Hasil Tes dan Wawancara

71 dan sukar dalam memberikan alternatif cara yang lain. Masih banyak siswa yang kurang teliti dalam mengerjakan soal.

B. Hasil Tes dan Wawancara

a. Siswa Kode RER Berdasarkan hasil observasi, tes, dan wawancara dengan subjek RER, peneliti membuat sebuah analisis yang berpedoman pada komponen kreativitas. Pada serangkaian tahapan dapat dilihat pada sajian data berikut: SOAL 1a 1.Carilah nilai dari bilangan berpangkat berikut a. 8 . 2 -3 2 = JAWABAN Pada jawaban ini, peneliti menemukan kesalahan pada langkah kedua yaitu ketidaktelitian dalam penulisan tanda negatif, yang seharusnya -3, tetapi subjek RER hanya menuliskan 3. Sehingga subjek RER tidak fasih dalam mengerjakan soal 1a. Adapun hasil wawancara dengan subjek RER untuk soal 1a, yaitu sebagai berikut: 1Peneliti : “Coba jelaskan hasil jawaban kamu nomer 1a beserta sifat yang kamu pakai” 72 2RER : “kalo salah gimana Pak?” 3Peneliti : “Tidak apa-apa, ayo dijelaskan.” 4RER : “Pertama 8 diubah dulu jadi 2 3 , terus karena bilangan pokoknya sama jadi pangkatnya dijumlah, terus dipangkatkan dua lagi.” 5Peneliti : “Setelah itu pakai sifat apa?” 6RER : “Bilangan pangkat dipangkatkan Pak. Karena nol dikali dua hasilnya nol, jadinya 2 sama dengan satu.” sambil menunjuk hasil 7Peneliti : “Pada langkah kedua ini menurut kamu sudah benar atau ada yang salah?” sambil menunjuk langkah kedua 8RER : “ohh iya... ini yang benar -3. Kurang sedikit ini Pak.” siswa terkejut, sambil menunjuk yang salah. 9Peneliti : “Nah, itu berarti kurang teliti. Padahal hasilnya sudah benar. sekarang coba kamu kerjakan dengan cara yang lain” 10RER : “Cara yang lainnya gimana to Pak. Saya nggak bisa.” 11Peneliti : “Masak nggak bisa? Kalo gitu coba kamu buat contoh soal baru beserta penyelesaiannya” 12RER : “Enggak bisa juga Pak. Hehee..” Subjek RER tidak mampu menunjukkan cara atau metode penyelesaian yang lain pada saat wawancara percakapan 10. Sehingga tidak memunculkan kebaruan dari hasilnya dan tidak mampu memberikan contoh soal lain beserta penyelesaiannya percakapan 12. Berdasarkan hasil tes dan wawancara, peneliti menyimpulkan bahwa tidak ada komponen kreativitas yang dipenuhi subjek RER untuk soal 1a, sehingga kreativitasnya pada tingkat 0. SOAL 1b 1.Carilah nilai dari bilangan berpangkat berikut b. 4 . 2 -2 2 = JAWABAN 73 Subjek RER mengerjakan soal 1b dengan langkah-langkah dan jawaban yang benar. Adapun hasil wawancara dengan subjek RER untuk soal 1b, yaitu sebagai berikut: 1Peneliti : “ayo penyelesaian 1b coba dijelaskan” 2RER : “Kalo ini 4 diubah dulu jadi 2 2 , bilangan pokoknya sama jadi pangkatnya dijumlah, 2+-2 hasilnya nol. Karena nol dikali dua hasilnya nol, jadinya 2 sama dengan satu.” sambil menunjuk hasil 3Peneliti : “Langkah kedua ini tadi pakai sifat apa?” sambil menunjuk 4RER : “bilangan berpangkat dipangkatkan Pak.” 5Peneliti : “Sipp, sekarang coba kamu kerjakan dengan cara yang lain” 6RER : “Nggak bisa lagi Pak.” 7Peneliti : “Contoh soal lain kalo gitu” 8RER : “Enggak ada Pak” Berdasarkan jawaban dan hasil wawancara percakapan 2 dan 4, subjek RER bisa lancar dan benar dalam menyelesaikan soal 1b, sehingga subjek RER dalam kategori fasih. Subjek RER tidak mampu menunjukkan cara atau metode penyelesaian yang lain pada saat wawancara percakapan 6. Sehingga tidak memunculkan kebaruan dari hasilnya, serta tidak mampu memberikan contoh soal lain beserta penyelesaiannya percakapan 8. Dari hasil tes dan wawancara, peneliti menyimpulkan bahwa komponen kreativitas yang dipenuhi subjek RER untuk soal 1b adalah kefasihan, sehingga kreativitasnya pada tingkat 1. SOAL 2a 74 2. Sederhanakan bentuk berikut dan nyatakan dalam pangkat positif a. a -2 . b 3 = JAWABAN Subjek RER mengerjakan soal 2a dengan jawaban yang benar. Adapun hasil wawancara dengan subjek RER untuk soal 2a, yaitu sebagai berikut: 1Peneliti : “sekarang jelaskan penyelesaian soal 2a, kamu dapat a -6 x b 3 , -6 dan 3 ini dari mana?” sambil menunjukkan 2RER : “Kalo -6 dari -2 x 3, kalo 3 itu dari 1 x 3. Gitu ya pak?” 3Peneliti : “Iya. Itu sifat apa?” 4RER : “Perkalian bilangan dipangkatkan ya Pak?” 5Peneliti : “Perpangkatan dari perkalian bilangan pangkat. Kalo dari a -6 b 3 ke hasilnya ini pakai sifat apa?” sambil menunjuk 6RER : “Pangkat negatif.” 7Peneliti : “Bagus. Punya ide cara lain atau contoh lainnya?” 8RER : “ Enggak punya Pak.” Pada hasil tes untuk soal 2a, peneliti menemukan kurangnya penjabaran sifat perpangkatan dari perkalian bilangan berpangkat. Ketika wawancara, subjek RER menjelaskan tentang penjabaran sifat perpangkatan dari perkalian bilangan berpangkat percakapan 2, jika dituliskan akan menjadi a -2x3 b 1x3 . Berdasarkan tes dan wawancara, subjek RER dalam kategori fasih. Tetapi tidak mampu menunjukkan cara atau metode penyelesaian yang lain percakapan 8. Sehingga tidak memunculkan kebaruan dari hasilnya dan juga tidak mempunyai contoh lain percakapan 8. Peneliti menyimpulkan bahwa komponen kreativitas 75 yang dipenuhi subjek RER untuk soal 2a adalah kefasihan, sehingga kreativitasnya pada tingkat 1. SOAL 2b 2. Sederhanakan bentuk berikut dan nyatakan dalam pangkat positif b. a 2 -1 x a 2 3 = JAWABAN Subjek RER mengerjakan soal 2b dengan jawaban yang benar. Adapun hasil wawancara dengan subjek RER untuk soal 2b,yaitu sebagai berikut: 1Peneliti : “kalo 2b ini kamu dapat a -2 dan a 6 , -2 dan 6 ini dari mana?” sambil menunjukkan 2RER : “Ohh.. kalo -2 dari hasil 2 x -1. Kalo 6 dari hasil 2 x 3.” 3Peneliti : “Selanjutnya ini pakai sifat apa?” sambil menunjuk 4RER : “Perkalian bilangan berpangkat Pak. Karena bilangan pokok sama, jadi pangkate dijumlah, hasilnya a 4 .” 5Peneliti : “Okee.. Punya ide cara lain atau contoh lainnya?” 6RER : “ Enggak punya Pak.” Pada hasil tes untuk soal 2b, peneliti menemukan kurangnya penjabaran sifat perpangkatan dari perkalian bilangan berpangkat. Ketika wawancara, subjek RER menjelaskan tentang penjabaran sifat perpangkatan dari perkalian bilangan berpangkat percakapan 2, jika dituliskan akan menjadi a -2x1 .a 2x3 . Berdasarkan tes dan wawancara, subjek RER dalam kategori fasih. Tetapi tidak mampu menunjukkan cara atau metode penyelesaian yang lain percakapan 6. Sehingga tidak 76 memunculkan kebaruan dari hasilnya dan juga tidak mempunyai contoh lain percakapan 6. Peneliti menyimpulkan bahwa komponen kreativitas yang dipenuhi subjek RER untuk soal 2b adalah kefasihan, sehingga kreativitasnya pada tingkat 1. SOAL 2d 2. Sederhanakan bentuk berikut dan nyatakan dalam pangkat positif d. 3 √ a − 6 = JAWABAN Subjek RER mengerjakan soal 2d dengan langkah-langkah dan jawaban yang benar. Adapun hasil wawancara dengan subjek RER untuk soal 2d, yaitu sebagai berikut: 1Peneliti : “Untuk soal 2d masuk pada sifat apa?” 2RER : “Pangkat pecahan.” 3Peneliti : “Bagus.. Punya ide cara lain atau contoh lainnya?” 4RER : “Hehee... Enggak punya Pak.” Berdasarkan hasil tes dan wawancara, peneliti menyimpulkan bahwa subjek RER fasih dalam menyelesaikan soal 2d. Akan tetapi, subjek RER tidak mampu menunjukkan cara atau metode penyelesaian yang lain dan tidak memunculkan kebaruan percakapan 4. Peneliti menyimpulkan bahwa komponen kreativitas yang dipenuhi subjek RER untuk soal 2d adalah kefasihan, sehingga kreativitasnya pada tingkat 1. 77 SOAL 3a 3. Carilah nilai x a. 2 2x = 16 JAWABAN Peneliti melihat adanya penulisan tanda ‘sama dengan’ yang tidak semestinya dituliskan. Adapun hasil wawancara dengan subjek RER untuk soal 3a, yaitu sebagai berikut: 1Peneliti : “Untuk soal 3a masuk pada sifat apa?” 2RER : “Persamaan Pangkat Pak.” 3Peneliti : “Maksdnya tanda sama dengan berturut-turut ini apa?” 4RER : “Ya ini 2 2x = 16 = 2 2x = 2 4 = 2x = 4, terus x ketemu.” 5Peneliti : “Seharusnya dua tanda ‘sama dengan’ diawal ini tidak perlu ditulis sambil menunjukkan. Justru ini yang membuat kalimat matematikanya salah. Karena dari 2 2x = 2 4 bilangan pokoknya sudah sama, sehingga hanya diambil persamaan pangkatnya saja yaitu 2x = 4. Kalaupun diberi tanda penghubung yang ‘jika dan hanya jika’ . Punya ide cara lain atau contoh lainnya?” 6RER : “Tidak punya Pak.” Dari hasil tes dengan didukung hasil wawancara, subjek RER tidak fasih dalam menyelesaikan soal 3a percakapan 4 dan 5. Subjek RER juga tidak mampu menunjukkan cara atau metode penyelesaian yang lain dan tidak memunculkan kebaruan percakapan 6. Peneliti menyimpulkan bahwa tidak ada komponen kreativitas yang dipenuhi subjek RER untuk soal 3a, sehingga kreativitasnya pada tingkat 0. 78 SOAL 3b 3. Carilah nilai x b. 3 2x-1 = 1 27 JAWABAN Peneliti melihat adanya penulisan tanda ‘sama dengan’ yang tidak semestinya dituliskan. Adapun hasil wawancara dengan subjek RER untuk soal 3b, yaitu sebagai berikut: 1Peneliti : “Untuk soal 3b ini kamu juga menuliskan tanda ‘sama dengan’ diawalnya, kamu pahamnya juga seperti soal 3a?” 2RER : “Iya Pak.” 3Peneliti : “Ya seharusnya “jika dan hanya jika”  lagi. Punya ide cara lain atau contoh lainnya tidak?” 4RER : “Tidak punya Pak.” Dari hasil tes dengan didukung hasil wawancara, subjek RER tidak fasih dalam menyelesaikan soal 3b percakapan 2. Subjek RER juga tidak mampu menunjukkan cara atau metode penyelesaian yang lain dan tidak memunculkan kebaruan percakapan 4. Peneliti menyimpulkan bahwa tidak ada komponen kreativitas yang dipenuhi subjek RER untuk soal 3b, sehingga kreativitasnya pada tingkat 0. 79 Berdasarkan paparan data tes dan wawancara penelitian , peneliti menyimpulkan bahwa komponen kreativitas yang dominan dicapai subjek RER dalam menyelesaikan soal bilangan berpangkat adalah kefasihan, sehingga berada pada Tingkat 1. b. Siswa Kode NEW Berdasarkan hasil observasi, tes, dan wawancara dengan siswa dengan kode NEW, peneliti membuat sebuah analisis yang berpedoman pada komponen kreativitas. Pada serangkaian tahapan dapat dilihat pada sajian data berikut: SOAL 1a 1.Carilah nilai dari bilangan berpangkat berikut a. 8 . 2 -3 2 = JAWABAN Subjek NEW mengerjakan soal 1a dengan langkah-langkah dan jawaban yang benar. Adapun hasil wawancara dengan subjek NEW untuk soal 1a, yaitu sebagai berikut: 1Peneliti : “Coba jelaskan hasil jawaban kamu nomer 1a beserta sifat yang kamu pakai” 2NEW : “Yang langkah pertama ini saya lupa sifatnya Pak” 80 3Peneliti : “Tapi ini bisa mengerjakan, coba sambil diingat-ingat Kalau langkah kedua gimana ini?” 4NEW : “Kalau ini 8 diubah dulu jadi 2 3 , terus pangkatnya 2x3 jadi 2 6 , karena bilangan pokoknya sama jadi 2 6+-6 hasilnya 2 sama dengan 1.” 5Peneliti : “Pakai sifat apa itu tadi?” 6NEW : “Perkalian Bilangan berpangkat Pak.” 7Peneliti : “Sekarang coba kamu kerjakan dengan cara yang lain” 8NEW : “Begini ya Pak” menunjukkan cara lain 9Peneliti : “coba dijelaskan” 10NEW : “Awale 2 -3 diubah dulu ke pangkat positif menjadi 1 2 3 , lalu yang 8 diubah jadi 2 3 dipangkat 2 lagi menjadi 2 6 dan yang 1 2 3 juga dipangkat 2 menjadi 1 2 6 kalo diteruskan ini dicoret hasilnya 1.” 11Peneliti : “Pakai sifat apa yang dipangkatkan 2 ini” 12NEW : “Hehe.. Lupa Pak.” 13Peneliti : “Coba buat contoh soal yang lain sekalian jawabannya” 14NEW : “Tidak bisa Pak.” Berdasarkan hasil tes dengan didukung hasil wawancara, subjek NEW tidak ingat sifat yang dipakai untuk mengerjakan sehingga tidak fasih dalam menyelesaikan soal 1a percakapan 2 dan 12. Subjek NEW mampu menunjukkan cara atau metode penyelesaian yang lain percakapan 8 sehingga subjek NEW fleksibel dalam mengerjakan sial 1a, tetapi tidak mampu memberikan contoh soal lainnya percakapan 14. Peneliti menyimpulkan bahwa komponen kreativitas yang dipenuhi subjek NEW untuk soal 1a adalah fleksibilitas, sehingga kreativitasnya pada tingkat 2. 81 SOAL 1b 1.Carilah nilai dari bilangan berpangkat berikut b. 4 . 2 -2 2 = JAWABAN Subjek NEW mengerjakan soal 1b dengan langkah-langkah dan jawaban yang benar. Adapun hasil wawancara dengan subjek NEW untuk soal 1b, yaitu sebagai berikut: 1Peneliti : “Sekarang jelaskan penyelesaiannya soal 1b” 2NEW : “Yang langkah pertama belum ingat sifatnya Pak, hehee.. caranya 4 dipangkat 2, dan 2 -2 dipangkat 2. Lalu 4 diubah 2 2 dipangkat 2 lagi menjadi 2 4 , yang 2 -2 pangkat 2 jadi 2 -2x2 hasilnya 2 -4 .” 3Peneliti : “Yang pertama tadi, sifat perpangkatan perkalian bilangan berpangkat. Okee.. selanjutnya?” 4NEW : “karena bilangan pokoknya sama pakai sifat perkalian bilangan berpangkat menjadi 2 4+-4 jadi 2 hasilnya 1.” 5Peneliti : “Sekarang coba kamu kerjakan dengan cara yang lain” 6NEW : menunjukkan cara lain 7Peneliti : “coba dijelaskan” 82 8NEW : “Awale 2 -2 diubah dulu ke pangkat positif menjadi 1 2 2 sehingga menjadi 1 4 dan dicoret dengan 4 hasilnya 1” 9Peneliti : “Coba buat contoh soal yang lain sekalian jawabannya” 10NEW : “Tidak bisa Pak.” Berdasarkan hasil tes dengan didukung hasil wawancara, subjek NEW tidak fasih dalam menyelesaikan soal 1b percakapan 2. Subjek NEW mampu menunjukkan cara atau metode penyelesaian yang lain percakapan 6 sehingga subjek NEW fleksibel dalam mengerjakan sial 1b, tetapi tidak mampu memberikan contoh soal lainnya percakapan 10. Peneliti menyimpulkan bahwa komponen kreativitas yang dipenuhi subjek NEW untuk soal 1b adalah fleksibilitas, sehingga kreativitasnya pada tingkat 2. SOAL 2a 2. Sederhanakan bentuk berikut dan nyatakan dalam pangkat positif a. a -2 . b 3 = JAWABAN Subjek NEW mengerjakan soal 2a dengan langkah-langkah dan jawaban yang benar. Adapun hasil wawancara dengan subjek NEW untuk soal 2a, yaitu sebagai berikut: 83 1Peneliti : “Sekarang jelaskan penyelesaian kamu di soal 2a” 2NEW : “Yang langkah pertama pakai sifat perpangkatan perkalian bilangan berpangkat. Caranya a -2 dipangkat 3 sehingga a -2x3 menjadi a -6 , dan b dipangkat 3 manjadi b 3 . 3Peneliti : “Okee.. selanjutnya?” 