Penelitian Terdahulu Mengenai Hubungan Rasio Keuangan dengan Return Saham

F. Penelitian Terdahulu Mengenai Hubungan Rasio Keuangan dengan Return Saham

Penelitian yang berkaitan dengan rasio keuangan yang dihubungkan dengan harga atau return saham telah dilakukan oleh beberapa peneliti seperti Penelitian yang berkaitan dengan rasio keuangan yang dihubungkan dengan harga atau return saham telah dilakukan oleh beberapa peneliti seperti

Roswati (2007) meneliti hubungan antara variabel CR, TATO, DER, ROE, EPS, PBV terhadap harga saham pada industri manufaktur dengan sub industri retail, makanan dan minuman, rokok, produk otomotif, farmasi. Ditemukan bahwa dalam industri retail, rasio yang signifikan adalah ROE, EPS, PBV. Dalam industri makanan dan minuman, rasio keuangan yang signifikan adalah EPS dan PBV. Dalam industri rokok, rasio keuangan yang signifikan adalah CR, TATO, DER, EPS, PBV. Dalam industri otomotif, rasio keuangan yang signifikan adalah DER, ROE, EPS dan PBV. Di industri farmasi, rasio keuangan yang signifikan adalah CR, EPS, PBV. Dalam lima kategori industri tersebut secara keseluruhan, rasio keuangan yang berpengaruh adalah CR, TATO, DER, EPS dan PBV. Hasil penelitian ini juga menunjukkan variasi dari rata-rata harga saham masih dapat dijelaskan dengan sangat baik oleh rasio-rasio keuangan dalam jangka waktu satu bulan sampai tiga bulan, terhitung sejak publikasi laporan keuangan tahunan.

Prihantini (2009) meneliti return saham dengan variabel independen inflasi, nilai tukar, ROA, DER, CR. Dimana dihasilkan kesimpulan bahwa Prihantini (2009) meneliti return saham dengan variabel independen inflasi, nilai tukar, ROA, DER, CR. Dimana dihasilkan kesimpulan bahwa

Ulupui (2005) melakukan penelitian tentang Pengaruh Rasio Likuiditas, Leverage, Aktivitas, Dan Profitabilitas Terhadap Return Saham (Studi Pada Perusahaan Makanan Dan Minuman Dengan Kategori Industri Barang Konsumsi Di BEJ). Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Current ratio , ROA, TATO, DER dan return saham. Metode analisis yang digunakan adalah regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa CR, ROA memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap return saham. Sedangkan DER memiliki pengaruh positif tetapi tidak signifikan dan TATO menunjukkan hasil yang negatif dan tidak signifikan terhadap return saham.

Faried (2008) meneliti hubungan antara ROA, NPM, DER, PBV dengan return saham perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2004 sampai dengan 2006 dengan menggunakan Uji-t dan Uji-F dan tingkat signifikan 5%, menyimpulkan bahwa ROA berpengaruh secara signifikan terhadap return saham dengan arah positif sedangkan DER tidak berpengaruh

Profit Margin (NPM), Return on Asset (ROA), Debt to Total Asset (DTA), Debt to Equity Ratio (DER), dan Earning per Share (EPS) terhadap Total Return saham pada Perusahaan Industri Manufaktur di Bursa Efek Jakarta. Secara parsial ROA dan DER berpengaruh secara signifikan terhadap total return saham.

Hidayat (2009) dengan judul pengaruh rasio keuangan terhadap return saham pada perusahaan yang terdaftar di BEI meneliti hubungan rasio keuangan yang diproksikan dalam CR, DER, rasio leverage, NPM, ROE, ROA, EPS, TATO, PER, PBV dengan variabel dependen yaitu return saham dengan periode penelitian 2004 sampai dengan 2007. Hasilnya menunjukkan bahwa CR, DER, TATO tidak berpengaruh signifikan dan ROA berpengaruh signifikan.

Hamzah (2007) menganalisa rasio likuiditas (Current Ratio), profitabilitas (Return on Investment), aktivitas (Total Asset Turnover) dan solvabilitas (Debt to Equity) terhadap capital gain (loss) dan dividen pada perusahaan manufaktur di Bursa Efek Jakarta. Perusahaan yang menjadi sampel dalam penelitian ini berjumlah 135 perusahaan. Hasil penelitian menemukan bahwa semua rasio berhubungan positif terhadap capital gain (loss) namun hanya variabel Current Ratio yang memiliki pengaruh signifikan secara statistik. Sedangkan terhadap dividend yield, hanya variabel Total Asset Turnover yang berpengaruh secara signifikan.

Informasi Akuntansi Untuk Memprediksi Return Saham: Studi Terhadap Perusahaan Pemanukfakturan dan Non Pemanukfakturan”. Hasil penelitiannya adalah Variabel CR, DER, ROA, TATO, dan PBV berpengaruh terhadap return saham.

Penelitian Subalno (2009) dengan variabel independen yaitu Return on Assets (ROA), Debt Equity Ratio (DER), Current Ratio (CR), Total Assets Turn Over (TATO), SBI dan Kurs serta satu variabel dependen return saham yang diolah menggunakan regresi berganda dengan periode pengamatan 2003 sampai dengan 2007 menyimpulkan bahwa secara parsial, Return on Assets (ROA), SBI dan Kurs berpengaruh terhadap return saham. Sedangkan variabel Current Ratio (CR), Debt Equity Ratio (DER), Total Assets Turn Over (TATO) tidak terbukti berpengaruh terhadap return saham. Dan secara simultan semua variabel indepen berpengaruh terhadap return saham.

Penelitian Mulyono (2008) yang meneliti Net Profit Margin, Return on Equity, Current Ratio, Debt to Equity Ratio, Total Asset Turnover, Price to Book Value , total asset, cashflow from operation terhadap abnormal return dengan market return dan market-adjusted return. Hasilnya adalah variabel yang signifikan secara konsisten pada market adjusted return maupun abnormal return adalah rasio profitabilitas (NPM, ROE) dan rasio market value (PBV). Pada pengujian secara parsial ini terlihat bahwa rasio turnover (TATO) dan size (Log TA) ternyata memiliki pengaruh signifikan terhadap Penelitian Mulyono (2008) yang meneliti Net Profit Margin, Return on Equity, Current Ratio, Debt to Equity Ratio, Total Asset Turnover, Price to Book Value , total asset, cashflow from operation terhadap abnormal return dengan market return dan market-adjusted return. Hasilnya adalah variabel yang signifikan secara konsisten pada market adjusted return maupun abnormal return adalah rasio profitabilitas (NPM, ROE) dan rasio market value (PBV). Pada pengujian secara parsial ini terlihat bahwa rasio turnover (TATO) dan size (Log TA) ternyata memiliki pengaruh signifikan terhadap