan Bahasa Indonesia merupakan pelajaran inti di tingkat Sekolah Dasar. Oleh karena itu, pelajaran tersebut perlu mendapat jam pelajaran lebih banyak dari pelajaran lain. Tiap pelajaran di BPKP (Matematika dan Bahasa Indonesia) memuat 95 pelajaran per semester dan membutuhkan waktu 70 menit per pelajaran. Jumlah jam tersebut merupakan hal yang biasa dilakukan di luar negeri. Hal ini untuk membantu siswa dalam menguasai pelajaran dengan lebih baik.
Setiap pelajaran kesepuluh adalah tes untuk anak. Hal ini bertujuan membantu guru dalam mengetahui anak-anak yang membutuhkan bimbingan. Setiap tahun guru punya catatan tentang tes anak. Selain itu, hal ini juga menolong untuk standarisasi tes. Guru dapat membandingkan keberhasilan anak didik sekarang dengan keberhasilan anak di tahun ajaran sebelumnya. Standar penilaian akan menolong guru dalam membandingkan siswa dengan siswa di tempat yang lain atau di tingkat gugus sekolah. Pada akhirnya, setiap tahun sekolah dapat terus mencapai keberhasilan proses pembelajaran. Di sisi lain, tes tersebut juga dapat dijadikan tolak ukur untuk kenaikan kelas. Siswa bisa naik kelas jika dapat mencapai tingkat prestasi 60 ke atas dengan tes yang tersedia dalam buku tes. Jika siswa belum mencapai tingkat prestasi tersebut, sebaiknya siswa mengulang materi daripada naik kelas.
Siswa yang naik kelas dengan kemampuan di bawah standar, akan membuat siswa tersebut sulit mengikuti pelajaran di kelas selanjutnya. Anak-anak yang belum belajar atau menguasai bahan Buku Paket Kontekstual Papua dari kelas 1 dan 2 mungkin perlu penjelasan tambahan untuk konsep-konsep yang akan diulangi di kelas 3. Selain itu di kelas 1 dan 2 anak-anak dipersiapkan untuk bisa baca paling kurang 50 kata per menit. Kalau anak-anak di kelas Bapak/Ibu belum bisa baca secepat itu, mereka belum bisa menerima bahan kelas 3, karena mereka akan mengalami kesulitan dengan bahan bacaan. Siswa seperti itu akan merasa rendah diri dan cenderung putus sekolah.
Para guru disarankan untuk melibatkan orang tua dalam latihan membaca dan matematika dasar. Guru juga diharapkan dapat membantu anak menyelesaikan lembar latihan di kelas sebelum siswa pulang. Hal ini dilakukan karena tidak semua orangtua dapat menolong anaknya di rumah.
Siswa-siswi SD perlu melihat hal-hal yang ada di lingkungan mereka dalam buku kerja karena akan meningkatkan motivasi belajar siswa. Buku Paket Kontekstual Papua memenuhinya dengan:
- Penggunaan bahasa yang sederhana - Gambar-gambar sesuai lingkungan di Papua - Menggunakan tema dari sejarah, budaya, cerita rakyat, dan lain-lain - Pengulangan hal dasar dengan cara yang menyenangkan - Membangun nilai-nilai positif
Buku panduan guru adalah bagian yang tidak terpisah dari buku siswa ini, kalau masih ada pertanyaan setelah mempelajari buku panduan (contoh RPP bisa dilihat di halaman X dan XI), silakan hubungi kami melalui alamat facebook: Buku Paket Kontekstual Papua.
xi
Penjelasan tentang format Buku Panduan
Buku Siswa dilengkapi dengan Buku Panduan yang bersifat seperti berikut: -Semua pelajaran sudah dalam bentuk Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) -RPP dalam tingkat bahasa yang sangat sederhana, dapat menolong guru untuk fokus ke praktik mengajar dan menghemat waktu administrasi kelas. -Sesuai dengan konteks lingkungan hidup, cerita dan budaya Papua. -Menggunakan langkah-langkah mengajar yang sederhana dan kreatif.
Informasi proses
pembelajaran
BPKP memenuhi tujuan Nasional Pendidikan
Setiap pelajaran dibagi
dalam empat bagian
Warna merah: hal yang guru harus ucapkan
Latar belakang hitam: Guru perlu tulis di papan
Warna biru: langkah-langkah proses pembelajaran
Latar belakang abu-abu: Penanganan kelas atau masukan organisasi buat guru
xii
Download buku Panduan dari alamat website: www.bukupaketkontekstualpapua.com atau
Facebook: Buku Paket Kontekstual Papua
Lembar kerja siswa
dalam ukuran kecil,
sekaligus kunci jawaban
BPKP menggunakan cara belajar PAKEM
(Pelajaran Aktif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan)
xiii
Isi dan Tujuan Pelajaran Bahasa Indonesia
Di bawah ini garis besar TOPIK-TOPIK Kelas 2B dan 3A dan 3B termasuk kompetensi tambahan yang ada di BPKP.
Kompetensi-kompetensi telah ditetapkan oleh pemerintah Republik Indonesia. Buku Paket Kontekstual Papua (BPKP) disusun untuk mencapai kompetensi dan tujuan akhir Pendidikan Nasional. Menurut tim penulis, perlu ada tujuan yang detil dan spesifik seperti yang dicantumkan dalam tabel di bawah ini.