4NEW : “a -6 diubah ke pangkat positif menjadi 1 a 6 . Dan hasilnya 1 a 6 .b 3 ” 5Peneliti : “Sekarang coba kamu kerjakan dengan cara yang lain” 6NEW : “Hehe.. enggak bisa Pak 7Peneliti : “Buatkan contoh lain kalau gitu” 8NEW : “Nyerah Pak.” Berdasarkan jawaban dan hasil wawancara percakapan 2 dan 4, subjek NEW bisa lancar dan benar dalam menyelesaikan soal 2a, sehingga subjek NEW dalam kategori fasih. Subjek NEW tidak mampu menunjukkan cara atau metode penyelesaian yang lain pada saat wawancara percakapan 6. Sehingga tidak memunculkan kebaruan dari hasilnya, serta tidak mampu memberikan contoh soal lain beserta penyelesaiannya percakapan 8. Dari hasil tes dan wawancara, peneliti menyimpulkan bahwa komponen kreativitas yang dipenuhi subjek NEW untuk soal 2a adalah kefasihan, sehingga kreativitasnya pada tingkat 1. SOAL 2b 2. Sederhanakan bentuk berikut dan nyatakan dalam pangkat positif b. a 2 -1 x a 2 3 = JAWABAN 84 Subjek NEW mengerjakan soal 2b dengan jawaban yang benar. Adapun hasil wawancara dengan subjek NEW untuk soal 2b,yaitu sebagai berikut: 1Peneliti : “Sekarang 2b. Ini dapat a -2 dan a 6 , -2 dan 6 ini dari mana?” sambil menunjukkan 2NEW : “-2 dari hasil 2 x -1. 6 dari hasil 2 x 3.” 3Peneliti : “Selanjutnya ini pakai sifat apa?” sambil menunjuk 4NEW : “Perkalian bilangan berpangkat Pak. Karena sudah sama-sama a, jadi pangkat dijumlahkan, hasilnya a 4 .” 5Peneliti : “Ada ide cara lain atau contoh lainnya?” 6NEW : “ Enggak Pak.” Pada hasil tes untuk soal 2b, peneliti menemukan kurangnya penjabaran sifat perpangkatan dari perkalian bilangan berpangkat. Ketika wawancara, subjek NEW menjelaskan tentang penjabaran sifat perpangkatan dari perkalian bilangan berpangkat percakapan 2, jika dituliskan akan menjadi a -2x1 .a 2x3 . Berdasarkan tes dan wawancara, subjek NEW dalam kategori fasih. Tetapi tidak mampu menunjukkan cara atau metode penyelesaian yang lain percakapan 6. Sehingga tidak memunculkan kebaruan dari hasilnya dan juga tidak mempunyai contoh lain percakapan 6. Peneliti menyimpulkan bahwa komponen kreativitas yang dipenuhi subjek NEW untuk soal 2b adalah kefasihan, sehingga kreativitasnya pada tingkat 1. 85 SOAL 2d 2. Sederhanakan bentuk berikut dan nyatakan dalam pangkat positif d. 3 √ a − 6 = JAWABAN Subjek NEW mengerjakan soal 2d dengan langkah-langkah dan jawaban yang benar. Adapun hasil wawancara dengan subjek NEW untuk soal 2d, yaitu sebagai berikut: 1Peneliti : “Kalau 2d ini termasuk pada sifat apa?” 2NEW : “Pangkat pecahan Pak.” 3Peneliti : “Kamu Punya ide cara lain atau contoh lainnya?” 4NEW : “Enggak punya Pak.” Berdasarkan hasil tes dan wawancara, peneliti menyimpulkan bahwa subjek NEW fasih dalam menyelesaikan soal 2d. Akan tetapi, subjek NEW tidak mampu menunjukkan cara atau metode penyelesaian yang lain dan tidak memunculkan contoh baru percakapan 4. Peneliti menyimpulkan bahwa komponen kreativitas yang dipenuhi subjek NEW untuk soal 2d adalah kefasihan, sehingga kreativitasnya pada tingkat 1. SOAL 3a 86 3. Carilah nilai x a. 2 2x = 16 JAWABAN Subjek NEW mengerjakan soal 3a dengan langkah-langkah dan jawaban yang benar. Adapun hasil wawancara dengan subjek NEW untuk soal 3a, yaitu sebagai berikut: 1Peneliti : “Untuk soal 3a masuk pada sifat apa?” 2NEW : “Persamaan pangkat sederhana.” 3Peneliti : “Bagus.. Sekarang coba kamu jelaskan” 4NEW : “Pertama 16 diubah menjadi 2 4 . Sehingga bilangan pokoknya sudah sama. Lalu ditulis persamaan pangkatnya 2x = 4 lalu ketemu x nya 4 dibagi 2 hasilnya 2.” 5Peneliti : “Punya cara lain atau contoh soal yang lain?” 6NEW : “Tidak ada Pak.” Subjek NEW mampu mengerjakan soal 3a dengan lancar dan benar. Berdasarkan hasil tes dan wawancara, sehingga subjek NEW fasih dalam menyelesaikan soal 3a. Akan tetapi, subjek NEW tidak mampu menunjukkan cara atau metode penyelesaian yang lain dan tidak memunculkan contoh baru percakapan 6. Peneliti menyimpulkan bahwa 87 komponen kreativitas yang dipenuhi subjek NEW untuk soal 3a adalah kefasihan, sehingga kreativitasnya pada tingkat 1. SOAL 3b 3. Carilah nilai x b. 3 2x-1 = 1 27 JAWABAN Subjek NEW melakukan kesalahan pada perhitungan hasil akhir di soal 3b. Adapun hasil wawancara dengan subjek NEW untuk soal 3b, yaitu sebagai berikut: 1Peneliti : “Untuk soal 3b masuk pada sifat apa?” 2NEW : “Persamaan pangkat sederhana.” 3Peneliti : “Sekarang coba kamu jelaskan” 4NEW : “Pertama 1 27 diubah menjadi 1 3 3 dan bisa ditulis 3 -3 . Karena bilagan pokoknya sudah sama-sama 3. Lalu diambil persamaan pangkatnya 2x-1= -3, sehingga 2x = -2, hasilnya x = 1.” 5Peneliti : “Sudah yakin dengan hitungannya x = 1?” 6NEW : “Kayake yakin Pak.” 7Peneliti : “2 dibagi -2 kan hasilnya -1.” 8NEW : “Ohh.. iya Pak.” 88 9Peneliti : “Bisa Buatkan contoh soal lain atau cara lain dari soal ini?” 10NEW : “Enggak Pak. Hehee..” Subjek NEW kurang tepat pada penghitungan hasil akhir yang seharusnya x= -1, NEW memberikan jawaban x=1. Sehingga subjek NEW tidak fasih dalam menyelesaikan soal 3b. Dengan didukung hasil wawancara, dimana subjek NEW tidak mampu memberikan cara penyelesaian yang lain percakapan 10. Serta tidak memunculkan contoh baru percakapan 10. Peneliti menyimpulkan bahwa tidak ada komponen kreativitas yang dipenuhi subjek NEW untuk soal 3b, sehingga kreativitasnya pada tingkat 0. Berdasarkan paparan data tes dan wawancara penelitian , peneliti menyimpulkan bahwa komponen kreativitas yang dominan dicapai subjek NEW dalam menyelesaikan soal bilangan berpangkat adalah kefasihan, sehingga berada pada Tingkat 1. c. Siswa Kode NS Berdasarkan hasil observasi, tes, dan wawancara dengan siswa dengan kode NS, peneliti membuat sebuah analisis yang berpedoman pada komponen kreativitas. Pada serangkaian tahapan dapat dilihat pada sajian data berikut: SOAL 1a 1.Carilah nilai dari bilangan berpangkat berikut a. 8 . 2 -3 2 = JAWABAN 89 Pada jawaban ini, langkah awalnya sudah benar. Akan tetapi subjek NS tidak mampu menyederhanakan dan mencari nilainya. Adapun hasil wawancara dengan subjek NS untuk soal 1a, yaitu sebagai berikut: 1Peneliti : “Coba sekarang jelaskan penyelesaian 1a dan sifatnya” 2NS : “Yang langkah pertama perpangkatan perkalian bilangan berpangkat sifatnya Pak. Untuk caranya 8 dipangkat 2, dan 2 -3 dipangkat 2 menjadi 2 -3x2 hasilnya 2 -6 .” 3Peneliti : “Terus selanjutnya gimana?” 4NS : “Nah.. Saya bingung ini pangkatnya banyak ow Pak.” 5Peneliti : “Coba pakai cara lain yang lebih sederhana” 6NS : “Gak bisa oww Pak.” 7Peneliti : “Buat contoh soal lain dan penyelesaiannya, yang hampir mirip soal ini tapi angkanya sebisa kamu” 8NS : “Saya gak bisa Pak. Hehehee..” Berdasarkan hasil wawancara, peneliti melihat bahwa subjek NS tidak mampu menyederhanakan, dan mencari mencari nilai akhir percakapan 2. Sehingga subjek NS tidak fasih dalam menyelesaikan soal 1a. Subjek NS juga tidak mampu menunjukkan cara atau metode penyelesaian yang lain percakapan 6. Serta tidak mampu memunculkan contoh baru percakapan 8. Peneliti menyimpulkan bahwa tidak ada komponen kreativitas yang dipenuhi subjek NS untuk soal 1a, sehingga kreativitasnya pada tingkat 0. SOAL 1b 1.Carilah nilai dari bilangan berpangkat berikut b. 4 . 2 -2 2 = 90 JAWABAN Subjek NS mengerjakan soal 1b dengan langkah-langkah dan jawaban yang benar. Adapun hasil wawancara dengan subjek NS untuk soal 1b, yaitu sebagai berikut: 1Peneliti : “Sekarang jelaskan hasil kerjaan kamu untuk soal 1b” 2NS : “Pakai sifat perpangkatan bilangan berpangkat. Caranya 4 dipangkat 2, dan 2 -2 dipangkat 2. Lalu 4 diubah 2 2 dipangkat 2 lagi menjadi 2 4 , yang 2 -2 pangkat 2 jadi 2 -2x2 hasilnya 2 -4 .” 3Peneliti : “Bagus.. selanjutnya?” 4NS : “Karena bilangan pokoknya sama, maka pakai sifat perkalian bilangan berpangkat menjadi 2 4+-4 sama dengan 2 hasilnya 1.” 5Peneliti : “Sekarang coba kamu kerjakan dengan cara yang lain” 6NS : “Tidak bisa Pak.” 7Peneliti : “Coba buat contoh soal yang lain sekalian jawabannya” 8NS : “Tidak bisa juga Pak.” Berdasarkan hasil tes dengan didukung hasil wawancara, subjek NS fasih dalam menyelesaikan soal 1b percakapan 2 dan 4. Subjek NS tidak mampu menunjukkan cara atau metode penyelesaian yang lain percakapan 6, tetapi tidak mampu memberikan contoh soal lainnya percakapan 8. Peneliti menyimpulkan bahwa komponen kreativitas yang dipenuhi subjek NS untuk soal 1b adalah kefasihan, sehingga kreativitasnya pada tingkat 1. SOAL 2a 2. Sederhanakan bentuk berikut dan nyatakan dalam pangkat positif a. a -2 . b 3 = 91 JAWABAN Pada jawaban ini, langkah awalnya sudah benar. Akan tetapi subjek NS tidak mampu menyederhanakan dan merubah kepangkat positif. Adapun hasil wawancara dengan subjek NS untuk soal 2a, yaitu sebagai berikut: 1Peneliti : “Coba sekarang jelaskan penyelesaian 2a dan sifatnya” 2NS : “Yang langkah pertama sifatnya perpangkatan perkalian bilangan berpangkat Pak. Untuk caranya a -2 dipangkat 3 sehingga a -2x3 menjadi a -6 , dan b dipangkat 3 manjadi b 3 .” 3Peneliti : “Terus selanjutnya gimana?” 4NS : “Nah.. Saya bingung ini Pak.” 5Peneliti : “Coba pakai cara lain, ini kan tinggal merubah kepangkat positif sesuai perintah soalnya” 6NS : “Bingung oww Pak, ini ada a dan b.” 7Peneliti : “Buat contoh soal lain dan penyelesaiannya kalau gitu, yang hampir mirip soal ini” 8NS : “Saya gak bisa Pak. Hehehee..” Berdasarkan hasil wawancara, peneliti melihat bahwa subjek NS tidak mampu menyederhanakan, dan tidak mampu merubah kepangkat positif. percakapan 2. Sehingga subjek NS tidak fasih dalam menyelesaikan soal 2a. Subjek NS juga tidak mampu menunjukkan cara atau metode penyelesaian yang lain percakapan 6. Serta tidak mampu memunculkan contoh baru percakapan 8. Peneliti menyimpulkan bahwa tidak ada komponen kreativitas yang dipenuhi subjek NS untuk soal 2a, sehingga kreativitasnya pada tingkat 0. SOAL 2b 92 2. Sederhanakan bentuk berikut dan nyatakan dalam pangkat positif b. a 2 -1 x a 2 3 = JAWABAN Jawaban yang diberikan subjek NS tidak tepat dan NS tidak mampu menyelesaikan soal ini. Adapun hasil wawancara dengan subjek NS untuk soal 2b, yaitu sebagai berikut: 1Peneliti : “Coba sekarang jelaskan penyelesaian kamu untuk soal 2b ini maksudnya gimana” 2NS : “Nah.. Saya bingung ini Pak.” 3Peneliti : “Coba pakai cara lain” 4NS : “Bingung oww Pak.” 5Peneliti : “Buat contoh soal lain dan penyelesaiannya kalau gitu, yang hampir mirip soal ini” 6NS : “Saya gak bisa Pak. Hehehee..” Berdasarkan hasil wawancara, peneliti melihat bahwa subjek NS tidak menyelesaikan soal 2b percakapan 2. Sehingga subjek NS tidak fasih dalam menyelesaikan soal 2b. Subjek NS juga tidak mampu menunjukkan cara atau metode penyelesaian yang lain percakapan 4. Serta tidak mampu memunculkan contoh baru percakapan 6. Peneliti menyimpulkan bahwa tidak ada komponen kreativitas yang dipenuhi subjek NS untuk soal 2b, sehingga kreativitasnya pada tingkat 0. SOAL 2d 2. Sederhanakan bentuk berikut dan nyatakan dalam pangkat positif d. 3 √ a − 6 = JAWABAN 93 Pada jawaban ini, penulisan pangkat pecahannya kurang tepat. Dan subjek NS tidak mampu menyederhanakan dan merubah kepangkat positif. Adapun hasil wawancara dengan subjek NS untuk soal 2d, yaitu sebagai berikut: 1Peneliti : “Coba sekarang jelaskan penyelesaian 2d dan sifatnya” 2NS : “Sifatnya gak tahu ini Pak, pokoknya ini pangkatnya bilangan dibagi pangkatnya akar.” 3Peneliti : “ − 6 3 ini pangkatnya?” sambil menunjuk 4NS : “Iya Pak.” 5Peneliti : “Kok penulisannya berjajar? Seharusnya agak ke atas.” 6NS : “Hehehe.. Beda sedikit aja lo Pak.” 7Peneliti : “Artinya ini sudah berbeda dengan pangkat. Selanjutnya gimana?” 8NS : “Selanjutnya hasilnya a − 6 3 menjadi a -2 , lalu gak tahu Pak, heheee..” 9Peneliti : “Ada cara lain dan contoh soal yang lain mirip ini?” 10NS : “Enggak ada pak.” Berdasarkan hasil wawancara, peneliti melihat bahwa subjek NS tidak mampu menyederhanakan, dan tidak mampu merubah kepangkat positif percakapan 8. Di sisi lain dalam penulisan pangkat pecahan juga masih salah. Sehingga subjek NS tidak fasih dalam menyelesaikan soal 2d. Subjek NS juga tidak mampu menunjukkan cara atau metode penyelesaian yang lain percakapan 10. Serta tidak mampu memunculkan contoh baru percakapan 10. Peneliti menyimpulkan bahwa tidak ada komponen kreativitas yang dipenuhi subjek NS untuk soal 2d, sehingga kreativitasnya pada tingkat 0. 94 SOAL 3a 3. Carilah nilai x a. 2 2x = 16 Subjek NS mengerjakan soal 3a dengan langkah-langkah dan jawaban yang benar. Adapun hasil wawancara dengan subjek NS untuk soal 3a, yaitu sebagai berikut: 1Peneliti : “Untuk soal 3a termasuk pada sifat apa?” 2NS : “Persamaan pangkat sederhana.” 3Peneliti : “Bagus.. Sekarang coba kamu jelaskan” 4NS : “Pertama 16 diubah menjadi 2 4 . Sehingga bilangan pokoknya sudah sama. Lalu ditulis persamaan pangkatnya 2x = 4 lalu ketemu x nya 4 dibagi 2 hasilnya 2.” 5Peneliti : “Punya cara lain atau contoh soal yang lain?” 6NS : “Tidak ada Pak.” Subjek NS mampu mengerjakan soal 3a dengan lancar dan benar. Berdasarkan hasil tes dan wawancara, sehingga subjek NS fasih dalam 95 menyelesaikan soal 3a. Akan tetapi, subjek NS tidak mampu menunjukkan cara atau metode penyelesaian yang lain dan tidak memunculkan contoh baru percakapan 6. Peneliti menyimpulkan bahwa komponen kreativitas yang dipenuhi subjek NS untuk soal 3a adalah kefasihan, sehingga kreativitasnya pada tingkat 1. SOAL 3b 3. Carilah nilai x b. 3 2x-1 = 1 27 JAWABAN Subjek NS melakukan kesalahan pada perhitungan hasil akhir di soal 3b. Adapun hasil wawancara dengan subjek NS untuk soal 3b, yaitu sebagai berikut: 1Peneliti : “Pada soal 3b termasuk pada sifat apa?” 2NS : “Persamaan pangkat sederhana.” 3Peneliti : “Sekarang coba kamu jelaskan” 4NS : “Yang 1 27 diubah menjadi 1 3 3 dan lalu didiubah 3 -3 . Karena bilangan pokoknya sudah sama-sama 3. Lalu diambil 96 persamaan pangkatnya 2x-1= -3, sehingga 2x = -2, hasilnya x = 1.” 5Peneliti : “Yakin dengan hitungannya x = 1?” 6NS : “Jelas yakin Pak.” 7Peneliti : “2 dibagi -2 kan hasilnya -1.” 8NS : “Ohh.. iya to Pak.” 9Peneliti : “Bisa Buatkan contoh soal lain atau cara lain dari soal ini?” 10NS : “Enggak bisa Pak. Hehee..” Subjek NS kurang tepat pada penghitungan hasil akhir yang seharusnya x= -1, NS memberikan jawaban x=1. Sehingga subjek NS tidak fasih dalam menyelesaikan soal 3b. Dengan didukung hasil wawancara, dimana subjek NS tidak mampu memberikan cara penyelesaian yang lain percakapan 10. Serta tidak memunculkan contoh baru. Peneliti menyimpulkan bahwa tidak ada komponen kreativitas yang dipenuhi subjek NS untuk soal 3a, sehingga kreativitasnya pada tingkat 0. Berdasarkan paparan data tes dan wawancara penelitian , peneliti menyimpulkan bahwa subjek NS tidak mencapai komponen kreativitas yang dominan dalam menyelesaikan soal bilangan berpangkat, sehingga berada pada Tingkat 0. d. Siswa Kode NAN Berdasarkan hasil observasi, tes, dan wawancara dengan siswa dengan kode NAN, peneliti membuat sebuah analisis yang berpedoman pada komponen kreativitas. Pada serangkaian tahapan dapat dilihat pada sajian data berikut: SOAL 1a 1.Carilah nilai dari bilangan berpangkat berikut a. 8 . 