Mikroorganisme tersebut melekat ke sel bakteri yang telah berada dalam massa plak. Proses perlekatannya adan berupa interaksi stereokemikal yang sangat
spesifik dari molekul-molekul protein dan karbohidrat yang berada pada permukaan sel bakteri dan interaksi yang kurang spesifik yang berasal dari tekanan hidrofobik,
tekanan elektrostatis dan tekanan van der waals. Interaksi yang menimbulkan perlekatan bakteri pengkoloni sekunder ke
bakteri pengkoloni awal dinamakan koagregasi. Koagregasi pengkoloni sekunder ke bakteri pengkoloni awal terjadi antara Fusobacterium nucleatum dengan
Streptococcus sanguis, Prevotella loescheii dengan Actinomyces viscosus dan Capnocytophaga ochracea dengan Actinomyces viscosus. Pada stadium akhir
pembentukan plak yang dominan adalah koagregasi diantara spesies gram-negatif, misalnya koagregasi Fusobacterium nucleatum
dengan Porphyromonas
gingivalis.
16
2.6 Mekanisme terjadinya gingivitis pada pasien yang memakai piranti ortodonti cekat.
16
Menurut penelitian Sheibanina A, Saghiri MA, dkk, penyakit periodontal merupakan kompromi sejumlah inflamasi dan proses degeneratif struktur pendukung
periodontal termasuk gingivitis, resesi gingiva, perdarahan gingiva dan hiperplasia gingiva
25
Menurut penelitian Naranjo dkk, pemakaian piranti ortodonti cekat menyebabkan peningkatan terjadinya plak bakteri secara kualitatif yang berubah dari
.
Universitas Sumatera Utara
mikroflora aerob menjadi mikroflora anaerob yang membahayakan integritas jaringan lunak dan keras. Dalam penelitian klinis, peningkatan insiden lesi dan gingivitis
generalisata ditemukan pada pasien yang sedang menjalani perawatan ortodonti cekat.
Penelitian Hagg dkk dan Boyd dkk menunjukkan bahwa perubahan ekologi dalam mikrobiota oral berpengaruh terhadap komposisi, aktivitas metabolik dan
patogenitas biofilm dengan jumlah daerah retentif bagi plak yang tinggi dan kesulitan di dalam menyingkirkan plak dan menjaga higiena oral.
17
Menurut penelitian Eliades dkk dan Anhoury dkk telah diobervasi bahwa material dan permukaan piranti cekat dapat mempengaruhi perlekatan bakteri dan
kapasitas retensi plak.
17
Penelitian Hannig menunjukkan bahwa pembentukan pelikel terjadi dari biopolimer saliva yang terabsorbasi setelah terpaparnya semua jaringan keras dan
lunak dalam rongga mulut.
17
Menurut penelitian Bussher dan Van der Mei dan Bos dkk menunjukkan bahwa lapisan pertama ini terbentuk diantara permukaan gigi dengan kolonisasi
mikroorganisme.
17
17
Penelitian Liljemark dan Bloomduist menunjukkan bahwa kolonisasi awal bakteri adalah pre-kondisi untuk pembentukan biofim yang matang. Jika plakbiofilm
tidak disingkirkan dalam waktu 72 jam, plak akan mengeras menjadi kalkulus dan tidak dapat dibersihkan dengan cara menyikat gigi dan flossing sehingga dapat
menyebabkan terjadinya gingivitis.
15,17
Universitas Sumatera Utara
Penelitian epidemiologi telah menunjukkan hubungan signifikan antara keparahan penyakit periodontal dengan jumlah plak dental dan tahap oral higiene
dengan penyebab dan hubungan diantara pembentukan dan penumpukan plak dengan pembentukan gingivitis.
2.7 Kerangka Teori