BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Pengelolaan Lingkungan
Pengertian pengelolaan lingkungan dapat diartikan sebagai usaha secara sadar untuk memelihara atau dan memperbaiki mutu lingkungan agar kebutuhan
dasar kita dapat terpenuhi dengan sebaik-baiknya Soemarwoto: 1997,76. Masalah-masalah lingkungan dapat menimbulkan kerugian tidak saja bagi
lingkungan kegiatan usaha tetapi juga masyarakat sekitar. Kerugian yang ditimbulkan antara lain adalah :
- menurunnya produktivitas yang diakibatkan oleh penurunan kesehatan karyawan
- peningkatan biaya operasional yang diakibatkan oleh penggunaan bahan baku, air dan energi yang berlebihan
- timbulnya biaya-biaya eksternal yang diakibatkan keluhan masyarakat karena dampak dari kegiatan usaha.
Oleh karena itu, perlu dilakukan suatu pengelolaan lingkungan, khususnya di lingkungan kerja yang mencakup lokasi produksi dan nonproduksi di lingkup
kegiatan usaha. Ruang lingkup pengelolaan lingkungan meliputi :
- pengelolaan lingkungan secara rutin, manusia secara rutin mengelola lingkungannya seperti pembuangan sampah dan pembuatan saluran
pembuangan limbah dari kamar mandi. - perencanaan dini pengelolaan lingkungan suatu daerah yang menjadi dasar
dan tuntutan bagi perencaan pembangunan. Perencanaan pengelolaan lingkungan secara dini perlu dikembangkan untuk dapat memberikan petunjuk
pembangunan apa yang sesuai di suatu daerah, tempat pembangunan itu dilakukan dan bagaimana pembangunan itu dilaksanakan.
- perencanaan pengelolaan lingkungan berdasarkan perkiraan dampak lingkungan yang akan terjadi sebagai suatu proyek pembangunan yang sedang
direncanakan.
- perencanaan pengelolaan lingkungan untuk memperbaiki lingkungan yang mengalami kerusakan, baik karena sebab alamiah maupun karena tindakan
manusia Soemarwoto :1997,95-96. Untuk melaksanakan pengelolaan lingkungan yang baik maka perlu
memperhatikan masalah lingkungan yang berhubungan dengan produksikegiatan usaha. Pengelolaan lingkungan selama ini dianggap sebagai suatu hal yang
memerlukan pengoperasian dan biaya yang mahal. Persepsi ini terkadang menyebabkan keengganan suatu kegiatan usaha untuk melakukan pengelolaan
lingkungan, baik pada kegiatan usaha skala besar, menengah maupun kecil KLH, 2003
Pengelolaan lingkungan adalah kapasitas individu dalam melaksanakan berbagai tugas dalam suatu pekerjaan meliputi pemanfaatan, penataan,
pengawasan, pengendalian, pemulihan, dan pengembangan untuk meningkatkan kualitas lingkungan biotik, abiotik, dan lingkungan sosial.
2.2. Industri Rumah Tangga