Analisis Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Cumulative Abnormal Return Saham

F1310094 FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA SURAKARTA 2012

ABSTRAK

ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN TERHADAP CUMULATIVE ABNORMAL RETURN SAHAM

(Studi Kasus pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di BEI Tahun 2007-2010)

YESSY PATRYSIA SIMANUNGKALIT F1310094

Pasar modal merupakan salah satu penunjang kegiatan perekonomian suatu negara. Informasi akuntansi yang terdapat dalam laporan keuangan perusahaan dapat membantu memberikan gambaran mengenai kondisi perusahaaan.

Penelitian ini bertujuan untuk memberikan temuan empiris tentang pengaruh rasio keuangan terhadap cumulative abnormal return saham perusahaan-perusahaan yang masuk kriteria manufaktur yang terdaftar di BEI pada tahun 2007 - 2010. Data- data yang digunakan berasal dari Indonesian Capital Market Directory (ICMD) tahun 2007 sampai dengan tahun 2010. Sedangkan data harga saham dari masing-masing perusahaan serta indeks harga saham gabungan (IHSG) diperoleh dari buku IDX dan JSX. Adapun jumlah populasi dalam penelitian ini adalah sebanyak 126 perusahaan dengan kriteria saham aktif. Sampel yang dipilih secara purposive sampling berjumlah 30 perusahaan. Teknik analisa yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis regresi, analisis statistik deskriptif, dan analisis uji asumsi klasik.

Penelitian ini menguji lima hipotesis, yaitu ROA berpengaruh positif terhadap cumulative abnormal return , CR berpengaruh positif terhadap cumulative abnormal return , DER berpengaruh negatif terhadap cumulative abnormal return, NPM berpengaruh positif terhadap cumulative abnormal return, dan TATO berpengaruh positif terhadap cumulative abnormal return. Dari hasil analisis menunjukkan bahwa secara bersama-sama variabel kinerja keuangan (ROA, CR, DER, NPM, TATO) berpengaruh signifikan terhadap cumulative abnormal return saham.

Dari hasil perhitungan statistik ROA, CR, DER, NPM dan TATO memiliki pengaruh sebesar 86,7% terhadap cumulative abnormal return dan sisanya sebesar 13,3% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti. Maka dapat ditarik kesimpulan bahwa informasi akuntasni yang ditunjukkan oleh ROA, CR, DER, NPM, dan TATO relevan dalam pembuatan keputusan ekonomi bagi para investor di BEI khususnya untuk saham-saham pada sektor industri manufaktur.

Kata kunci : Cumulative Abnormal Return saham, ROA, CR, DER, NPM, TATO

ABSTRACT

ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN TERHADAP CUMULATIVE ABNORMAL RETURN SAHAM

(Studi Kasus pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di BEI Tahun 2007-2010)

YESSY PATRYSIA SIMANUNGKALIT F1310094

This study aims to provide empirical findings about the effect of Return on Assets, Current Ratio, Debt to Equity Ratio, Net Profit Margin, and Total Asset Turnover on cumulative abnormal stock return companies that qualify are listed on the Stock Exchange of manufacturing in the year 2007 to 2010. The data used comes from the Indonesian Capital Market Directory (ICMD) from 2007 until 2010, while the stock price data of each company and the stock price index (IHSG) was obtained from the book IDX and JSX. The population in this study were a total of 126 companies with active stock criteria. Samples were selected by purposive sampling totaling 30 companies. Analysis techniques to be used in this research is the technique of regression analysis, descriptive statistical analysis and test analysis of the classical assumptions.

This study tested five hypotheses: ROA had positive effect on cumulative abnormal return, CR positive effect on cumulative abnormal return, DER had negatively effect cumulative abnormal return, NPM had positive effect on cumulative abnormal returns, and TATO had cumulative abnormal return. The results of the analysis show that all of financial performance variables (ROA, CR, DER, NPM, TATO) has a significant effect on cumulative abnormal stock returns.

From the results of statistical calculations ROA, CR, DER, NPM and the TATO has the effect of 86.7% of the cumulative abnormal return and the balance of 13.3% is influenced by other variables not examined. So it can be concluded that the information of accounting indicated by ROA, CR, DER, NPM, and TATO relevant in making economic decisions for the investors in exchange for shares especially in the sectors of manufacturing industry.

Keywords: Cumulative Abnormal stock return, ROA, CR, DER, NPM, TATO

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING

Skripsi dengan judul :

ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN TERHADAP CUMULATIVE ABNORMAL RETURN SAHAM

(Studi Kasus pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di BEI Tahun 2007-2010)

Surakarta, Juli 2012 Telah disetujui dan diterima oleh Dosen Pembimbing

Lulus Kurniasih, SE, Msi, Ak NIP. 19800531 200501 2 015

HALAMAN PENGESAHAN

Telah disetujui dan diterima baik oleh tim penguji Skripsi Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret guna melengkapi tugas-tugas dan memenuhi syarat-syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi

Surakarta, Desember 2012

Tim Penguji Skripsi

1. Rahmawati, Prof., Dr., MS.i., Ak.

Sebagai Ketua

( ) NIP. 19680401 1 993032 001

2. Lulus Kurniasih SE., M.Si., Ak. Sebagai Pembimbing ( ) NIP. 19800531 2 005012 015

3. DRS. Subekti Djamaluddin,M.Si,Ak Sebagai Sekretaris ( ) NIP. 19550916 1 988031 001

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

v Berbahagialan orang yang mendapat hikmat, orang yang memperoleh kepandaian, karena keuntungannya melebihi perak, dan hasilnya melebihi emas (Amsal 3:13-14)

v Ada dua cara menjalani hidup, yaitu menjalani hidup dengan penuh keajaiban-

keajaiban atau menjalani hidup dengan biasa-biasa saja ( Einstein) v Tak ada rahasia untuk menggapai sukses. Sukses itu dapat terjadi karena

persiapan, kerja keras dan mau belajar dari kegagalan (General Collin Power) v Jika sudah belajar, berdoa, dan berusaha maka jangan ada penyesalan ketika gagal (Penulis) v S-H-M-I-L-Y (WY)

Karya sederhana ini penulis persembahkan kepada: Ø Tuhan Yesus Kristus, Sumber Kekuatan dan

Jalan Hidupku; Ø Mas Andreas Wahyu H, cinta terakhirku; Ø Papa, Mama, Bapak, Ibu tercinta dan adik ku

tersayang terima kasih atas kasih sayangmu yang tak terbatas;

Ø Sahabat serta teman-teman seperjuangan yang

mewarnai hari-hariku; Ø Almamater kebanggaan.