Kompetensi Dasar Kegiatan Pembelajaran 3.1 Menggali informasi tentang
Mencari dan menemukan informasi penting konsep perubahan wujud benda
tentang konsep perubahan wujud benda dalam dalam kehidupan sehari-hari
kehidupan sehari-hari yang disajikan dalam yang disajikan dalam bentuk
bentuk lisan, tulis, dan visual (gambar, film) lisan, tulis, dan visual (gambar,
Menyampaikan hasil temuan berdasarkan film)
informasi tentang konsep perubahan wujud benda 4.1 Menyajikan hasil informasi
dalam kehidupan sehari-hari secara lisan, tulis, tentang konsep perubahan wujud dan visual (gambar, film) dengan menggunakan benda dalam kehidupan sehari-
kosa kata baku dan kalimat efektif hari dalam bentuk lisan, tulis,
Detil/Tambahan BPKP:
dan visual menggunakan kosa -Melatih hal terkait cerita (kosakata, cerita ulang kata baku dan kalimat efektif
isi cerita, perasaan tokoh, urutan kejadian, sebab- akibat, memberikan pendapat, menjalankan
Tema ini paling jelas di RPP 41- diskusi, membedakan hal penting dari yang tidak 60, dan RPP 101-140.
penting) -Bisa mengelompokkan kata -Mencari tahu tujuan tulisan -Mengerti teks prosedur
3.2 Menggali informasi tentang Mencari dan menemukan informasi penting sumber dan bentuk energi yang
tentang sumber dan bentuk energi yang disajikan disajikan dalam bentuk lisan,
dalam bentuk lisan, tulis, dan visual (gambar, film) tulis, dan visual (gambar, film)
Mempresentasikan hasil penggalian informasi 4.2 Menyajikan hasil penggalian tentang konsep sumber dan bentuk energi dalam
informasi tentang konsep sumber bentuk tulis dan visual dengan menggunakan dan bentuk energi dalam bentuk
kosakata baku dan kalimat efektif
tulis dan visual menggunakan
Detil/Tambahan BPKP:
kosakata baku dan kalimat efektif -Menggunakan: dari mana, di mana, ke mana.
-Menggunakan kata tanya.
Tema ini paling jelas di RPP 1-20 -Tahu istilah kata, kalimat, paragraf dan tanda baca
3.3 Menggali informasi tentang Mencari informasi penting tentang perubahan perubahan cuaca dan pengaruh- cuaca dan pengaruhnya terhadap kehidupan
nya terhadap kehidup-an manusia yang disajikan dalam bentuk lisan, tulis, manusia yang disajikan dalam
dan visual (gambar, film)
bentuk lisan, tulis, dan visual Mempresentasikan hasil penggalian informasi 4.3 Menyajikan hasil penggalian tentang konsep perubahan cuaca dan
informasi tentang konsep pengaruhnya terhadap kehidupan manusia dalam perubahan cuaca dan
bentuk tulis dengan menggunakan kosakata baku pengaruhnya terhadap kehidupan dan kalimat efektif manusia dalam bentuk tulis
Tema ini paling jelas di RPP 1-20 menggunakan kosakata baku dan kalimat efektif
xiv
3.4 Mencermati kosakata Menggali dan menemukan kosakata dalam dalam teks tentang konsep ciri-
teks tentang konsep, ciri-ciri, kebutuhan ciri, kebutuhan (makanan dan
(makanan dan tempat hidup), pertumbuhan, dan tempat hidup), pertumbuhan,
perkembangan makhluk hidup yang ada di dan perkembangan makhluk
lingkungan setempat yang disajikan dalam bentuk hidup yang ada di lingkungan
lisan, tulis, dan visual (gambar, film) setempat yang disajikan dalam
Menggunakan kosakata dalam teks tentang bentuk lisan, tulis, dan visual
konsep, ciri-ciri, kebutuhan (makanan dan tempat (gambar, film)
hidup), pertumbuhan, dan perkembangan 4.4 Menyajikan laporan tentang makhluk hidup yang ada di lingkungan setempat konsep ciri-ciri, kebutuhan
dalam bentuk lisan dan tulisan
(makanan dan tempat hidup), Mempresentasikan laporan tentang konsep ciri- pertumbuhan dan perkembangan ciri, kebutuhan (makanan dan tempat hidup),
makhluk hidup yang ada di pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup lingkungan setempat secara
yang ada di lingkungan setempat secara tertulis tertulis menggunakan kosakata
menggunakan kosakata baku dan kalimat efektif baku dan kalimat efektif
• Detil/Tambahan BPKP: -Mendeskripsikan hewan
Tema ini paling jelas di RPP 21-
-Mendeskripsikan ciri-ciri fisik
60 dan RPP 141-160 3.5 Menggali informasi tentang
Mengidentifikasi informasi tentang cara- cara-cara perawatan tumbuhan
cara perawatan tumbuhan dan hewan dan hewan melalui wawancara
