Proses Produksi Pengasapan Ikan

4.4. Proses Produksi Pengasapan Ikan

Usaha pengasapan ikan ini dikelola secara tradisional, oleh karena itu belum ada pencatatan pembukuan untuk mencatat pengeluaran dan pemasukan dari tiap kegiatan. Saat ini kurang lebih terdapat 40 rumah pengasapan yang aktif berproduksi dengan jumlah pekerja 160 orang dengan kapasitas produksi berkisar 6 ton per hari. PROSES OUTPUT INPUT • Kepala ikan • Kulit ikan • Tulang ikan • Oesof agus ikan Isi perut ikan, lendir, bau amis Pemasangan lidi Debu, Arang Sisa Pengasapan, Asap, Panas Ikan, t empurung kelapa, t awas Perendaman Pemot ongan Pencucian Pembersihan Pembelian bahan Penat aan di rak Pengasapan Pengemasan Bahan pengemas Ikan dan arang bat ok kelapa Para-para, pot ongan ikan Air Air Pisau Air, t awas Air cucian ber- l emak bau amis Air cucian berbau amis Bau amis Bau Pemasaran Lidi, pot ongan ikan Ikan yang sudah dikemas Gambar 11. Diagram alir aktivitas pengasapan ikan Ikan yang digunakan sebagai bahan baku ikan asap adalah ikan segar dengan berbagai kualitas kesegaran. Jenis dan harga ikan segar bervariasi tergantung pada jenis dan musimnya. Jenis yang banyak digunakan yaitu ikan manyung, tongkol, cucut, ikan pari atau pe dan songot nama lokal. Sebagai contoh, harga ikan Manyung ialah antara Rp 7.000 sampai dengan Rp 9.000 tiap kilogramnya. Sedangkan jenis lainnya lebih murah, berkisar antara Rp 5.000 sampai dengan Rp 6.000. Setelah bahan baku datang, proses selanjutnya adalah mencuci ikan, membuang bagian yang tidak digunakan, memotong seukuran kepalan tangan, merendam dalam air tawas, memasang lidi, menata ikan di para-para kemudian mengasap. Proses produksi dan hasil samping seperti terlihat pada gambar 11. Pada proses pencucian, terlihat tempat mencuci yang basah, becek dengan bau yang tidak sedap. Hal tersebut disebabkan karena tempat mencuci yang tidak higienis dan penggunaan air yang berasal dari sumur dangkal dengan dinding sumur rendah sehingga berpotensi untuk tercemar air rob. Gambar 12. Tempat mencuci ikan Setelah pencucian, ikan dipotong-potong. Pada proses ini dihasilkan limbah yang cukup bernilai ekonomis, misalnya kulit ikan pari. Untuk ukuran kecil dijual Rp 15.000,- per kg, sedangkan yang berukuran besar Rp 3.000 per cm. Kulit tersebut dibeli orang untuk disamak sebagai bahan dasar tas dan dompet. Sedangkan tulang yang sudah dijemur dibeli orang dengan harga Rp. 40.000,- per kg untuk diproses sebagai bahan dasar kosmetik. Untuk oesophagus atau kerongkongan yang biasa disebut cekathak dijual dengan harga Rp 150.000,- per kg kering. Jeroan ikan juga dimanfaatkan sebagai campuran pellet pakan ternak. Gambar 13. Limbah produksi Ikan yang sudah dipotong, direndam dalam air tawas yang tujuannya untuk menghilangkan lendir dan membuat ikan kesat. Air dan tawas yang digunakan takarannya tidak pernah sama. Begitu juga dengan lama perendaman. Proses selanjutnya adalah memasang lidi agar tidak hancur pada saat diasap, kemudian menata ikan di para-para untuk diasap. Proses pengasapan memerlukankan waktu 20 menit dengan menggunakan tempurung kelapa yang diberi minyak tanah untuk menghasilkan aroma yang khas dan warna coklat keemasan. Sisa pembakaran tempurung kelapa berupa arang batok kelapa juga laku dijual. Biasanya arang batok kelapa dimanfaatkan oleh tukang sate, karena untuk membakar sate akan dihasilkan aroma yang sedap dan tidak ada abu dari arang yang menempel. Kegiatan pengasapan dilakukan di ruang tertutup dengan jumlah cerobong yang terbatas 1 cerobong asap untuk 3-4 