Uraian Prinsip-prinsip perkembangan dan Aplikasinya

B. Uraian Prinsip-prinsip perkembangan dan Aplikasinya

Untuk mendidik anak, para pendidik tidak hanya perlu memahami teori-

teori perkembangan, tetapi juga perlu memahami prinsip-prinsip

perkembangan yang berlaku pada anak, karena dengan adanya prinsip-prinsip perkembangan ini, bisa diketahui apa sebenarnya hakekat dari anak. Selanjutnya pendidikan bisa diarahkan sesuai dengan hakekat anak (tidak meleset dari sifat-sifat anak).

Adapun prinsip-prinsip perkembangan pada anak itu di antaranya ialah:

1. Prinsip kesatuan organis Anak merupakan suatu kesatuan; perkembangan antara fungsi yang satu dengan yang lain saling berpengaruh. Tiap-tiap fungsi tadi hanya mempunyai arti apabila ditinjau dari keseluruhannya. Contoh: perkembangan bahasa anak merupakan suatu kebulatan, artinya kita tidak boleh meninjau perkembangan bahasa saja, tetapi perkembangan sebelumnya juga harus diperhatikan (menguasai kata- kata, kalimat, dan sebagainya). Sesuai dengan prinsip ini, maka dalam pendidikan disarankan agar pelajaran-pelajaran yang diberikan ada hubungannya antara satu bagian dengan bagian lainnya. Sebagai 1. Prinsip kesatuan organis Anak merupakan suatu kesatuan; perkembangan antara fungsi yang satu dengan yang lain saling berpengaruh. Tiap-tiap fungsi tadi hanya mempunyai arti apabila ditinjau dari keseluruhannya. Contoh: perkembangan bahasa anak merupakan suatu kebulatan, artinya kita tidak boleh meninjau perkembangan bahasa saja, tetapi perkembangan sebelumnya juga harus diperhatikan (menguasai kata- kata, kalimat, dan sebagainya). Sesuai dengan prinsip ini, maka dalam pendidikan disarankan agar pelajaran-pelajaran yang diberikan ada hubungannya antara satu bagian dengan bagian lainnya. Sebagai

2. Prinsip tempo dan irama perkembangan Menekankan bahwa tiap-tiap individu mempunyai tempo dan irama yang berbeda-beda di dalam perkembangannya; ada yang cepat dan ada yang lambat.

3. Tiap-tiap individu mengikuti pola perkembangan yang umum/relatif

sama

Meskipun individu mempunyai tempo dan irama perkembangan yang berbeda-beda sesuai dengan potensinya, akan tetapi individu tersebut masih mengikuti garis perkembangan yang umum. Misal: A : berjalan I tahun

} selisih sedikit

B : berjalan 1,5 tahun Mungkin A lebih sehat, tetapi B masih mengikuti pola perkembangan yang umum. Sebagai konsekuensi dari prinsip ini ialah adanya pendidikan klasikal. Jadi meskipun anak-anak mempunyai perbedaan, tetapi pada tingkat usia yang sama, mereka masih mengikuti pola perkembangan yang umum. Keuntungan dari konsekuensi prinsip tersebut;

a. Pendidikan dapat dilaksanakan secara klasikal.

b. Alat-alat yang digunakan dalam pelaksanaan pendidikan dapat relatif lama. Contoh: di Taman kanak-kanak, anak siap masuk pada usia 4 – 5 tahun, di mana anak-anak membutuhkan alat-alat tertentu sesuai dengan perkembangannya. Dengan prinsip tersebut, maka alat-alat yang digunakan bisa relatif lama karena anak tidak boleh masuk TK pada usia 3 tahun.

4. Prinsip interaksi Antara pembawaan dan lingkungan saling berpengaruh di dalam perkembangan anak. Misalnya, anak mempunyai bakat yang baik, tetapi karena hidup dalam lingkungan yang tidak menguntungkan, maka anak belum tentu bisa berkembang dengan baik. Konsekuensi dari prinsip ini bagi pendidikan:

a. Pendidik harus memberikan lingkungan/variasi pendidikan seluas- luasnya pada anak. Di sini bakat anak bias berkembang karena adanya stimulus yang diberikan. Contoh: Pendidikan SD belum ada pembagian seperti di SLTA, sedangkan di SLTA sudah dapat dilihat bakatnya, sehingga sudah diadakan pembagian. Misal STM, SMEA, atau di SMU ada jurusan IPA dan IPS. Jadi mula-mula diberi situasi yang luas agar anak dapat mengembangkan bakatnya.

b. Pengaruh pendidikan akan dibatasi oleh pembawaan anak. Orang tidak dapat memberikan pendidikan SLTA kepada individu yang IO nya di bawah 90.

c. Anak bukan manusia yang pasif, tetapi adalah manusia yang aktif. Dengan keaktifannya, anak bias menunjukkan kehendaknya, oleh karena itu kemauan anak harus dipupuk, tidak boleh mengekang anak dalam batas-batas yang normal.