melalui wawancara
Menemukan informasi penting tentang cara-cara perawatan tumbuhan, lingkungan
4.5 Menyajikan hasil wawancara dan hewan melalui wawancara tentang cara-cara perawatan
Mempresentasikan hasil wawancara tentang tumbuhan dan hewan dalam
cara-cara perawatan tumbuhan dan hewan dalam bentuk tulis dan visual (gambar,
bentuk tulis dan visual menggunakan kosakata film) menggunakan kosakata
baku dan kalimat efektif
baku dan kalimat efektif
Detil/Tambahan BPKP: -Belajar cara wawancara dan lapor hasilnya
Tema ini paling jelas di RPP 21- -Mengilustrasikan cerita yang didengarkan 60 dan RPP 141-160
-Bisa berdialog teleponan
3.6 Mencermati isi teks Mengidentifikasi isi teks informasi tentang informasi tentang perkembangan
perkembangan teknologi produksi, komunikasi, teknologi produksi, komunikasi,
dan transportasi di lingkungan setempat dan transportasi di lingkungan
Menemukan informasi penting tentang setempat
perkembangan teknologi produksi, komunikasi, dan transportasi di lingkungan setempat
4.6 Meringkas informasi
berdasakan sajian tertulis
tentang perkembangan teknologi Menyusun informasi penting menjadi sebuah produksi, komunikasi, dan
ringkasan tentang perkembangan teknologi transportasi di lingkungan
produksi, komunikasi, dan transportasi di setempat secara tertulis
lingkungan setempat secara tertulis
Detil/Tambahan BPKP: -Menentukan ide utama per paragraf
-Menulis paragraf -Belajar introduksi, isi, penutupan -Bisa tarik simpulan
xv
3.7 Mencermati informasi Mengidentifikasi informasi tentang konsep tentang konsep delapan arah
delapan arah mata angin dan pemanfaatannya mata angin dan pemanfaatannya
dalam denah yang disajikan secara lisan, tulis, dan dalam denah dalam teks lisan,
visual(gambar, film)
tulis, dan visual(gambar, film) Menyajikan konsep delapan arah mata angin dan pemanfaatannya dalam denah dalam bentuk
4.7 Menjelaskan konsep delapan tulis dan visual(gambar, film)dengan menggunakan arah mata angin dan
kosakata baku dan kalimat efektif pemanfaatannya dalam denah
Detil/Tambahan BPKP:
dalam bentuk tulis dan visual -Mengilustrasikan cerita yang didengarkan (gambar, film) menggunakan
-Bisa mengerti jurnal
kosakata baku dan kalimat
efektif 3.8 Menguraikan pesan dalam
Mengidentifikasi pesan dalam dongeng yang dongeng yang disajikan secara
disajikan secara lisan, tulis, dan visual (gambar, lisan, tulis, dan visual (gambar,
film) dengan tujuan untuk kesenangan film) dengan tujuan untuk
Menyajikan pesan yang terdapat dalam kesenangan
dongeng sebagai bentuk ungkapan diri dengan 4.8 Memeragakan pesan dalam menggunakan kosakata baku dan kalimat efektif dongeng sebagai bentuk
Menerapkan isi pesan yang terdapat dongeng ungkapan diri menggunakan
dalam kehidupan sehari-hari
kosakata baku dan kalimat efektif Detil/Tambahan BPKP:
-Belajar introduksi, isi, penutup
Tema ini paling jelas di RPP 81-
-Menulis paragraf 95 -Menentukan judul untuk cerita
-Menyebutkan hal yang tidak tertulis dalam cerita berdasarkan konteks
-Main drama Mendiskusikan pesan moral
3.9 Mencermati lambang/simbol Mengidentifikasi lambang/simbol (rambu lalu (rambu lalu lintas, pramuka, dan lintas, pramuka, dan lambang negara) beserta
lambang negara) beserta artinya artinya dalam teks lisan, tulis, dan visual(gambar, dalam teks lisan, tulis, dan
film)
visual(gambar, film) Mempresentasikan hasil identifikasi tentang 4.9 Menyajikan hasil identifikasi lambang/simbol (rambu lalu lintas, pramuka, dan
tentang lambang/simbol (rambu lambang negara) beserta artinya dalam bentuk lalu lintas, pramuka, dan
visual (gambar, film) dan tulis menggunakan lambang negara) beserta artinya
kosakata baku dan kalimat efektif dalam bentuk visual (gambar,
Menanggapi presentasi kelompok lain untuk film) dan tulis menggunakan
menguatkan pengetahuannya
kosakata baku dan kalimat efektif
Tema ini paling jelas di RPP 121- 140
3.10 Mencermati ungkapan atau Mengidentifikasi ungkapan atau kalimat saran, kalimat saran, masukan, dan
masukan, dan penyelesaian masalah (sederhana) penyelesaian masalah
dalam teks tulis.
