44
Gambar 4.8 menunjukkan bahwa mayoritas responden berpenghasilan lebih dari 900.000,00. Responden dengan
penghasilan keluarga kurang dan sama dengan 900.000,00 sebanyak 14 akseptor 37.
4.1.9 Pengetahuan Akseptor Tentang KB Suntik
Pengukuran pengetahuan akseptor tentang KB suntik dilakukan dengan memberikan kuesioner sebagai alat ukur.
Kuesioner tersebut menanyakan beberapa hal mengenai KB suntik meliputi pengertian, cara kerja, jenis, dan efek
samping. Pengetahuan akseptor tentang KB suntik dibagi menjadi 3 yaitu: baik 84-100, cukup 67-83, dan
kurang ≤ 66.
Berdasarkan hasil kuesioner yang disebarkan kepada para responden diperoleh kategori seperti tertera pada
gambar di bawah ini:
Gambar 4.9. Pengetahuan Akseptor Tentang KB Suntik
18 47.4
18 47.4
2 5.2
Pengetahuan Baik
Pengetahuan Cukup
Pengetahuan Kurang
45
Gambar 4.9 menunjukkan pengetahuan akseptor tentang KB suntik. Responden memiliki pengetahuan baik
dan cukup sebanyak 18 responden 47,4 dan hanya 2 responden 5,2 pengetahuannya kurang.
Berdasarkan wawancara
pada waktu
penelitian diperoleh beberapa faktor yang mempengaruhi pengetahuan
responden mengenai KB suntik, diantaranya: 1. Pendidikan
Akseptor yang memiliki tingkat pendidikan lebih tinggi ternyata belum menjamin akseptor tersebut bersikap
sesuai dengan tingkat pengetahuan yang dimiliki. 2. Informasi
Informasi yang jelas dari tenaga kesehatan atau sumber informasi yang lain memberikan pengetahuan
yang jelas tentang KB suntik. 3. Pengalaman
Pengalaman mempengaruhi pengetahuan tentang KB suntik. Pengalaman akseptor tentang KB suntik berasal
dari pengalaman pribadi atau pengalaman akseptor lain.
46
4.1.10 Ketepatan Waktu Suntik Kembali
Pada kartu KB dapat dilihat ketepatan waktu untuk suntik ulang pada kunjungan kedua dan seterusnya.
Ketepatan waktu suntik kembali merupakan hal yang penting supaya tidak terjadi kehamilan. Kategori ketepatan
waktu suntik kembali digolongkan menjadi 2 yaitu tepat waktu dan tidak tepat waktu, seperti pada gambar di bawah
ini:
Gambar 4.10. Distribusi Frekuensi Ketepatan Waktu Untuk Suntik Kembali
Gambar 4.10. menunjukkan bahwa sebagian besar responden tidak tepat waktu suntik kembali 58. Dalam
penelitian ini dilakukan wawancara mengenai hal-hal yang dapat menyebabkan ketidaktepatan dalam melakukan suntik
kembali, diantaranya adalah faktor-faktor sebagai berikut:
22 58
16 42
Tidak Tepat Tepat
47
1. Akseptor lupa jadwal kapan untuk melakukan suntik kembali
Saat penelitian
telah dilakukan
wawancara mengenai ketidaktepatan waktu suntik kembali. Sebagian
besar akseptor tidak memperhatikan jadwal yang telah diberikan oleh petugas dalam kartu KB dalam melakukan
penyuntikan kembali. 2. Kesibukan akan pekerjaan sehari-hari
Akseptor berasal
dari berbagai
golongan masyarakat yang memiliki pekerjaan yang bermacam-
macam. Pekerjaan dapat menyita waktu, sehingga tidak memungkinkan pergi ke puskesmas untuk melakukan
suntik kembali.
4.2 Analisis Karakteristik Responden