2 -3 2 = 97 JAWABAN Subjek NAN mengerjakan soal 1a dengan jawaban yang benar. pada langkah ketiga 2 6 x 2 -6 penjabaran sifat perkalian bilangan berpangkat ini belum dijelaskan. Adapun hasil wawancara dengan subjek NAN untuk soal 1a, yaitu sebagai berikut: 1Peneliti : “Coba kamu jelaskan hasil kamu soal 1a beserta sifatnya” 2NAN : “8 diubah dulu jadi 2 3 , lalu pakai sifat perpangkatan perkalian jadi yang dikurung semuanya dipangkatkan 2. Bilangan pangkat dipangkatkan lagi jadinya 2 3x2 2 -3x2 kalo pangkat dikalikan ketemu 2 6 x2 -6 bilangan pokoknya sama jadi pangkatnya dijumlah, 6+-6 hasilnya nol. Jadinya 2 sama dengan 1.” sambil menunjuk hasil 3Peneliti : “Sipp, sekarang coba kamu kerjakan dengan cara yang lain” 4NAN : “Nggak bisa Pak.” 5Peneliti : “Contoh soal lain yang mirip ini kalo gitu” 6NAN : “Enggak ada Pak” Berdasarkan jawaban dan hasil wawancara percakapan 2, subjek NAN bisa lancar dan benar dalam menyelesaikan soal 1a, sehingga subjek NAN dalam kategori fasih. Subjek NAN tidak mampu menunjukkan cara atau metode penyelesaian yang lain pada saat wawancara percakapan 4. Serta tidak mampu memberikan contoh soal lain beserta penyelesaiannya percakapan 6. Dari hasil tes dan wawancara, peneliti menyimpulkan bahwa 98 komponen kreativitas yang dipenuhi subjek NAN untuk soal 1a adalah kefasihan, sehingga kreativitasnya pada tingkat 1. SOAL 1b 1.Carilah nilai dari bilangan berpangkat berikut b. 4 . 2 -2 2 = JAWABAN Subjek NAN mengerjakan soal 1b dengan jawaban yang benar. pada langkah ketiga 2 4 x 2 -4 penjabaran sifat perkalian bilangan berpangkat ini belum dijelaskan. Adapun hasil wawancara dengan subjek NAN untuk soal 1b, yaitu sebagai berikut: 1Peneliti : “Coba kamu jelaskan hasil kamu soal 1b beserta sifatnya” 2NAN : “4 diubah dulu jadi 2 2 , lalu pakai sifat perpangkatan perkalian jadi yang dikurung semuanya dipangkatkan 2. Bilangan pangkat dipangkatkan lagi jadinya 2 2x2 2 -2x2 kalo pangkat dikalikan ketemu 2 4 x2 -4 bilangan pokoknya sama jadi pangkatnya dijumlah, 4+-4 hasilnya nol. Jadinya 2 sama dengan 1.” sambil menunjuk hasil 3Peneliti : “Oke, sekarang coba kamu kerjakan dengan cara yang lain” 4NAN : “Nggak bisa Pak.” 5Peneliti : “Contoh soal lain yang mirip ini kalo gitu” 6NAN : “Enggak ada Pak” Berdasarkan jawaban dan hasil wawancara percakapan 2, subjek NAN bisa lancar dan benar dalam menyelesaikan soal 1b, sehingga subjek NAN dalam kategori fasih. 99 Subjek NAN tidak mampu menunjukkan cara atau metode penyelesaian yang lain pada saat wawancara percakapan 4. Serta tidak mampu memberikan contoh soal lain beserta penyelesaiannya percakapan 6. Dari hasil tes dan wawancara, peneliti menyimpulkan bahwa komponen kreativitas yang dipenuhi subjek NAN untuk soal 1b adalah kefasihan, sehingga kreativitasnya pada tingkat 1. SOAL 2a 2. Sederhanakan bentuk berikut dan nyatakan dalam pangkat positif a. a -2 . b 3 = JAWABAN Subjek NAN mengerjakan soal 2a dengan langkah-langkah dan jawaban yang benar. Adapun hasil wawancara dengan subjek NAN untuk soal 2a, yaitu sebagai berikut: 1Peneliti : “Sekarang jelaskan hasil kamu 2a” 2NAN : “Yang langkah pertama pakai sifat perpangkatan perkalian bilangan berpangkat. Caranya a -2 dipangkat 3 sehingga a -2x3 menjadi a -6 , dan b dipangkat 3 manjadi b 3 . Lalu a -6 diubah ke pangkat positif menjadi 1 a 6 . Dan hasilnya 1 a 6 .b 3 ” 3Peneliti : “Sekarang coba kamu kerjakan dengan cara yang lain” 4NAN : “Hehe.. enggak bisa Pak.” 5Peneliti : “Buatkan contoh soal lain yang mirip ini kalau gitu” 6NAN : “Wah, gak ada ide Pak, buntu...” 100 Berdasarkan jawaban dan hasil wawancara percakapan 2, subjek NAN bisa lancar dan benar dalam menyelesaikan soal 2a, sehingga subjek NAN dalam kategori fasih. Subjek NAN tidak mampu menunjukkan cara atau metode penyelesaian yang lain pada saat wawancara percakapan 4. Serta tidak mampu memberikan contoh soal lain beserta penyelesaiannya percakapan 6. Dari hasil tes dan wawancara, peneliti menyimpulkan bahwa komponen kreativitas yang dipenuhi subjek NAN untuk soal 2a adalah kefasihan, sehingga kreativitasnya pada tingkat 1. SOAL 2b 2. Sederhanakan bentuk berikut dan nyatakan dalam pangkat positif b. a 2 -1 x a 2 3 = JAWABAN Pada jawaban ini, subjek NAN tidak menyederhanakan sampai akhir. Peneliti menelusuri dengan wawancara, yang hasilnya sebagai berikut: 1Peneliti : “Sekarang jelaskan hasil kamu 2b” 2NAN : “Yang langkah pertama pakai sifat perpangkatan bilangan berpangkat. Caranya a 2 dipangkat -1 sehingga a 2x-1 menjadi a -2 , dan a 2 dipangkat 3 manjadi a 2x3 hasilnya a 6 . Lalu a -2 diubah ke pangkat positif menjadi 1 a 2 . Dan hasilnya 1 a 2 .a 6 sama dengan a 4 ” 3Peneliti : “Kok tidak dituliskan hasil akhirnya?Sekarang coba kamu kerjakan dengan cara yang lain” 101 4NAN : “Hehe.. enggak bisa Pak.” 5Peneliti : “Buatkan contoh soal lain yang mirip ini kalau gitu” 6NAN : “Gak bisa juga Pak.” Berdasarkan hasil wawancara percakapan 2, subjek NAN bisa lancar dan benar dalam menyelesaikan soal 2b, sehingga subjek NAN dalam kategori fasih. Subjek NAN tidak mampu menunjukkan cara atau metode penyelesaian yang lain pada saat wawancara percakapan 4. Serta tidak mampu memberikan contoh soal lain beserta penyelesaiannya percakapan 6. Dari hasil tes dan wawancara, peneliti menyimpulkan bahwa komponen kreativitas yang dipenuhi subjek NAN untuk soal 2b adalah kefasihan, sehingga kreativitasnya pada tingkat 1. SOAL 2d 2. Sederhanakan bentuk berikut dan nyatakan dalam pangkat positif d. 3 √ a − 6 = JAWABAN Subjek NAN mengerjakan soal 2d dengan langkah-langkah dan jawaban yang benar. Adapun hasil wawancara dengan subjek NAN untuk soal 2d, yaitu sebagai berikut: 1Peneliti : “Kalau 2d ini termasuk pada sifat apa?” 102 2NAN : “Pangkat pecahan Pak, caranya pangkat dari a dibagi pangkatnya akar. Jadi a − 6 3 hasilnya a -2 , lalu pakai sifat pangkat negatif hasilnya 1 a 2 .” 3Peneliti : “Kamu Punya ide cara lain atau contoh lainnya?” 4NAN : “Enggak punya Pak.” Berdasarkan hasil tes dan wawancara, peneliti menyimpulkan bahwa subjek NAN fasih dalam menyelesaikan soal 2d. Akan tetapi, subjek NAN tidak mampu menunjukkan cara atau metode penyelesaian yang lain dan tidak memunculkan contoh baru percakapan 4. Peneliti menyimpulkan bahwa komponen kreativitas yang dipenuhi subjek NAN untuk soal 2d adalah kefasihan, sehingga kreativitasnya pada tingkat 1. SOAL 3a 3. Carilah nilai x a. 2 2x = 16 JAWABAN Subjek NAN mengerjakan soal 3a dengan langkah-langkah dan jawaban yang benar. Adapun hasil wawancara dengan subjek NAN untuk soal 3a, yaitu sebagai berikut: 1Peneliti : “Untuk soal 3a masuk pada sifat apa?” 103 2NAN : “Persamaan pangkat sederhana.” 3Peneliti : “Sekarang coba kamu jelaskan” 4NAN : “16 ini diubah menjadi 2 4 . Sehingga bilangan pokoknya sudah sama. Lalu ditulis persamaan pangkatnya 2x = 4 sehingga x, 4 dibagi 2 hasilnya 2.” 5Peneliti : “Punya cara lain atau contoh soal lain yang mirip ini?” 6NAN : “Tidak ada Pak.” Subjek NAN mampu mengerjakan soal 3a dengan lancar dan benar. Berdasarkan hasil tes dan wawancara, sehingga subjek NAN fasih dalam menyelesaikan soal 3a. Akan tetapi, subjek NAN tidak mampu menunjukkan cara atau metode penyelesaian yang lain dan tidak memunculkan contoh baru percakapan 6. Peneliti menyimpulkan bahwa komponen kreativitas yang dipenuhi subjek NAN untuk soal 3a adalah kefasihan, sehingga kreativitasnya pada tingkat 1. SOAL 3b 3. Carilah nilai x b. 3 2x-1 = 1 27 JAWABAN 104 Subjek NAN melakukan kesalahan pada perhitungan hasil akhir di soal 3b. Adapun hasil wawancara dengan subjek NAN untuk soal 3b, yaitu sebagai berikut: 1Peneliti : “Untuk soal 3b masuk pada sifat apa?” 2NAN : “Persamaan pangkat sederhana.” 3Peneliti : “Sekarang coba kamu jelaskan” 4NAN : “Pertama 1 27 diubah menjadi 1 3 3 dan bisa ditulis 3 -3 . Karena bilagan pokoknya sama-sama 3. Lalu ditulis persamaan pangkatnya 2x-1= -3, sehingga 2x = -2, hasilnyaaaa..ohh maaf ini -1 Pak, salah hitung.” 5Peneliti : “Nah.. itu kurang teliti” 6NAN : “Hehe maaf Pak.” 7Peneliti : “Lain kali harus teliti lagi ya.” 8NAN : “Ohh.. iya Pak.” 9Peneliti : “Bisa Buatkan contoh soal lain atau cara lain dari soal ini?” 10NAN : “Enggak Pak. Hehee..” Subjek NAN kurang tepat pada penghitungan hasil akhir yang seharusnya x= -1, NAN memberikan jawaban x=1. Sehingga subjek NAN tidak fasih dalam menyelesaikan soal 3b. Dengan didukung hasil wawancara, dimana subjek NAN tidak mampu memberikan cara 105 penyelesaian yang lain, serta tidak memunculkan contoh barupercakapan 10. Peneliti menyimpulkan bahwa tidak ada komponen kreativitas yang dipenuhi subjek NAN untuk soal 3b, sehingga kreativitasnya pada tingkat 0. Berdasarkan paparan data tes dan wawancara penelitian , peneliti menyimpulkan bahwa komponen kreativitas yang dominan dicapai subjek NAN dalam menyelesaikan soal bilangan berpangkat adalah kefasihan, sehingga berada pada Tingkat 1. e. Siswa Kode RM Berdasarkan hasil observasi, tes, dan wawancara dengan siswa dengan kode RM, peneliti membuat sebuah analisis yang berpedoman pada komponen kreativitas. Pada serangkaian tahapan dapat dilihat pada sajian data berikut: SOAL 1a 1.Carilah nilai dari bilangan berpangkat berikut a. 8 . 2 -3 2 = JAWABAN Jawaban yang diberikan oleh Subjek RM tidak sampai pada penyelesaian akhir. Kemudian pada kegiatan wawancara, peneliti meminta jawaban lain yang lebih sederhana, meskipun menggunakan cara penyelesaian yang lain, dan hasilnya dapat dilihat sebagai berikut: 106 1Peneliti : “Coba sekarang jelaskan penyelesaian 1a dan sifatnya” 2RM : “Yang langkah pertama perpangkatan perkalian bilangan berpangkat sifatnya Pak. Untuk caranya 8 dipangkat 2 hasilnya 64, dan 2 -3 dipangkat 2 menjadi 2 -3x2 hasilnya 2 -6 .” 3Peneliti : “Terus selanjutnya gimana?” 4RM : “Lanjutannya gak bisa ow Pak.” 5Peneliti : “Coba pakai cara lain yang lebih sederhana” 6RM :“Gini Pak, Pert ama 8 diubah dulu jadi 2 3 , terus karena bilangan pokoknya sama jadi pangkatnya dijumlah, terus dipangkatkan dua lagi.” 7Peneliti : “Setelah itu apa?” 8RM : “Karena nol dikali dua hasilnya nol, jadinya 2 sama dengan 1.” sambil menunjuk hasil 9Peneliti : “Ada yang lebih sederhana?” 10RM : “Emmmm.. bentar ya Pak.” Berfikir Awale 2 -3 diubah dulu ke pangkat positif menjadi 1 2 3 dan nilainya 1 8 , lalu yang ini dicoret hasilnya 1 pangkat 2 sama denga 1.” 11Peneliti : “Bisa Buatkan contoh soal lain?” 12RM : “Enggak Pak. Hehee..” Pada cara kedua memiliki langkah dan jawaban yang tepat. Cara ketiga yang diberikan diatas, sangatlah tepat dan memiliki langkah yang lebih jelas dan singkat. Akan tetapi subjek RM kurang fasih dalam konsepnya percakapan 4. Subjek RM mampu membuat cara penyelesaian yang sehingga mencapai komponen fleksibel percakapan 6 dan 10. Subjek RM tidak mampu membuat contoh soal baru percakapan 107 12. Dari hasil tes dan wawancara, peneliti menyimpulkan bahwa komponen kreativitas yang dipenuhi subjek RM untuk soal 1a adalah fleksibilitas, sehingga kreativitasnya pada tingkat 2. SOAL 1b 1.Carilah nilai dari bilangan berpangkat berikut b. 4 . 2 -2 2 = JAWABAN Jawaban yang diberikan oleh Subjek RM tidak sampai pada penyelesaian akhir. Padahal masih dapat diubah ke dalam bentuk yang lebih sederhana. Kemudian pada kegiatan wawancara, peneliti meminta jawaban lain yang lebih sederhana, meskipun menggunakan cara penyelesaian yang lain, dan hasilnya dapat dilihat sebagai berikut: 1Peneliti : “Wah ini sama kayak 1a kesalahannya. Coba pakai cara lain yang lebih sederhana” 2RM :“Iya Pak, Pe rtama 4 diubah dulu jadi 2 2 , terus karena bilangan pokoknya sama jadi pangkatnya dijumlah, terus dipangkatkan dua lagi. Karena nol dikali dua hasilnya nol, jadinya 2 sama dengan 1.” sambil menunjuk hasil 3Peneliti : “Oke.. Bisa Buatkan contoh soal lain?” 4RM : “Enggak Pak. Hehee..” 108 Pada cara kedua memiliki langkah dan jawaban yang tepat. Akan tetapi subjek RM kurang fasih dalam konsepnya percakapan 1. Subjek RM mampu membuat cara penyelesaian yang sehingga mencapai komponen fleksibel percakapan 2. Subjek RM tidak mampu membuat contoh soal baru percakapan 4. Dari hasil tes dan wawancara, peneliti menyimpulkan bahwa komponen kreativitas yang dipenuhi subjek RM untuk soal 1b adalah fleksibilitas, sehingga kreativitasnya pada tingkat 2. SOAL 2a 2. Sederhanakan bentuk berikut dan nyatakan dalam pangkat positif a. a -2 . b 3 = JAWABAN Pada jawaban ini, langkah awalnya sudah benar. Akan tetapi subjek RM tidak mampu menyederhanakan dan merubah kepangkat positif. Adapun hasil wawancara dengan subjek RM untuk soal 2a, yaitu sebagai berikut: 1Peneliti : “Coba sekarang jelaskan penyelesaian 2a dan sifatnya” 2RM : “Yang langkah pertama sifatnya perpangkatan perkalian bilangan berpangkat Pak. Untuk caranya a -2 dipangkat 3 sehingga a -2x3 dan b dipangkat 3 manjadi b 3 .” 3Peneliti : “Terus selanjutnya gimana?” 4RM : “Nah.. Saya bingung ini Pak.” 5Peneliti : “Coba pakai cara lain, ini kan tinggal merubah kepangkat positif sesuai perintah soalnya” 6RM : “Bingung oww Pak, ini ada a dan b.” 7Peneliti : “Buat contoh soal lain dan penyelesaiannya kalau gitu, yang hampir mirip soal ini” 8RM : “Saya gak bisa Pak. Hehehee..” 109 Berdasarkan hasil wawancara, peneliti melihat bahwa subjek RM tidak mampu menyederhanakan, dan tidak mampu merubah kepangkat positif percakapan 2 dan 6. Sehingga subjek RM tidak fasih dalam menyelesaikan soal 2a. Subjek RM juga tidak mampu menunjukkan cara atau metode penyelesaian yang lain, serta tidak mampu memunculkan contoh baru percakapan 6. Peneliti menyimpulkan bahwa tidak ada komponen kreativitas yang dipenuhi subjek RM untuk soal 2a, sehingga kreativitasnya pada tingkat 0. SOAL 2b 2. Sederhanakan bentuk berikut dan nyatakan dalam pangkat positif b. a 2 -1 x a 2 3 = JAWABAN Subjek RM mengerjakan soal 2b dengan jawaban yang benar. Adapun hasil wawancara dengan subjek RM untuk soal 2b,yaitu sebagai berikut: 1Peneliti : “Sekarang 2b. Ini dapat a -2 dan a 6 , -2 dan 6 ini dari mana?” sambil menunjukkan 2RM : “-2 dari hasil 2 x -1. 