(sederhana) dalam teks tulis. Menggunakan ungkapan atau kalimat saran, masukan, dan penyelesaian masalah (sederhana)
sebagai bentuk ungkapan diri dengan menggunakan kosakata baku dan kalimat efektif
xvi
4.10 Memeragakan ungkapan
yang dibuat sendiri
atau kalimat saran, masukan,
Detil/Tambahan BPKP:
dan penyelesaian masalah -Menceritakan pengelaman pribadi (sederhana) sebagai bentuk
-Mendeskripsikan sifat dan karakter tokoh cerita ungkapan diri menggunakan
-Menggunakan kalimat sapaan
kosakata baku dan kalimat efektif -Membaca cerita dengan intonasi yang baik yang dibuat sendiri
-Bisa prediksi akhir cerita -Bisa tulis akhir cerita yang mengejutkan
Tema ini paling jelas di RPP 1-20, -Bisa membedakan fakta dan opini 61-80, 161-195
-Bisa membedakan saran dan pendapat -Menentukkan masalah-solusi
Kompetensi Tambahan BPKP:
Tata bahasa:
3.11 Mencermati tata bahasa -Mengerti kata kerja dengan di- dan ter- dalam kalimat/teks
-Mengerti kata kerja dengan meny- Mencermati bentuk surat
-Mengerti kata kerja dengan –kan Mengerti idiom/peri bahasa
-Mengerti kata kerja dengan menye-, meng-, -kan, Mengerti puisi
dan -i -Mengerti kata kerja dengan akhiran –an, yang
4.11 Menyajikan tata bahasa
membentuk kata benda
yang benar -Mengerti kata kerja dalam bentuk: sudah terjadi, Menyajikan surat
sedang, akan
Menggunakan huruf kapital
-Menggunakan akhiran –nya
Mengeja dengan benar -Mengerti kata ganti milik dengan tambahan -ku dan -mu -Mengerti -kan, -lah dan kah -Mengerti kata dengan awalan pe- -Mengerti ajakan ayo, mari, yuk -Mengerti kata: ingin, harap, minta, mohon, mau -Mengerti kata ulang tidak murni (bauh-buahan) -Menggunakan kata ganti orang (kami, kita, mereka, aku, dong, dsb.) -Memasukan kata sifat ke dalam kalimat -Mengerti kata intensitas (selalu, kadang, jarang) -Memakai kata penghubung (dan, atau, tetapi, dsb) -Mengerti kata urutan (pertama, kedua, terakhir) -Tahu beberapa sinonim-antonim -Mengerti beberapa idiom/peri bahasa -Mengerti arti puisi -Mengerti struktur puisi (akronim, bebas, pantun) -Bisa persingkat/perpanjang kalimat -Menggunakan huruf kapital
- Mengerti fungsi tanda kutip ,”…” -Menulis kalimat langsung tanpa tanda kutip -Bisa mengeja kata dengan au/ai, ng/ny, -h -Mampu membaca 75 kata per menit pada akhir semester 1 -Mampu membaca 90 kata per menit pada akhir semester 2
xvii
Dapat terlihat bahwa Buku Paket Kontekstual Papua bertujuan untuk mencapai keterampilan yang dalam dan spesifik.
Kompetensi yang telah diajarkan pada kelas 2, semester 2
Bulan 6
Buat akhir cerita.
Mengerti sebab-akibat.
Bedakan hal penting/kurang penting.
Belajar sinonim.
Membuat kesimpulan cerita.
Belajar kata ganti orang.
Membaca pesan pendek.
Huruf kapital pada nama orang.
Sebut langkah-langkah prosedur
Mengeja kata dengan ny/ng.
melakukan sesuatu.
Bulan 7:
Menebak/menjelaskan perasaan
Kenalkan istilah: kata, kalimat,
tokoh cerita.
paragraf, tanda baca, judul.
Sebut urutan kejadian.
Mengerti kalimat pasif. Belajar mind mapping (kelompok kata) Huruf kapital pada nama tempat. Memohon dengan sopan.
Mengeja kata dengan -h / tanpa -h.
Belajar antonim.
Bulan 8:
Mendengar puisi.
Huruf kapital pada nama hari dan
Mengaitkan pengalaman sendiri
bulan.
dengan cerita + refleksi.
Awalan mem- dan men-
Menilai teks, apakah suka, dan beri
Belajar kata ulang.
alasan.
Mengerti kata akhiran -an.
Belajar kata penghubung. Bulan 9:
Pilih arti kata/kalimat yang tepat.
Cara diskusi.
Menulis hasil wawancara.
Bisa tukar informasi.
Huruf kapital di hari raya.
Memberi pendapat tentang peristiwa. Awalan -ter. Tulis penjelasan di samping gambar.
Kata tunjuk (ini, itu, di sana, begini).
Kata kerja dengan awalan meng-. Bulan 10:
Melatih wawancara.
Bisa baca cepat (>40 kata per menit)
Mengerti instruksi menggunakan alat
Mengerti bacaan berita di radio.
transportasi.
Kompetensi yang termuat dalam buku ini, kelas 3, semester 1
Setelah bulan 1 hanya pokok baru disebut. Hal lama tetap diulang berlahan-lahan. Bulan 1
Menggunakan: dari mana, di mana, (tema: lingkungan) pengertian penuh.
Membaca cerita-cerita dengan
ke mana. Menggunakan kata tanya.
Melatih hal terkait cerita (kosakata,
Tahu istilah kata,kalimat, paragraf, cerita ulang isi cerita, perasaan tokoh, dan tanda baca. urutan kejadian, sebab-akibat,
Mengerti kata dengan di-.
memberikan pendapat, menjalankan
Mengerti kata kerja dengan akhiran diskusi, membedakan hal penting dari -an, yang membentuk kata benda. yang tidak penting.)
Menggunakan akhiran -nya,
Bisa mengelompokkan kata.
Bulan 2
Bisa mengeja kata dengan au/ai/ua. (tema: tumbuhan) Menggunakan huruf kapital.
Tentukan ide utama per paragraf.
Belajar introduksi, isi, penutup. Bulan 3
Memberikan saran. Bisa mengeja (tema: hewan)
Menulis paragraf.
Mengilustrasikan cerita yang
kata dengan ng/ny.
didengarkan.
Mengerti kata ganti milik dengan
Tentukan judul untuk cerita.
tambahan -ku dan -mu.
Mendeskripsikan hewan.
Bisa memasukan kata sifat ke dalam
Anak tahu pembuka, isi dan penutup
kalimat.
dalam teks bacaan.
xviii
Bulan 4
Belajar wawancara dan lapor hasilnya. (tema: pengalaman
Menceritakan pengalaman pribadi.