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas segala berkat dan karunia-NYA, sehingga Skripsi dengan judul ” ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN

TERHADAP CUMULATIVE ABNORMAL RETURN SAHAM (Studi Kasus Saham Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2007-2010)” dapat diselesaikan dengan baik.

Skripsi ini disusun guna melengkapi tugas-tugas dan memenuhi persyaratan dalam rangka untuk mencapai gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi pada Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta. Penulis menyadari bahwa Skripsi ini tidak dapat terselesaikan dengan baik tanpa adanya bantuan, bimbingan dan dukungan dari berbagai pihak baik secara langsung maupun tidak langsung. Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar- besarnya kepada:

1. Rektor Universitas Sebelas Maret Surakarta. 2. Bapak Prof. Dr. Bambang Sutopo, M. Com, Ak, selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta. 3. Bapak Drs. Santoso Tri Hananto, Msi, Ak, selaku Ketua Jurusan Akuntansi Universitas Sebelas Maret Surakarta. 4. Ibu Lulus Kurnasih, SE, Msi, Ak, selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah bersedia meluangkan waktu utnuk memberikan bimbingan, arahan, serta petunjuk dalam penyusunan Skripsi.

5. Bapak Arif Lukman, selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah meluangkan waktu dan pikiran dalam memberikan bimbingan dan pengarahan kepada penulis. 6. Rahmawati, Prof., Dr., MS.i., Ak. selaku ketua penguji skripsi dan DRS. Subekti Djamaluddin,M.Si,Ak selaku sekretaris penguji skripsi. 7. Bapak/ Ibu Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta atas semua ilmu yang dicurahkan, pengalaman dan motivasi yang diberikan kepada penulis selama kurang lebih dua tahun masa kuliah. 8. Seluruh karyawan Fakultas Ekonomi Sebelas Maret Surakarta atas bantuan dan informasi-informasinya.

9. Mas Wahyu tersayang, terimakasih atas bantuan baik secara material maupun spiritual. Tetap semangat mewujudkan cinta dan cita kita. S-H-M-I-L-Y 10. Mama, Papa, Ibu, Bapak, dek Ivan dan keluarga besar yang sangat penulis sayangi terima kasih atas kasih sayang, dukungan dan doa restunya. 11. Teman-teman Akuntansi Nonreg 2010 terimakasih atas perhatian, kebersamaan dan dukungannya. Keep in touch ya! 12. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah membantu dalam penulisan Tugas Akhir ini sehingga dapat terselesaikan dengan baik.

Penulis menyadari bahwa dengan keterbatasan pengetahuan dan wawasan penulis, penulisan Skripsi ini jauh dari sempurna. Maka segala bentuk kritikan dan saran yang sifatnya membangun dari pembaca sangat penulis harapkan demi perbaikan dan kesempurnaan Skripsi ini.

Pada akhirnya, penulis berharap semoga Skripsi ini dapat bermanfaat dan memberikan banyak tambahan dan wawasan akuntansi khususnya dan dalam kehidupan bermasyarakat pada umumnya.

Surakarta,

Agustus 2012

Penulis

DAFTAR TABEL

Tabel III. 1 Pengambilan Keputusan Uji Durbin-Watson ..............................

Tabel IV. 1 Jumlah Sampel Perusahaan .........................................................

Tabel IV. 2 Deskripsi Data Periode 2007-2010 .............................................

Tabel IV. 3 Hasil Uji Normalitas ...................................................................

Tabel IV. 4 Hasil Uji Multikolinearitas ..........................................................

Tabel IV. 5 Hasil Uji Heteroskedastisitas ......................................................

Tabel IV. 6 Hasil Uji Autokorelasi ................................................................

Tabel IV. 7 Pengambilan Keputusan Uji Durbin-Watson ..............................

Tabel IV. 8 Hasil Uji Koefisien Determinasi .................................................

Tabel IV. 9 Hasil Uji F-Statistik ....................................................................

Tabel IV.10 Hasil Uji T-Statistik ...................................................................

DAFTAR GAMBAR/ GRAFIK

Gambar II. 1 Skema Kerangka Pemikiran .....................................................

41

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN I Penelitian Terdahulu Mengenai Hubungan Rasio Keuangan dengan Return Saham

LAMPIRAN II

Daftar Perusahaan Sampel

LAMPIRAN III Tanggal Publikasi Laporan Keuangan Perusahaan Sampel

DAFTAR ARTI DAN LAMBANG

CAR

: Cumulative Abnormal Return

ROE

: Return On Equity

CR

: Current Ratio

DER

: Debt On Equity Ratio

NPM

: Net Profit Margin

TATO

: Total Asset Turnover

BEI

: Bursa Efek Indonesia

ICMD

: Indonesian Capital Market Directory

JSX

: Jakarta Stock Exchange

IHSG

: Indeks Harga Saham Gabungan

NIAT

: Net Income After Tax

ABSTRAK

ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN TERHADAP CUMULATIVE ABNORMAL RETURN SAHAM

(Studi Kasus pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di BEI Tahun 2007-2010)

YESSY PATRYSIA SIMANUNGKALIT F1310094

Pasar modal merupakan salah satu penunjang kegiatan perekonomian suatu negara. Informasi akuntansi yang terdapat dalam laporan keuangan perusahaan dapat membantu memberikan gambaran mengenai kondisi perusahaaan.

Penelitian ini bertujuan untuk memberikan temuan empiris tentang pengaruh rasio keuangan terhadap cumulative abnormal return saham perusahaan-perusahaan yang masuk kriteria manufaktur yang terdaftar di BEI pada tahun 2007 - 2010. Data- data yang digunakan berasal dari Indonesian Capital Market Directory (ICMD) tahun 2007 sampai dengan tahun 2010. Sedangkan data harga saham dari masing-masing perusahaan serta indeks harga saham gabungan (IHSG) diperoleh dari buku IDX dan JSX. Adapun jumlah populasi dalam penelitian ini adalah sebanyak 126 perusahaan dengan kriteria saham aktif. Sampel yang dipilih secara purposive sampling berjumlah 30 perusahaan. Teknik analisa yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis regresi, analisis statistik deskriptif, dan analisis uji asumsi klasik.

