LEMBAGA MASYARAKAT ADAT

IV. LEMBAGA MASYARAKAT ADAT

HAK-HAK MASYARAKAT ADAT YANG BERLAKU - PEDOMAN UNTUK KONVENSI ILO No. 169

4.1. MENJAGA DAN MENGEMBANGKAN ADAT ISTIADAT, TRADISI DAN LEMBAGA MASYARAKAT ADAT

Hak masyarakat adat untuk mempertahankan dan mengembangkan lembaga sosial, ekonomi, budaya dan politik mereka sendiri adalah hak mendasar menurut hukum HAM internasional. Keberadaan lembaga-lembaga ini juga merupakan unsur utama dalam

Penghormatan atas lembaga-lembaga penjabaran tentang masyarakat adat. Pasal

masyarakat adat ini bersifat terpadu untuk

1 ayat (1) Konvensi No. 169 mengidentifi kasi Konvensi No. 169 seperti ditentukan dalam masyarakat adat sebagai mereka yang

serangkaian ketentuan:

mempertahankan sebagian atau seluruh Pasal 2 ayat (1). [Tindakan pemerintah akan lembaga sosial, ekonomi, budaya dan politik

mencakup langkah-langkah untuk]: mereka sendiri tanpa melihat status hukumnya

(b) Meningkatkan perwujudan penuh atas (lihat bagian 1.1). Keberadaan lembaga sosial, hak-hak sosial, ekonomi dan budaya ekonomi, budaya dan politik yang berbeda masyarakat adat sesuai dengan identitas merupakan sebuah bagian terpadu tentang sosial dan budaya, adat istiadat dan apa yang dimaksud dengan masyarakat adat

lembaganya.

dan tentang sebagian besar dari apa yang membedakan masyarakat adat dengan bagian

Pasal 4 ayat (1). 1. Langkah-langkah khusus lain penduduk bangsa satu negara. Oleh karena

harus diberlakukan sepanjang sesuai untuk itu, ketentuan HAM internasional tentang hak-

mengamankan semua orang, lembaga, hak masyarakat adat mencakup promosi dan

harta milik, buruh, budaya dan lingkungan perlindungan hak kolektif masyarakat adat

masyarakat yang bersangkutan.

untuk mempertahankan, mengendalikan dan Pasal 5. Dalam menerapkan ketentuan mengembangkan lembaga-lembaga sosial,

Konvensi:

ekonomi, budaya dan politik mereka sendiri– termasuk cara-cara, adat istiadat, hukum adat

(a) Nilai-nilai sosial, budaya, agama dan dan sistem hukum mereka. Lembaga-lembaga

spiritual serta kebiasaan masyarakat ini juga sangat vital untuk memastikan proses

adat harus diakui dan dilindungi, konsultasi dan partisipasi masyarakat adat

dan perlu diperhitungkan sifat dari dalam proses pengambilan keputusan yang

berbagai kesulitan mereka baik sebagai memengaruhinya (lihat bagian 5).

kelompok maupun orang-per-orang. (b) Integritas nilai, kebiasaan dan lembaga

masyarakat ini harus dihargai. Pasal 6 ayat (1)

Pasal 6 (1). Dalam menerapkan ketentuan- ketentuan Konvensi, pemerintah harus:

(a) Berkonsultasi dengan masyarakat yang bersangkutan, melalui tata cara yang sesuai dan khususnya melalui lembaga-lembaga perwakilan mereka, pertimbangan atas langkah-langkah legisalatif atau administratif serta badan- badan lain yang bertanggungjawab

57

IV. LEMBAGA MASYARAKAT ADAT

58 HAK-HAK MASYARAKAT ADAT YANG BERLAKU - PEDOMAN UNTUK KONVENSI ILO No. 169

Dalam hal tertentu, pengertian “lembaga” digunakan untuk merujuk pada lembaga atau organisasi sementara yang mencakup praktik, kebiasaan dan pola budaya masyarakat adat. Pembukaan Deklarasi PBB tentang Hak-hak Masyarakat Adat mengakui interkonektivitas inheren antara lembaga, tradisi atau kebiasan masyarakat adat. Deklarasi ini mengakui kebutuhan yang mendalam untuk menghormati dan mempromosikan hak-hak inheren masyarakat adat yang berasal dari struktur politik, ekonomi dan sosial mereka serta dari budaya, tradisi spiritual, sejarah dan fi losofi mereka khususnya hak atas tanah, wilayah dan sumber daya mereka. (Pendahuluan Deklarasi PBB ayat 7).