Memperkenalkan bentuk surat. berkesan)
Mendeskripsikan sifat tokoh cerita.
Mendeskripsikan ciri-ciri fisik.
Menggunakan kalimat sapaan.
Menjelaskan karakter tokoh cerita.
Mengajar kata kerja dengan awalan
Menulis paragraf.
meny-.
Bulan 5
Membaca cerita dengan intonasi yang (tema: budaya, cerita
Menyebut hal-hal yang tidak tertulis
dalam cerita berdasarkan konteks.
baik.
rakyat)
Main drama.
Mengerti fungsi tanda kutip, “....”
Mendiskusikan pesan moral.
Kompetensi yang termuat dalam buku berikut, kelas 3, semester 2
Bulan 6
Menggunakan kata ganti orang (kami, (tema: sejarah)
Mencari tahu tujuan tulisan.
Bisa prediksi akhir cerita.
kita, mereka, aku, dong, dsb).
Bisa tarik simpulan.
Mengerti kata intensitas (selalu,
Menulis kalimat langsung, tanpa
kadang, jarang, dsb).
tanda kutip.
Memakai kata penghubung (dan,
Mengerti kata kerja dengan -kan.
atau, tetapi, dsb).
Bisa mengeja kata yang pakai -h.
Bulan 7
Mengerti kata urutan (pertama, (tema: budaya, seni)
Bisa bedakan fakta dan opini.
Mengerti teks prosedur.
kedua, terakhir)
Bisa bedakan saran dan pendapat.
Mengerti kata kerja dengan menye-, meng- dan -kan.
Bulan 8
Mengerti -kan, -lah dan kah. (Tema: kesehatan)
Menentukan masalah-solusi.
Bisa persingkat/perpanjang kalimat.
Mengerti ajakan ayo, mari, yuk.
Mengerti kata dengan awalan pe-. Bulan 9
Bisa mengerti jurnal.
Tahu beberapa sinonim-antonim. (tema: bekerja untuk
Tulis akhir cerita yang mengejutkan.
Mengerti kata ulang tidak murni hidup )
Bisa berdialog teleponan.
Membedakan kata kerja dalam
(buah-buahan)
bentuk: sudah terjadi, sedang, akan.
Mengerti kata kerja dengan di- dan
Mengerti kata: ingin, harap, minta,
ter-.
mohon, mau.
Mengerti kata dengan akhiran –i. Mengarti akhiran –an.
Bulan 10
Mengerti struktur puisi (akrostik, (tema: nilai moral)
Mengerti idiom/peri bahasa
Mengerti arti puisi.
baru, pantun)
xix
PELAJARAN 101a
Kota Merauke
(1) Merauke adalah kota yang paling Timur di
perbatasan
: batas
Indonesia. Kota ini dekat dengan perbatasan negara
Eropa : nama
Papua Nugini. Dulu orang Eropa membagi Papua menjadi
benua/tempat PNG : negara Papua dua bagian dengan perbatasan di 14. Perbatasan ini dulu Nugini
mengeluh tidak ada arti sama sekali karena orang Papua pakai : lapor karena tidak senang
batas suku yang tidak sesuai dengan batas negara.
Sarire : nama tempat
suku Marind (2) Tahun 1891, orang Inggris di PNG mengeluh
kuasa : orang yang
ke pada pemerintah Belanda kalau orang Sarire biasa
punya pengaruh
bunuh suku-suku yang ada di bawah kuasa Inggris.
pos
: tempat
Menurut adat mereka bunuh musuh dan potong kepala,
penjagaan
didirikan
: dibangun
kemudian anak mereka dapat nama dari orang yang
muatan : barang yang
dibunuh. Akhirnya orang Belanda buka pos pemerintahan
diisi dalam kapal
di Merauke. Sebenarnya mereka ingin membuka pos lebih
subur
: tidak kering
dekat dengan orang di Sarire, tetapi di situ tidak ada
punah
: semua habis
dan tidak ada
tempat yang cocok untuk kasih sandar kapal-kapal.
lagi
(3) Kota Merauke didirikan tahun 1902. Merauke
disebut juga sebagai Kota Rusa karena dulu orang Belanda membawa rusa ke Merauke dan rusa-rusa itu
berkembang menjadi banyak dan masih ada sampai Pemerintah Belanda dulu sekarang.
mengajak orang Jawa untuk membuat sawah di Merauke
(4) Kapal-kapal dari Jawa datang ke Merauke
karena tanah di Merauke luas
membawa banyak barang. Namun saat kembali kapal
dan subur. Mereka menggunakan irigasi dalam
biasa pulang kosong karena di Merauke hampir tidak
jumlah besar. Masyarakat asli
ada barang muatan. Dari Merauke kayu dibawa ke
Papua di Merauke dari dulu biasa makan sagu, tetapi
tempat lain. Masyarakat asli tidak senang kalau orang
sekarang sering makan nasi.
lain tebang pohon banyak. Mereka takut nanti tidak bisa
mencari makanan di hutan, tanah tidak subur, binatang
bisa punah dan tanah mereka nanti menjadi milik orang lain.
(5) Kota Merauke punya cerita yang menarik dari
tahun 1892. Pada saat kapal pos berada di dekat Serari, beberapa perahu datang dengan orang Papua. Mereka
Kota Merauke terletak di paling
membawa Dokter Montague. Ini cerita dr. Montague,
ujung Timur Indonesia.
