Tugas Auditor Internal Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Independensi Auditor Internal di Lembaga Pemerintahan (Studi pada Kantor Inspektorat Pemerintah Kotamadya Ambon) T2 932012006 BAB II

7 pelaporan keuangan, pemeriksaan atas pengelolaan dan pertanggungjawaban keuangan negara Wati et al., 2010. Hal yang sama juga disampaikan oleh Mardiasmo 2005 Good governance pada esensinya merupakan pemeritahan yang efektif dan modern yaitu suatu pemeritahan yang demokratis democratic governance yang elemen utamanya adalah masyarakat dengan karakteristik yang terdiri dari transparansi, partisipasi dan akuntabilitas. Good governance adalah tata kelola yang baik pada suatu usaha yang dilandasi dengan etika profesional dalam berusahaberkarya Wati et al., 2010. Mewujudkan g ood goveranance yang didalamnya terdapat independensi auditor internal merupakan hal yang sangat penting, dengan tujuan utama adalah untuk memastikan bahwa semua kegiatan operasional telah dikendalikan dengan baik, telah dikelola secara efektif dan transparan, yang ditunjang dengan pengetahuan dan keahlian yang dimiliki oleh auditor dalam menjalankan tugas Adel, 2013. Maka dari itu teori atribusi dapat menjelaskan perilaku auditor internal dalam mempertahankan sikap independensi yang dapat disebabkan oleh abbility, effort, task difficulty dan luck , sehingga dapat mencapai good governance .

2.2 Tugas Auditor Internal

Menurut Johnson 1996 dalam Angus, et al., 2011 tugas- tugas umum auditor internal sektor publik meliputi: 1 Salinan audit tentang laporan dari akun yang disampaian dalam tata cara penulisan yang ditentukan bersama-sama dalam laporan kepada menteri atau sekertaris negara. 2 Para auditor harus menyatakan apakah akun 8 menurut mereka dapat memberikan padangan yang benar dan adil sesuai dengan urusan operasi. 3 Auditor harus menyatakan apakah akun tersebut telah memberikan semua informasi yang diperlukan sesuai dengan undang-undang yang berlaku. 4 Para auditor biasanya akan melaporkan jika mereka tidak puas dengan aspek dalam laporan keuangan. Lembaga pengawasan internal pada tingkat daerah, adalah inspektorat propinsi dan inspektorat kabupatenkota, yang pembentukannya diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah, dan Permendagri 64 Tahun 2007 tentang Pedoman Teknis Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat Propinsi dan KabupatenKota. Inspektorat propinsi dan kabupatenkota adalah aparat pengawas fungsional yang berada dibawah dan bertanggungjawab kepada kepala daerah gubernur, bupatiwalikota, yang mempunyai tugas melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan urusan pemerintahan di daerah propinsi kabupatenkota, pelaksanaan pembinaan atas penyelenggaraan pemerintahan kabupatenkota dan desa, serta pelaksanaan urusan pemerintahan di daerah kabupatenkota dan desa. Untuk melaksanakan tugasnya, inspektorat propinsi dan kabupatenkota menyelenggarakan fungsi: perencanaan program pengawasan, perumusan kebijakan dan fasilitas pengawasan serta pemeriksaan, pengutusan, pengujian dan penilaian tugas pengawasan. Inspektorat propinsi dan kabupatenkota melakukan pengawasan terhadap penyelenggaraan pemerintah daerah dalam ruang lingkup pengawasan sebagai diatur dalam Permendagri Nomor 23 Tahun 2007 meliputi administrasi umum pemerintahan 9 terdiri dari kebijakan daerah, kelembagaan, pegawai daerah, keuangan daerah dan barang daerah, serta urusan pemerintahan terdiri dari pengawasan terhadap urusan wajib, urusan pilihan, dana dekonsentrasi tugas pembantuan dan kebijakan pimjaman hibah luar negeri. Pengawasan internal dilaksanakan oleh pegawai negeri sipil PNS yang mempunyai jabatan fungsional auditor danatau pihak lain yang diberi tugas, wewenang, tanggung jawab dan hak secara penuh oleh pejabat yang berwenang melaksanakan pengawasan pada instansi pemerintah untuk dan atas nama APIP. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia No 51 Tahun 2012 mengatur tentang seorang auditor dinilai mampu melaksankan tugas pengawasan apabila telah dinyatakan lulus dari ujian sertifikasi Jabatan Fungsional Auditor JFA, sesuai jenjangnya sehingga menduduki: Pengendali Mutu PM, Pengendali Teknis PT, Ketua Tim KT dan Anggota Tim AT.

2.3 Independensi Auditor Internal

Dokumen yang terkait

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Evaluasi Program Akselerasi: studi evaluasi di SMP Negeri 6 Ambon T2 942013137 BAB II

0 1 34

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Independensi Auditor Internal di Lembaga Pemerintahan (Studi pada Kantor Inspektorat Pemerintah Kotamadya Ambon) T2 932012006 BAB I

0 0 5

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Independensi Auditor Internal di Lembaga Pemerintahan (Studi pada Kantor Inspektorat Pemerintah Kotamadya Ambon) T2 932012006 BAB IV

0 0 11

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Independensi Auditor Internal di Lembaga Pemerintahan (Studi pada Kantor Inspektorat Pemerintah Kotamadya Ambon) T2 932012006 BAB V

0 0 2

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Independensi Auditor Internal di Lembaga Pemerintahan (Studi pada Kantor Inspektorat Pemerintah Kotamadya Ambon)

0 0 15

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Independensi Auditor Internal di Lembaga Pemerintahan (Studi pada Kantor Inspektorat Pemerintah Kotamadya Ambon)

0 0 14

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Konflik Ambon Dalam Perspektif Teori Identitas Sosial T2 752013009 BAB II

0 0 25

T2__BAB II Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Kebijakan Transmigrasi Lokal Pemerintah Provinsi Papua T2 BAB II

0 0 44

T2__BAB II Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Manajemen Kurikulum Pendidikan Katekisasi (Studi di Gereja Protestan Maluku) T2 BAB II

0 1 35

T2__BAB II Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Evaluasi Peran Kepala Sekolah dalam Meningkatkan Guru SMP Negeri 9 Ambon T2 BAB II

0 0 21