6 dari hasil 2 x 3.” 3Peneliti : “Selanjutnya a -2 x a 6 pakai sifat apa?” sambil menunjuk 4RM : “Perkalian bilangan berpangkat Pak. Karena sudah sama-sama a, jadi pangkat dijumlahkan, hasilnya a 4 .” 5Peneliti : “Ada ide cara lain atau contoh lainnya?” 110 6RM :“Ada donk.. ini... a 2 sebagai bilangan pokoknya, jadi pangkatnya tinggal dijumlahkan a 2 -1+3 jadi ini ketemu a 4 .” 7Peneliti : “Good job.. Buatkan contoh soal baru yang seperti ini coba” 8RM : “Wahh.. gak bisa Pak, jawab aja sudah pusing..” Pada hasil tes untuk soal 2b, peneliti menemukan kurangnya penjabaran sifat perpangkatan dari perkalian bilangan berpangkat. Ketika wawancara, subjek RM menjelaskan tentang penjabaran sifat perpangkatan dari perkalian bilangan berpangkat percakapan 2, jika dituliskan akan menjadi a -2x1 .a 2x3 . Berdasarkan tes dan wawancara, subjek RM dalam kategori fasih. Subjek RM mampu menunjukkan cara atau metode penyelesaian yang lain percakapan 6. Sehingga masuk kategori fleksibel. Tetapi tidak mempunyai contoh lain percakapan 8. Peneliti menyimpulkan bahwa komponen kreativitas yang dipenuhi subjek RM untuk soal 2b adalah kefasihan dan fleksibilitas, sehingga kreativitasnya pada tingkat 3. SOAL 2d 2. Sederhanakan bentuk berikut dan nyatakan dalam pangkat positif d. 3 √ a − 6 = JAWABAN 111 Subjek RM mengerjakan soal 2d dengan langkah-langkah dan jawaban yang benar. Adapun hasil wawancara dengan subjek RM untuk soal 2d, yaitu sebagai berikut: 1Peneliti : “Kalau 2d ini termasuk pada sifat apa?” 2RM : “Pangkat pecahan Pak, caranya pangkat dari a dibagi pangkatnya akar. Jadi a − 6 3 hasilnya a -2 , lalu pakai sifat pangkat negatif hasilnya 1 a 2 .” 3Peneliti : “Kamu Punya ide cara lain atau contoh lainnya?” 4RM : “Enggak punya Pak.” Berdasarkan hasil tes dan wawancara, peneliti menyimpulkan bahwa subjek RM fasih dalam menyelesaikan soal 2d. Akan tetapi, subjek RM tidak mampu menunjukkan cara atau metode penyelesaian yang lain dan tidak memunculkan contoh baru percakapan 4. Peneliti menyimpulkan bahwa komponen kreativitas yang dipenuhi subjek RM untuk soal 2d adalah kefasihan, sehingga kreativitasnya pada tingkat 1. SOAL 3a 3. Carilah nilai x a. 2 2x = 16 JAWABAN 112 Subjek RM mengerjakan soal 3a dengan langkah-langkah dan jawaban yang benar. Adapun hasil wawancara dengan subjek RM untuk soal 3a, yaitu sebagai berikut: 1Peneliti : “Untuk soal 3a masuk pada sifat apa?” 2RM : “Persamaan pangkat sederhana.” 3Peneliti : “Bagus.. Sekarang coba kamu jelaskan” 4RM : “Pertama 16 diubah menjadi 2 4 . Ini bilangan pokoknya sudah sama. Lalu ditulis persamaan pangkatnya 2x = 4 lalu ketemu x nya 4 dibagi 2 hasilnya 2.” 5Peneliti : “Punya cara lain atau contoh soal yang lain?” 6RM : “Tidak ada Pak.” Subjek RM mampu mengerjakan soal 3a dengan lancar dan benar. Berdasarkan hasil tes dan wawancara, sehingga subjek RM fasih dalam menyelesaikan soal 3a. Akan tetapi, subjek RM tidak mampu menunjukkan cara atau metode penyelesaian yang lain dan tidak memunculkan contoh baru percakapan 6. Peneliti menyimpulkan bahwa komponen kreativitas yang dipenuhi subjek RM untuk soal 3a adalah kefasihan, sehingga kreativitasnya pada tingkat 1. SOAL 3b 3. Carilah nilai x 113 b. 3 2x-1 = 1 27 JAWABAN Peneliti menemukan kesalahan pada langkah ketiga. Hal ini dikarenakan siswa ini kurang teliti. Pada sampai perhitungan hasil akhir. Pada kegiatan wawancara, peneliti meminta untuk dibetulkan, dan ini hasil wawancaranya: 1Peneliti : “Untuk soal 3b masuk pada sifat apa?” 2RM : “Persamaan pangkat sederhana.” 3Peneliti : “Bagus.. Sekarang coba kamu jelaskan” 4RM : “Pertama 1 27 diubah menjadi 1 3 3 dan bisa ditulis 3 -3 . Karena bilagan pokoknya sudah sama-sama 3. Lalu diambil persamaan pangkatnya 2x-1= 3, sehingga 2x = 4, hasilnya x = 2.” 5Peneliti : “Coba dikerjakan dari awal, dicermati lagi setelah bilangan pokoknya sama.” 114 6RM : “iya Pak ini Pak, ternyata ada kesalahan seharusnya -3, jadi 2x-1= -3, sehingga 2x = -2, hasilnya x = -1” 7Peneliti : “Lain kali yang lebih teliti” 8RM : “Siap Pak..” 9Peneliti : “Punya cara lain atau contoh soal yang lain?” 10RM : “Tidak ada Pak.” Dengan didukung hasil penyelesaian pada wawancara, peneliti menyimpulkan bahwa siswa ini fasih dalam menyelesaikan soal 3b percakapan 6. Akan tetapi, subjek RM tidak mampu menunjukkan cara atau metode penyelesaian yang lain dan tidak memunculkan contoh baru percakapan 10. Peneliti menyimpulkan bahwa komponen kreativitas yang dipenuhi subjek RM untuk soal 3b adalah kefasihan, sehingga kreativitasnya pada tingkat 1. Berdasarkan paparan data tes dan wawancara penelitian , peneliti menyimpulkan bahwa komponen kreativitas yang dominan dicapai subjek 115 RM dalam menyelesaikan soal bilangan berpangkat adalah kefasihan, sehingga berada pada Tingkat 1. f. Siswa Kode NL Berdasarkan hasil observasi, tes, dan wawancara dengan siswa dengan kode NL, peneliti membuat sebuah analisis yang berpedoman pada komponen kreativitas. Pada serangkaian tahapan dapat dilihat pada sajian data berikut: SOAL 1a 1.Carilah nilai dari bilangan berpangkat berikut a. 8 . 2 -3 2 = JAWABAN Subjek NL mengerjakan soal 1a dengan langkah-langkah dan jawaban yang benar. Adapun hasil wawancara dengan subjek NL untuk soal 1a, yaitu sebagai berikut: 1Peneliti : “Coba jelaskan hasil jawaban kamu nomer 1a beserta sifat yang kamu pakai” 2NL : “Dengan perpangkatan perkalian bilangan, caranya ini 8 diubah dulu jadi 2 3 , terus pangkatnya 2x3 jadi 2 6 , terus satunya 2 -3x2 jadi 2 -6 , karena ini bilangan pokoknya sama jadi 2 6+-6 hasilnya 2 sama dengan 1.” 3Peneliti : “Pakai sifat apa itu tadi?” 4NL : “Perkalian Bilangan berpangkat Pak.” 116 5Peneliti : “Sekarang coba kamu kerjakan dengan cara yang lain” 6NL : “Tidak bisa Pak.” 7Peneliti : “Coba buat contoh soal yang lain sekalian jawabannya” 8NL : “Tidak bisa Pak.” Berdasarkan jawaban dan hasil wawancara percakapan 2 dan 4, subjek NL bisa lancar dan benar dalam menyelesaikan soal 1a, sehingga subjek NL dalam kategori fasih. Subjek NL tidak mampu menunjukkan cara atau metode penyelesaian yang lain pada saat wawancara percakapan 6. Serta tidak mampu memberikan contoh soal lain beserta penyelesaiannya percakapan 8. Dari hasil tes dan wawancara, peneliti menyimpulkan bahwa komponen kreativitas yang dipenuhi subjek NL untuk soal 1a adalah kefasihan, sehingga kreativitasnya pada tingkat 1. SOAL 1b 1.Carilah nilai dari bilangan berpangkat berikut b. 4 . 2 -2 2 = JAWABAN 117 Subjek NL mengerjakan soal 1b dengan langkah-langkah dan jawaban yang benar. Adapun hasil wawancara dengan subjek NL untuk soal 1b, yaitu sebagai berikut: 1Peneliti : “Sekarang jelaskan hasil kamu pada soal 1b” 2NL : “Yang langkah pertama sifat perpangkatan perkalian bilangan, caranya 4 dipangkat 2, dan 2 -2 dipangkat 2. Lalu 4 diubah 2 2 dipangkat 2 lagi menjadi 2 4 , yang 2 -2 pangkat 2 jadi 2 -2x2 hasilnya 2 -4 .” 3Peneliti : “Okee.. selanjutnya?” 4NL : “karena bilangan pokoknya sama pakai sifat perkalian bilangan berpangkat menjadi 2 4+-4 jadi 2 hasilnya 1.” 5Peneliti : “Sekarang coba kamu kerjakan dengan cara yang lain” 6NL : “Gini Pak”menunjukkan cara lain 7Peneliti : “Jelaskan” 8NL : “2 -2 diubah dulu ke pangkat positif menjadi 1 2 2 sehingga menjadi 1 4 dan dicoret dengan 4 hasilnya 1” 9Peneliti : “Coba buat contoh soal yang lain sekalian jawabannya” 10NL : “Tidak bisa Pak.” Berdasarkan hasil tes dengan didukung hasil wawancara, subjek NL fasih dalam menyelesaikan soal 1b percakapan 2. Subjek NL mampu menunjukkan cara atau metode penyelesaian yang lain percakapan 6 sehingga subjek NL fleksibel dalam mengerjakan sial 1b, tetapi tidak mampu memberikan contoh soal lainnya percakapan 10. Peneliti menyimpulkan bahwa komponen kreativitas yang dipenuhi subjek NL untuk soal 1b adalah kefasihan dan fleksibilitas, sehingga kreativitasnya pada tingkat 3. 118 SOAL 2a 2. Sederhanakan bentuk berikut dan nyatakan dalam pangkat positif a. a -2 . b 3 = JAWABAN Subjek NL mengerjakan soal 2a dengan langkah-langkah dan jawaban yang benar. Adapun hasil wawancara dengan subjek NL untuk soal 2a, yaitu sebagai berikut: 1Peneliti : “Sekarang jelaskan hasil kamu disoal 2a” 2NL : “Yang langkah pertama pakai sifat perpangkatan perkalian bilangan berpangkat. Caranya a -2 dipangkat 3 sehingga a -2x3 menjadi a -6 , dan b dipangkat 3 manjadi b 3 . 3Peneliti : “Okee.. selanjutnya?” 4NL : “a -6 diubah ke pangkat positif menjadi 1 a 6 . Dan hasilnya 1 a 6 .b 3 ” 5Peneliti : “Sekarang coba kamu kerjakan dengan cara yang lain” 6NL : “Hehe.. enggak bisa Pak” 7Peneliti : “Buatkan contoh lain kalau gitu” 8NL : “enggak bisa, hehehe...” Berdasarkan jawaban dan hasil wawancara percakapan 2 dan 4, subjek NL bisa lancar dan benar dalam menyelesaikan soal 2a, sehingga subjek NL dalam kategori fasih. 119 Subjek NL tidak mampu menunjukkan cara atau metode penyelesaian yang lain pada saat wawancara percakapan 6. Sehingga tidak memunculkan kebaruan dari hasilnya, serta tidak mampu memberikan contoh soal lain beserta penyelesaiannya percakapan 8. Dari hasil tes dan wawancara, peneliti menyimpulkan bahwa komponen kreativitas yang dipenuhi subjek NL untuk soal 2a adalah kefasihan, sehingga kreativitasnya pada tingkat 1. SOAL 2b 2. Sederhanakan bentuk berikut dan nyatakan dalam pangkat positif b. a 2 -1 x a 2 3 = JAWABAN Subjek NL mengerjakan soal 2b dengan langkah-langkah dan jawaban yang benar. Adapun hasil wawancara dengan subjek NL untuk soal 2b, yaitu sebagai berikut: 1Peneliti : “Sekarang jelaskan hasil kamu 2b” 2NL : “Yang langkah pertama pakai sifat perpangkatan bilangan berpangkat. Caranya a 2 dipangkat -1 sehingga a 2x-1 menjadi a -2 , dan a 2 dipangkat 3 manjadi a 2x3 hasilnya a 6 . Lalu bilangan pokoknya sudah sama sehingga a -2+6 sama dengan a 4 ” 3Peneliti : “Sekarang coba kamu kerjakan dengan cara yang lain” 4NL : “Hehe.. enggak bisa Pak.” 5Peneliti : “Buatkan contoh soal lain yang mirip ini kalau gitu” 6NL : “Gak bisa juga Pak.” 120 Berdasarkan hasil wawancara percakapan 2, subjek NL bisa lancar dan benar dalam menyelesaikan soal 2b, sehingga subjek NL dalam kategori fasih. Subjek NL tidak mampu menunjukkan cara atau metode penyelesaian yang lain pada saat wawancara percakapan 4. Serta tidak mampu memberikan contoh soal lain beserta penyelesaiannya percakapan 6. Dari hasil tes dan wawancara, peneliti menyimpulkan bahwa komponen kreativitas yang dipenuhi subjek NL untuk soal 2b adalah kefasihan, sehingga kreativitasnya pada tingkat 1. SOAL 2d 2. Sederhanakan bentuk berikut dan nyatakan dalam pangkat positif d. 3 √ a − 6 = JAWABAN Subjek NL mengerjakan soal 2d dengan langkah-langkah dan jawaban yang benar. Adapun hasil wawancara dengan subjek NL untuk soal 2d, yaitu sebagai berikut: 1Peneliti : “Kalau 2d ini termasuk pada sifat apa?” 2NL : “Pangkat pecahan Pak, caranya pangkat dari a dibagi pangkatnya akar. Jadi a − 6 3 hasilnya a -2 , lalu pakai sifat pangkat negatif hasilnya 1 a 2 .” 3Peneliti : “Kamu Punya ide cara lain atau contoh lainnya?” 121 4NL : “Enggak punya Pak.” Berdasarkan hasil tes dan wawancara, peneliti menyimpulkan bahwa subjek NL fasih dalam menyelesaikan soal 2d percakapan 2. Akan tetapi, subjek NL tidak mampu menunjukkan cara atau metode penyelesaian yang lain dan tidak memunculkan contoh baru percakapan 4. Peneliti menyimpulkan bahwa komponen kreativitas yang dipenuhi subjek NL untuk soal 2d adalah kefasihan, sehingga kreativitasnya pada tingkat 1. SOAL 3a 3. Carilah nilai x a. 2 2x = 16 JAWABAN Subjek NL mengerjakan soal 3a dengan langkah-langkah dan jawaban yang benar. Adapun hasil wawancara dengan subjek NL untuk soal 3a, yaitu sebagai berikut: 1Peneliti : “Untuk soal 3a masuk pada sifat apa?” 2NL : “Persamaan pangkat sederhana.” 3Peneliti : “Bagus.. Sekarang coba kamu jelaskan” 4NL : “Pertama 16 diubah menjadi 2 4 . Ini bilangan pokoknya sudah sama. Lalu ditulis persamaan pangkatnya 2x = 4 lalu ketemu x nya 4 dibagi 2 hasilnya 2.” 122 5Peneliti : “Punya cara lain atau contoh soal yang lain?” 6NL : “Tidak ada Pak.” Subjek NL mampu mengerjakan soal 3a dengan lancar dan benar percakapan 2 dan 4. Berdasarkan hasil tes dan wawancara, sehingga subjek NL fasih dalam menyelesaikan soal 3a. Akan tetapi, subjek NL tidak mampu menunjukkan cara atau metode penyelesaian yang lain dan tidak memunculkan contoh baru percakapan 6. Peneliti menyimpulkan bahwa komponen kreativitas yang dipenuhi subjek NL untuk soal 3a adalah kefasihan, sehingga kreativitasnya pada tingkat 1. SOAL 3b 3. Carilah nilai x b. 3 2x-1 = 1 27 JAWABAN 123 Subjek NL melakukan kesalahan pada perhitungan hasil akhir di soal 3b. Adapun hasil wawancara dengan subjek NL untuk soal 3b, yaitu sebagai berikut: 1Peneliti : “Untuk soal 3b masuk pada sifat apa?” 2NL : “Persamaan pangkat sederhana.” 3Peneliti : “Sekarang coba kamu jelaskan” 4NL : “Pertama 1 27 diubah menjadi 1 3 3 dan bisa ditulis 3 -3 . Karena bilagan pokoknya sama-sama 3. Lalu ditulis persamaan pangkatnya 2x-1= -3, sehingga 2x = -2, hasilnya ini -1 Pak, maaf salah hitung.” 5Peneliti : “Berarti itu kurang teliti” 6NL : “Hehe maaf Pak.” 7Peneliti : “Lain kali harus teliti lagi ya.” 8NL : “Iya Pak.” 9Peneliti : “Bisa Buatkan contoh soal lain atau cara lain dari soal ini?” 10NL : “Enggak Pak. Hehee..” Subjek NL kurang tepat pada penghitungan hasil akhir yang seharusnya x= -1, NL memberikan jawaban x=1. Sehingga subjek NL tidak fasih dalam menyelesaikan soal 3b. Dengan didukung hasil wawancara, dimana subjek NL tidak mampu memberikan cara penyelesaian yang lain, serta tidak memunculkan contoh baru percakapan 10. Peneliti menyimpulkan bahwa tidak ada komponen kreativitas yang dipenuhi subjek NL untuk soal 3b, sehingga kreativitasnya pada tingkat 0. Berdasarkan paparan data tes dan wawancara penelitian , peneliti menyimpulkan bahwa komponen kreativitas yang dominan dicapai subjek NL dalam menyelesaikan soal bilangan berpangkat adalah kefasihan, sehingga berada pada Tingkat 1. g. Siswa Kode PR Berdasarkan hasil observasi, tes, dan wawancara dengan siswa dengan kode PR, peneliti membuat sebuah analisis yang berpedoman pada 124 komponen kreativitas. Pada serangkaian tahapan dapat dilihat pada sajian data berikut: SOAL 1a 1.Carilah nilai dari bilangan berpangkat berikut a. 8 . 