30 Gambar 4 One Group Pretest, Postest Design
Sugiyanto, 1995 : 21 Keterangan:
S : Sampel
Pretest : Tes awal keterampilan Soccer Dribbling Test
MSOP : Matched Subject Ordinal Pairing
KE 1 : Kelompok eksperimen 1 latihan shuttle run
KE 2 : Kelompok eksperimen 2 latihan zig-zag run
Treatment A : latihan keterampilan dribbling dengan shuttle run Treatment B : latihan keterampilan dribbling dengan zig-zag run
Posttest : Tes akhir keterampilan Soccer Dribbling Test
B. Definisi Operasional Variabel Penelitian
Menurut Sumadi Suryabrata 1983: 76 definisi operasional adalah definisi yang didasarkan atas sifat-sifat hal yang didefinisikan yang dapat
diamati. Dalam penelitian ini ada beberapa variabel yang akan diteliti, yaitu pengaruh latihan shuttle run dan zig-zag run terhadap keterampilan
menggiring bola siswa ekstrakurikuler SMA Negeri 1 Banguntapan, Banguntapan, Bantul.
Menurut Sugiyono, 2008 : 39 Variabel adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga
diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulan. KE 1
S pretest
posttest KE 2
Treatment A
Treatment B
MSOP
31 Variabel juga dapat digolongkan menjadi variabel bebas independent
variable dan variabel terikat dependent variable. Variabel bebas adalah
variabel yang mempengaruhi, sementara variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi. Adapun variabel dalam penelitian ini seperti Variabel bebas
independent variable meliputi latihan zig-zag run dan latihan shuttle run serta Variabel terikat dependent variable meliputi keterampilan dribbling.
Agar tidak terjadi salah penafsiran pada penelitian ini maka berikut akan dikemukakan definisi operasional mengenai latihan shuttle run, latihan
zig-zag run dan keterampilan menggiring bola, definisi operasional dalam
penelitian ini, yaitu: a. Latihan zig-zag run adalah suatu bentuk latihan menggiring bola yang
dilakukan dengan cara berkelok –kelok dengan tanda yang telah diatur
melewati rambu-rambu yang telah disiapkan dan diukur dengan keterampilan koordinasi mata, kaki, dan posisi tubuh yang akan diukur
dengan alat ukur soccer dribble test. b. Latihan shuttle run adalah latihan lari menggiring bola bolak-balik pada
titik atau jarak tertentu yang digunakan untuk meningkatkan keterampilan koordinasi mata dan kaki untuk mengubah arah. Lari dilakukan dengan
menggunakan kecepatan, dan menempuh jarak yang pendek. c. Keterampilan dribble adalah kemampuan koordinasi mata dan kaki untuk
menggiring bola dengan kemungkinan kecepatan tercepat, untuk dapat bergerak berubah arah dalam waktu yang cepat dan tepat namun tanpa
32 kehilangan keseimbangan. Keterampilan menggiring bola diukur dengan
soccer dribble test, satuan yang digunakan adalah detik.
C. Populasi dan Sampel Penelitian 1. Populasi