1 Bahasa Indonesia Kelas 3 Semester 2
PELAJARAN 101b
“Saya seorang dokter. Saya baru tinggal satu bulan
dengan masyarakat di Morehead River (PNG), sekitar 50
kilometer dari perbatasan. Tiba-tiba saya dengar orang
tingkah laku : sikap orang
berteriak dan saya melihat keluar. Di situ ada ratusan
lepra
: kusta (badan
banyak luka-luka)
orang yang sudah siap untuk berperang . Mereka sudah
beri-beri
: penyakit yang
kejar suku saya dan membunuh satu orang. Waktu
disebabkan karena kurang
mereka melihat saya, mereka bingung dan berhenti.
viamin C
Mereka ambil semua barang rumah dan putuskan untuk melanjutkan : teruskan
penduduk
: orang-orang
tunjuk saya ke istri-istri mereka. Setelah itu saya tinggal
yang tinggal di
cukup lama di kampung mereka. Saya belajar bahasa
suatu tempat
mereka. Saya dijaga baik sekali dan tidak bisa melarikan
diri. Setelah beberapa bulan mereka jadi lebih ramah.
Saya membagikan Injil dan mengajarkan mereka bagaimana tingkah laku yang baik. Walaupun mereka
tidak berpakaian lengkap, mereka gunakan banyak 1. Bagaimana perasaan orang-orang Inggris, waktu
waktu untuk menghias tubuh dengan cat, hias hidung
mereka melihat orang- orang Sarire membunuh
dan rambut. Orang-orang ini tidak miskin, mereka punya
orang-orang yang ada di
babi, anjing, banyak sagu, singkong, tebu dan hampir
bawah pemerintahan Inggris?
tiap laki-laki mempunyai kapak dan pisau. Mereka 2. Mengapa Dokter
semua pakai satu bahasa dan saya tidak mengalami
Montague mau belajar bahasa daerah?
kesulitan untuk belajar bahasa mereka. Saya membuat
3. Menurut kalian, bagaimana catatan yang isinya tentang kata-kata paling penting
perasaan Dr. Montague melihat orang-orang yang
seperti kamus kecil.
kena penyakit lepra dan
(6) Sayang sekali penyakit lepra meningkat dan
beri-beri? 4. Menurut kalian apakah
juga ada penyakit beri-beri. Saya ingin sekali kembali ke Dokter Montague
daerah ini untuk melanjutkan pekerjaan saya. Suku ini.
melanjutkan pekerjaan di Merauke?
Waktu saya tinggal bersama suku ini saya cukup ragu apakah saya bisa bertemu dengan orang Eropa lagi,
karena penduduk di sini bilang bahwa hanya 5 kapal
telah lewat kampung mereka. Setelah ke luar,
pemerintah Belanda tidak ijinkan saya kembali ke
Merauke.”
Orang Merauke (suku Marind) di
kebun kelapa. Foto: Merauke en wat
daaraan vooraf ging.
Bahasa Indonesia Kelas 3 Semester 2
PELAJARAN 102a
Kalau kita tambahkan akhiran ‘ -kan ’
A. Pilih kata kerja yang cocok.
berarti:
1. Kita yang melakukan untuk
orang lain .
2. Kita sendiri melakukan sesuatu
dengan sungguh-sungguh.
Contoh:
(tapiskan/cucikan) Lia, tolong ……. sayur.
Lia, tolong cucikan sayur.
1. (bawakan/masakkan)
Seki, ……. tas saya.
2. (potongkan/tanamkan)
Mama, tolong ……. roti.
3. (bawakan/carikan) Bapak, jangan lupa ……. tebu dari Merauke.
4. (bacakan/pasangkan)
Adik, tolong ……. surat ini.
5. (masakkan/ikatkan)
Seli, ……. tali di pohon kelapa.
6. (belikan/tuliskan)
Ronal, tolong
……. sayur di pasar.
7. (pasangkan/tanamkan)
Kakak, tolong ……. tali di tiang.
8. (tanamkan/bawakan)
Bapak minta Lia ……. singkong di kebun.
9. (tuliskan/potongkan)
Mama, tolong ……. nama kota Merauke.
10. (cabutkan/cucikan)
Om, jangan lupa ……. rumput di sawa.
11. (jatuhkan/jauhkan)
Bapak, ……. air panas dari adik.
12. (tapiskan/jatuhkan) Mama berpesan supaya kakak ……. tepung sagu.
13. (gorengkan/potongkan)
Nenek, tolong ……. tebu pakai pisau.
14. (dengarkan/ siapkan)
Meri, ……. makanan untuk adik.
15. (naikkan/tuliskan)
Erik, ……. nama Dr. Montague di buku.
