50
Akseptor yang pernah menggunakan selain KB suntik maupun hanya KB suntik ternyata tidak mempengaruhi
ketepatan waktu untuk suntik kembali.
4.2.3 Jumlah Anak Ibu Dengan Ketepatan Suntik Kembali
Gambar 4.13. Analisis Karakteristik Responden Berdasarkan Jumlah Anak Ibu
Gambar 4.13.
menunjukkan bahwa
mayoritas responden yang tidak tepat waktu adalah responden yang
memiliki 2 anak 69 dan responden memiliki 3 anak 67. Hasil penelitian menunjukkan akseptor yang memiliki anak
lebih dari 1 lebih tidak tepat dibandingkan akseptor yang hanya mempunyai 1 anak.
Faktor kesibukan orang tua dapat mempengaruhi ketidaktepatan suntik kembali. Akseptor yang
memiliki anak lebih dari satu mempunyai kesibukan lebih besar jika dibandingkan dengan akseptor dengan satu anak.
20 40
60 80
100
1 anak 2 anak
3 anak 47
69 67
53 31
33
p e
rsen tase
Jumlah anak
Tidak Tepat Tepat
51
Akseptor yang memiliki lebih dari 1 anak cenderung tidak tepat saat melakukan waktu suntik kembali.
4.2.4 Pendidikan Ibu Dengan Ketepatan Suntik Kembali
Gambar 4.14. Analisis Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Ibu
Gambar 4.14.
menunjukkan bahwa
mayoritas responden yang tidak tepat waktu suntik kembali adalah
responden lulusan Perguruan Tinggi sebanyak 67 dan yang paling sedikit lulusan SD sebanyak 33.
Dalam penelitian semakin tinggi pendidikan semakin tidak tepat dalam suntik kembali. Hasil penelitian berlawanan
dengan teori Nursalam dan Siti Priyani 2002 yang mengatakan bahwa pada umumnya pengetahuan seseorang
dipengaruhi oleh pendidikan yang pernah diterima, semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang maka semakin baik pula
tingkat pengetahuannya.
Akseptor yang
mempunyai
20 40
60 80
100
SD SMP
SMA PT
33 60
59 67
67 40
41 33
Per sen
tase
Pendidikan Ibu
Tidak Tepat Tepat
52
pendidikan semakin tinggi tidak menjamin ketepatan untuk suntik kembali. Akseptor yang tidak tepat dalam suntik
kembali dipengaruhi oleh faktor-faktor lain.
4.2.5 Pekerjaan Ibu Dengan Ketepatan Suntik Kembali
Gambar 4.15. Analisis Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan Ibu
Gambar 4.15. menunjukkan mayoritas responden berdasarkan pekerjaan terhadap ketidaktepatan waktu suntik
kembali adalah responden bekerja sebanyak 67 dan sebagai ibu rumah tangga sebanyak 55.
Pekerjaan dapat berpengaruh terhadap ketidaktepatan akseptor untuk melakukan suntik kembali. Data menunjukkan
bahwa akseptor yang bekerja cenderung tidak tepat dalam suntik kembali karena faktor kesibukan, terikat dengan jam
kerja dan pekerjaan yang banyak.
20 40
60 80
100
Ibu Rumah Tangga
Bekerja 55
67 45
33
P er
sen tase
Pekerjaan Ibu
Tidak Tepat Tepat
53
Pekerjaan memerlukan waktu dan tenaga untuk menyelesaikan berbagai jenis pekerjaan masing-masing
dianggap penting dan memerlukan perhatian dan waktu Notoatmojo, 2003. Ada kesesuaian antara teori dan hasil
penelitian, bahwa pekerjaan memerlukan waktu yang banyak sehingga mengganggu ketepatan waktu suntik kembali.
4.2.6 Jarak Rumah Ke Puskesmas Dengan Ketepatan Suntik Kembali