Penelitian ini menguji lima hipotesis, yaitu ROA berpengaruh positif terhadap cumulative abnormal return , CR berpengaruh positif terhadap cumulative abnormal return , DER berpengaruh negatif terhadap cumulative abnormal return, NPM berpengaruh positif terhadap cumulative abnormal return, dan TATO berpengaruh positif terhadap cumulative abnormal return. Dari hasil analisis menunjukkan bahwa secara bersama-sama variabel kinerja keuangan (ROA, CR, DER, NPM, TATO) berpengaruh signifikan terhadap cumulative abnormal return saham.

Dari hasil perhitungan statistik ROA, CR, DER, NPM dan TATO memiliki pengaruh sebesar 86,7% terhadap cumulative abnormal return dan sisanya sebesar 13,3% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti. Maka dapat ditarik kesimpulan bahwa informasi akuntasni yang ditunjukkan oleh ROA, CR, DER, NPM, dan TATO relevan dalam pembuatan keputusan ekonomi bagi para investor di BEI khususnya untuk saham-saham pada sektor industri manufaktur.

Kata kunci : Cumulative Abnormal Return saham, ROA, CR, DER, NPM, TATO

ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN TERHADAP CUMULATIVE ABNORMAL

RETURN SAHAM

(Studi Kasus pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di BEI Tahun 2007-2010)

YESSY PATRYSIA SIMANUNGKALIT F1310094

This study aims to provide empirical findings about the effect of Return on Assets, Current Ratio, Debt to Equity Ratio, Net Profit Margin, and Total Asset Turnover on cumulative abnormal stock return companies that qualify are listed on the Stock Exchange of manufacturing in the year 2007 to 2010. The data used comes from the Indonesian Capital Market Directory (ICMD) from 2007 until 2010, while the stock price data of each company and the stock price index (IHSG) was obtained from the book IDX and JSX. The population in this study were a total of 126 companies with active stock criteria. Samples were selected by purposive sampling totaling 30 companies. Analysis techniques to be used in this research is the technique of regression analysis, descriptive statistical analysis and test analysis of the classical assumptions.

This study tested five hypotheses: ROA had positive effect on cumulative abnormal return, CR positive effect on cumulative abnormal return, DER had negatively effect cumulative abnormal return, NPM had positive effect on cumulative abnormal returns, and TATO had cumulative abnormal return. The results of the analysis show that all of financial performance variables (ROA, CR, DER, NPM, TATO) has a significant effect on cumulative abnormal stock returns.

From the results of statistical calculations ROA, CR, DER, NPM and the TATO has the effect of 86.7% of the cumulative abnormal return and the balance of 13.3% is influenced by other variables not examined. So it can be concluded that the information of accounting indicated by ROA, CR, DER, NPM, and TATO relevant in making economic decisions for the investors in exchange for shares especially in the sectors of manufacturing industry.

Keywords: Cumulative Abnormal stock return, ROA, CR, DER, NPM, TATO

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Pasar modal merupakan salah satu penunjang kegiatan perekonomian suatu negara. Menurut Undang-Undang Nomor 8 tahun 1995 tetang Pasar Modal, pasar modal adalah tempat berlangsungnya kegiatan yang berkaitan dengan penawaran umum dan perdagangan efek, perusahaan publik yang berkaitan dengan efek yang diterbitkannya, serta lembaga profesi yang berkaitan dengan efek. Pasar modal memiliki peranan dan fungsi yang sangat vital yakni menyediakan tempat dan fasilitas yang mempertemukan antara pihak yang berkepentingan yaitu pihak yang membutuhkan dana (issuer) dan pihak yang mendanai atau penanam saham (investor). Hal ini dapat difasilitasi melalui prosedur penerbitan efek ekuitas (saham) maupun efek yang bersifat hutang (obligasi).

Selain itu pasar modal juga dapat memberikan kesempatan untuk memperoleh return bagi para pemilik dana melalui alternatif investasi yang tersedia. Selain sebagai sarana investasi, pasar modal juga dapat menyediakan sarana diversifikasi. Investor dapat memilih berbagai alternatif investasi yang ada sesuai dengan karakteristiknya masing-masing Selain itu pasar modal juga dapat memberikan kesempatan untuk memperoleh return bagi para pemilik dana melalui alternatif investasi yang tersedia. Selain sebagai sarana investasi, pasar modal juga dapat menyediakan sarana diversifikasi. Investor dapat memilih berbagai alternatif investasi yang ada sesuai dengan karakteristiknya masing-masing

Resiko adalah kemungkinan bahwa return yang sesungguhnya akan berbeda dari return yang diharapkan. Ada dua macam yaitu resiko sistematis (systematic risk) dan resiko tidak sistematis (unsystematic risk). Resiko sistematis sering disebut juga nondiversifiable risk karena resiko ini tidak bisa hilang meskipun telah dilakukan diversifikasi. Hal ini disebabkan karena resiko ini berhubungan dengan kondisi makro seperti resiko pasar, inflasi, nilai tukar. Resiko tidak sistematis merupakan resiko yang berhubungan dengan kondisi perusahaan tertentu. Resiko ini disebut juga diversifiable risk, karena dapat dieliminasi melalui diversifikasi seperti business risk, financial risk, liquidity risk.

Pada umumnya investor membeli saham dengan harapan untuk memperoleh dividen dan/atau capital gain yang diperoleh dari selisih harga penjualan dan harga pembelian saham. Dalam mengambil keputusan untuk berinvestasi ini, investor dapat melakukan berbagai analisa,

perusahaan dengan melihat variabel-variabel kunci perusahaan seperti earnings, growth, risk , posisi kompetitif perusahaan. Hal ini bertujuan untuk mencari nilai intrinsik untuk dibandingkan dengan harga saham di pasar. Beberapa penelitian telah dilakukan terhadap analisa fundamental dan menunjukkan bahwa analisa fundamental memiliki explanatory power terhadap return saham (Lev dan Thiagarajan, 1993, Abarbanell dan Bushee, 1998). Analisa teknikal menggunakan data pasar (seperti volume perdagangan, harga saham) untuk menganalisa harga saham secara umum maupun harga saham individual.

Informasi akuntansi yang terdapat dalam laporan keuangan perusahaan dapat membantu memberikan gambaran mengenai kondisi perusahaaan. Informasi yang bersifat fundamental diperoleh dari kondisi intern perusahaan, dan informasi yang bersifat teknikal diperolah dari luar perusahaan, seperti ekonomi, politik, finansial dan faktor lainnya. Informasi yang diperoleh dari kondisi intern perusahaan yang lazim digunakan adalah informasi laporan keuangan.