B. Baca dan
tulis kata yang ada
bawah
kata
kasih sudah
huruf -h dalam buku
lama putih luka bawa
tulis.
basah bisa
baca
buah
lembah suku
pecah
mata
3 Bahasa Indonesia Kelas 3 Semester 2
Bahasa Indonesia Kelas 3 Semester 2
C. Baca kata-kata yang ada huruf -h di akhir kata. Baca kata-kata yang ada huruf -h.
Aceh adalah aduh Allah aneh anugerah apakah arah asuh ayah basah bawah belah bersih boleh buah bunuh butuh cenderawasih cerah daerah darah entah gabah getah hadiah ialah ibadah ijazah indah jatuh jauh jumlah kalah kasih
keluh kemah kuliah kunyah latih lebah lebih lemah lembah lidah lumpuh marah masih mengalah mengeluh menyerah merah meraih meriah musuh nikah olah oleh panah parah paruh patah pecah pelatih pemerintah penuh perintah pernah pilih pindah
pisah putih ramah rapih roboh rumah rupiah salah sampah sawah sebuah sedih sejarah sekolah seluruh sentuh seolah-olah seruh setelah setengah sudah susah tambah tanah taruh telah tengah tubuh tujuh tumbuh tumpah ubah utuh wajah wilayah
ahli akhir bahkan bahwa berakhir bohong cahaya dahulu istirahat kalahkan kasihan khas khawatir makhluk melahirkan menghabiskan menghadap menghampiri menghias menghilang menikahi menjauhi menyerahkan nasihat pelabuhan pengetahuan penghasilan penuhi perahu sahabat sehingga suhu tahu terakhir
PELAJARAN 102b
Informasi tambahan:
Cara membedakan 3 bentuk kata: Bawah: Bunga tumbuh di bawah pohon. Bawa: Tolong bawa makanan. Bahwa: Rini sadar bahwa dia datang terlambat.
PELAJARAN 103a
Damai
(1) Dari dulu di Papua ada perang suku dan itu susah
dendam
: mau balas pondok : rumah kecil untuk berhenti. Kalau satu suku mau berhenti, belum tentu
menakutkan
: buat takut
suku yang di sebelah mau karena rasa dendam sangat
ngeri : takut
tegap
: berdiri lurus
kuat. Mereka bilang bahwa roh orang yang sudah mati
pasukan : tentara
meminta mereka untuk harus membalas dendam. Kalau
pemimpin
: orang yang ditunjuk untuk
mereka tidak belas dendam, roh orang mati akan
jadi ketua
mengganggu suku mereka.
pidato : bicara di depan banyak orang
(2) Ada suku Yahrai dan Awyu yang tinggal di bagian
ribuan : 1000, 2000, 3000,
Selatan Papua. Mereka dulu selalu berperang, hal ini baru
4000, 5000, dst
mulai berubah waktu pemerintah Belanda melarang
perang suku dan meminta mereka untuk menghentikan
perang. Ada guru-guru yang mulai mengajar tentang
Tuhan di kampung-kampung. Tahun 1951 dibangun pondok-pondok untuk 5000 orang Yahrai dan 1000 orang
untuk suku Awyu. Hari itu acara luar biasa, banyak orang
menghias tubuh mereka dengan bulu burung kasuari dan
burung kakaktua. Mereka semua pegang tombak.
Suku Yahrai dan Awyu
Tombak dari orang Yahrai dihias berbeda daripada
tombak orang Awyu yang pakai burung kasuari. Ribuan
orang itu berbicara dengan suara yang pelan karena tifa- tifa berbunyi keras dan membuat suasana ngeri. Polisi-polisi
khawatir dan pegang senjata dengan tegap, tetapi
kepala-kepala perang mengatur pasukan mereka dengan
baik. Semua orang mendengarkan dengan baik pada saat pemimpin bawa berpidato. Pasukan selalu
melakukan perintah dari kepala perang. Saat mereka
mendengar perintah ‘maju’ mereka maju, tetapi saat
disuruh mundur, mereka mundur.
(3) Tiba-tiba ribuan pasukan dari suku Yahrai mulai
bergerak. Mereka mulai mengelilingi suku Awyu. Tifa-tifa dipukul dan mereka tiup kerang triton. Semua orang
Gambar baju adat laki-laki
suku Awyu. berteriak dengan suara yang lebih keras daripada suara alat musik. Pertama mereka berkeliling pelan-pelan,
Bahasa Indonesia Kelas 3 Semester 2
PELAJARAN 103b
tetapi lama-lama lebih cepat. Mereka seperti
menyerang maju, tetapi setelah itu mundur lagi. Mereka
membuat seperti ular yang punya ekor panjang. Tiba-
: maju lawan
menyerang
tiba mereka maju menyerang, sambil berteriak. Semua patung
: manusia dibuat dari
kaki mereka membuat tanah bergoyang. Suku Yahrai
batu atau kayu
: tempat antar
mengangkat tombak dan lari ke suku Awyu. Debu naik, jarak
dua benda
bunyi tifa sangat keras, kerang triton dan diatas itu ada
atau tempat
suara orang-orang yang masih berteriak. Suku Awyu tidak mematahkan : kasih patah
perisai
: benda untuk
bergerak, mereka berdiri diam seperti patung.
peleh supaya tidak kena
panah
(4) Dengan jarak dua meter dari orang Awyu
membaur
: duduk sama- pasukan suku Yahrai melempar tombak ke dalam tanah, sama tidak
mereka pegang bagian atas dan ada yang mematahkan tombak
beda
: kasih
itu. Mereka juga hancurkan perisai dan tiba-tiba semua membagikan
sementara
: tidak lama
diam. Suku Yahrai yang tadi seperti naga, sekarang diam bermusuhan
: tidak mau hidup damai
seperti patung. Tidak ada dua kelompok pasukan lagi agama
: ajaran
karena semua membaur. Mereka semua saling peluk dan tentang Tuhan
pemimpin suruh orang-orang untuk membagikan sagu.
Sementara itu, kepala-kepala perang duduk di tengah-
tengah sambil cerita dan tertawa bersama.
(5) Pada akhirnya orang-orang tidak bermusuhan lagi karena mereka mengenal Tuhan.
