Definisi Operasional Variabel
D. Definisi Operasional Variabel
1. Variabel Dependen
Dalam penelitian ini variabel yang menjadi variabel terikat atau variabel dependen adalah cumulative abnormal return saham. Abnormal return yaitu return realisasi suatu saham dikurangi dengan return ekspektasi saham tersebut. Maka formula untuk menghitung Abnormal return saham adalah:
it it it R AR R - =
Dimana: Dimana:
= Return ekspektasi pada hari ke t Return realisasi sendiri dapat dihitung dengan cara melakukan
pengurangan harga saham pada penutupan harian tertentu dengan harga saham pada hari sebelumnya lalu dibagi dengan harga saham hari sebelumnya. Formula untuk menghitung return saham adalah:
it
it it
Dimana: R it
= Return realisasi
P it = Harga saham penutupan (closing price) pada hari periode t P it-1
= Harga saham penutupan (closing price) pada hari periode t-1 Return ekspektasi dapat dihitung dengan menggunakan Market
Adjusted Model. Dalam model return ekspektasi merupakan return saham yang diukur dengan menggunakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yaitu dengan cara melakukan pengurangan Indeks Harga Saham Gabungan pada hari tertentu dengan Indeks Harga Saham Gabungan pada hari sebelumnya lalu dibagi dengan Indeks Harga Saham Gabungan hari sebelumnya. Formula untuk menghitung return ekspektasi adalah:
mt
IHSG
IHSG IHSG
R mt = Return ekspektasi pada hari ke t IHSG t = Indeks Harga Saham Gabungan pada hari ke t IHSG t-1 = Indeks Harga Saham Gabungan pada hari ke t-1
Cumulative Average Abnormal Return (CAAR) Cumulative Average Abnormal Return (CAAR) adalah suatu ukuran abnormal return dengan menghitung rata-rata abnormal return masing-masing saham sebelum dan sesudah tanggal pengumuman. CAAR dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut:
Dimana: CAAR
= Cumulative Average Abnormal Return
∑ AR it = penjumlahan abnormal return saham periode pengamatan n
= periode Model perhitungan tingkat keuntungan yang digunakan adalah market adjusted model. Model ini menganggap bahwa penduga yang terbaik untuk mngestimasi tingkat keuntungan sekuritas adalah tingkat keuntungan indeks pasar pada saat tersebut. Pertimbangan market adjusted model ini adalah:
a. Model ini tidak memerlukan periode estimasi seperti model lain,
b. Pasar modal di Indonesia masih dalam tahap berkembang b. Pasar modal di Indonesia masih dalam tahap berkembang
perhitungan koefisien β.
2. Variabel Independen
Variabel yang menjadi variabel independen atau variabel bebas dalam penelitian ini adalah kinerja keuangan perusahaan yang diukur dengan rasio keuangan yang terdiri dari Return on Asset (ROA), Current Ratio (CR), Debt to Equity Ratio (DER), Net Profit Margin (NPM), dan
Total Asset Turnover (TATO) sebagai berikut:
a. Return on Asset Rasio ini digunakan untuk mengukur seberapa besar laba bersih yang dapat diperoleh dari seluruh kekayaan yang dimiliki oleh suatu perusahaan. Rasio ini mampu memberikan tolak ukur untuk menilai kegiatan operasi perusahaan dan melihat seberapa baik manajemen memberdayakan asset yang dimiliki perusahaan dalam menghasilkan keuntungan operasi sehingga dapat memberikan gambaran efisiensi operasi perusahaan secara keseluruhan. Rasio merupakan perbandingan laba tahunan tahun t setelah pajak terhadap total aktiva tahun t. Maka rasio ini dapat dihitung dengan formula sebagai berikut:
Rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi semua kewajiban atau semua hutang jangka pendek (Current Ratio). Rasio ini membandingkan antara aktiva lancar (Current Asset) dengan kewajiban lancer (Current Liabilities) perusahaan. Rasio ini dihitung dengan formula sebagai berikut:
Liabilitie (Current Liabilitie CL
(Current CA (Current
C= R
c. Debt to Equity Ratio Rasio ini menggambarkan perbandingan antara total hutang dengan total modal perusahaan yang digunakan sebagai sumber pendanaan perusahaan. Dengan kata lain, rasio ini mengukur struktur modal perusahaan dan membuat perbandingan antara dana yang diberikan oleh kreditor (hutang) dengan dana yang berasal dari pemilik (ekuitas). DER dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
Equity Total
Debt Total
DE = R
d. Net Profit Margin Mengukur seberapa besar laba bersih yang dapat diperoleh dari setiap penjualan. Secara umum semakin tinggi margin yang dihasilkan
Margin yang semakin menurun dapat menunjukkan perang harga yang mengakibatkan turunnya profit. Jadi semakin menguntungkan suatu perusahaan, maka kemungkinan untuk mendapatkan capital gain dan dividen bagi investor akan meningkat.
Penjualan Bersih
Setelah Bersih Setelah Laba = Laba
NPM
e. Total Asset Turnover Total Asset Turnover merupakan salah satu rasio aktivitas yang menunjukkan kemampuan serta efisiensi perusahaan dalam memanfaatkan aktiva yang dimilikinya atau perputaran aktiva-aktiva tersebut. TATO menunjukkan jumlah penjualan yang dihasilkan dari setiap rupiah aset perusahaan. Oleh karena itu TATO menunjukkan seberapa efektif penggunaan asset perusahaan untuk menghasilkan penjualan/ pendapatan.
Asset) (Total TA (Total
(Net sales) NS
TATO =