Kriteria Pemilihan Media Media Pembelajaran

Berdasarkan pada diagram di atas, Edgar Dale mengemukakan bahwa pada tingkat yang konkrit orang memperolah pengalaman belajar dari kenyataan yang diperoleh dalam kehidupan. Selanjutnya, untuk memperoleh pengetahuanpengalaman, akan meningkat menuju ke tingkat yang lebih tinggi, yang akhirnya tiba pada puncak kerucut di mana pengalaman itu dapat diperoleh, walaupun hanya dalam bentuk simbol atau lambang-lambang kata John D. Latuheru, 1992 : 16. Dari gambar dan klasifikasi tersebut dapat ditarik kesimpulan logis bahwa pada prinsipnya proses belajar harus bergerak mulai dari persepsi konkrit, menuju ke simbolisasi abstrak. Jadi jalur proses belajar merupakan jalur induktif, dengan pengalaman sebagai bimbingan Nolker H., 1983 : 42.

e. Kriteria Pemilihan Media

Dalam Arief Sadiman dkk 2005 : 83, pemilihan media harus disesuaikan dengan tujuan perilaku belajarnya, setidaknya ada empat faktor yang harus dipertimbangkan dalam pemilihannya, yaitu : 1 Ketersediaan sumber setempat. Artinya bila media yang bersangkutan tidak terdapat pada sumber-sumber yang ada maka harus membeli atau membuat sendiri. 2 Apakah untuk membeli atau memproduksi media tersebut tersedia dana atau tidak, tenaga dan fasilitasnya. 3 Faktor yang menyangkut keluwesan, kepraktisan dan ketahanan media yang bersangkutan untuk waktu yang lama. 4 Efektifitas biaya dalam jangka waktu yang panjang. Untuk mendapatkan bentuk media pembelajaran yang baik, menurut John D. Latuheru 1992 : 31 terdapat beberapa tahapan yang perlu dilakukan, antara lain: 1 Analisis karakteristik siswa, yaitu proses mengidentifikasi mengenal identitas para siswa secara khusus. 2 Menentukan tujuan yang akan dicapai, dilihat dari kawasan belajar domain of learning siswa antara lain: a Belajar kognitif, termasuk penyesuaian intelektual dari informasi dan pengetahuan, b Belajar afektif, termasuk sikap, perasaan dan emosi, c Belajar psikomotorik, termasuk kecakapan motorik yang dimulai dari kegiatan meniru gerakan-gerakan yang sederhana sampai pada kemampuan fisik yang membutuhkan koordinasi susunan syaraf otot yang kompleks. 3 Memilih, merubahmemperbaiki dan merencanakan materi pembelajaran. 4 Pemanfaatan bahan, yang didasarkan pada prosedur-prosedur seperti: persiapan lingkungan belajar, persiapan pendengar siswa dan penyajian bahan pelajaran. 5 Tanggapan responsi yang diharapkan dari siswa, dengan cara membangun peranserta partisipasi para siswa dengan membuka kesempatan untuk memberikan tanggapan. 6 Evaluasi, termasuk di dalamnya evaluasi proses pembelajaran, evaluasi pencapaian siswa terhadap materi pelajaran yang disampaikan dan evaluasi media dan metode yang digunakan. Kriteria yang paling utama dalam pemilihan media adalah media harus disesuaikan dengan tujuan pembelajaran atau kompetensi yang ingin dicapai. Contoh: bila tujuan atau kompetensi peserta didik bersifat menghafalkan kata-kata tentunya media audio yang tepat untuk digunakan. Jika tujuan atau kompetensi yang dicapai bersifat memahami isi bacaan maka media cetak yang lebih tepat digunakan. Kalau tujuan pembelajaran bersifat motorik gerak dan aktivitas, maka media film dan video bisa digunakan. Di samping itu, terdapat kriteria lainnya yang bersifat melengkapi komplementer, seperti: biaya, ketepatgunaan, keadaan peserta didik, ketersediaan, dan mutu teknis. Secara lebih detail, Walkers dan Hess dalam Azhar Arsyad, 1997: 175-176 memberikan kriteria dalam mereview perangkat lunak media pembelajaran berdasarkan kualitas yang meliputi beberapa aspek sebagai berikut: 1 Kualitas isi dan tujuan a ketepatan; b kepentingan; c kelengkapan; d keseimbangan; e minatperhatian; f keadilan; g kesesuaian dengan situasi peserta didik. 2 Kualitas instruksional a memberikan kesempatan belajar; b memberikan bantuan untuk belajar; c kualitas memotivasi; d fleeksibilitas instruksionalnya; e hubungan dengan program pembelajaran lainnya; f kualitas sosial interaksi instruksionalnya; g kualitas tes dan penilaiannya; h dapat memberi dampak bagi peserta didik; i dapat membawa dampak baik guru dan pembelajarannya. 3 Kualitas teknis a keterbacaan; b mudah digunakan; c kualitas tampilantayangan; d kualitas penanganan jawaban; e kualitas pengelolaan programnya; f kualitas pendokumentasiannya.

2. Video Tutorial

Dokumen yang terkait

PENGEMBANGAN VIDEO PEMBELAJARAN MATERI TEKNIK PEMIJAHAN IKAN SECARA BUATAN PADA MATA PELAJARAN KOMPETENSI KEJURUAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

3 56 111

IMPLEMENTASI MEDIA PEMBELAJARAN VIDEO TUTORIAL PADA MATA PELAJARAN PEMROGRAMAN KOMPUTER DI SMK.

1 3 46

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR TERHADAP KOMPETENSI MELAKUKAN PEKERJAAN DENGAN MESIN BUBUT SESUAI STANDAR INDUSTRI.

1 4 40

Meningkatkan Prestasi Belajar Kompetensi Melakukan Pekerjaan Dengan Mesin Bubut Melalui Pembelajaran Kooperatif Tipe Learning Together Siswa kelas II TPm-4 SMK Wiworotomo Purwokerto.

0 0 1

PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN MEMBUAT REKAMAN AUDIO DI STUDIO PADA MATA PELAJARAN KOMPETENSI KEJURUAN KELAS X SEMESTER GENAP TEKNIK AUDIO VIDEO DI SMK NEGERI 1 SAPTOSARI.

1 9 294

SIMULATOR CONVEYOR BELT SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN PADA MATA PELAJARAN KOMPETENSI KEJURUAN DI SMK NEGERI 2 DEPOK SLEMAN.

3 38 192

PENERAPAN MODUL MESIN BUBUT CNC UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIVAN DAN KOMPETENSI SISWA PADA MATA PELAJARAN CNC DASAR DI SMK MUHAMMADIYAH 1 SALAM.

1 10 245

PENERAPAN MODUL MESIN BUBUT CNC UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIVAN DAN KOMPETENSI SISWA PADA MATA PELAJARAN CNC DASAR DI SMK MUHAMMADIYAH 1 SALAM.

0 0 245

pengembangan media pembelajaran berbantuan kompoter untuk pekerjaan mesin bubut

0 0 18

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING PADA STANDAR KOMPETENSI MELAKUKAN PEKERJAAN DENGAN MESIN BUBUT UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI TP 1 SMK MURNI 1 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2013 2014 | Ikhwani | Jurnal Nosel 8165 1

0 0 7