Laporan keuangan dipengaruhi oleh dua faktor yaitu aktivitas perusahaan dan sistem akuntansi yang dipakai (Palepu, Healy, Bernard, 2004). Banyak penelitian telah dilakukan untuk melihat nilai informasi yang terdapat dalam laporan keuangan. Beberapa penelitian ditujukan untuk melihat informasi akuntansi dalam memprediksi performa financial

dari informasi akuntansi terhadap harga saham. Beberapa penelitian telah dilakukan untuk melihat manfaat dari analisis laporan keuangan. Lev, Thiagarajan (1993) melakukan analisa laporan keuangan dengan rasio finansial untuk memprediksi abnormal return perusahaan di masa depan. Penelitian ini menunjukkan bahwa hampir semua variabel fundamental memiliki nilai relevansi terhadap return . Mereka juga menunjukkan bahwa hubungan antara return dengan kondisi fundamental semakin kuat jika dikondisikan dengan variabel makroekonomi seperti Indeks Harga Konsumen dan Produk Nasional Bruto.

Selain itu, investor juga dapat melakukan analisa bisnis perusahaan yang dapat dilakukan melalui empat tahap yaitu: analisa strategi bisnis, analisa akuntansi, analisa keuangan, analisa prospektif (Palepu, Healy, Bernard, 2004). Analisa strategi bisnis ialah melakukan analisa atas industri dimana perusahaan tersebut berada dan strategi yang dilakukan oleh perusahaan untuk menciptakan keunggulan kompetitif yang berkesinambungan. Analisa akuntansi berusaha untuk mengevaluasi sejauh mana kebijakan akuntansi perusahaan menunjukkan realitas bisnis sesungguhnya. Analisa keuangan mengevaluasi performa perusahaan masa kini dan di masa lalu untuk menganalisa kesinambungan perusahaan dengan menggunakan data-data finansial. Hal ini dapat dilakukan dengan

dilakukan dengan dua cara yaitu membuat proyeksi dan evaluasi laporan keuangan. Analisa rasio keuangan dapat membantu investor dalam mengambil keputusan investasi dan bagaimana prospek kinerja perusahaan di masa yang akan datang. Ohlson (1980) dalam Martani (2009) mengatakan bahwa analisa rasio keuangan dapat membantu investor dalam mengambil keputusan investasi dan bagaimana prospek kinerja perusahaan di masa yang akan datang. Analisa atas rasio keuangan dapat membantu untuk memberikan peringatan awal (early warning) atas kemunduran dari kondisi keuangan suatu perusahaan .

Berbagai penelitian yang pernah dikukan terkait dengan analisis rasio keuangan dan return saham dapat dilihat di Lampiran 1 yang mengindikasikan hasil yang tidak konsisten. Hasil penelitian Ratna (2007), Prihantini (2009), Ulupui (2005), Harahap (2007), Pribawanti (2007), Hidayat (2009) Subalno (2009) dan Faried (2008) menunjukkan bahwa Return on Asset (ROA) berpengaruh positif terhadap return saham. Hal ini berbeda dengan hasil penelitian dari Universitas Gunadarma yang menyatakan ROA berpengaruh negatif terhadap harga saham. Hasil berbeda didapat Widyaputra (2006) yang menyatakan bahwa ROA tidak mempengaruhi abnormal return dari saham. Selain itu Chairatanawan (2008) menyatakan bahwa tidak ada hubungan antara ROA dan rate of return perusahaan tersebut.

(2007) menunjukkan bahwa Current Ratio (CR) berpengaruh terhadap return saham. Prihantini (2009) menyatakan bahwa CR berpengaruh positif terhadap return saham namun Subalno (2009) menemukan pengauh negatif. Hal ini bertentangan dengan penelitian Hidayat (2009) dan Chairatanawan (2008) yang menyatakan bahwa CR tidak berpengaruh terhadap return saham.

Penelitian yang dilakukan oleh Pribawanti (2007) dan Prihantini (2009) menyatakan bahwa Debt to Equity Ratio (DER) berpengaruh negatif terhadap return saham. Harahap (2007) menyatakan bahwa DER berpengaruh signifikan dengan harga saham. Hal ini bertentangan dengan Mais (2005), Ulupui (2007), Faried (2008), Subalno (2009) dan Hamzah (2007) yang menyatakan bahwa DER tidak berpengaruh terhadap return saham.

Penelitian yang dilakukan Faried (2008) menyatakan bahwa Net Profit Margin (NPM) berpengaruh positif terhadap return saham. Hasil penelitian Universitas Gunadarma menyatakan pula bahwa NPM secara simultan berpengaruh signifikan terhadap return saham. Penelitian yang dilakukan Pribawanti (2007) dan Taufik Hidayat (2009) menyatakan NPM berpengaruh signifikan terhadap return saham. Namun penelitian Dyaksa (2006) menyatakan bahwa NPM tidak signifikan terhadap abnormal return saham.

bahwa Total Asset Turnover (TATO) berpengaruh terhadap return saham. Subalno (2009) menyatakan TATO memiliki pengaruh positif terhadap return saham. Hal ini bertentangan dengan penelitian Ulupui (2005) dan Hidayat (2009) menyatakan bahwa TATO tidak berpengaruh terhadap return saham. Sedangkan Widyaputra (2006) mengatakan bahwa TATO tidak signifikan terhadap abnormal return.

Dari hasil-hasil penelitian yang telah dilakukan tersebut menunjukkan bahwa beberapa rasio keuangan diduga berpengaruh terhadap harga saham atau return saham. Return saham ini dapat digunakan untuk memprediksi abnormal return. Hal ini karena abnormal return atau excess return adalah kelebihan dari return yang sesungguhnya terjadi terhadap return normal. Abnormal return merupakan selisih antara return yang sesungguhnya terjadi terhadap return ekspektasi. Return ekspektasi merupakan return yang diharapkan akan diperoleh investor di masa mendatang.