2 -3 2 = JAWABAN Subjek PR mengerjakan soal 1a dengan langkah-langkah dan jawaban yang benar. Adapun hasil wawancara dengan subjek PR untuk soal 1a, yaitu sebagai berikut: 1Peneliti : “Coba sekarang jelaskan penyelesaian 1a dan sifatnya” 2PR : “Pertama 8 diubah dulu jadi 2 3 , terus karena bilangan pokoknya sama jadi pangkatnya dijumlah, terus dipangkatkan dua lagi. Karena nol dikali dua hasilnya nol, jadinya 2 sama dengan 1.” sambil menunjuk hasil 3Peneliti : “Coba pakai cara lain” 4PR :“Gini Pak,” 5Peneliti : “jelaskan lagi” 6PR : “Awale yang didalam kurung dipangkatkan 2 semua. Jadi 8 2 hasile 64, lalu yang jadi 2 -3 dipangkat 2 lagi menjadi 2 -6 kalo 125 diubah pangkat positif jadi 1 2 6 . 64 ini diubah menjadi 2 6 ini dicoret hasilnya 1” 7Peneliti : “Bisa Buatkan contoh soal lain?” 8PR : “Enggak Pak. Hehee..” Pada cara kedua memiliki langkah dan jawaban yang tepat. Subjek PR fasih dalam konsepnya percakapan 2 dan 6. Subjek PR mampu membuat cara penyelesaian yang lain sehingga mencapai komponen fleksibel percakapan 4 dan 6. Subjek PR tidak mampu membuat contoh soal baru percakapan 8. Dari hasil tes dan wawancara, peneliti menyimpulkan bahwa komponen kreativitas yang dipenuhi subjek PR untuk soal 1a adalah kefasihan dan fleksibilitas, sehingga kreativitasnya pada tingkat 3. SOAL 1b 1.Carilah nilai dari bilangan berpangkat berikut b. 4 . 2 -2 2 = JAWABAN Subjek PR mengerjakan soal 1b dengan langkah-langkah dan jawaban yang benar. Adapun hasil wawancara dengan subjek PR untuk soal 1b, yaitu sebagai berikut: 1Peneliti : “Coba sekarang jelaskan penyelesaian 1b dan sifatnya” 2PR : “Pertama 4 diubah dulu jadi 2 2 , terus karena bilangan pokoknya sama jadi pangkatnya dijumlah, terus dipangkatkan 126 dua lagi. Karena nol dikali dua hasilnya nol, jadinya 2 sama dengan 1.” sambil menunjuk hasil 3Peneliti : “Coba pakai cara lain” 4PR :“Gini Pak,” 5Peneliti : “jelaskan lagi” 6PR : “Awale yang didalam kurung dipangkatkan 2 semua. Jadi 4 2 hasile 16, lalu yang jadi 2 -2 dipangkat 2 lagi menjadi 2 -4 kalo diubah pangkat positif jadi 1 2 4 . 16 ini diubah menjadi 2 4 ini dicoret hasilnya 1” 7Peneliti : “Bisa Buatkan contoh soal lain?” 8PR : “Enggak Pak. Hehee..” Pada cara kedua memiliki langkah dan jawaban yang tepat. Subjek PR fasih dalam konsepnya percakapan 2 dan 6. Subjek PR mampu membuat cara penyelesaian yang lain sehingga mencapai komponen fleksibel percakapan 4 dan 6. Subjek PR tidak mampu membuat contoh soal baru percakapan 8. Dari hasil tes dan wawancara, peneliti menyimpulkan bahwa komponen kreativitas yang dipenuhi subjek PR untuk soal 1b adalah kefasihan dan fleksibilitas, sehingga kreativitasnya pada tingkat 3. SOAL 2a 2. Sederhanakan bentuk berikut dan nyatakan dalam pangkat positif a. a -2 . b 3 = JAWABAN 127 Subjek PR mengerjakan soal 2a dengan jawaban yang benar. Adapun hasil wawancara dengan subjek PR untuk soal 2a, yaitu sebagai berikut: 1Peneliti : “sekarang jelaskan soal 2a, kamu dapat a -6 x b 3 , -6 dan 3 ini dari mana?” sambil menunjukkan 2PR : “Kalo -6 dari -2 x 3, kalo 3 itu dari 1 x 3. Gitu ya pak?” 3Peneliti : “Iya. Itu sifat apa?” 4PR : “Perpangkatan dari perkalian bilangan pangkat.” 5Peneliti : “Kalo dari a -6 b 3 ke hasilnya ini pakai sifat apa?” sambil menunjuk 6PR : “Pangkat negatif.” 7Peneliti : “Bagus. Punya ide cara lain atau contoh lainnya?” 8PR : “ Enggak punya Pak.” Pada hasil tes untuk soal 2a, peneliti menemukan kurangnya penjabaran sifat perpangkatan dari perkalian bilangan berpangkat. Ketika wawancara, subjek PR menjelaskan tentang penjabaran sifat perpangkatan dari perkalian bilangan berpangkat percakapan 2, jika dituliskan akan menjadi a -2x3 b 1x3 . Berdasarkan tes dan wawancara, subjek PR dalam kategori fasih. Tetapi tidak mampu menunjukkan cara atau metode penyelesaian yang lain percakapan 8. Serta juga tidak mempunyai contoh lain percakapan 8. Peneliti menyimpulkan bahwa komponen kreativitas yang dipenuhi subjek PR untuk soal 2a adalah kefasihan, sehingga kreativitasnya pada tingkat 1. SOAL 2b 2. Sederhanakan bentuk berikut dan nyatakan dalam pangkat positif 128 b. a 2 -1 x a 2 3 = JAWABAN Subjek PR mengerjakan soal 2b dengan jawaban yang benar. Adapun hasil wawancara dengan subjek PR untuk soal 2b,yaitu sebagai berikut: 1Peneliti : “Sekarang 2b. Ini dapat a -2 dan a 6 , -2 dan 6 ini dari mana?” sambil menunjukkan 2PR : “-2 dari hasil 2 x -1. 6 dari hasil 2 x 3.” 3Peneliti : “Selanjutnya ini pakai sifat apa?” sambil menunjuk 4PR : “Perkalian bilangan berpangkat Pak. Karena sudah sama-sama a, jadi pangkat dijumlahkan, hasilnya a 4 .” 5Peneliti : “Ada ide cara lain atau contoh lainnya?” 6PR : “ Enggak Pak.” Pada hasil tes untuk soal 2b, peneliti menemukan kurangnya penjabaran sifat perpangkatan dari perkalian bilangan berpangkat. Ketika wawancara, subjek PR menjelaskan tentang penjabaran sifat perpangkatan dari perkalian bilangan berpangkat percakapan 2, jika dituliskan akan menjadi a -2x1 .a 2x3 . Berdasarkan tes dan wawancara, subjek PR dalam kategori fasih. Tetapi tidak mampu menunjukkan cara atau metode penyelesaian yang lain percakapan 6. Serta juga tidak mempunyai contoh lain percakapan 6. Peneliti menyimpulkan bahwa komponen kreativitas yang dipenuhi subjek PR untuk soal 2b adalah kefasihan, sehingga kreativitasnya pada tingkat 1. 129 SOAL 2d 2. Sederhanakan bentuk berikut dan nyatakan dalam pangkat positif d. 3 √ a − 6 = JAWABAN Subjek PR mengerjakan soal 2d dengan langkah-langkah dan jawaban yang benar. Adapun hasil wawancara dengan subjek PR untuk soal 2d, yaitu sebagai berikut: 1Peneliti : “Kalau 2d ini termasuk pada sifat apa?” 2PR : “Pangkat pecahan Pak, caranya pangkat dari a dibagi pangkatnya akar. Jadi a − 6 3 hasilnya a -2 , lalu pakai sifat pangkat negatif hasilnya 1 a 2 .” 3Peneliti : “Kamu Punya ide cara lain atau contoh lainnya?” 4PR : “Enggak punya Pak.” Berdasarkan hasil tes dan wawancara, peneliti menyimpulkan bahwa subjek PR fasih dalam menyelesaikan soal 2d percakapan 2. Akan tetapi, subjek PR tidak mampu menunjukkan cara atau metode penyelesaian yang lain dan tidak memunculkan contoh baru percakapan 4. Peneliti menyimpulkan bahwa komponen kreativitas yang dipenuhi subjek PR untuk soal 2d adalah kefasihan, sehingga kreativitasnya pada tingkat 1. 130 SOAL 3a 3. Carilah nilai x a. 2 2x = 16 JAWABAN Peneliti melihat adanya penulisan tanda ‘sama dengan’ yang tidak semestinya dituliskan. Adapun hasil wawancara dengan subjek PR untuk soal 3a, yaitu sebagai berikut: 1Peneliti : “Untuk soal 3a masuk pada sifat apa?” 2PR : “Persamaan Pangkat Pak.” 3Peneliti : “Maksdnya tanda sama dengan berturut-turut ini apa?” 4PR : “Ya ini 2 2x = 16 , 16 diubah menjadi 2 4 sehingga 2 2x = 2 4 , lalu diambil 2x = 4 saja, terus x ketemu 2.” 5Peneliti : “Seharusnya dua tanda ‘sama dengan’ diawal ini tidak perlu ditulis sambil menunjukkan. Justru ini yang membuat kalimat matematikanya salah. Karena dari 2 2x = 2 4 bilangan pokoknya sudah sama, sehingga hanya diambil persamaan pangkatnya saja yaitu 2x = 4. Kalaupun diberi tanda penghubung yang ‘jika dan hanya jika’ . Punya ide cara lain lainnya?” 6PR : menunjukkan cara lain kalo ini 2 2 dicari nilainya dulu yaitu 4 sehingga 4 x , lalu 16 diubah manjadi 4 2 . Jadi ketemu x=2” 7Peneliti : “Loo, ini jangan ada ‘sama dengan’ = lagi.. Kamu Punya contoh soal yang mirip ini?” 131 8PR : “Enggak punya Pak.” Dari hasil tes dengan didukung hasil wawancara, subjek PR tidak fasih dalam menyelesaikan soal 3a percakapan 5 dan 6. Subjek PR mampu menunjukkan cara atau metode penyelesaian yang lain percakapan 6, sehingga dalam kategori fleksibel. Tetapi tidak memunculkan contoh baru percakapan 6. Peneliti menyimpulkan bahwa komponen kreativitas yang dipenuhi subjek PR untuk soal 3a adalah fleksibilitas, sehingga kreativitasnya pada tingkat 2. SOAL 3b 3. Carilah nilai x b. 3 2x-1 = 1 27 JAWABAN 1Peneliti : “Untuk soal 3a masuk pada sifat apa?” 2PR : “Persamaan Pangkat Pak.” 3Peneliti : “Maksdnya tanda sama dengan berturut-turut ini apa?” 4PR : “Salah to Pak?” 5Peneliti : “Seharusnya ‘sama dengan’ diawal ini tidak perlu ditulis sambil menunjukkan. Justru ini yang membuat kalimat matematikanya 132 salah. Kalaupun diberi tanda penghubung yang ‘jika dan hanya jika’ . Punya ide cara lain lainnya?” 6PR : “Waduh, tidak ow Pak..” 7Peneliti : “Buat contoh soal baru kalo gitu, yang mirip ini” 8PR : “Gak bisa Pak..” Dengan didukung hasil penyelesaian pada wawancara, peneliti menyimpulkan bahwa subjek PR tidak fasik dalam menyelesaikan soal 3b percakapan 5. Subjek PR tidak mampu menunjukkan cara atau metode penyelesaian yang lain percakapan 6 dan tidak memunculkan contoh baru percakapan 8. Peneliti menyimpulkan bahwa tidak ada komponen kreativitas yang dipenuhi subjek PR untuk soal 3b, sehingga kreativitasnya pada tingkat 0. Berdasarkan paparan data tes dan wawancara penelitian , peneliti menyimpulkan bahwa komponen kreativitas yang dominan dicapai subjek PR dalam menyelesaikan soal bilangan berpangkat adalah kefasihan, sehingga berada pada Tingkat 1. h. Siswa Kode NMA Berdasarkan hasil observasi, tes, dan wawancara dengan siswa dengan kode NMA, peneliti membuat sebuah analisis yang berpedoman pada komponen kreativitas. Pada serangkaian tahapan dapat dilihat pada sajian data berikut: SOAL 1a 1.Carilah nilai dari bilangan berpangkat berikut a. 8 . 2 -3 2 = JAWABAN 133 Subjek NMA mengerjakan soal 1a dengan langkah-langkah dan jawaban yang benar. Adapun hasil wawancara dengan subjek NMA untuk soal 1a, yaitu sebagai berikut: 1Peneliti : “Coba sekarang jelaskan penyelesaian 1a dan sifatnya” 2NMA : “Pertama 8 diubah dulu jadi 2 3 , terus karena bilangan pokoknya sama jadi pangkatnya dijumlah, terus dipangkatkan dua lagi. Karena nol dikali dua hasilnya nol, jadinya 2 sama dengan 1.” sambil menunjuk hasil 3Peneliti : “Coba pakai cara lain” 4NMA :“ Enggak Pak.” 5Peneliti : “Bisa Buatkan contoh soal lain?” 6NMA : “Enggak Pak. Hehee..” Berdasarkan jawaban dan hasil wawancara percakapan 2, subjek NMA bisa lancar dan benar dalam menyelesaikan soal 1a, sehingga subjek NMA dalam kategori fasih. Subjek NMA tidak mampu menunjukkan cara atau metode penyelesaian yang lain pada saat wawancara percakapan 4. Serta tidak mampu memberikan contoh soal lain beserta penyelesaiannya percakapan 6. Dari hasil tes dan wawancara, peneliti menyimpulkan bahwa komponen kreativitas yang dipenuhi subjek NMA untuk soal 1a adalah kefasihan, sehingga kreativitasnya pada tingkat 1. SOAL 1b 1.Carilah nilai dari bilangan berpangkat berikut 134 b. 4 . 2 -2 2 = JAWABAN Subjek NMA mengerjakan soal 1b dengan langkah-langkah dan jawaban yang benar. Adapun hasil wawancara dengan subjek NMA untuk soal 1b, yaitu sebagai berikut: 1Peneliti : “Coba sekarang jelaskan penyelesaian 1b dan sifatnya” 2NMA : “Pertama 4 diubah dulu jadi 2 2 , terus karena bilangan pokoknya sama jadi pangkatnya dijumlah, terus dipangkatkan dua lagi. Karena nol dikali dua hasilnya nol, jadinya 2 sama dengan 1.” sambil menunjuk hasil 3Peneliti : “Coba pakai cara lain” 4NMA : menunjukkan cara baru “Caranya 4 dipangkat 2, dan 2 -2 dipangkat 2. Lalu 4 diubah 2 2 dipangkat 2 lagi menjadi 2 4 , yang 2 -2 pangkat 2 jadi 2 -2x2 hasilnya 2 -4 . Karena bilangan pokoknya sama pakai sifat perkalian bilangan berpangkat menjadi 2 4+-4 jadi 2 hasilnya 1.” 5Peneliti : “Bisa Buatkan contoh soal lain? 6NMA : “Enggak Pak. Hehee..” 135 Berdasarkan jawaban dan hasil wawancara percakapan 2 dan 4, subjek NMA bisa lancar dan benar dalam menyelesaikan soal 1b, sehingga subjek NMA dalam kategori fasih. Subjek NMA mampu menunjukkan cara atau metode penyelesaian yang lain pada saat wawancara percakapan 4. Segingga termasuk kategori fleksibel. Tetapi tidak mampu memberikan contoh soal lain beserta penyelesaiannya percakapan 6. Dari hasil tes dan wawancara, peneliti menyimpulkan bahwa komponen kreativitas yang dipenuhi subjek NMA untuk soal 1b adalah kefasihan dan fleksibilitas, sehingga kreativitasnya pada tingkat 3. SOAL 2a 2. Sederhanakan bentuk berikut dan nyatakan dalam pangkat positif a. a -2 . b 3 = JAWABAN Subjek NMA mengerjakan soal 2a dengan langkah-langkah dan jawaban yang benar. Adapun hasil wawancara dengan subjek NMA untuk soal 2a, yaitu sebagai berikut: 1Peneliti : “Sekarang jelaskan hasil kamu 2a” 2NMA : “Ini pakai sifat perpangkatan perkalian bilangan berpangkat Pak. Caranya a -2 dipangkat 3 sehingga a -2x3 menjadi a -6 , dan b dipangkat 3 manjadi b 3 . Lalu a -6 diubah ke pangkat positif menjadi 1 a 6 . Dan hasilnya b 3 a 6 ” 3Peneliti : “Sekarang coba kamu kerjakan dengan cara yang lain” 4NMA : “Hehe.. enggak bisa Pak.” 5Peneliti : “Buatkan contoh soal lain yang mirip ini kalau gitu” 136 6NMA : “Wah, gak bisa Pak.” Berdasarkan jawaban dan hasil wawancara percakapan 2, subjek NMA bisa lancar dan benar dalam menyelesaikan soal 2a, sehingga subjek NMA dalam kategori fasih. Subjek NMA tidak mampu menunjukkan cara atau metode penyelesaian yang lain pada saat wawancara percakapan 4. Serta tidak mampu memberikan contoh soal lain beserta penyelesaiannya percakapan 6. Dari hasil tes dan wawancara, peneliti menyimpulkan bahwa komponen kreativitas yang dipenuhi subjek NMA untuk soal 2a adalah kefasihan, sehingga kreativitasnya pada tingkat 1. SOAL 2b 2. Sederhanakan bentuk berikut dan nyatakan dalam pangkat positif b. a 2 -1 x a 2 3 = JAWABAN Subjek NMA mengerjakan soal 2b dengan langkah-langkah dan jawaban yang benar. Adapun hasil wawancara dengan subjek NMA untuk soal 2b, yaitu sebagai berikut: 1Peneliti : “Sekarang jelaskan hasil kamu 2b” 2NMA : “Yang langkah pertama pakai sifat perpangkatan bilangan berpangkat. Caranya a 2 dipangkat -1 sehingga a 2x-1 menjadi a -2 , dan a 2 dipangkat 3 manjadi a 2x3 hasilnya a 6 . Lalu bilangan pokoknya sudah sama sehingga a -2+6 sama dengan a 4 ” 3Peneliti : “Sekarang coba kamu kerjakan dengan cara yang lain” 4NMA : “Hehe.. enggak bisa Pak.” 5Peneliti : “Buatkan contoh soal lain yang mirip ini kalau gitu” 6NMA : “Gak bisa juga Pak.” 137 Berdasarkan hasil wawancara percakapan 2, subjek NMA bisa lancar dan benar dalam menyelesaikan soal 2b, sehingga subjek NMA dalam kategori fasih. Subjek NMA tidak mampu menunjukkan cara atau metode penyelesaian yang lain pada saat wawancara percakapan 4. Serta tidak mampu memberikan contoh soal lain beserta penyelesaiannya percakapan 6. Dari hasil tes dan wawancara, peneliti menyimpulkan bahwa komponen kreativitas yang dipenuhi subjek NMA untuk soal 2b adalah kefasihan, sehingga kreativitasnya pada tingkat 1. SOAL 2d 2. Sederhanakan bentuk berikut dan nyatakan dalam pangkat positif d. 3 √ a − 6 = JAWABAN Subjek NMA mengerjakan soal 2d dengan langkah-langkah dan jawaban yang benar. Adapun hasil wawancara dengan subjek NMA untuk soal 2d, yaitu sebagai berikut: 1Peneliti : “Kalau 2d ini termasuk pada sifat apa?” 2NMA : “Pangkat pecahan Pak, caranya pangkat dari a dibagi pangkatnya akar. Jadi a − 6 3 hasilnya a -2 , lalu pakai sifat pangkat negatif hasilnya 1 a 2 .” 