tungku. Tempat penyimpanan bahan bakar menjadi satu dengan ruang pengasapan. Sirkulasi udara yang tidak baik menyebabkan asap tidak sepenuhnya bisa keluar melalui cerobong. Sehingga ruang pengasapan terlihat kotor dan berdebu. Ikan yang sudah selesai diasap ditunggu supaya dingin untuk ditata di keranjang bambu dan siap dipasarkan. Ikan asap dijual ke Pasar Johar, Pasar Peterongan, Pasar Bulu dan berbagai pasar di Kota Semarang atau diambil bakul untuk pemasaran di sekitar kota Semarang. Seiris ikan asap Manyung dijual antara Rp 600 – Rp 1000. Sedangkan jenis lainnya dijual antara Rp 350 – Rp 500 tergantung dari besar kecilnya irisan dan musim. Kepala ikan juga diasap dengan cara dijemur dulu yang dijual dengan harga Rp 10.000 per kg yang berisi 5-6 kepala ikan. Sampai saat ini ikan asap yang diproduksi selalu terserap oleh pasar, sehingga pengembalian ikan asap karena kelebihan pasokan belum pernah terjadi. Biaya tenaga kerja belum dimasukkan sebagai komponen pada harga produksi ikan asap. Padahal dari beberapa pengusaha mempekerjakan buruh dengan upah harian antara Rp 17.500,- sampai dengan Rp 25.000,- tergantung pada jenis pekerjaan. Waktu bekerja dimulai pada jam 6 pagi sampai jam 5 sore. Keuntungan para pengusaha ikan asap juragan sangat bervariatif, tergantung kepada lingkup dan jenis usaha mereka. Grafik pada gambar 14 menggambarkan tipe rumah pengasapan yang dibedakan berdasarkan kapasitas produksi harian: Tipe kecil 50-200 kg Tipe menengah 200- 400 kg Tipe besar 400 kg Gambar 14. Presentase Pengusaha Ikan Asap Berdasarkan Produksi Kapasitas produksi rata-rata dipengaruhi pula oleh tipe usaha yang terdiri dari 3 klasifikasi usaha, yaitu : a. Tipe kecil pengasapan ikan tipe kecil ini mempunyai kapasitas produksi 50 kg s.d. 2 kuintal 200 Kg per hari dengan 5 orang pekerja. Adapun pembagian tugas 2 orang mengasap, 2 orang mencuci dan menyiangi dan 1 orang memotong ikan. Terdapat sekitar 15 rumah pengasapan tipe kecil seperti terlihat pada gambar 15. Gambar 15. Rumah pengasapan tipe kecil 50 30 20 Gambar 16. Lay out pengasapan tipe kecil b. Tipe menengah Pengasapan ikan tipe menengah mempunyai kapasitas produksi 2 s.d. 4 kuintal 200-400 Kg per hari, dengan jumlah pekerja termasuk keluarga dan pemilik 8 orang dengan rincian pekerjaan 3 orang mengasap, 2 orang mencuci, 3 orang memotong dan memasang lidi. Terdapat ± 25 rumah pengasapan tipe menengah gambar 17 Gambar 17. Rumah pengasapan tipe menengah persiapan memotong mencuci mengasap Bahan bakar sumur Bahan bakar Bahan bakar Bahan bakar Gambar 18. Lay out pengasapan tipe menengah c. Tipe besar tempat pengasapan tipe besar kapasitas produksinya s.d. 5 kuintal per hari 500 Kg dengan jumlah pegawai ± 14 orang, terdiri dari 3 pekerja laki-laki dan 11 pekerja wanita. Perinciannya 5 orang mengasap, 2 orang mencuci, 3 orang memotong, 2 orang memasang lidi dan 2 orang persiapan. Tipe ini terdapat sekitar 10 rumah pengasapan gambar 19 Gambar 19. Rumah pengasapan tipe besar mengasap mengasap Bahan bakar Bahan bakar Memotong Merendam Memasang lidi mencuci sumur Gambar 20. Lay out pengasapan tipe besar Secara ringkas, kapasitas produksi yanga ada pada masing-masing tipe rumah pengasapan seperti yanga ada pada tabel 7 berikut : Tabel 7. Kapasitas Produksi Jenis Ruang Kapasitas Produksi per hari Jumlah Pekerja Rata-rata Hari Orang Kecil 5 tungku 200 Kg 5 orang 60 Kg Menengah 8 tungku 400 Kg 8 orang 62 Kg Besar 15 tungku 500 Kg 14 orang 57 Kg Sumber: Penelitian, 2008

4.5. Dampak Keberadaan Sentra Industri Pengasapan Ikan Bandarharjo