Berdasarkan latar belakang inilah, maka penelitian tentang pengaruh rasio keuangan antara lain Return on Asset (ROA), Current Ratio (CR), Debt to Equity Ratio (DER), Total Asset Turnover (TATO) terhadap abnormal return saham menjadi menarik untuk diteliti dan dapat menunjukkan reaksi investor terhadap informasi baru. Diperkirakan ada hubungan antara Return on Asset (ROA), Current Ratio (CR), Debt to Berdasarkan latar belakang inilah, maka penelitian tentang pengaruh rasio keuangan antara lain Return on Asset (ROA), Current Ratio (CR), Debt to Equity Ratio (DER), Total Asset Turnover (TATO) terhadap abnormal return saham menjadi menarik untuk diteliti dan dapat menunjukkan reaksi investor terhadap informasi baru. Diperkirakan ada hubungan antara Return on Asset (ROA), Current Ratio (CR), Debt to

B. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang permasalahan yang telah diuraikan diatas maka dapat diambil rumusan masalah sebagai berikut:

1. Apakah Return on Asset (ROA) berpengaruh terhadap cumulative abnormal return saham perusahaan-perusahaan manufaktur di BEI?

2. Apakah Current Ratio (CR) berpengaruh terhadap cumulative abnormal

return saham perusahaan-perusahaan manufaktur di BEI?

3. Apakah Debt to Equity Ratio (DER) berpengaruh terhadap cumulative abnormal return saham perusahaan-perusahaan manufaktur di BEI?

4. Apakah Net Profit Margin (NPM) berpengaruh terhadap cumulative abnormal return saham perusahaan-perusahaan manufaktur di BEI?

5. Apakah Total Asset Turnover (TATO) berpengaruh terhadap cumulative abnormal return saham perusahaan-perusahaan manufaktur di BEI?

C. TUJUAN PENELITIAN

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh rasio Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh rasio

D. MANFAAT PENELITIAN

Penelitian ini diharapkan memberikan manfaat bagi :

a. Akademisi dan peneliti, dapat menambah wawasan serta referensi untuk penelitian selanjutnya yang lebih mendalam yang berkaitan dengan pasar modal.

b. Investor, dapat membantu dalam mengambil keputusan investasi, khususnya dalam melakukan analisa laporan keuangan dengan melihat variabel-variabel yang signifikan untuk memprediksi harga saham.

c. Analis, membantu untuk menunjukkan apakah memang faktor-faktor fundamental tersebut dan indikator finansial lainnya yang terdapat dalam laporan keuangan berpengaruh terhadap return saham.

d. Perusahaan, dapat menunjukkan variabel yang berpengaruh terhadap harga saham mereka sehingga perusahaan dapat mengetahui hal-hal yang harus mereka tingkatkan.

E. SISTEMATIKA PENULISAN Bab I Pendahuluan

Bab ini akan menguraikan latar belakang permasalahan, ruang Bab ini akan menguraikan latar belakang permasalahan, ruang

Bab II Tinjauan Pustaka

Bab ini akan menguraikan mengenai landasan teori yang dipakai dalam tulisan ini yaitu mengenai indikator-indikator finansial yang dipakai dalam penelitian ini. Hal ini akan dipakai dalam merumuskan hipotesis penelitian.

Bab III Metode Penelitian

Bab ini akan menjelaskan tahap-tahap dalam penelitian ini, data, sampel serta cara penghitungan variabel-variabel yang digunakan. Dalam bab ini juga akan dijelaskan mengenai metode yang akan digunakan dalam pengolahan data.

Bab IV Hasil dan Pembahasan.

Pada bab ini akan dilakukan analisis terhadap pengolahan data yang dilakukan pada bab III serta pembahasannya yang merupakan interpretasi dari hasil pengolahan data tersebut. Interpretasi hasil penelitian ini akan memberikan jawaban atas permasalahan dari penelitian ini.

Bab V Penutup

Bab ini merupakan penutup dari tulisan ini yang berisi kesimpulan yang menjawab rumusan masalah dan saran bagi penelitian pengembangan lanjutan dari penelitian ini.

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Laporan Keuangan

Laporan keuangan berfungsi untuk melaporkan hasil kinerja dari suatu perusahaan dan memberikan dasar, bersama dengan analisis bisnis dan ekonomi, serta untuk membuat gambaran dan peramalan dimasa yang akan datang. Laporan keuangan menyediakan informasi mengenai posisi keuangan kinerja serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan. Laporan keuangan terdiri dari :

a. Neraca

b. Laporan Laba Rugi

c. Laporan Perubahan Ekuitas

d. Laporan Arus Kas

e. Catatan Atas Laporan Keuangan Laporan keuangan disusun dengan maksud untuk menyajikan laporan kemajuan maupun kemunduran sebuah perusahaan secara periodik atau bertahap sehingga menejemen perusahaan dapat mengetahui tingkat perkembangan, iklim investasi dalam perusahaan tersebut dan hasil-hasil yang telah dicapai selama jangka waktu tertentu. Menurut Kerangka Dasar Penyajian Laporan Keuangan, PSAK, laporan keuangan merupakan bagian dari proses pelaporan keuangan. Dalam PSAK No. 1 (47) disebutkan e. Catatan Atas Laporan Keuangan Laporan keuangan disusun dengan maksud untuk menyajikan laporan kemajuan maupun kemunduran sebuah perusahaan secara periodik atau bertahap sehingga menejemen perusahaan dapat mengetahui tingkat perkembangan, iklim investasi dalam perusahaan tersebut dan hasil-hasil yang telah dicapai selama jangka waktu tertentu. Menurut Kerangka Dasar Penyajian Laporan Keuangan, PSAK, laporan keuangan merupakan bagian dari proses pelaporan keuangan. Dalam PSAK No. 1 (47) disebutkan

Karakteristik kualitatif laporan keuangan ciri khas yang membuat laporan keuangan berguna bagi pengguna (Kerangka Dasar Penyajian Laporan Keuangan, PSAK per 1 Juli 2009) :

a. Dapat dipahami

b. Relevan Dikatakan reevan bila dapat mempengaruhi keputusan ekonomi pengguna dengan membantu mereka mengevaluasi peristiwa masa lalu, masa kini, masa depan, menegaskan atau mengoreksi, hasil evaluasi pengguna di masa lalu. Agar informasi dapat digunakan dalam peramalan (predictive) dan penegasan (confirmation).

c. Keandalan Dikatakan andal jika bebas dari pengertian yang menyesatkan, kesalahan material, dan dapat diandalkan penggunanya sebagai penyajian yang tulus atau jujur (faithful representation) dari yang seharusnya disajikan atau yang secara wajar diharapkan dapat disajikan. Keandalan meliputi: penyajian jujur, substansi mengungguli bentuk,

Untuk mengidentifikasi kecenderungan (trend) posisi dan kinerja keuangan, sehingga pengguna dapat memperbandingkan laporan keuangan antar perusahaan secara konsisten. Implikasi pentingnya bahwa pengguna harus mendapat informasi tentang kebijakan akuntansi yang digunakan dan perubahan kebijakan serta pengaruh perubahan.