5. Prinsip kematangan Usaha belajar atau pendidikan yang diberikan oleh pendidik sangat tergantung pada kematangan anak, artinya di dalam mendidik anak, orang tidak dapat memaksakan meteri pendidikan yang melebihi batas tingkat kematangannya. Misal, anak berusia 7 bulan baru bias duduk, tidak dapat dipaksakan untuk belajar berjalan.

6. Setiap proses perkembangan terdapat hasrat untuk:

a. Mempertahankan diri

Adanya keinginan untuk makan, minum, dan istirahat merupakan keinginan untuk mempertahankan apa yang sudah ada.

b. Mengembangkan diri

Adanya keinginan untuk bergerak, bermain, mengadakan eksplorasi

merupakan hasrat untuk mengembangkan apa yang sudah ada.

dan

sebagainya

7. Fungsi psikis tidak timbul secara berturut-turut, tetapi secara

bersamaan.

Contoh, menulis surat merupakan kegiatan yang melibatkan fungsi ingatan, fungsi pikiran, fungsi perasaan, fungsi gerak dan sebagainya secara bersamaan, hanya pada waktu-waktu tertentu, salah satu fungsi yang kelihatan menonjol, sehingga nampak secara berurutan.

8. Perkembangan mengikuti proses diferensiasi dan integrasi Dengan bertambahnya umur, perkembangan anak akan semakin maju pula, sehingga terjadi proses yang disebut diferensiasi dan integrasi. Contoh, bayi memiliki gerakan-gerakan yang tidak teratur. Dengan bertambahnya umur, gerakannya makin dapat dipisahkan (misalnya, tangan saja), dan gerakannya makin dapat dikoordinasikan (misalnya, koordinasi gerakan tangan dan kaki).

9. Pertumbuhan dan perkembangan membutuhkan suatu asuhan atau

bimbingan yang dilakukan secara sadar.

Hal ini disebabkan pertumbuhan dan perkembangan bukan hanya merupakan proses yang timbul dengan sendirinya, tetapi juga karena pengaruh dari luar. Oleh karena itu, untuk mencapai perkembangan yang normal, pengaruh ini harus diberikan secara sadar dan terencana.

Apabila pengaruh itu tidak disadari, maka pertumbuhan dan perkembangan bias terjadi secara tidak normal. Dengan demikian orang harus sadar bahwa pendidikan yang diberikan adalah baik.

Dokumen yang terkait

ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN KOTA TERHADAP PERKEMBANGAN WILAYAH HINTERLAND DI KABUPATEN BLITAR

0 30 56

GAMBARAN PERAN ORANG TUA DALAM MEMBERIKAN STIMULASI PERKEMBANGAN : KEMANDIRIAN DAN SOSIALISASI PADA ANAK USIA PRASEKOLAH (3-6 TAHUN) Di Wilayah Kerja Puskesmas Pandanwangi Malang Tahun 2015

0 51 18

PEMAKNAAN BERITA PERKEMBANGAN KOMODITI BERJANGKA PADA PROGRAM ACARA KABAR PASAR DI TV ONE (Analisis Resepsi Pada Karyawan PT Victory International Futures Malang)

18 209 45

ANALISIS PERKEMBANGAN USAHA ANGGOTA PENERIMA KREDIT PADA KOPERASI SERBA USAHA KARYA USAHA SEJAHTERA KECAMATAN SEMPU KABUPATEN BANYUWANGI

0 20 6

HUBUNGAN ANTARA BERMAIN EDUKATIF DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR SISWA DI PLAY GROUP AL IRSYAD AL ISLAMIYYAH KABUPATEN JEMBER TAHUN PELAJARAN 2010-2011

0 23 16

PERKEMBANGAN YAYASAN PERGURUAN ISLAM DARUL HIKMAH DI JATILUHUR BEKASI 1997.2010

0 50 151

LEGALITAS UNDIAN BERHADIAH DAN PERLINDUNGAN HUKUM BAGI PESERTA UNDIAN SIGERMAS (Studi pada PT. Bank Lampung)

8 70 31

PENGARUH CCTV TERHADAP AKTIVITAS PESERTA DIDIK DALAM MENGIKUTI PEMBELAJARAN PKN DI SMA YP UNILA TAHUN PELAJARAN 2012/2013

10 91 85

PERSEPSI PESERTA DIDIK TERHADAP OPTIMALISASI PELAYANAN PENDIDIKAN BERDASARKAN PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 19 TAHUN 2005 TENTANG STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN DI SMA YP UNILA BANDAR LAMPUNG

0 13 72

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL SNOWBALL THROWING PADA PESERTA DIDIK KELAS IV SD NEGERI 3 NEGERI SAKTI KABUPATEN PESAWARAN T.P 2012-2013

2 28 44