Perbandingan Algoritma ACO Berdasarkan Jumlah Iterasi

85 10 20 30 40 50 60 70 80 1 5 10 50 100 500 1000 5000 10000 Jumlah Iterasi D e vi at io n T er h a d a p T o u r O p ti m a l AS EAS ASrank MMAS ACS

3.7.5 Perbandingan Algoritma ACO Berdasarkan Jumlah Iterasi

Untuk mengetahui algoritma yang mempunyai jumlah iterasi paling efektif dibandingkan algoritma yang lainnya, maka diberikan hasil percobaan Dorigo, M., dan Stu¨tzle, T. 2004 pada gambar 3.5. Pada gambar 3.5 kasus yang digunakan adalah kasus TSP simetri kroA100 100 titik, dengan parameter – parameter yang digunakan seperti pada tabel 3.5, kecuali untuk nilai β , yaitu dengan nilai 2 = β untuk semua algoritma. Untuk data selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 1. Gambar 3.11. Grafik performa algoritma ACO berdasarkan jumlah iterasi dan deviasi error terhadap tour optimal pada masalah kroA100 100 titik. Gambar 3.11 dapat ditunjukkan bahwa algoritma ACS mempunyai hasil yang lebih baik dibandingkan algoritma yang lain dengan jumlah iterasi yang sedikit sampai iterasi ke-50an. Pada iterasi ke 500 dan seterusnya algoritma ACS juga mempunyai performa yang lebih baik 86 dibandingkan algoritma yang lain, kecuali dengan algoritma AS Rank . Algoritma AS Rank pada awal iterasi memiliki kecendrungan hasil yang kurang bagus dibandingkan algoritma yang lain. Tetapi, mulai pada iterasi ke-75 algoritma AS Rank lebih baik dibandingkan dengan MMAS , begitu pula pada iterasi ke-250 algoritma AS Rank lebih baik daripada AS. Pada iterasi ke-500 algoritma AS Rank jauh lebih baik dibandingkan algoritma yang lain. Dengan kata lain, semakin besar jumlah iterasi yang diberikan pada algoritma AS Rank akan memberikan hasil yang lebih baik dibandingkan keempat algoritma yang lain. Algoritma AS juga memiliki kecendrungan hasil yang kurang bagus dengan jumlah iterasi yang sedikit. Algoritma AS memiliki hasil yang lebih baik dibandingkan dengan AS dan AS Rank pada iterasi ke-10 sampai iterasi ke-250. Selanjutnya, dengan iterasi yang lebih besar dari 250, algoritma AS mempunyai hasil yang paling jelek dibandingkan dengan keempat algoritma yang lain. Seperti halnya AS dan AS Rank, algoritma MMAS juga memiliki kecendrungan hasil yang kurang bagus dengan jumlah iterasi yang sedikit, MMAS sedikit lebih baik dibandingkan dengan AS Rank hanya sampai dengan iterasi ke-60. setelah itu, sampai sekitar iterasi ke-400an MMAS mempunyai hasil yang paling jelek dibandingkan keempat algoritma yang lainnya. Mulai iterasi ke-450, MMAS lebih baik daripada AS dan sedikit lebih baik daripada EAS mulai iterasi ke-850an. 87 Sama halnya dengan ketiga algoritma yang lainnya AS, AS Rank, MMAS, algoritma EAS juga memiliki kecendrungan hasil yang kurang bagus pada awal – awal iterasi. Tetapi, mulai iterasi ke-10 algoritma EAS mempunyai hasil penyelesaian yang lebih baik dibandingkan ketiga algoritma tersebut AS, AS Rank, MMAS. Bahkan, algoritma EAS mempunyai hasil yang paling bagus dibandingkan keempat algoritma yang lainnya pada iterasi ke-50 sampai iterasi ke-350an. Setelah itu, algoritma EAS hanya lebih baik daripada algoritma AS saja. Tetapi, algoritma EAS hanya kurang bagus dibandingkan algoritma ACS dan MMAS pada jumlah iterasi yang besar. Secara umum dapat dikatakan, hanya algoritma AS yang memiliki performa kurang bagus dibadingkan algoritma yang lainnya untuk jumlah iterasi berapapun. Sedangkan, hasil yang paling optimal diperoleh algoritma AS Rank dengan jumlah iterasi yang besar dan pada saat jumlah iterasi sedikit hanya algoritma ACS yang mempunyai hasil paling bagus.

3.7.6 Perbandingan Algoritma ACO Berdasarkan Waktu CPU