Laporan keuangan yang dihasilkan oleh perusahaan bertujuan untuk memberikan informasi mengenai posisi keuangan perusahaan, perubahan posisi keuangan, kinerja perusahaan. Informasi ini bermanfaat untuk para pengguna laporan keuangan agar dapat mengambil keputusan ekonomi yang tepat. Untuk dapat menggunakan informasi yang ada menjadi lebih bermanfaat maka data dalam laporan keuangan ini harus dikonversi menjadi informasi yang berguna seperti melalui analisa laporan keuangan. Laporan keuangan menyediakan informasi mengenai posisi keuangan kinerja serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan.

Menurut Kieso, Weygandt, Warfield (2006), tujuan dari penyajian laporan keuangan antara lain:

1) Bermanfaat bagi investor, kreditur dan pengguna lainnya yang ada sekarang maupun potensial dalam membuat keputusan yang rasional mengenai investasi, kredit, dan keputusan serupa.

2) Membantu investor, kreditur dan pengguna lainnya yang ada 2) Membantu investor, kreditur dan pengguna lainnya yang ada

3) Memberi gambaran mengenai sumber daya ekonomi dari perusahaan, klaim atas sumber daya tersebut (kewajiban dari perusahaan untuk mentransfer sumber daya ini ke pihak lain dan ekuitas pemilik) serta efek dari transaksi, kejadian-kejadian yang dapat mengubah sumber daya itu dan klaim terhadap sumber daya tersebut. Asumsi dasar laporan keuangan (Kerangka Dasar Penyajian

Laporan Keuangan, PSAK per 1 Juli 2009) adalah :

a. Dasar akrual Pengaruh transaksi dan peristiwa lain diakui pada saat kejadian dan bukan pada saat kas atau setara kas diterima/dibayar, dan dicatat dalam catatan akuntansi serta dilaporkan dalam laporan keuangan tahun yang bersangkutan.

b. Kelangsungan usaha Perusahaan diasumsikan tidak bermaksud atau berkeinginan melikuidasi atau mengurangi secara material skala usahanya dan akan melanjutkan usahanya di masa depan.

Pengguna laporan keuangan (Kerangka Dasar Penyajian Laporan Keuangan, PSAK per 1 Juli 2009) adalah :

Penanam modal beresiko dan penasihat mereka berkepentingan dengan risiko yang melekat serta hasil pengembangan dari investasi yang mereka lakukan. Mereka membutuhkan informasi untuk membantu menentukan apakah harus membeli, menahan, atau menjual investasi tersebut. Pemegang saham juga tertarik pada informasi yang memungkinkan mereka untuk menilai kemampuan perusahaan untuk membayar dividen.

2) Karyawan

Karyawan dan kelompok-kelompok yang mewakili mereka tertarik pada informasi mengenai stabilitas dan profitabilitas perusahaan. Mereka juga tertarik dengan informasi yang memungkinkan mereka untuk menilai kemampuan perusahaan dalam memberikan balas jasa, imbalan pascakerja, dan kesempatan kerja

3) Pemberi pinjaman

Pemberi pinjaman tertarik dengan informasi keuangan yang memungkinkan mereka untuk memutuskan apakah pinjaman serta bunganya dapat dibayar pada saat jatuh tempo.

4) Pemasok dan kreditor usaha lainnya

Pemasok dan kreditur usaha lainnya tertarik dengan Pemasok dan kreditur usaha lainnya tertarik dengan

5) Pelanggan

Para pelanggan berkepentingan dengan informasi mengenai kelangsungan hidup perusahaan, terutama kalau mereka terlibat dalam perjanjian jangka panjang dengan, atau bergantung pada perusahaan.

6) Pemerintah

Pemerintah dan berbagai lembaga yang berada di bawah kekuasaanya berkepentingan dengan alokasi sumber daya dan karena itu berkepentingan dengan aktivitas perusahaan. Mereka juga membutuhkan informasi untunk mengatur aktivitas perusahaan, menetapkan kebijakan pajak, dan sebagai dasar untuk menyusun statistik pendapatan nasional dan statistik lainnya.

7) Masyarakat

Perusahaan mempengaruhi anggota masyarakat dalam berbagai cara. Misalnya, perusahaan dapat memberikan kontribusi berarti pada perekonomian nasional, termasuk jumlah orang yang dipekerjakan dan perlindungan kepada penanam modal domestik.

terakhir kemakmuran perusahaan serta rangkaian aktivitasnya.

1. Sifat Laporan Keuangan Menurut SFAC nomor 5, laporan keuangan memiliki dua sifat, yaitu:

a. Artikulasi Laporan keuangan saling terkait, karena pada dasarnya isi setiap laporan keuangan berasal dari transaksi atau peristiwa yang sama. Meskipun setiap laporan keuangan menyajikan informasi yang berbeda, namun tidak ada laporan keuangan yang secara individual mampu memenuhi kebutuhan informasi secara lengkap. Karena sifat laporan keuangan yang saling terkait, maka untuk memudahkan para pengguna laporan keuangan memperoleh informasi yang lebih jelas mengenai keadaan keuangan dan hasil usaha perusahaan, laporan keuangan dapat dianalisa terlebih dahulu, yaitu dengan mencari hubungan yang ada antara suatu angka dalam laporan keuangan dengan angka lain.

b. Komplementer Laporan keuangan saling melengkapi untuk memenuhi kebutuhan informasi pemakai dalam pembuatan keputusan. Untuk itu laporan keuangan harus disajikan secara lengkap, agar dapat memberikan informasi yang lengkap. Bagi investor, kelengkapan b. Komplementer Laporan keuangan saling melengkapi untuk memenuhi kebutuhan informasi pemakai dalam pembuatan keputusan. Untuk itu laporan keuangan harus disajikan secara lengkap, agar dapat memberikan informasi yang lengkap. Bagi investor, kelengkapan

2. Informasi Laporan Keuangan Informasi amatlah penting bagi para investor dan pelaku bisnis karena informasi pada hakekatnya memberikan gambaran mengenai kondisi sebuah perusahaan dalam bentuk catatan, keterangan, maupun gambaran baik untuk keadaan masa lalu, sekarang maupun prediksi ke masa depan bagi kelangsungan sebuah perusahaan dan bagaimana pasaran efeknya. Oleh sebab itu, informasi yang lengkap, akurat, relevan dan tepat waktu sangat dibutuhkan oleh investor.