3Peneliti : “Kamu Punya ide cara lain atau contoh lainnya?” 4NMA : “Enggak punya Pak.” 138 Berdasarkan hasil tes dan wawancara, peneliti menyimpulkan bahwa subjek NMA fasih dalam menyelesaikan soal 2d. Akan tetapi, subjek NMA tidak mampu menunjukkan cara atau metode penyelesaian yang lain dan tidak memunculkan contoh baru percakapan 4. Peneliti menyimpulkan bahwa komponen kreativitas yang dipenuhi subjek NMA untuk soal 2d adalah kefasihan, sehingga kreativitasnya pada tingkat 1. SOAL 3a 3. Carilah nilai x a. 2 2x = 16 JAWABAN Subjek NMA mengerjakan soal 3a dengan langkah-langkah dan jawaban yang benar. Adapun hasil wawancara dengan subjek NMA untuk soal 3a, yaitu sebagai berikut: 1Peneliti : “Untuk soal 3a masuk pada sifat apa?” 2NMA : “Persamaan Pangkat Pak.” 3Peneliti : “Silahkan dijelaskan” 4NMA : “Ya ini 2 2x = 16, 16 diubah menjadi 2 4 . Sehingga 2 2x = 2 4 , lalu diambil 2x = 4 saja, terus x ketemu 2.” 5Peneliti : “Punya ide cara lain, lainnya ini?” 6NMA : menunjukkan cara lain 139 kalo ini 2 2 dicari nilainya dulu yaitu 4 sehingga 4 x , lalu 16 diubah manjadi 4 2 . Jadi ketemu x=2” 7Peneliti : “Kamu bisa buat contoh soal yang mirip ini?” 8NMA : “Enggak bisa Pak.” Dari hasil tes dengan didukung hasil wawancara, subjek NMA fasih dalam menyelesaikan soal 3a percakapan 4 dan 6. Subjek NMA mampu menunjukkan cara atau metode penyelesaian yang lain percakapan 6, sehingga dalam kategori fleksibel. Tetapi tidak memunculkan contoh baru percakapan 8. Peneliti menyimpulkan bahwa komponen kreativitas yang dipenuhi subjek NMA untuk soal 3a adalah kefasihan dan fleksibilitas, sehingga kreativitasnya pada tingkat 3. SOAL 3b 3. Carilah nilai x b. 3 2x-1 = 1 27 JAWABAN 140 Subjek NMA mengerjakan soal 3b dengan langkah-langkah dan jawaban yang benar. Adapun hasil wawancara dengan subjek NMA untuk soal 3b, yaitu sebagai berikut: 1Peneliti : “Untuk soal 3b masuk pada sifat apa?” 2NMA : “Persamaan pangkat sederhana.” 3Peneliti : “Sekarang coba kamu jelaskan” 4NMA : “Pertama 1 27 diubah menjadi 1 3 3 dan bisa ditulis 3 -3 . Karena bilagan pokoknya sama-sama 3. Lalu ditulis persamaan pangkatnya 2x-1= -3, sehingga 2x = -2, hasilnya ini -1.” 5Peneliti : “Bisa Buatkan contoh soal lain atau cara lain dari soal ini?” 6NMA : “Enggak Pak. Hehee..” Berdasarkan jawaban dan hasil wawancara percakapan 2 dan 4, subjek NMA bisa lancar dan benar dalam menyelesaikan soal 3b, sehingga subjek NMA dalam kategori fasih. Subjek NMA tidak mampu menunjukkan cara atau metode penyelesaian yang lain pada saat wawancara percakapan 6. Serta tidak mampu memberikan contoh soal lain beserta penyelesaiannya percakapan 6. Dari hasil tes dan wawancara, peneliti menyimpulkan bahwa komponen kreativitas yang dipenuhi subjek NMA untuk soal 3b adalah kefasihan, sehingga kreativitasnya pada tingkat 1. Berdasarkan paparan data tes dan wawancara penelitian , peneliti menyimpulkan bahwa komponen kreativitas yang dominan dicapai subjek NMA dalam menyelesaikan soal bilangan berpangkat adalah kefasihan, sehingga berada pada Tingkat 1. i. Siswa Kode PY Berdasarkan hasil observasi, tes, dan wawancara dengan siswa dengan kode PY, peneliti membuat sebuah analisis yang berpedoman pada 141 komponen kreativitas. Pada serangkaian tahapan dapat dilihat pada sajian data berikut: SOAL 1a 1.Carilah nilai dari bilangan berpangkat berikut a. 8 . 2 -3 2 = JAWABAN Subjek PY mengerjakan soal 1a dengan langkah-langkah dan jawaban yang benar. Adapun hasil wawancara dengan subjek PY untuk soal 1a, yaitu sebagai berikut: 1Peneliti : “Coba sekarang jelaskan penyelesaian 1a dan sifatnya” 2PY : “Pertama 8 diubah dulu jadi 2 3 , terus karena bilangan pokoknya sama jadi pangkatnya dijumlah, terus dipangkatkan dua lagi.” 3Peneliti : “Setelah itu apa?” 4PY : “Karena nol dikali dua hasilnya nol, jadinya 2 sama dengan 1.” sambil menunjuk hasil 5Peneliti : “Coba pakai cara lain” 6PY :“Gini Pak, Yang langkah pertama perpangkatan perkalian bilangan berpangkat sifatnya Pak. Untuk caranya 8 dipangkat 2 lalu 8 diubah menjadi 2 3 dipangkat 2 lagi hasilnya 2 6 , dan 2 -3 dipangkat 2 menjadi 2 -3x2 hasilnya 2 -6 . terus karena bilangan pokoknya sama jadi pangkatnya dijumlah hasilnya nol. Jadinya 2 sama dengan 1” 7Peneliti : “Ada yang lebih sederhana?” 142 8PY : “Emmmm.. bentar ya Pak. Berfikir Awale 2 -3 diubah dulu ke pangkat positif menjadi 1 2 3 dan nilainya 1 8 , lalu yang ini dicoret hasilnya 1 pangkat 2 sama dengan 1.” 9Peneliti : “Bisa Buatkan contoh soal lain?” 10PY : “Enggak Pak. Hehee..” Pada cara kedua memiliki langkah dan jawaban yang tepat. Cara ketiga yang diberikan diatas, sangatlah tepat dan memiliki langkah yang lebih jelas dan singkat. Subjek PY fasih dalam konsepnya percakapan 2,4,6, dan 8. Subjek PY mampu membuat cara penyelesaian yang sehingga mencapai komponen fleksibel percakapan 6 dan 8. Subjek PY tidak mampu membuat contoh soal baru percakapan 10. Dari hasil tes dan wawancara, peneliti menyimpulkan bahwa komponen kreativitas yang dipenuhi subjek PY untuk soal 1a adalah kefasihan dan fleksibilitas, sehingga kreativitasnya pada tingkat 3. SOAL 1b 1.Carilah nilai dari bilangan berpangkat berikut b. 4 . 2 -2 2 = JAWABAN 143 Subjek PY mengerjakan soal 1b dengan langkah-langkah dan jawaban yang benar. Adapun hasil wawancara dengan subjek PY untuk soal 1b, yaitu sebagai berikut: 1Peneliti : “Coba sekarang jelaskan penyelesaian 1b dan sifatnya” 2PY : “Pertama 4 diubah dulu jadi 2 2 , terus karena bilangan pokoknya sama jadi pangkatnya dijumlah 2 2+-2 sama dengan 2 , terus dipangkatkan dua lagi. Karena nol dikali dua hasilnya nol, jadinya 2 sama dengan 1.” sambil menunjuk hasil 3Peneliti : “Coba pakai cara lain” 4PY :“Gini Pak, Yan g langkah pertama perpangkatan perkalian bilangan berpangkat sifatnya Pak. Untuk caranya 4 dipangkat 2 lalu 4 diubah menjadi 2 2 dipangkat 2 lagi hasilnya 2 4 , dan 2 -2 dipangkat 2 menjadi 2 -2x2 hasilnya 2 -4 . terus karena bilangan pokoknya sama jadi pangkatnya dijumlah hasilnya nol. Jadinya 2 sama dengan 1” 5Peneliti : “Bisa Buatkan contoh soal lain?” 6PY : “Enggak Pak. Hehee..” Pada cara kedua memiliki langkah dan jawaban yang tepat. Subjek PY fasih dalam konsepnya percakapan 2 dan 4. Subjek PY mampu membuat cara penyelesaian yang sehingga mencapai komponen fleksibel percakapan 4. Subjek PY tidak mampu membuat contoh soal baru percakapan 6. Dari hasil tes dan wawancara, peneliti menyimpulkan 144 bahwa komponen kreativitas yang dipenuhi subjek PY untuk soal 1b adalah kefasihan dan fleksibilitas, sehingga kreativitasnya pada tingkat 3. SOAL 2a 2. Sederhanakan bentuk berikut dan nyatakan dalam pangkat positif a. a -2 . b 3 = JAWABAN Pada jawaban ini, langkah awalnya sudah benar. Akan tetapi subjek PY tidak mampu menyederhanakan dan merubah kepangkat positif. Adapun hasil wawancara dengan subjek PY untuk soal 2a, yaitu sebagai berikut: 1Peneliti : “Coba sekarang jelaskan penyelesaian 2a dan sifatnya” 2PY : “Yang langkah pertama sifatnya perpangkatan perkalian bilangan berpangkat Pak. Untuk caranya a -2 dipangkat 3 sehingga a -2x3 menjadi a -6 , dan b dipangkat 3 manjadi b 3 .” 3Peneliti : “Terus selanjutnya gimana?” 4NS : “Nah.. Saya bingung ini Pak.” 5Peneliti : “Coba pakai cara lain, ini kan tinggal merubah kepangkat positif sesuai perintah soalnya” 6NS : “Bingung oww Pak.” 7Peneliti : “Buat contoh soal lain dan penyelesaiannya kalau gitu, yang hampir mirip soal ini” 8NS : “Saya gak bisa Pak. Hehehee..” Berdasarkan hasil wawancara, peneliti melihat bahwa subjek PY tidak mampu menyederhanakan, dan tidak mampu merubah kepangkat positif percakapan 2. Sehingga subjek PY tidak fasih dalam menyelesaikan soal 2a. Subjek PY juga tidak mampu menunjukkan cara atau metode penyelesaian yang lain percakapan 6. Serta tidak mampu 145 memunculkan contoh baru percakapan 8. Peneliti menyimpulkan bahwa tidak ada komponen kreativitas yang dipenuhi subjek PY untuk soal 2a, sehingga kreativitasnya pada tingkat 0. SOAL 2b 2. Sederhanakan bentuk berikut dan nyatakan dalam pangkat positif b. a 2 -1 x a 2 3 = JAWABAN Pada jawaban ini, peneliti menemukan kurangnya penjabaran dari sifat perpangkatan bilangan berpangkat, meskipun jawaban akhir yang diberikan memiliki hasil yang benar. Ketika wawancara subjek PY memberikan penjelasan tentang kekurangan langkah yang diberikan dan memberikan cara penyelesaian yang lain, yaitu seperti berikut: 1Peneliti : “Sekarang 2b. Ini dapat a -2 dan a 6 , -2 dan 6 ini dari mana?” sambil menunjukkan 2PY : “-2 dari hasil 2 x -1. 6 dari hasil 2 x 3.” 3Peneliti : “Selanjutnya a -2 x a 6 pakai sifat apa?” sambil menunjuk 4PY : “Perkalian bilangan berpangkat Pak. Karena sudah sama-sama a, jadi pangkat dijumlahkan, hasilnya a 4 .” 5Peneliti : “Ada ide cara lain atau contoh lainnya?” 6PY :“Saya coba Pak.. ini... a 2 sebagai bilangan pokoknya, jadi pangkatnya tinggal dijumlahkan a 2 -1+3 jadi ini ketemu a 4 .” 146 7Peneliti : “Good job.. Buatkan contoh soal baru yang seperti ini coba” 8PY : “Tidak bisa Pak.” Pada hasil tes untuk soal 2b, peneliti menemukan kurangnya penjabaran sifat perpangkatan dari perkalian bilangan berpangkat. Ketika wawancara, subjek PY menjelaskan tentang penjabaran sifat perpangkatan dari perkalian bilangan berpangkat percakapan 2, jika dituliskan akan menjadi a -2x1 .a 2x3 . Berdasarkan tes dan wawancara, subjek PY dalam kategori fasih. Subjek PY mampu menunjukkan cara atau metode penyelesaian yang lain percakapan 6. Sehingga masuk kategori fleksibel. Tetapi tidak mempunyai contoh lain percakapan 8. Peneliti menyimpulkan bahwa komponen kreativitas yang dipenuhi subjek PY untuk soal 2b adalah kefasihan dan fleksibilitas, sehingga kreativitasnya pada tingkat 3. SOAL 2d 2. Sederhanakan bentuk berikut dan nyatakan dalam pangkat positif d. 3 √ a − 6 = JAWABAN 147 Subjek PY mengerjakan soal 2d dengan langkah-langkah dan jawaban yang benar. Adapun hasil wawancara dengan subjek PY untuk soal 2d, yaitu sebagai berikut: 1Peneliti : “Kalau 2d ini termasuk pada sifat apa?” 2PY : “Pangkat pecahan Pak, caranya pangkat Jadi a − 6 3 hasilnya a -2 , lalu pakai sifat pangkat negatif hasilnya 1 a 2 .” 3Peneliti : “Kamu Punya ide cara lain atau contoh lainnya?” 4PY : “Enggak punya Pak.” Berdasarkan hasil tes dan wawancara, peneliti menyimpulkan bahwa subjek PY fasih dalam menyelesaikan soal 2d. Akan tetapi, subjek PY tidak mampu menunjukkan cara atau metode penyelesaian yang lain dan tidak memunculkan contoh baru percakapan 4. Peneliti menyimpulkan bahwa komponen kreativitas yang dipenuhi subjek PY untuk soal 2d adalah kefasihan, sehingga kreativitasnya pada tingkat 1. SOAL 3a 3. Carilah nilai x a. 2 2x = 16 JAWABAN 148 Subjek PY mengerjakan soal 3a dengan langkah-langkah dan jawaban yang benar. Adapun hasil wawancara dengan subjek PY untuk soal 3a, yaitu sebagai berikut: 1Peneliti : “Untuk soal 3a masuk pada sifat apa?” 2PY : “Persamaan pangkat sederhana.” 3Peneliti : “Sekarang coba kamu jelaskan” 4PY : “16 ini diubah menjadi 2 4 . Sehingga bilangan pokoknya sudah sama. Lalu ditulis persamaan pangkatnya 2x = 4 sehingga x, 4 dibagi 2 hasilnya 2.” 5Peneliti : “Punya cara lain atau contoh soal lain yang mirip ini?” 6PY : “Tidak ada Pak.” Subjek PY mampu mengerjakan soal 3a dengan lancar dan benar. Berdasarkan hasil tes dan wawancara, sehingga subjek PY fasih dalam menyelesaikan soal 3a. Akan tetapi, subjek PY tidak mampu menunjukkan cara atau metode penyelesaian yang lain dan tidak memunculkan contoh baru percakapan 6. Peneliti menyimpulkan bahwa komponen kreativitas yang dipenuhi subjek PY untuk soal 3a adalah kefasihan, sehingga kreativitasnya pada tingkat 1. SOAL 3b 3. Carilah nilai x b. 3 2x-1 = 1 27 JAWABAN 149 Subjek PY melakukan kesalahan pada saat menyamakan bilangan pokok diruas kiri dengan ruas kanan di soal 3b. Adapun hasil wawancara dengan subjek PY untuk soal 3b, yaitu sebagai berikut: 1Peneliti : “Untuk soal 3b masuk pada sifat apa?” 2PY : “Persamaan pangkat sederhana.” 3Peneliti : “Sekarang coba kamu jelaskan” 4PY : “Pertama 1 27 diubah menjadi 3 3 . Karena bilagan pokoknya sudah sama-sama 3. Lalu diambil persamaan pangkatnya 2x-1= 3, sehingga 2x = 4, hasilnya x = 2.” 5Peneliti : “ 1 27 kenapa menjadi 3 3 ? Seharusnya 1 27 menjadi 1 3 3 sehingga kalo mau disamakan bilangan pokoknya dengan ruas kiri menjadi 3 -3 . Ayo sekarang kamu coba lagi, dibenarkan ini” 6PY : “Begini Pak. 150 ” 7Peneliti : “Lebih baik 1 27 menjadi 1 3 3 dahulu, biar lebih tepat langkahnya.” 8PY : “Ohh.. iya Pak.” 9Peneliti : “Bisa Buatkan contoh soal lain atau cara lain dari soal ini?” 10PY : “Enggak Pak. Hehee..” Subjek PY tidak fasih dalam menyelesaikan soal 3b percakapan 2,5, dan 7. Dengan didukung hasil wawancara, dimana subjek PY tidak mampu memberikan cara penyelesaian yang lain percakapan 10. Serta tidak memunculkan contoh baru. Peneliti menyimpulkan bahwa tidak ada komponen kreativitas yang dipenuhi subjek PY untuk soal 3b, sehingga kreativitasnya pada tingkat 0. Berdasarkan paparan data tes dan wawancara penelitian , peneliti menyimpulkan bahwa komponen kreativitas yang dominan dicapai subjek PY dalam menyelesaikan soal bilangan berpangkat adalah kefasihan dan fleksibilitas, sehingga berada pada Tingkat 3. j. Siswa Kode MJ Berdasarkan hasil observasi, tes, dan wawancara dengan siswa dengan kode MJ, peneliti membuat sebuah analisis yang berpedoman pada 151 komponen kreativitas. Pada serangkaian tahapan dapat dilihat pada sajian data berikut: SOAL 1a 1.Carilah nilai dari bilangan berpangkat berikut a. 8 . 