Metode Menghafal Sendiri

D. Metode Menghafal Sendiri

D.1. Pengertian Metode menghafal sendiri yaitu menghafal al Qur'an bersandar kemampuan dan pengalaman pribadi. Untuk mampu menghafal sendiri, minimal seorang mampu membaca al Qur'an dengan baik dan menguasai dasar dasar ilmu tajwid seperti: hukum 2

, dan lain lainnya. Pengetahuan dasar dasar tajwid ini sangat penting, karena jika bacaan al Qur'an salah, maka dia akan mewarisi kesalahan itu dalam menghafal al Qur'an terus menerus. Sekalipun demikian, seyogianya seorang yang menghafal sendiri harus menyetorkan dan memperdengarkan hafalan kepada guru atau temannya untuk

dan

. Dengan demikian metode ini dapat efektif jika dibarengi metode lain seperti

&* & dan lain lainnya. 476

Metode ini penulis dapat dari pengalaman pribadi para penghafal al Qur'an yang mencatat pengalaman mereka. Ada beberapa metode yang bisa digunakan, pertama, metode "

yaitu membaca satu ayat kemudian menghafalnya dengan baik, kemudian ayat kedua dibaca dan dihafalkan, setelah itu ayat pertama dan kedua diulang lagi, kemudian pindah ayat ketiga, setelah selesai ayat ketiga, ayat pertama, kedua dan ketiga dibaca dan

kembali dan begitu seterusnya sampai selesai. Menurut Mustafa Murâd metode ini paling baik dan kuat dalam menghafal al Qur'an. Kedua, metode "

$ yaitu menghafal ayat pertama, kedua, ketiga dan seterusnya sampai selesai satu baris (standar al Qur'an pojok), kemudian setelah hafal ayat ayat itu diulangi dari awal sampai selesai satu baris, dan begitu seterusnya sampai selesai. Ketiga, metode " +

yaitu membagi ayat ayat yang akan dihafal dalam beberapa bagian yang saling berhubungan kandungan dan maknanya. Kemudian ditulis dalam kertas ayat ayat tersebut sambil membuat judul besar di atasnya,

Pengalaman penulis ketika menghafal al Qur'an dengan metode ini sering salah, ketika mengikuti majelis majlis

* al Qur'an penulis sering dibenarkan oleh kawan kawan, seperti ketika membaca firman Allah Swt. pada surat al Baqarah ayat 177, penulis membaca !333)

333! seharusnya ") !3 Surat Luqmân ayat 21 !)

333! seharusnya dibaca !333) 2 33!.

477 kemudian dihafalkan sesuai bagiannya, dan begitu seterusnya. Seorang penghafal dapat mengambil contoh ketika ingin menghafal surat al Baqarah ayat 21 sampai

25. 478 caranya adalah ayat 21 dan 22 ditulis kembali di kertas dan diberikan judul "perintah menyembah Tuhan yang maha esa", ayat 23 dan 24 ditulis judul "tantangan

kepada kaum musrik terhadap al Qur'an", sedangkan ayat 25 diberi judul "balasan terhadap orang orang beriman". Setelah ditulis, baru dihafalkan masing masing di kertas yang berbeda, seteleh itu baru dikumpulkan satu untuk diulangi dari ayat 21 sampai 25. Keempat, metode ")

yaitu menghafal satu persatu terhadap ayat yang akan dihafal. Caranya untuk mencapai hafalan awal, setiap ayat bisa dibaca sepuluh kali atau lebih, sehingga proses ini mampu membentuk pola dalam bayangan dalam pikiran. Dengan demikian penghafal akan mampu mengkon disikan ayat ayat yang dihafalnya bukan hanya dalam bayangan, tapi dalam gerak

lisannya. Setelah benar benar hafal barulah dilanjutkan ayat berikut dengan cara yang sama. 479

D.2. Cara cara menghafal al Qur'an Sendiri Adapun cara cara menghafal al Qur'an dengan metode ini sebenarnya sudah ditulis penulisnya ketika menjelaskan metode di atas. Namun ada cara cara lain dalam menghafal sendiri, keempat metode di atas dapat menggunakan langkah berikut.

1. Penghafal harus memiliki

ini tidak boleh dirubah atau menggunakan cetakan lain. Yang terbaik adalah

standar dalam menghafal,

Timur Tengah atau

Kudus yang terdiri atas lima belas baris, dan setiap akhir baris adalah akhir ayat bukan melanjutkan ayat yang belum selesai, setiap juz terdiri sepuluh halaman, kecuali juz pertama dan juz terakhir.

477 Mustafa Murâd, ' & h. 16. Ketiga metode ini adalah metode yang paling umum dilakukan para penghafal, Metode ini ditulis oleh Dr. Mustafa Murad dalam buku '

" #$ . Ada juga yang ditulis oleh ‘Ali bin ‘Abd al Wafâ dalam "82

"# $ " , namun metode metode yang ditulis lebih pada tata cara menghafal, sedang penamaannya sudah tercakup dalam tiga metode di atas. Sedang al Gautsâni dalam

"# $ memformulasikan metode metode menghafal al Qur'an dengan penggunaan media seperti rekaman, komputer, video, mendengarkan tilawah al Qur'an, dan lain lain.

478 Allah Swt. berfirman:

Metode ini penulis dapatkan dari pengalaman pribadi Drs. Ahsin W. Al Hafizh, yang ditulis dalam buku

"# $ & h. 63.