Pasar modal efisien adalah apabila harga saham yang diperdagangakan selalu menggambarkan sepenuhnya (full reflect) semua informasi yang tersedia di pasar, yang kemudian diklasifikasikan dalam tiga bentuk yakni bentuk lemah, setengah kuat, dan bentuk kuat. Pasar dikatakan efisien setengah kuat jika tidak ada investor yang dapat memperoleh abnormal return dari informasi yang diumumkan, atau jika ada abnormal return, pasar harus bereaksi secara cepat dalam menyerap abnormal retu rn untuk menuju harga keseimbangan yang baru.

3. Hubungan Antar Laporan Keuangan Laporan keuangan dibuat dengan maksud memberikan gambaran kemajuan (progress report) perusahaan secara periodik. Jadi laporan keuangan bersifat historis serta menyeluruh dan sebagai suatu progress

kebiasaan dalam akutansi serta pendapat pribadi. Laporan keuangan merupakan “center” dari pelaporan keuangan yang mengkomunikasikan informasi keuangan perusahaan kepada pihak luar yang dihasilkan dari suatu proses yang berasal dari data yang sangat banyak. Terdapat 10 elemen laporan keuangan yang terdiri dari aktiva, hutang, ekuitas, pendapatan, beban, gains, losses, investasi dari pemilik, distribusi kepada pemilik, comprehensive income. Dilihat dari hubungan antara laporan laba rugi laba dan laporan posisi keuangan ada dua pendekatan yang bisa dilakukan untuk mendefinisikan elemen laporan keuangan, yaitu:

a. Artikulasi Menganggap bahwa laporan keuangan yang satu dengan yang lain adalah saling berhubungan. Meskipun laporan keuangannya lebih dari satu, tetapi semuanya berasal dari transaksi yang sama hanya disajikan dengan sudut pandang yang berbeda yang saling terkait, serta mempunyai sifat komplementer (saling melengkapi) dilihat dari para pemakai laporan keuangan. Ada dua pendekatan yang ditawarkan, yaitu:

1) Pendekatan Revenue Expenses

Pendekatan ini memandang bahwa informasi yang terpenting adalah yang ada dalam income statement. Income merupakan Pendekatan ini memandang bahwa informasi yang terpenting adalah yang ada dalam income statement. Income merupakan

2) Pendekatan Asset Liabilities Memandang bahwa informasi yang terpenting dari suatu organisasi adalah aktiva dan hutang. Income terjadi apabila ada kenaikan nilai aktiva bersih (nilai aktiva akhir tahun – nilai aktiva awal tahun).

b. Non Artikulasi Pendekatan ini memandang bahwa setiap elemen dalam laporan keuangan tidak saling berhubungan. Laporan rugi laba tidak saling berhubungan.

Bagi seseorang biasanya atau pada mulanya menganggap bahwa laporan perhitungan laba rugi lebih penting daripada neraca, tapi sebenarnya keduanya sangat diperlukan oleh penganalisa karena kedua laporan ini mempunyai hubungan satu sama lainnya, bukanlah berdiri sendiri-sendiri. Untuk mengetahui tendensi atau trend bertambahnya modal atau kekayaan perusahaan, ini hanya akan diketahui dari neraca, tetapi untuk mengetahui kemajuan atau sebab-sebab perubahan modal tersebut diperlukan laporan yang lain, yaitu laporan rugi laba.

Bagi calon kreditor untuk mengetahui jaminan yang disediakan oleh perusahaan atas semua hutang-hutangnya akan dapat dilihat dalam neraca, tetapi untuk mengetahui kemampuan perusahaan untuk Bagi calon kreditor untuk mengetahui jaminan yang disediakan oleh perusahaan atas semua hutang-hutangnya akan dapat dilihat dalam neraca, tetapi untuk mengetahui kemampuan perusahaan untuk

4. Keterbatasan Laporan Keuangan Laporan keuangan juga memiliki beberapa keterbatasan, seperti:

a. Laporan keuangan sifatnya sementara dan bukan laporan yang final, karena itu jumlah dan hal-hal yang dilaporkan dalam laporan keuangan tidak menunjukan nilai likuiditas atau realisasi dimana dalam pembuatannya terdapat pendapat-pendapat pribadi yang telah dilakukan oleh akuntan atau management yang bersangkutan.

b. Angka yang tercantun dalam laporan keuangan hanya merupakan nilai buku (book value) yang belum tentu sama dengan harga pasar sekarang maupun nilai gantinya.

c. Untuk para investor laporan keuangan hanya bersifat membantu, masih memerlukan ramalan-ramalan sebabnya adalah bahwa data-data yang disajikan oleh akutansi semata-mata hanya didasarkan atas “cost” (yang bersifat historis) dan bukan atas dasar nilainya, akhirnya timbul jurang (gap) yang cukup besar antara hak kekayaan pemegang saham berupa aktiva bersih perusahaan yang dinyatakan dalam harga pokok historis dengan harga saham yang tercatat dibursa. (Ikatan Akutansi Indonesia, Jakarta 1974, hal 14).

ketidakpastian, peristiwa yang tidak menguntungkan segera diperhitungkan kerugiannya. Harta, kekayaan bersih, dan pendapatan bersih selalu dihitung dalam nilainya yang paling rendah.

e. Laporan keuangan itu bersifat umum, dan bukan untuk memenuhi keperluan tiap-tiap pemakai.

B. Kinerja Keuangan dan Analisis Laporan Keuangan

Kinerja keuangan merupakan prestasi yang dicapai oleh suatu perusahaan dalam satu kurun waktu tertentu yang dapat mencerminkan tingkat perkembangan kesehatan perusahaan. Kinerja keuangan sebuah perusahaan dapat diketahui dari analisis laporan keuangan. Analisis laporan keuangan adalah suatu proses penilaian yang bertujuan untuk mengevaluasi posisi keuangan dan hasil-hasil operasi perusahaan pada masa lalu dan sekarang dengan tujuan untuk memprediksi kondisi keuangan dan kinerja perusahaan di masa yang kan datang.

