8
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Deskripsi Teori
1. Hakikat Tenis Meja
Tenis meja merupakan cabang olahraga yang dimainkan di dalam gedung indoor game oleh dua atau empat pemain. Cara memainkannya
dengan menggunakan raket yang dilapisi karet untuk memukul bola celluloid melewati jaring yang tergantung di atas meja, yang dikaitkan pada
dua tiang jaring Muhajir, 2007: 22. Permainan tenis meja merupakan cabang olahraga yang tercepat dalam memainkan bola. Hal ini dikarenakan
daya pantul bola yang relatif tinggi dengan meja maupun dengan bet yang dilapisi karet, dimainkan dalam meja yang relatif kecil Dinas Pendidikan
dan Kebudayaan, 2013: 2. Permainan tenis meja adalah suatu permainan dengan menggunakan
fasilitas meja dan perlengkapannya serta raket dan bola sebagai alatnya Larry Hodges, 2007: 25. Menurut Tomoliyus 2012: 14 bahwa ide dasar
permainan tenis meja adalah menyajikan bola pertama dengan terlebih dahulu memantulkan bola tersebut ke meja penyaji dan bola harus melewati
atas net dan masuk ke sasaran meja lawan dan juga mengembalikan bola setelah memantul di meja dengan menggunakan bet untuk memukul bola,
hasil pukulan bolanya lewat di atas net dan masuk ke sasaran meja lawan. Menurut Agus Salim 2008: 14 bahwa tenis meja merupakan permainan
yang sederhana. Aksi yang dilakukan olahraga ini adalah dengan konsisten
9 memukul, mengarahkan, dan mendapatkan bola ke meja lawan sehingga
sampai pada satu saat bola itu tidak dapat dikembalikan lagi oleh lawan. Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa
permainan tenis meja adalah suatu permainan dengan menggunakan meja, bet dan net sebagai tempat untuk memantulkan bola yang dipukul dengan
menggunakan bet diawali dengan pukulan pembuka service harus mampu yang menyeberangkan bola lewat net masuk ke sasaran, dan
mengembalikan bola ke daerah lawan setelah bola itu memantul di daerah permainan sendiri.
2. Hakikat Kekuatan Otot tungkai
a. Pengertian Kekuatan
Menurut Sukadiyanto 2011: 90 bahwa kekuatan strenght merupakan salah satu komponen dasar biomotor yang diperlukan dalam
setiap cabang olahraga. Peningkatan prestasi maksimal dapat dicapai apabila atlet dapat meningkatkan kondisi fisik seluruh komponen dan
dikembangkan sesuai dengan kebutuhan. Menurut Achamd Damiri dan Nurlan Kusmaedi 1991: 189 bahwa kekuatan strength energi untuk
melawan tahanan, atau kemampuan untuk membangkitkan tegangan tension terhadap suatu tahanan resistance. Peter J.L Thompson 1991:
70 menjelaskan bahwa kekuatan otot adalah kemampuan badan dalam menggunakan daya.
Menurut Sukadiyanto 2002: 61 bahwa kekuatan secara umum adalah kemampuan otot atau sekelompok otot untuk mengatasi beban