2. Pertama lakukan persiapan diri, ada beberapa hal yang dapat dilakukan yaitu: pertama, niat yang tulus kepada Allah Swt. dan mengharapkan pahalanya. Kedua, berwudu dan membersihkan mulut. Ketiga, duduk ditempat suci dan tidak banyak pemandangan, gambar, suara gaduh dan bising, serta kondisi ruangan normal.

3. Mulai dengan amaliyah pemanasan atau persiapan, yaitu: membaca terlebih dahulu ayat ayat dalam satu baris yang akan dihafal selama 10 menit dengan melihat

atau

& dengan suara yang sedang dan bacaan tartîl.

4. Konsentrasi untuk menghafalkan ayat ayat yang telah dibaca tadi, caranya bisa menggunakan metode

. Namun untuk menguatkan metode hafalan bisa mengikuti cara berikut, contoh menghafal surat

$ , dan

al Baqarah/2 ayat 30, 480 ayat ini dibaca tiga kali sampai teringat dalam hati, kemudian tutup kedua mata dan dibaca ulang sampai tergambar dalam hati posisi

dan maknanya, setelah hafal ayat ini, diulangi lagi tiga kali sambil melihat untuk menguatkan apakah hafalan tadi sudah seratus persen benar atau masih salah, jika sudah benar maka pindah ke ayat setelahnya, dan begitu seterusnya sampai satu halaman.

5. Setelah hafal, maka mulai dengan

(menyambung hafalan), caranya, di akhir akhir ayat seperti !+

2 !& dibaca dengan surat keras, kemudian disambung ke ayat setelahnya tanpa ) + , yaitu !) *

...!, setelah selesai dibaca kembali tiga kali sampai hafal ayat setelahnya dengan baik. Dan begitu seterusnya sampai selesai, dengan metode "

, akan mudah mengingat ayat setelah dan sebelumnya.

6. Setelah selesai menghafal, istirahatlah sejenak sambil untuk melemaskan tubuh. Setelah itu, coba ulangi lagi satu kali tanpa melihat ayat ayat yang telah dihafal. Insya Allah akan kuat hafalan dan lama bertahan dalam hati ini. Tata cara ini dapat dirumuskan sebagai berikut:

Persiapan Pendahuluan

Kosentrasi

Menyam Pengulangan

menghafal menghafal

menghafal

bung ayat

Hasilnya: hafalan kuat dan lama

480 Allah Swt. berfirman :

D.4. Kelebihan dan kekurangan Adapun kelebihan metode ini adalah sebagai berikut:

1. Penghafal dapat membuat rencana target hafalan secara sistematis dan sesuai kemampuannya.

2. Penghafal dapat menyelesaikan hafalan dalam tempo singkat atau sebaliknya.

3. Penghafal dapat leluasa membaca berkali kali tanpa gangguan orang lain yang lebih pandai.

4. Menghafal sendiri akan lebih mudah, hemat tenaga, biaya dan waktu.

5. Melatih melenturkan lisan dalam mengucapkan "

2 , dan hukum hukum tajwid jika menghafal dan membaca secara kontinyu.

6. Menumbuhkan sikap kemandirian dan kepercayaan diri dalam menghafal al

Qur'an dengan pengalaman pribadi ketika dewasa.

7. Kaya pengalaman dalam menghafal dan dapat mencontohkan kepada murid murid jika telah berhasil.

8. Penghafal dapat leluasa menggunakan metode metode lain yang disukai untuk membantu pengayaannya menghafal sendiri, seperti metode

, & penggunaan media media elektronik dan lain lain. Kelebihan yang paling utama dari metode ini adalah

pengalaman pribadi penghafal yang dia dirasakan di waktu dewasa. Karena dalam kondisi kondisi tertentu dia dapat pengayaan atas apa yang dihafal dan mentransfer kepada rekan atau muridnya jika berhasil. Metode ini besifat

& dapat dibantu metode metode lain. Karenanya mayoritas penghafal al Qur’an menggunakan metode ini. Adapun aspek kekurangan metode ini dapat dirumuskan sebagai berikut:

1. Jika hafalan tidak disetorkan kepada seoran guru , maka seorang akan mendapatkan beberapa kurugian, yaitu:

b. Tidak mengetahui letak kesalahan dan kekurangan ayat ayat yang dihafal.

c. Bacaannya masih belum benar, karena belum didengarkan pada orang lain, khususnya aspek

dan

d. Ia akan mewarisi kesalahan sampai dewasa.

e. Sangat sulit dibenarkan hafalannya jika umurnya sudah dewasa, apalagi sifat

B cukup tinggi.

f. Penghafal tidak mengetahui ukuran benar atau salah hafalannya.

1. Menumbuhkan sifat individualisme yang tinggi sehingga cenderung berbangga

bangga dan sombong ketika dewasa.

2. Jika menghafal dengan cepat, khususnya menggunakan metode " * dan " +

akan cepat hilang, apalagi yang dikejar target hafalan. Aspek kekurangan yang paling mendasar dari metode ini adalah, penghafal tidak mengetahui sejauh mana hafalannya selama ini, ini berdampak pada ketepatan membaca dan melafazkan ayat ayat yang dihafal, disamping tentunya kelancaran. Dalam kondisi inilah metode ini belum sempurna, sehingga harus dibantu metode metode lain, terutama ,

atau + - ,