1. Bagaimana sifat orang- orang Awyu dan Yahrai?
perisai 2. Menurut kalian bagaimana
pendapat pemerintah
suku
Yahrai
Belanda melihat suku Awyu
dan Yahrai yang suka
berperang?
3. Menurut kalian apa yang
akan terjadi dengan
mereka, kalau tidak belajar
tentang Tuhan?
Bahasa Indonesia Kelas 3 Semester 2 6
PELAJARAN 104a
A. Tulis kalimat langsung. Tambahkan tanda koma, tanda petik dan huruf kapital.
Contoh:
Bapak berkata kita tidak boleh balas dendam.
Bapak berkata, “Kita tidak boleh balas dendam.”
1. Guru menjawab dua suku yang berperang.
2. Anak menjawab suku yahrai dan suku awyu berperang.
3. Andi berpesan jangan berperang.
4. Bapak berpesan jangan main tombak.
5. Bapak berkata orang kasih bunyi tifa-tifa.
6. Mama berkata saya tidak mau nonton orang perang.
7. Paman berpesan hias badan pakai bulu kasuari.
8. Andi menjawab saya mau berdamai dengan teman.
B. Isi kata
yang cocok
dalam kalimat.
1. Pemerintah Belanda …. masyarakat yang sedang perang.
2. Pemimpin minta …. tombak supaya tidak perang.
3. Dewi diminta …. pidato di depan orang banyak.
4. Pasukan …. perintah dari pemimpin.
5. Bapak minta Oni …. tombak di tanah.
6. Pemimpin minta pasukan untuk saling …. supaya damai.
7. Pemimpin minta pasukan …. sagu.
7 Bahasa Indonesia Kelas 3 Semester 2
Bahasa Indonesia Kelas 3 Semester 2
C. Baca kata-kata yang ada ai, au dan ng bersama teman.
ai
air bagaimana baik bangkai baterai cairan damai honai kain Korowai lain lantai main mulai naik nilai pakai pakaian Paniai pantai pegawai pemain perbaiki perisai ramai
sains sampai selain selesai terkait
au
bau danau daun engkau haus hijau jauh kalau laut mau membaur Merauke pisau pulau saudara walaupun
ng
batang bilang bohong cabang gawang goyang jagung kacang kantong kepiting kurung larang orang pancing panjang pasang patung pegang penting piring pisang potong pulang saling sambung
sayang siang tentang tunjang uang
1. Baca berdua dengan teman selama 1 menit. Teman cek apakah ada kata yang teman lewatkan.
2. Kalau ada kata susah, teman bisa bantu.
3. Kalian bisa tanya arti kata yang kalian tidak mengerti kepada teman atau guru.
PELAJARAN 104b
Peribahasa
Ada rotan, ada duri.
Artinya: Dibalik kesenangan, tentu ada
kemalangan.
9 Bahasa Indonesia kelas 3 semester 2
Manokwari
(1) Manokwari adalah kota yang terletak di provinsi Papua Barat di teluk Doreri. Jumlah penduduk di sana
kira-kira 100.000 orang. Di sekitar Manokwari, khususnya di pegunungan Arfak, ada hutan hujan yang lebat. Dekat kota Manokwari ada Gunung Meja. Kita harus lewat hutan untuk ke Gunung Meja dan di atas gunung itu ada monumen yang dibangun oleh orang Jepang waktu Perang Dunia Kedua. Dari Gunung Meja, pemandangan kota dan teluk sangat bagus.
Pegunungan Arfak ada di bagian Selatan. Gunung tertinggi di sana adalah 2926 meter. Kalau kita pergi ke sana, kita akan bertemu dengan binatang- binatang unik. Kita bisa akan melihat burung cenderawasih yang hanya ada di situ. Bulu burung cenderawasih jantan yang ada di pegunungan Arfak, berwarna hitam, ungu, hijau dan perunggu. Tetapi bulu burung betina hanya berwarna cokela t. Burung betina mengerami telur-telur dan membesarkan anak-anaknya sendiri.
(3) Manokwari adalah salah satu kota yang paling tua di Papua. Pemerintah Belanda mendirikan pos-pos
pemerintahan pertama di Fak-fak dan Manokwari. Waktu itu kota Manokwari adalah ibu kota Papua, tetapi setelah semua bangunan di kota Manokwari rusak akibat Perang Dunia Kedua, akhirnya Jayapura menjadi ibu kota. Pada tahun 2003 , Papua di bagi menjadi dua provinsi: Papua Barat dan Papua. Mulai saat itu Manokwari menjadi ibu kota provinsi Papua Barat.
Kota Manokwari dapat masukan uang dari penjualan kayu, buah- buahan dan ikan. Manokwari juga dikenal sebagai Kota Injil, karena dekat dengan Pulau Mansinam, tempat misionaris pertama tiba. Hari jadi Kota Manokwari adalah 8 November 1898.
teluk
: bagian laut yang menuju keluar
: bangunan supaya ingat hal penting
perunggu
: berkilau pemerintahan : segala urusan di lakukan oleh pemerintah atau Negara
: cara/proses jual barang
Mansinam
: nama tempat di Manokwari
PELAJARAN 105a
Burung Cenderawasih kuning besar. Jenis ini hanya ada di pegunungan Arfak.
PELAJARAN 105b
Pulau Mansinam disebut juga sebagai Pulau Doreh. Pulau ini hanya sekitar 15 menit dari kota Manokwari lewat laut. Pada tanggal, 5 Februari 1855 misionaris