Budaya dan tradisi penduduk sipil bersifat dinamis dan tanggap terhadap kenyataan serta kebutuhan mereka. Hal ini menunjukkan adanya spektrum yang luas dari lembaga- lembaga dan bentuk organisasi yang berbeda- beda. Sebagian telah mempertahankan sistem hukum, sosial, administratif dan pemerintahan tradisional, sementara lainnya telah mengadopsi atau dipaksa mengadopsi lembaga dan bentuk organisasi baru.

Kadang-kadang masyarakat adat dianggap bersifat statis dan homogen sementara secara salah kaprah juga diartikan apabila masyarakat adat berubah atau mengadopsi bentuk

atas berbagai kebijakan dan program yang menyangkut mereka juga harus diberikan.

(b) Menetapkan cara-cara masyarakat ini agar dapat ikutsertakan dengan bebas, seperti penduduk lainnya, di semua tingkat pembuat keputusan dalam lembaga-lembaga pemilihan serta badan-badan administratif dan badan- badan lainnya yang bertanggungjawab atas berbagai kebijakan dan program yang menyangkut mereka.

Pasal 8 ayat (2). Masyarakat ini berhak untuk mempertahankan adat istiadat dan lembaganya, di mana semua ini tidak bertentangan dengan hak-hak [...]

Khusus terkait dengan lembaga masyarakat adat, Deklarasi PBB tentang Hak-hak Masyarakat Adat menetapkan bahwa:

Pasal 5: Masyarakat adat memunyai hak untuk menjaga dan memperkuat ciri- ciri mereka yang berbeda di bidang politik, hukum, ekonomi, sosial dan lembaga-lembaga budaya, serta tetap mempertahankan hak untuk berpartisipasi secara penuh, jika mereka menghendaki, dalam kehidupan politik, ekonomi, sosial dan budaya negara ...

Pasal 18: Masyarakat adat memunyai hak [...] untuk mempertahankan dan mengembangkan pranata pembuatan keputusan yang mereka miliki secara tradisional.

Pasal 20: Masyarakat adat memunyai hak untuk menjaga dan mengembangkan sistem-sistem atau lembaga-lembaga politik, ekonomi dan sosial mereka,...

Pasal 34: Masyarakat adat memunyai hak untuk memajukan, membangun dan mempertahankan stuktur-struktur kelembagaan dan kebiasaan-kebiasaan mereka yang khas, spiritualitas, tradisi- tradisi, prosedur dan praktik-praktik di mana mereka berada, sistem-sistem peradilan atau kebiasaan-kebiasaan, sesuai dengan standar- standar hak asasi manusia yang diakui secara internasional.

organisasi baru justru mereka akan menjadi kurang “beradat”. Akan tetapi, kenyataannya masyarakat adat itu beragam dan sangat dinamis.

Ketentuan Konvensi No. 169 seharusnya tidak dipahami hanya untuk lembaga tradisional tetapi juga berlaku untuk praktik pengembangan ekonomi, budaya dan sosial masyarakat adat sekarang ini. Dengan kata lain, adatasi budaya dan pengembangan teknologi oleh masyarakat adat tidak seharusnya mengurangi atau memperburuk kemampuan penerapan ketentuan ini. Hal ini juga berarti masyarakat adat berhak untuk membangun Ketentuan Konvensi No. 169 seharusnya tidak dipahami hanya untuk lembaga tradisional tetapi juga berlaku untuk praktik pengembangan ekonomi, budaya dan sosial masyarakat adat sekarang ini. Dengan kata lain, adatasi budaya dan pengembangan teknologi oleh masyarakat adat tidak seharusnya mengurangi atau memperburuk kemampuan penerapan ketentuan ini. Hal ini juga berarti masyarakat adat berhak untuk membangun

tradisional di CHT:

kebutuhan dan minat mereka. Karbari. Pada umumnya sesepuh, dan mereka adalah kepala atau ketua desa tradisional. Dalam pengertian praktis,

4.2. PENERAPAN PRAKTIS: PENGHORMATAN

kedudukan karbari dalam sebagian besar