Untuk pengambilan keputusan ekonomi, para pelaku bisnis dan pemerintah membutuhkan informasi tentang kondisi dan kinerja keuangan perusahaan. Lev dan Thiangjaran (1993) mengemukakan bahwa analisis laporan keuangan sangat dibutuhkan untuk memahami informasi laporan keuangan.

alat analisis yang dapat digunakan. Menurut Weygandt et al. (2005) terdapat tiga analisis yang sering digunakan, yaitu:

a. Analisis Horizontal Mengevaluasi beberapa data laporan keuangan selama periode waktu tertentu.

b. Analisis Vertikal Mengevaluasi data laporan keuangan dengan menggambarkan tiap item laporan keuangan dalam persentase.

c. Analisis Rasio Menggambarkan hubungan antara beberapa item dari data laporan keuangan yang tujuan utamanya memberikan suatu indikasi kinerja perusahaan pada masa yang akan datang.

C. Rasio Keuangan

Palepu, Healy, Bernard (2004) menyatakan bahwa dalam melakukan analisis keuangan dapat dilakukan dengan berbagai cara. Analisa dengan menggunakan rasio keuangan perusahaan sekarang dan di masa lalu mampu memberikan landasan dalam membuat prediksi mengenai performa perusahaan di masa depan. Tujuan dari analisa rasio ini ialah untuk mengevaluasi keefektivan dari kebijakan perusahaan di area yang

angka financial dengan faktor-faktor bisnis perusahaan. Analisa dengan menggunakan rasio keuangan dilakukan dengan memanfaatkan informasi akuntansi dan menginterpretasikan hubungan antara angka yang satu dengan angka yang lain yang digunakan untuk tujuan perbandingan. Penggunaan rasio keuangan ini dapat mengeliminasi masalah ukuran perusahaan (Ross, Westerfield, Jordan 2006). Dengan melakukan analisa rasio ini dapat diketahui kekuatan dan kelemahan keuangan perusahaan sehingga dapat membantu investor membuat pertimbangan dalam mengambil keputusan investasi. Karena tidak ada yang dapat mengetahui secara pasti kondisi keuangan atau hasil kegiatan operasi suatu perusahaan di masa depan, investor dapat menggunakan analisa ini untuk memprediksi performa perusahaan yang dapat dicapai serta melihat prospek pertumbuhannya di masa depan. Analisa rasio keuangan ini dapat digunakan sebagai peringatan awal (early warning system) terhadap kemajuan atau kemunduran kondisi keuangan perusahaan.

Analisa rasio keuangan melibatkan dua jenis perbandingan (Horne, 2004). Yang pertama yaitu trend analysis, analis dapat membandingkan rasio keuangan sekarang dengan angka dari masa lalu maupun yang diharapkan di masa depan untuk perusahaan yang sama. Investor/analis dapat melihat komposisi dari perubahan yang terjadi dan dapat menentukan apakah telah terjadi peningkatan atau penurunan dari kondisi keuangan dan Analisa rasio keuangan melibatkan dua jenis perbandingan (Horne, 2004). Yang pertama yaitu trend analysis, analis dapat membandingkan rasio keuangan sekarang dengan angka dari masa lalu maupun yang diharapkan di masa depan untuk perusahaan yang sama. Investor/analis dapat melihat komposisi dari perubahan yang terjadi dan dapat menentukan apakah telah terjadi peningkatan atau penurunan dari kondisi keuangan dan

Menurut Horne (2004) dalam Mulyono (2007) Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam menggunakan angka dari rasio keuangan:

a. Investor sebaiknya menghindari ”rule of thumb” dari nilai-nilai rasio ini. Analisa harus dilakukan juga dengan memperhatikan jenis bisnis dan perusahaan tersebut.

b. Beberapa data akuntansi yang digunakan dalam penghitungan rasio ini masih merupakan angka-angka yang merupakan estimasi dari pihak manajemen. Misalnya depresiasi, cadangan piutang tak tertagih, dll. Sehingga angka-angka tersebut mungkin tidak dapat sepenuhnya mencerminkan kondisi sebenarnya.

c. Dalam menggunakan rasio dari beberapa perusahaan sejenis dalam satu industri mungkin tidak homogen. Perbedaan yang ada dapat berupa lini produk yang dijual. Beberapa perusahaan dapat memiliki berbagai lini produk sehingga sulit dimasukkan dalam kategori industri tertentu. Selain itu perusahaan dalam satu industri juga dapat berbeda dalam segi ukuran perusahaan.

Van Horne & Wachowicz (2005) dalam Taufik Hidayat (2009), menyatakan bahwa untuk dapat mengevaluasi kondisi keuangan perusahaan dan kinerjanya, analisis keuangan memerlukan “pemeriksaan” atas berbagai aspek kesehatan keuangan perusahaan. Alat yang sering digunakan selama pemeriksaan tersebut adalah rasio keuangan (financial ratio) atau indeks, yang menghubungkan dua angka akuntansi dan didapat dengan membagi satu angka dengan angka lainnya.

Pernyataan tersebut memberikan penjelasan bahwa rasio keuangan sangatlah berguna dalam melakukan evaluasi terhadap kondisi keuangan dan kinerja yang telah dilakukan oleh perusahaan. Hal ini akan memberikan informasi tentang kemampuan-kemampuan yang dimiliki oleh perusahaan pada rentang waktu tertentu. Dalam beberapa penelitian yang telah dilakukan diantaranya:

a. Beaver (1966) dalam Taufik Hidayat (2009) mengungkapkan bahwa rasio keuangan secara signifikan berhubungan dengan kebangkrutan suatu perusahaan.

b. Ou dan Penman (1989) dalam Taufik Hidayat (2009) melakukan penenlitian menggunakan rasio keuangan dalam memprediksi stock return .

c. Machfoedz (1994) dalam Taufik Hidayat (2009) menggunakan rasio keuangan dalam penelitiannyadalam memprediksi perubahan laba.

sangatlah bermanfaat dalam melihat kemampuan-kemampuan yang dimiliki suatu perusahaan. Dengan kata lain rasio keuangan sangatlah berguna sebagai sarana dalam melakukan prediksi bagi kondisi keuangan dan kinerja perusahaan di masa yang akan datang. Salah satu tujuan dan keunggulan dari rasio adalah dapat digunakan untuk membandingkan hubungan return dan risiko dari perusahaan dengan ukuran yang berbeda. Rasio juga dapat menunjukkan profil suatu perusahaan, karakteristik ekonomi, strategi bersaing dan keunikan karakteristik operasi, keuangan dan investasi.