Pendekatan yang dipilih sebaiknya mampu menunjukkan: a. dampak lingkungan positif menguntungkan dan negatif merugikan;
b. dampak lingkungan yang nyata dan potensial; c. bagian dari lingkungan yang dapat terkena pengaruh seperti udara, air, tanah,
flora, fauna, cagar budaya, dan lain-lain; d. karakteristik lokasi yang dapat mempengaruhi dampak seperti kondisi cuaca
lokal, kedalaman tingginya permukaan air tanah, jenis tanah, dan lain-lain; e. Sifat perubahan terhadap lingkungan seperti isu global vs, isu lokal, jangka
waktu terjadinya dampak, potensi dampak terakumulasi seiring dengan bertambahnya waktu
2.6.3.3. Persyaratan peraturan perundang-undangan dan persyaratan
lainnya
Persyaratan peraturan perundang-undangan secara umum merujuk pada berbagai persyaratan atau perijinan yang berkaitan dengan aspek lingkungan dari
organisasi sebagaimana diterbitkan oleh instansi pemerintah yang berwenang termasuk instansi pada tingkat internasional, nasional, propinsi dan
kabupatenkota dan memiliki kekuatan hukum. Persyaratan peraturan perundang-undangan dapat mempunyai banyak bentuk,
seperti: a. undang-undang, termasuk peraturan-peraturan;
b. keputusan dan ketetapan; c. ijin, lisensi atau bentuk-bentuk lain dari wewenang;
d. surat perintah yang diterbitkan oleh instansi penerbit peraturan; e. keputusan pengadilan atau tribunal administrasi;
f. norma kemasyarakatan atau hukum adat; dan g. perjanjian, konvensi dan protokol.
Untuk memfasilitasi penelusuran persyaratan peraturan perundang-undangan, organisasi dapat terbantu dengan memelihara daftar persyaratan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
Organisasi dapat pula mempertimbangkan untuk menuju kinerja lingkungan yang lebih baik dari penaatan terhadap persyaratan peraturan
perundang-undangan yang berlaku. Peningkatan reputasi, daya saing, antisipasi atau pengaruh dari persyaratan peraturan perundang-undangan baru, peningkatan
kinerja lingkungan dan peningkatan hubungan dengan masyarakat dan pemerintah dapat mengkompensasikan biaya tambahan yang dikeluarkan.
Tergantung dari keadaan dan kebutuhannya, organisasi dapat mengikuti persyaratan selain persyaratan peraturan perundang-undangan secara sukarela,
yang dapat diterapkan untuk aspek lingkungan dari kegiatan, produk dan jasa. Persyaratan lingkungan lainnya, dapat mencakup:
a. kesepakatan dengan instansi pemerintah yang berwenang; b. kesepakatan dengan pelanggan;
c. panduan yang bukan peraturan; d. prinsip-prinsip sukarela atau kode-kode praktek;
e. pelabelan lingkungan secara sukarela atau komitmen pelayanan produk; f. persyaratan asosiasi perdagangan;
g. kesepakatan dengan kelompok-kelompok masyarakat atau lembaga swadaya masyarakat;
h. komitmen organisasi atau organisasi induk kepada masyarakat; i. persyaratan perusahaankorporasi.
Beberapa komitmen atau kesepakatan tersebut dapat mencakup beragam isu selain isu lingkungan. Sistem manajemen lingkungan hanya perlu mengelola komitmen
atau perjanjian yang terkait dengan aspek lingkungan organisasi. Informasi tentang kriteria kinerja internal, bersama dengan persyaratan
peraturan perundang-undangan yang berlaku dan persyaratan lain yang diikuti organisasi, dapat membantu organisasi dalam mengembangkan tujuan dan
sasarannya. Bila persyaratan peraturan perundang-undangan dan persyaratan lain tidak ada atau tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan organisasi tersebut,
maka organisasi dapat mengembangkan dan melaksanakan kriteria kinerja internal untuk memenuhi kebutuhanya. Contoh kriteria kinerja internal mungkin dapat
mencakup batasan terhadap jenis dan kuantitas bahan bakar atau bahan berbahaya
yang dapat digunakan atau dikelola pada suatu fasilitas, atau batasan emisi udara yang lebih baik daripada persyaratan peraturan perundang-undangan.
2.6.3.4. Tujuan, sasaran dan program.