Respon masyarakat terhadap Sistem Informasi Pariwisata Budaya kota Surakarta.

2. Respon masyarakat terhadap Sistem Informasi Pariwisata Budaya kota Surakarta.

Dinas Pariwisata telah menyediakan sarana promosi berupa : Pamflet, Leaflet, Baliho, Media Cetak dan Elektronik, Buku Panduan Wisata, dan Tourism Information Centre (TIC). Sarana promosi tersebut merupakan sarana penunjang untuk meningkatkan dan menarik minat wisatawan berkunjung ke kota Surakarta.

Berdasarkan tanggapan para wisatawan, sistem informasi pariwisata kota Surakarta sudah cukup bagus dalam memberikan informasi, tetapi masih perlu perbaikan dalam penyajian dan kelengkapan informasi sehingga bisa memberikan informasi yang lengkap dan jelas kepada wisatawan.

Manfaat dari sistem informasi pariwisata budaya Dinas Pariwisata kota Surakarta adalah memberikan informasi yang dibutuhkan para wisatawan yang berkunjung ke kota Surakarta tentang pariwisata kota Surakarta dan menyediakan data base yang lengkap dan akurat dibidang Manfaat dari sistem informasi pariwisata budaya Dinas Pariwisata kota Surakarta adalah memberikan informasi yang dibutuhkan para wisatawan yang berkunjung ke kota Surakarta tentang pariwisata kota Surakarta dan menyediakan data base yang lengkap dan akurat dibidang

Dari banyaknya jumlah leaflet yang diterbitkan setiap tahunnya dirasakan kurang bila dibandingkan banyaknya wisatawan yang berkunjung ke kota Surakarta yang setiap tahunnya mengalami peningkatan.

Walikota Surakarta menginginkan leaflet, brosur dan lain-lain dicetak sebanyak 15juta lembar. Karena keterbatasan dana dari Pemkot maka Dinas Pariwisata sampai tahun 2009 ini hanya bisa mencetak sebanyak 15ribu lembar saja dalam setahun. Dan penerbitan leaflet ini dilakukan tiga kali dalam setahun, setiap 4bulan sekali masing – masing 3ribu lembar dan pada 4bulan terakhir leaflet dicetak lebih banyak dari bulan-bulan sebelumya. Ini untuk mengantisipasi kehabisan leaflet karena keterbatasan pencetakan.

Obyek wisata budaya di kota Surakarta yang paling banyak dikunjungi wisatawan mancanegara selama tahun 2009 adalah Pura Mangkunegaran, sedangkan obyek wisata budaya yang paling banyak dikunjungi wisatawan nusantara selama tahun 2009 adalah THR Sriwedari.

Menurut data dari Dinas Pariwisata kota Surakarta wisatawan mancanegara datang ke Surakarta lebih banyak untuk mengunjungi Keraton Kasunanan dan Pura Mangkunegaran. Wisatawan Mancanegara datang ke Surakarta lebih banyak untuk mengunjungi Pura Mangkunegaran daripada Kraton Surakarta, sedangkan wisatawan nusantara lebih tertarik mengunjungi Menurut data dari Dinas Pariwisata kota Surakarta wisatawan mancanegara datang ke Surakarta lebih banyak untuk mengunjungi Keraton Kasunanan dan Pura Mangkunegaran. Wisatawan Mancanegara datang ke Surakarta lebih banyak untuk mengunjungi Pura Mangkunegaran daripada Kraton Surakarta, sedangkan wisatawan nusantara lebih tertarik mengunjungi

B. SARAN. Dinas pariwisata kota Surakarta adalah instansi yang bertanggung jawab terhadap system informasi pariwisata budaya kota Surakarta. Dengan sistem informasi pariwisata tersebut diharapkan dinas pariwisata mampu menarik minat wisatawan agar mengunjungi obyek wisata yang ada di kota Surakarta. Selain itu dengan sistem informasi pariwisata dinas pariwisata dapat memberikan informasi yang dibutuhkan para wisatawan yang berkunjung ke kota Surakarta tentang pariwisata kota Surakarta dan menyediakan data base yang lengkap dan akurat dibidang pariwisata dan kebudayaan yang berbasis teknologi informasi. Dengan adanya sistem informasi pariwisata budaya diharapkan para wisatawan bisa mendapatkan informasi tentang pariwisata budaya yang selengkap-lengkapnya.

Menurut penulis langkah-langkah untuk menarik minat wisatawan agar berkunjung ke Surakarta adalah :

1. Dinas Pariwisata kota Surakarta harus lebih mengoptimalkan sistem informasi pariwisata terutama dalam memasarkan obyek wisata kota Surakarta. Karena kota Surakarta identik dengan wisata budayanya dengan adanya Kraton Kasunanan dan Pura Mangkunegaran. Dinas pariwisata diharapkan melalui system informasi pariwisata kota

2. Output sistem informasi pariwisata misalnya leaflet, pamflet dan sebagainya harus diperbanyak lagi jumlah pencetakannya agar sesuai dengan jumlah wisatawan yang berkunjung setiap tahunnya. Karena jumlah leaflet yang diterbitkan dirasakan kurang sekali bila dibandingkan dengan jumlah wisatawan yang berkunjung setiap tahunnya. Leaflet juga harus dibuat semenarik mungkin dan juga memuat informasi lebih detail agar wisatawan mudah memahami.

3. Dinas Pariwisata harusnya lebih giat melakukan promosi wisata melalui media cetak dan elektronik. Promosi pariwisata tidak hanya dilakukakan bila diadakan event-event kebudayaan saja. Dinas Pariwisata juga harus lebih gencar melakukan promosi melalui website/internet agar lebih banyak menarik minat wisatawan mancanegara berkunjung ke kota Surakarta.

4. Dinas pariwisata harusnya mempunyai counter-counter khusus untuk penyebaran leaflet di luar kota Surakarta. Khususnya diluar negeri, karena selama ini penyebaran leaflet untuk diluar negeri hanya dititipkan pada pejabat pemerintahan kota Surakarta yang melakukan kunjungan kerja ke luar negeri.

5. Dinas Pariwisata diharapkan memakai satu sebutan saja untuk penyebutan wisatawan asing dan wisatawan domestik dalam data-data jumlah kunjungan wisatawan, hal ini untuk tidak membingungkan para pembaca.

6. Dinas Pariwisata kota Surakarta harus lebih giat mempromosikan Kraton Kasunanan kepada wisatawan asing. Hal ini dikarenakan wisatawan asing lebih tertarik mengunjungi Pura Mangkunegaran daripada Keraton Kasunanan.