2 -3 2 = JAWABAN Subjek MJ mengerjakan soal 1a dengan langkah-langkah dan jawaban yang benar. Adapun hasil wawancara dengan subjek MJ untuk soal 1a, yaitu sebagai berikut: 1Peneliti : “Coba jelaskan hasil jawaban kamu nomer 1a beserta sifat yang kamu pakai” 2MJ : “Dengan perpangkatan perkalian bilangan, caranya ini 8 pangkat 2 sama dengan 64 diubah dulu jadi 2 6 , terus satunya 2 - 3x2 jadi 2 -6 , karena ini bilangan pokoknya sama jadi 2 6+-6 hasilnya 2 sama dengan 1.” 3Peneliti : “Pakai sifat apa itu tadi?” 4MJ : “Perkalian Bilangan berpangkat Pak.” 5Peneliti : “Sekarang coba kamu kerjakan dengan cara yang lain” 6MJ : “Tidak bisa Pak.” 7Peneliti : “Coba buat contoh soal yang lain sekalian jawabannya” 8MJ : “Hehe, tambah dak bisa Pak.” 152 Berdasarkan jawaban dan hasil wawancara percakapan 2 dan 4, subjek MJ bisa lancar dan benar dalam menyelesaikan soal 1a, sehingga subjek MJ dalam kategori fasih. Subjek MJ tidak mampu menunjukkan cara atau metode penyelesaian yang lain pada saat wawancara percakapan 6. Serta tidak mampu memberikan contoh soal lain beserta penyelesaiannya percakapan 8. Dari hasil tes dan wawancara, peneliti menyimpulkan bahwa komponen kreativitas yang dipenuhi subjek MJ untuk soal 1a adalah kefasihan, sehingga kreativitasnya pada tingkat 1. SOAL 1b 1.Carilah nilai dari bilangan berpangkat berikut b. 4 . 2 -2 2 = JAWABAN Subjek MJ mengerjakan soal 1b dengan langkah-langkah dan jawaban yang benar. Adapun hasil wawancara dengan subjek MJ untuk soal 1b, yaitu sebagai berikut: 1Peneliti : “Coba jelaskan hasil jawaban kamu nomer 1b beserta sifat yang kamu pakai” 2MJ : “Dengan perpangkatan perkalian bilangan, caranya ini 4 pangkat 2 sama dengan 16 diubah dulu jadi 2 4 , terus satunya 2 - 2x2 jadi 2 -4 , karena ini bilangan pokoknya sama dengan Perkalian Bilangan berpangkat menjadi 2 4+-4 hasilnya 2 sama dengan 1.” 3Peneliti : “Sekarang coba kamu kerjakan dengan cara yang lain” 153 4MJ : “maaf tidak bisa Pak.” 5Peneliti : “Coba buat contoh soal yang lain sekalian jawabannya” 6MJ : “Hehe, juga dak bisa Pak.” Berdasarkan jawaban dan hasil wawancara percakapan 2, subjek MJ bisa lancar dan benar dalam menyelesaikan soal 1b, sehingga subjek MJ dalam kategori fasih. Subjek MJ tidak mampu menunjukkan cara atau metode penyelesaian yang lain pada saat wawancara percakapan 4. Serta tidak mampu memberikan contoh soal lain beserta penyelesaiannya percakapan 6. Dari hasil tes dan wawancara, peneliti menyimpulkan bahwa komponen kreativitas yang dipenuhi subjek MJ untuk soal 1b adalah kefasihan, sehingga kreativitasnya pada tingkat 1. SOAL 2a 2. Sederhanakan bentuk berikut dan nyatakan dalam pangkat positif a. a -2 . b 3 = JAWABAN Subjek MJ mengerjakan soal 2a dengan langkah-langkah dan jawaban yang benar. Adapun hasil wawancara dengan subjek MJ untuk soal 2a, yaitu sebagai berikut: 1Peneliti : “Sekarang jelaskan hasil kamu 2a” 2MJ : “Yang langkah pertama pakai sifat perpangkatan perkalian bilangan berpangkat. Caranya a -2 dipangkat 3 sehingga a -2x3 154 menjadi a -6 , dan b dipangkat 3 manjadi b 3 . Lalu a -6 diubah ke pangkat positif menjadi 1 a 6 . Dan hasilnya b 3 a 6 ” 3Peneliti : “Sekarang coba kamu kerjakan dengan cara yang lain” 4MJ : “Gini Pak. a -2 diubah dulu menjadi pangkat positif menjadi 1 a 2 , lalu 1 a 2 dipangkatkan 3 menjadi 1 a 6 x b 3 , hasilnya b 3 a 6 .” 5Peneliti : “Buatkan contoh soal lain yang mirip ini kalau gitu” 6MJ : “Wah, gak ada ide Pak.“ Berdasarkan jawaban dan hasil wawancara percakapan 2 dan 4, subjek MJ bisa lancar dan benar dalam menyelesaikan soal 2a, sehingga subjek MJ dalam kategori fasih. Subjek MJ mampu menunjukkan cara atau metode penyelesaian yang lain pada saat wawancara percakapan 4. Sehingga termasuk kategori fleksibel. Tetapi tidak mampu memberikan contoh soal lain beserta penyelesaiannya percakapan 6. Dari hasil tes dan wawancara, peneliti menyimpulkan bahwa komponen kreativitas yang dipenuhi subjek MJ untuk soal 2a adalah kefasihan dan fleksibilitas, sehingga kreativitasnya pada tingkat 3. 155 SOAL 2b 2. Sederhanakan bentuk berikut dan nyatakan dalam pangkat positif b. a 2 -1 x a 2 3 = JAWABAN Subjek MJ mengerjakan soal 2b dengan jawaban yang benar. Adapun hasil wawancara dengan subjek MJ untuk soal 2b,yaitu sebagai berikut: 1Peneliti : “Sekarang 2b. Ini dapat a -2 dan a 6 , -2 dan 6 ini dari mana?” sambil menunjukkan 2MJ : “-2 dari hasil 2 x -1. 6 dari hasil 2 x 3.” 3Peneliti : “Selanjutnya a -2 x a 6 pakai sifat apa?” sambil menunjuk 4MJ : “Perkalian bilangan berpangkat Pak. Karena sudah sama-sama a, jadi pangkat dijumlahkan, hasilnya a 4 .” 5Peneliti : “Ada ide cara lain atau contoh lainnya?” 6MJ :“Ada Pak.. ini... a 2 sebagai bilangan pokoknya, jadi pangkatnya tinggal dijumlahkan a 2 -1+3 = a 2 2 jadi ini ketemu a 4 .” 7Peneliti : “Bagus.. Buatkan contoh soal baru yang seperti ini coba” 8MJ : “Wahh.. gak bisa Pak.” 156 Pada hasil tes untuk soal 2b, peneliti menemukan kurangnya penjabaran sifat perpangkatan dari perkalian bilangan berpangkat. Ketika wawancara, subjek MJ menjelaskan tentang penjabaran sifat perpangkatan dari perkalian bilangan berpangkat percakapan 2, jika dituliskan akan menjadi a -2x1 .a 2x3 . Berdasarkan tes dan wawancara, subjek MJ dalam kategori fasih. Subjek MJ mampu menunjukkan cara atau metode penyelesaian yang lain percakapan 6. Sehingga masuk kategori fleksibel. Tetapi tidak mempunyai contoh lain percakapan 8. Peneliti menyimpulkan bahwa komponen kreativitas yang dipenuhi subjek MJ untuk soal 2b adalah kefasihan dan fleksibilitas, sehingga kreativitasnya pada tingkat 3. SOAL 2d 2. Sederhanakan bentuk berikut dan nyatakan dalam pangkat positif d. 3 √ a − 6 = JAWABAN Subjek MJ mengerjakan soal 2d dengan langkah-langkah dan jawaban yang benar. Adapun hasil wawancara dengan subjek MJ untuk soal 2d, yaitu sebagai berikut: 157 1Peneliti : “Kalau 2d ini termasuk pada sifat apa?” 2MJ : “Pangkat pecahan Pak, caranya pangkat dari a dibagi pangkatnya akar. Jadi a − 6 3 hasilnya a -2 , lalu pakai sifat pangkat negatif hasilnya 1 a 2 .” 3Peneliti : “Kamu Punya ide cara lain atau contoh lainnya?” 4MJ : “Enggak punya Pak.” Berdasarkan hasil tes dan wawancara, peneliti menyimpulkan bahwa subjek MJ fasih dalam menyelesaikan soal 2d. Akan tetapi, subjek MJ tidak mampu menunjukkan cara atau metode penyelesaian yang lain dan tidak memunculkan contoh baru percakapan 4. Peneliti menyimpulkan bahwa komponen kreativitas yang dipenuhi subjek MJ untuk soal 2d adalah kefasihan, sehingga kreativitasnya pada tingkat 1. SOAL 3a 3. Carilah nilai x a. 2 2x = 16 JAWABAN Subjek MJ mengerjakan soal 3a dengan langkah-langkah dan jawaban yang benar. Adapun hasil wawancara dengan subjek MJ untuk soal 3a, yaitu sebagai berikut: 158 1Peneliti : “Untuk soal 3a masuk pada sifat apa?” 2MJ : “Persamaan Pangkat Pak.” 3Peneliti : “Silahkan dijelaskan” 4MJ : “Ya ini 2 2x = 16, 16 diubah menjadi 2 4 . Sehingga 2 2x = 2 4 , lalu diambil 2x = 4 saja, terus x ketemu 2.” 5Peneliti : “Punya ide cara lain, lainnya ini?” 6MJ : menunjukkan cara lain kalo ini 2 2 dicari nilainya dulu yaitu 4 sehingga 4 x , lalu 16 diubah manjadi 4 2 . Jadi ketemu x=2” 7Peneliti : “Kamu bisa buat contoh soal yang mirip ini?” 8MJ : “Enggak bisa Pak.” Dari hasil tes dengan didukung hasil wawancara, subjek MJ fasih dalam menyelesaikan soal 3a percakapan 4 dan 6. Subjek MJ mampu menunjukkan cara atau metode penyelesaian yang lain percakapan 6, sehingga dalam kategori fleksibel. Tetapi tidak memunculkan contoh baru percakapan 8. Peneliti menyimpulkan bahwa komponen kreativitas yang dipenuhi subjek MJ untuk soal 3a adalah kefasihan dan fleksibilitas, sehingga kreativitasnya pada tingkat 3. SOAL 3b 3. Carilah nilai x b. 3 2x-1 = 1 27 JAWABAN 159 Subjek MJ mengerjakan soal 3b dengan langkah-langkah dan jawaban yang benar. Adapun hasil wawancara dengan subjek MJ untuk soal 3b, yaitu sebagai berikut: 1Peneliti : “Untuk soal 3b masuk pada sifat apa?” 2MJ : “Persamaan pangkat sederhana.” 3Peneliti : “Sekarang coba kamu jelaskan” 4MJ : “Pertama 1 27 diubah menjadi 1 3 3 dan bisa ditulis 3 -3 . Karena bilagan pokoknya sama-sama 3. Lalu ditulis persamaan pangkatnya 2x-1= -3, sehingga 2x = -2, hasilnya ini -1.” 5Peneliti : “Bisa Buatkan contoh soal lain atau cara lain dari soal ini?” 6MJ : “Enggak Pak. Hehee..” Berdasarkan jawaban dan hasil wawancara percakapan 2 dan 4, subjek MJ bisa lancar dan benar dalam menyelesaikan soal 3b, sehingga subjek MJ dalam kategori fasih. Subjek MJ tidak mampu menunjukkan cara atau metode penyelesaian yang lain pada saat wawancara percakapan 6. Serta tidak mampu memberikan contoh soal lain beserta penyelesaiannya percakapan 160 6. Dari hasil tes dan wawancara, peneliti menyimpulkan bahwa komponen kreativitas yang dipenuhi subjek MJ untuk soal 3b adalah kefasihan, sehingga kreativitasnya pada tingkat 1. Berdasarkan paparan data tes dan wawancara penelitian , peneliti menyimpulkan bahwa komponen kreativitas yang dominan dicapai subjek MJ dalam menyelesaikan soal bilangan berpangkat adalah kefasihan, sehingga berada pada Tingkat 1. k. Siswa Kode NM Berdasarkan hasil observasi, tes, dan wawancara dengan siswa dengan kode NM, peneliti membuat sebuah analisis yang berpedoman pada komponen kreativitas. Pada serangkaian tahapan dapat dilihat pada sajian data berikut: SOAL 1a 1.Carilah nilai dari bilangan berpangkat berikut a. 8 . 2 -3 2 = JAWABAN Subjek NM mengerjakan soal 1a dengan langkah-langkah dan jawaban yang benar. Adapun hasil wawancara dengan subjek NM untuk soal 1a, yaitu sebagai berikut: 1Peneliti : “Coba sekarang jelaskan penyelesaian 1a dan sifatnya” 161 2NM : “Pertama 8 diubah dulu jadi 2 3 , terus karena bilangan pokoknya sama jadi pangkatnya dijumlah 2 3+-3 2 , terus 2 2 . Karena nol dikali dua hasilnya nol, jadinya 2 sama dengan 1.” sambil menunjuk hasil” 3Peneliti : “Coba pakai cara lain” 4NM :“Gini Pak, Yang langkah pertama perpangkatan perkalian bilangan berpangkat sifatnya Pak. Untuk caranya 8 dipangkat 2 lalu 8 diubah menjadi 2 3 dipangkat 2 lagi hasilnya 2 6 , dan 2 -3 dipangkat 2 menjadi 2 -3x2 hasilnya 2 -6 . terus karena bilangan pokoknya sama jadi pangkatnya dijumlah 2 6+-6 hasilnya 2 sama dengan 1” 5Peneliti : “Bisa Buatkan contoh soal lain?” 6NM : “Enggak Pak. Hehee..” Pada cara kedua memiliki langkah dan jawaban yang tepat. Subjek NM fasih dalam konsepnya percakapan 2 dan 4. Subjek NM mampu membuat cara penyelesaian yang sehingga mencapai komponen fleksibel percakapan 4. Subjek NM tidak mampu membuat contoh soal baru percakapan 6. Dari hasil tes dan wawancara, peneliti menyimpulkan bahwa komponen kreativitas yang dipenuhi subjek NM untuk soal 1a adalah kefasihan dan fleksibilitas, sehingga kreativitasnya pada tingkat 3. SOAL 1b 1.Carilah nilai dari bilangan berpangkat berikut b. 4 . 2 -2 2 = JAWABAN 162 Subjek NM mengerjakan soal 1b dengan langkah-langkah dan jawaban yang benar. Adapun hasil wawancara dengan subjek NM untuk soal 1b, yaitu sebagai berikut: 1Peneliti : “Coba sekarang jelaskan penyelesaian 1b dan sifatnya” 2NM : “Pertama 4 diubah dulu jadi 2 2 , terus karena bilangan pokoknya sama jadi pangkatnya dijumlah 2 2+-2 sama dengan 2 , terus dipangkatkan dua lagi. Karena nol dikali dua hasilnya nol, jadinya 2 sama dengan 1.” sambil menunjuk hasil 3Peneliti : “Coba pakai cara lain” 4NM :“Gini Pak, Yang langkah pertama perpangkatan perkalian bilangan berpangkat sifatnya Pak. Untuk caranya 4 dipangkat 2 lalu 4 diubah menjadi 2 2 dipangkat 2 lagi hasilnya 2 4 , dan 2 -2 dipangkat 2 menjadi 2 -2x2 hasilnya 2 -4 . terus karena bilangan pokoknya sama jadi pangkatnya dijumlah hasilnya nol. Jadinya 2 sama dengan 1” 5Peneliti : “Bisa Buatkan contoh soal lain?” 6NM : “Enggak Pak. Hehee..” Pada cara kedua memiliki langkah dan jawaban yang tepat. Subjek NM fasih dalam konsepnya percakapan 2 dan 4. Subjek NM mampu membuat cara penyelesaian yang sehingga mencapai komponen fleksibel percakapan 4. Subjek NM tidak mampu membuat contoh soal baru 163 percakapan 6. Dari hasil tes dan wawancara, peneliti menyimpulkan bahwa komponen kreativitas yang dipenuhi subjek NM untuk soal 1b adalah kefasihan dan fleksibilitas, sehingga kreativitasnya pada tingkat 3. SOAL 2a 2. Sederhanakan bentuk berikut dan nyatakan dalam pangkat positif a. a -2 . b 3 = JAWABAN Subjek NM mengerjakan soal 2a dengan langkah-langkah dan jawaban yang benar. Adapun hasil wawancara dengan subjek NM untuk soal 2a, yaitu sebagai berikut: 1Peneliti : “Sekarang jelaskan 2a” 2NM : “Yang langkah pertama pakai sifat perpangkatan perkalian bilangan berpangkat. Caranya a -2 dipangkat 3 sehingga a -2x3 menjadi a -6 , dan b dipangkat 3 manjadi b 3 . 3Peneliti : “Okee.. selanjutnya?” 4NM : “a -6 diubah ke pangkat positif menjadi 1 a 6 . Dan hasilnya b 3 a 6 . ” 5Peneliti : “Sekarang coba kamu kerjakan dengan cara yang lain” 6NM : “Hehe.. enggak bisa Pak” 7Peneliti : “Buatkan contoh lain kalau gitu” 8NM : “Enggak bisa Pak.” Berdasarkan jawaban dan hasil wawancara percakapan 2 dan 4, subjek NM bisa lancar dan benar dalam menyelesaikan soal 2a, sehingga subjek NM dalam kategori fasih. 164 Subjek NM tidak mampu menunjukkan cara atau metode penyelesaian yang lain pada saat wawancara percakapan 6. Sehingga tidak memunculkan kebaruan dari hasilnya, serta tidak mampu memberikan contoh soal lain beserta penyelesaiannya percakapan 8. Dari hasil tes dan wawancara, peneliti menyimpulkan bahwa komponen kreativitas yang dipenuhi subjek NM untuk soal 2a adalah kefasihan, sehingga kreativitasnya pada tingkat 1. SOAL 2b 2. Sederhanakan bentuk berikut dan nyatakan dalam pangkat positif b. a 2 -1 x a 2 3 = JAWABAN Subjek NM mengerjakan soal 2b dengan jawaban yang benar. Adapun hasil wawancara dengan subjek NM untuk soal 2b,yaitu sebagai berikut: 1Peneliti : “Sekarang 2b. Ini dapat a -2 dan a 6 , -2 dan 6 ini dari mana?” sambil menunjukkan 2NM : “-2 dari hasil 2 x -1. 6 dari hasil 2 x 3.” 3Peneliti : “Selanjutnya ini pakai sifat apa?” sambil menunjuk 4NM : “Perkalian bilangan berpangkat Pak. Karena sudah sama-sama a, jadi pangkat dijumlahkan, hasilnya a 4 .” 5Peneliti : “Ada ide cara lain atau contoh lainnya?” 