9 nanas terbukti dapat menurunkan kadar gula darah tikus yang diinduksi
streptozotocin Vuyyuru, et al., 2012.
2.2 Ekstraksi
2.2.1 Cara Dingin a. Maserasi
Maserasi adalah proses ekstraksi simplisia dengan perendaman menggunakan pelarut yang sesuai dengan sesekali pengadukan pada temperatur
ruangan Depkes RI, 2000.
b. Perkolasi
Perkolasi adalah ekstraksi dengan pelarut yang selalu baru sampai terjadi penyarian sempurna yang umumnya dilakukan pada temperatur kamar. Proses ini
terdiri dari tahapan pengembangan bahan, tahapan maserasi antara, tahap perkolasi sebenarnya penetesanpenampungan perkolat Depkes RI, 2000.
2.2.2 Cara Panas
a. Refluks
Refluks adalah ekstraksi dengan pelarut pada temperatur titik didihnya, selama waktu tertentu dan jumlah pelarut terbatas yang relatif konstan dengan
adanya pendingin balik. Umumnya dilakukan pengulangan proses pada residu pertama 3-5 kali sehingga didapat proses ekstraksi sempurna Depkes RI, 2000.
b. Soxhlet
Soxhlet adalah ekstraksi menggunakan pelarut yang selalu baru yang umumnya dilakukan dengan alat khusus sehingga terjadi ekstraksi kontinu dengan
jumlah pelarut relatif konstan dengan adanya pendingin balik Depkes RI, 2000.
10
c. Digesti
Digesti adalah maserasi dengan pengadukan kontinu pada temperatur yang lebih tinggi dari temperatur ruangan, yaitu secara umum dilakukan pada
temperatur 40-50
o
C Depkes RI, 2000.
d. Infus
Infus adalah ekstraksi dengan pelarut air pada temperatur penangas air bejana infus tercelup dalam penangas air mendidih, temperatur terukur 96-98
o
C selama waktu tertentu 15-20 menit Depkes RI, 2000.
e. Dekok
Dekok adalah infus pada waktu yang lebih lama ≥30
o
dan temperatur sampai titik didih air Depkes RI, 2000.
2.3 Diabetes Mellitus
Diabetes Mellitus DM adalah suatu kelompok penyakit metabolik dimana terdapat adanya gangguan dalam metabolisme lemak, karbohidrat, dan
protein akibat penurunan dalam sekresi insulin, sensitivitas insulin, atau keduanya Triplitt, et al., 2008. Sindrom resistensi insulin adalah suatu kondisi dimana
terjadi penurunan sensitivitas jaringan terhadap kerja insulin sehingga terjadi peningka
tan sekresi insulin sebagai bentuk kompensasi sel β pankreas. Intoleransi glukosa merupakan salah satu manifestasi sindrom metabolik yang dapat menjadi
awal suatu diabetes mellitus Manaf, 2010. Diabetes mellitus DM mempunyai sindroma klinik yang ditandai adanya poliuria, polidipsia, dan polifagia, disertai
peningkatan kadar glukosa darah atau hiperglikemia kadar glukosa puasa ≥ 126
11 mgdl atau postprandial
≥ 200 mgdl atau glukosa sewaktu ≥ 200 mgdl Triplitt, et al., 2008.
2.4 Klasifikasi Diabetes Mellitus