6NM : “ Enggak Pak.” 165 Pada hasil tes untuk soal 2b, peneliti menemukan kurangnya penjabaran sifat perpangkatan dari perkalian bilangan berpangkat. Ketika wawancara, subjek NM menjelaskan tentang penjabaran sifat perpangkatan dari perkalian bilangan berpangkat percakapan 2, jika dituliskan akan menjadi a -2x1 .a 2x3 . Berdasarkan tes dan wawancara, subjek NM dalam kategori fasih. Tetapi tidak mampu menunjukkan cara atau metode penyelesaian yang lain percakapan 6. Serta tidak mempunyai contoh lain percakapan 6. Peneliti menyimpulkan bahwa komponen kreativitas yang dipenuhi subjek NM untuk soal 2b adalah kefasihan, sehingga kreativitasnya pada tingkat 1. SOAL 2d 2. Sederhanakan bentuk berikut dan nyatakan dalam pangkat positif d. 3 √ a − 6 = JAWABAN Subjek NM mengerjakan soal 2d dengan langkah-langkah dan jawaban yang benar. Adapun hasil wawancara dengan subjek NM untuk soal 2d, yaitu sebagai berikut: 1Peneliti : “Kalau 2d ini termasuk pada sifat apa?” 2NM : “Pangkat pecahan Pak, caranya pangkat dari a dibagi pangkatnya akar. Jadi a − 6 3 hasilnya a -2 , lalu pakai sifat pangkat negatif hasilnya 1 a 2 .” 166 3Peneliti : “Kamu Punya ide cara lain atau contoh lainnya?” 4NM : “Enggak punya Pak.” Berdasarkan hasil tes dan wawancara, peneliti menyimpulkan bahwa subjek NM fasih dalam menyelesaikan soal 2d. Akan tetapi, subjek NM tidak mampu menunjukkan cara atau metode penyelesaian yang lain dan tidak memunculkan contoh baru percakapan 4. Peneliti menyimpulkan bahwa komponen kreativitas yang dipenuhi subjek NM untuk soal 2d adalah kefasihan, sehingga kreativitasnya pada tingkat 1. SOAL 3a 3. Carilah nilai x a. 2 2x = 16 JAWABAN Subjek NM mengerjakan soal 3a dengan langkah-langkah dan jawaban yang benar. Adapun hasil wawancara dengan subjek NM untuk soal 3a, yaitu sebagai berikut: 1Peneliti : “Untuk soal 3a masuk pada sifat apa?” 2NM : “Persamaan Pangkat Pak.” 3Peneliti : “Silahkan dijelaskan” 167 4NM : “Ya ini 2 2x = 16, 16 diubah menjadi 2 4 . Sehingga 2 2x = 2 4 , lalu diambil 2x = 4 saja, terus x ketemu 2.” 5Peneliti : “Punya ide cara lain, lainnya ini?” 6NM : menunjukkan cara lain kalo ini 2 2 dicari nilainya dulu yaitu 4 sehingga 4 x , lalu 16 diubah manjadi 4 2 . Jadi ketemu x=2” 7Peneliti : “Kamu bisa buat contoh soal yang mirip ini?” 8NM : “Enggak bisa Pak.” Dari hasil tes dengan didukung hasil wawancara, subjek NM fasih dalam menyelesaikan soal 3a percakapan 4 dan 6. Subjek NM mampu menunjukkan cara atau metode penyelesaian yang lain percakapan 6, sehingga dalam kategori fleksibel. Tetapi tidak memunculkan contoh baru percakapan 8. Peneliti menyimpulkan bahwa komponen kreativitas yang dipenuhi subjek NM untuk soal 3a adalah kefasihan dan fleksibilitas, sehingga kreativitasnya pada tingkat 3. SOAL 3b 3. Carilah nilai x b. 3 2x-1 = 1 27 JAWABAN 168 Subjek NM mengerjakan soal 3b dengan langkah-langkah dan jawaban yang benar. Adapun hasil wawancara dengan subjek NM untuk soal 3b, yaitu sebagai berikut: 1Peneliti : “Untuk soal 3b masuk pada sifat apa?” 2NM : “Persamaan pangkat sederhana.” 3Peneliti : “Sekarang coba kamu jelaskan” 4NM : “Pertama 1 27 diubah menjadi 1 3 3 dan bisa ditulis 3 -3 . Karena bilagan pokoknya sama-sama 3. Lalu ditulis persamaan pangkatnya 2x-1= -3, sehingga 2x = -2, hasilnya ini -1.” 5Peneliti : “Bisa Buatkan contoh soal lain atau cara lain dari soal ini?” 6NM : “Enggak Pak. Hehee..” Dari jawaban dan hasil wawancara percakapan 2 dan 4, subjek NM bisa lancar dan benar dalam menyelesaikan soal 3b, sehingga subjek NM dalam kategori fasih. Subjek NM tidak mampu menunjukkan cara atau metode penyelesaian yang lain pada saat wawancara percakapan 6. Serta tidak mampu memberikan contoh soal lain beserta penyelesaiannya percakapan 6. Dari hasil tes dan wawancara, peneliti menyimpulkan bahwa 169 komponen kreativitas yang dipenuhi subjek NM untuk soal 3b adalah kefasihan, sehingga kreativitasnya pada tingkat 1. Berdasarkan paparan data tes dan wawancara penelitian , peneliti menyimpulkan bahwa komponen kreativitas yang dominan dicapai subjek NM dalam menyelesaikan soal bilangan berpangkat adalah kefasihan, sehingga berada pada Tingkat 1. l. Siswa Kode NA Berdasarkan hasil observasi, tes, dan wawancara dengan siswa dengan kode NA, peneliti membuat sebuah analisis yang berpedoman pada komponen kreativitas. Pada serangkaian tahapan dapat dilihat pada sajian data berikut: SOAL 1a 1.Carilah nilai dari bilangan berpangkat berikut a. 8 . 2 -3 2 = JAWABAN Subjek NA mengerjakan soal 2a dengan langkah-langkah dan jawaban yang benar. Adapun hasil wawancara dengan subjek NA untuk soal 2d, yaitu sebagai berikut: 170 1Peneliti : “Coba sekarang jelaskan penyelesaian 1a dan sifatnya” 2NA : “Yang langkah pertama perpangkatan perkalian bilangan berpangkat sifatnya Pak. Untuk caranya 8 dipangkat 2 hasilnya 64, dan 2 -3 dipangkat 2 menjadi 2 -3x2 hasilnya 2 -6 diubah menjadi pangkat positif 1 2 6 sama dengan 1 64 sehingga dicoret dengan 64 hasilnya 1.” 3Peneliti : “Coba pakai cara lain” 4NA :“Gini Pak, Pertama 8 diubah dulu jadi 2 3 , terus karena bilangan pokoknya sama jadi pangkatnya dijumlah 2 3+- 3 2 , terus 2 2 . Karena nol dikali dua hasilnya nol, jadinya 2 sama dengan 1. sambil menunjuk hasil 5Peneliti : “Ada yang lebih sederhana?” 6NA : “Emmmm.. bentar ya Pak.” Berfikir Awale 2 -3 diubah dulu ke pangkat positif menjadi 1 2 3 dan nilainya 1 8 , lalu yang ini dicoret hasilnya 1 pangkat 2 sama denga 1.” 7Peneliti : “Bisa Buatkan contoh soal lain?” 8NA : “Enggak Pak. Hehee..” 171 Pada cara kedua memiliki langkah dan jawaban yang tepat. Cara ketiga yang diberikan diatas, sangatlah tepat dan memiliki langkah yang lebih jelas dan singkat. Subjek NA fasih dalam konsepnya percakapan 2,4 dan 6. Subjek NA mampu membuat cara penyelesaian yang sehingga mencapai komponen fleksibel percakapan 4 dan 6. Subjek NA tidak mampu membuat contoh soal baru percakapan 8. Dari hasil tes dan wawancara, peneliti menyimpulkan bahwa komponen kreativitas yang dipenuhi subjek NA untuk soal 1a adalah kefasihan dan fleksibilitas, sehingga kreativitasnya pada tingkat 3. SOAL 1b 1.Carilah nilai dari bilangan berpangkat berikut b. 4 . 2 -2 2 = JAWABAN Subjek NA mengerjakan soal 2b dengan langkah-langkah dan jawaban yang benar. Adapun hasil wawancara dengan subjek NA untuk soal 2b, yaitu sebagai berikut: 1Peneliti : “Coba sekarang jelaskan penyelesaian 1a dan sifatnya” 172 2NA : “Yang langkah pertama perpangkatan perkalian bilangan berpangkat sifatnya Pak. Untuk caranya 4 dipangkat 2 hasilnya 16, dan 2 -2 dipangkat 2 menjadi 2 -2x2 hasilnya 2 -4 diubah menjadi pangkat positif 1 2 4 sama dengan 1 16 sehingga dicoret dengan 16 hasilnya 1.” 3Peneliti : “Coba pakai cara lain” 4NA :“Gini Pak, Pertama 4 diubah dulu jadi 2 2 , terus karena bilangan pokoknya sama jadi pangkatnya dijumlah 2 2+- 2 2 , terus 2 2 . Karena nol dikali dua hasilnya nol, jadinya 2 sama dengan 1.” sambil menunjuk hasil 5Peneliti : “Bisa Buatkan contoh soal lain?” 6NA : “Enggak Pak. Hehee..” Pada cara kedua memiliki langkah dan jawaban yang tepat. Subjek NA fasih dalam konsepnya percakapan 2, dan 4. Subjek NA mampu membuat cara penyelesaian yang sehingga mencapai komponen fleksibel percakapan 4. Subjek NA tidak mampu membuat contoh soal baru percakapan 6. Dari hasil tes dan wawancara, peneliti menyimpulkan bahwa komponen kreativitas yang dipenuhi subjek NA untuk soal 1b adalah kefasihan dan fleksibilitas, sehingga kreativitasnya pada tingkat 3. SOAL 2a 2. Sederhanakan bentuk berikut dan nyatakan dalam pangkat positif a. a -2 . b 3 = JAWABAN 173 Subjek NA mengerjakan soal 2a dengan langkah-langkah dan jawaban yang benar. Adapun hasil wawancara dengan subjek NA untuk soal 2a, yaitu sebagai berikut: 1Peneliti : “Sekarang jelaskan hasil kamu 2a” 2NA : “Yang langkah pertama pakai sifat perpangkatan perkalian bilangan berpangkat. Caranya a -2 dipangkat 3 sehingga a -2x3 menjadi a -6 , dan b dipangkat 3 manjadi b 3 . Lalu a -6 diubah ke pangkat positif menjadi 1 a 6 . Dan hasilnya 1 a 6 .b 3 ” 3Peneliti : “Sekarang coba kamu kerjakan dengan cara yang lain” 4NA : “Gini Pak. a -2 diubah dulu menjadi pangkat positif menjadi 1 a 2 , lalu 1 a 2 dipangkatkan 3 menjadi 1 a 6 x b 3 , hasilnya b 3 a 6 .” 5Peneliti : “Buatkan contoh soal lain yang mirip ini kalau gitu” 6NA : “Gak ada ide Pak.“ 174 Berdasarkan jawaban dan hasil wawancara percakapan 2 dan 4, subjek NA bisa lancar dan benar dalam menyelesaikan soal 2a, sehingga subjek NA dalam kategori fasih. Subjek NA mampu menunjukkan cara atau metode penyelesaian yang lain pada saat wawancara percakapan 4. Sehingga termasuk kategori fleksibel. Tetapi tidak mampu memberikan contoh soal lain beserta penyelesaiannya percakapan 6. Dari hasil tes dan wawancara, peneliti menyimpulkan bahwa komponen kreativitas yang dipenuhi subjek NA untuk soal 2a adalah kefasihan dan fleksibilitas, sehingga kreativitasnya pada tingkat 3. SOAL 2b 2. Sederhanakan bentuk berikut dan nyatakan dalam pangkat positif b. a 2 -1 x a 2 3 = JAWABAN Subjek NA mengerjakan soal 2b dengan jawaban yang benar. Adapun hasil wawancara dengan subjek NA untuk soal 2b,yaitu sebagai berikut: 1Peneliti : “Sekarang jelaskan hasil kamu 2b” 2NA : “Yang langkah pertama pakai sifat perpangkatan bilangan berpangkat. Caranya a 2 dipangkat -1 sehingga a 2x-1 menjadi a -2 , dan a 2 dipangkat 3 manjadi a 2x3 hasilnya a 6 . Lalu a -2 diubah ke 175 pangkat positif menjadi 1 a 2 . Dan hasilnya 1 a 2 .a 6 sama dengan a 4 ” 5Peneliti : “Ada ide cara lain atau contoh lainnya?” 6NA :“Ada Pak.. ini... a 2 sebagai bilangan pokoknya, jadi pangkatnya tinggal dijumlahkan a 2 -1+3 = a 2 2 jadi ini ketemu a 4 .” 7Peneliti : “Bagus.. Buatkan contoh soal baru yang seperti ini coba” 8NA : “Wahh.. gak bisa Pak.” Pada hasil tes untuk soal 2b, subjek NA fasih dalam menyelesaikan soal 2b percakapan Berdasarkan tes dan wawancara, subjek NA dalam kategori fasih. Subjek NA mampu menunjukkan cara atau metode penyelesaian yang lain percakapan 6. Sehingga masuk kategori fleksibel. Tetapi tidak mempunyai contoh lain percakapan 8. Peneliti menyimpulkan bahwa komponen kreativitas yang dipenuhi subjek NA untuk soal 2b adalah kefasihan dan fleksibilitas, sehingga kreativitasnya pada tingkat 3. SOAL 2d 2. Sederhanakan bentuk berikut dan nyatakan dalam pangkat positif d. 3 √ a − 6 = JAWABAN 176 Subjek NA mengerjakan soal 2d dengan langkah-langkah dan jawaban yang benar. Adapun hasil wawancara dengan subjek NA untuk soal 2d, yaitu sebagai berikut: 1Peneliti : “Kalau 2d ini termasuk pada sifat apa?” 2NA : “Pangkat pecahan Pak, caranya pangkat dari a dibagi pangkatnya akar. Jadi a − 6 3 hasilnya a -2 , lalu pakai sifat pangkat negatif hasilnya 1 a 2 .” 3Peneliti : “Baut cara penyelesaian yang lain coba” 4NA : “Saya coba Pak. langkah awal merubah a -6 menjadi pangkat positif manjadi 1 a 6 , Karena pangkat akarnya 3, jadi dipangkatkan 1 3 , sehingga 1 a 6 1 3 , dengan sifat perpangkatan bilangan pangkat menjadi 1 1 3 a 6 1 3 sama dengan 1 a 2 ” 5Peneliti : “Bagus sekali.. Buatkan contoh soal baru yang seperti ini coba beserta penyelesaiannya” 6NA : “Wahh.. gak bisa Pak.” 177 Berdasarkan hasil tes dan wawancara, peneliti menyimpulkan bahwa subjek NA fasih dalam menyelesaikan soal 2d percakapan 2 dan 4. Subjek NA mampu menunjukkan cara atau metode penyelesaian yang lain percakapan 4, sehingga termasuk dalam kategori fleksibel. Tetapi tidak memunculkan contoh baru percakapan 6. Peneliti menyimpulkan bahwa komponen kreativitas yang dipenuhi subjek NA untuk soal 2d adalah kefasihan dan fleksibilitas, sehingga kreativitasnya pada tingkat 3. SOAL 3a 3. Carilah nilai x a. 2 2x = 16 JAWABAN Subjek NA mengerjakan soal 3a dengan langkah-langkah dan jawaban yang benar. Adapun hasil wawancara dengan subjek NA untuk soal 3a, yaitu sebagai berikut: 1Peneliti : “Untuk soal 3a masuk pada sifat apa?” 2NA : “Persamaan pangkat sederhana.” 3Peneliti : “Bagus.. Sekarang coba kamu jelaskan” 178 4NA : “Pertama 16 diubah menjadi 2 4 . Sehingga bilangan pokoknya sudah sama. Lalu ditulis persamaan pangkatnya 2x = 4 lalu ketemu x nya 4 dibagi 2 hasilnya 2.” 5Peneliti : “Punya cara lain atau contoh soal yang lain?” 6NA : “Tidak ada Pak.” Subjek NA mampu mengerjakan soal 3a dengan lancar dan benar. Berdasarkan hasil tes dan wawancara, sehingga subjek NA fasih dalam menyelesaikan soal 3a. Akan tetapi, subjek NA tidak mampu menunjukkan cara atau metode penyelesaian yang lain dan tidak memunculkan contoh baru percakapan 6. Peneliti menyimpulkan bahwa komponen kreativitas yang dipenuhi subjek NA untuk soal 3a adalah kefasihan, sehingga kreativitasnya pada tingkat 1. SOAL 3b 3. Carilah nilai x b. 3 2x-1 = 1 27 JAWABAN 179 Subjek NA mengerjakan soal 3b dengan langkah-langkah dan jawaban yang benar. Adapun hasil wawancara dengan subjek NA untuk soal 3b, yaitu sebagai berikut: 1Peneliti : “Untuk soal 3b masuk pada sifat apa?” 2NA : “Persamaan pangkat sederhana.” 3Peneliti : “Sekarang coba kamu jelaskan” 4NA : “Pertama 1 27 diubah menjadi 1 3 3 dan bisa ditulis 3 -3 . Karena bilagan pokoknya sama-sama 3. Lalu ditulis persamaan pangkatnya 2x-1= -3, sehingga 2x = -2, hasilnya ini -1.” 5Peneliti : “Bisa buatkan cara lain dari soal ini?” 180 6NA : “Saya coba ya Pak. Hehee.. langkah awalnya 3 2x-1 dirubah dulu dalam bentuk pembagian bilangan pangkat menjadi 3 2 x 3 = 1 27 , lalu 3 2 dicari dulu nilainya yaitu 9, dan kedua ruas dikalikan 3. Menjadi 9 x = 1 9 , jadi x = -1 kalo pakai sifat pangkat negatif.” 7Peneliti : “Oke, bagus sekali. Sekarang coba buat contoh soal yang mirip beserta caranya” 8NA : “gimana to Pak, kayake gak bisa.” Berdasarkan hasil tes dan wawancara, peneliti menyimpulkan bahwa subjek NA fasih dalam menyelesaikan soal 3b percakapan 4 dan 6. Subjek NA mampu menunjukkan cara atau metode penyelesaian yang lain percakapan 6, sehingga termasuk dalam kategori fleksibel. Tetapi tidak memunculkan contoh baru percakapan 8. Peneliti menyimpulkan bahwa komponen kreativitas yang dipenuhi subjek NA untuk soal 3b adalah kefasihan dan fleksibilitas, sehingga kreativitasnya pada tingkat 3. Berdasarkan paparan data tes dan wawancara penelitian , peneliti menyimpulkan bahwa komponen kreativitas yang dominan dicapai subjek 181 NA dalam menyelesaikan soal bilangan berpangkat adalah kefasihan dan fleksibilitas, sehingga berada pada Tingkat 3.

C. Temuan Penelitian