47 sig
lebih besar dari 0,05 Sig 0,05. Berdasarkan hasil analisis diperoleh data sebagai berikut. Hasil selengkapnya disajikan pada lampiran 8.
Tabel 9. Uji-t Hasil Pre-Test dan Post-Test Kelompok Keterampilan Dribbling Eksperimen Shuttle Run Siswa Ekstrakurikuler Sepakbola SMA
Negeri 1 Banguntapan
Kelompok Rata-rata
t-test for Equality of means t
hitung t
tabel Sig.
2tailed Mean
Defference Kenaikan
Persentase
Pre-Test 15.7121
10.487 2.16
0.000 2.48643
15.82 Post-Test
13.2257 Sumber : data diolah 2015
Dari hasil uji-t dapat dilihat bahwa t hitung 10.487 dan t 0,0513 = 2.16 df=13 dan nilai signifikansi p sebesar 0.000. Oleh karena t hiutng 10.487 t
0,0513 = 2.16, dan nilai signifikansi 0.000 0.05 maka hasil ini menunjukkan terdapat perbedaan yang signifikan. Dengan demikian hipotesis yang berbunyi ada
pengaruh latihan shuttle run terhadap peningkatan keterampilan menggiring bola siswa ekstrakurikuler sepakbola SMA Negeri 1 Banguntapan diterima. Artinya
latihan shuttle run memberikan pengaruh yang signifikan terhadap peningkatan keterampilan menggiring bola siswa ekstrakurikuler sepakbola SMA Negeri 1
Banguntapan. Dari data pretest memiliki rerata 15.71, selanjutnya pada saat posttest
rerata mencapai 13.22. Besarnya perubahan keterampilan menggiring bola tersebut dapat dilihat dari perbedaan nilai rata-rata yaitu sebesar 2.486 lebih
banyak dibandingkan sebelum diberikan latihan shuttle run, dengan kenaikan presentase sebesar 15.82.
b. Perbandingan Hasil Pre-Test dan Post-Test Keterampilan Dribbling Kelompok
Eksperimen Zig-zag Run
48 Uji-t yang pertama digunakan untuk menguji hipotesis yang berbunyi
“Ada pengaruh latihan Shuttle Run dan Zig-zag Run terhadap peningkatan keterampilan menggiring bola ekstrakurikuler pemain sepakbola SMA Negeri 1
Banguntapan ”, berdasarkan pre-test dan post-test, kesimpulan penelitian
dinyatakan signifikan jika nilai t hitung t tabel dan nilai sig lebih besar dari 0,05 Sig 0,05. Berdasarkan hasil analisis di peroleh data sebagai berikut. Hasil
selengkapnya disajikan pada lampiran 8.
Tabel 10. Uji t Hasil Pre-Test dan Post-Test Keterampilan Dribbling Eksperimen Zig-zag Run Siswa Ekstrakurikuler Sepakbola SMA
Negeri 1 Banguntapan
Kelompok Rata-rata
t-test for Equality of means t
hitung t
tabel Sig.
2tailed Mean
Defference Kenaikan
Persentase
Pre-Test 15.6743
11.218 2.16
0.000 2.85214
18.19 Pos-Test
12.8221 Sumber : data diolah 2015
Dari hasil uji t, dapat dilihat bahwa t hitung sebesar 6.355 dan t 0,0513 = 2.16 df=13 dan besarnya nilai signifikansi p 0.000. Oleh karena t hitung
6.355 t tabel 2.16, dan nilai signifikansi 0.000 0.05 maka hasil ini menunjukkan terdapat perbedaan yang signifikan. Dengan demikian hipotesis
yang berbunyi ada perbedaan pengaruh latihan zig-zag run terhadap peningkatan keterampilan menggiring bola siswa ekstrakurikuler sepakbola SMA Negeri 1
Banguntapan diterima. Artinya latihan zig-zag run memberikan pengaruh yang signifikan
terhadap peningkatan
keterampilan menggiring
bola siswa
ekstrakurikuler sepakbola SMA Negeri 1 Banguntapan. Dari data pretest memiliki rerata 28.875. Selanjutnya pada saat posttest rerata mencapai 30.75. Adanya
perbedaan yang signifikan ini menunjukkan bahwa latihan zig-zag run
49 memberikan pengaruh yang signifikan terhadap keterampilan menggiring bola
siswa ekstrakurikuler sepakbola SMA Negeri 1 Banguntapan. Besarnya perubahan keterampilan menggiring bola tersebut dapat dilihat dari perbedaan
nilai rata-rata yaitu sebesar 1.875 lebih banyak dibandingkan tes awal, kenaikan persentase sebesar 6.49.
c. Perbandingan Postest Kelompok Keterampilan Dribbling Eksperimen Shuttle Run dan Kelompok Keterampilan Dribbling Eksperimen Zig-zag Run
Hipotesis yang ketiga berbunyi “Latihan zig-zag run lebih baik daripada
latihan shuttle run terhadap peningkatan keterampilan menggiring bola siswa yang mengikuti ekstra sepakbola SMA Negeri 1 Banguntapan
”, dapat diketahui
melalui selisih posttest antara kelompok keterampilan dribbling eksperimen
shuttle run dengan posttest kelompok keterampilan dribbling eksperimen zig-zag
run . Adapun hasil analisis gain-score keterampilan menggiring bola dengan
metode latihan shuttle run dan latihan zig-zag run dapat ditunjukkan pada tabel di bawah ini. Hasil selengkapnya disajikan pada lampiran 8.
Tabel 11. Uji t Berdasarkan Hasil Post-Test Kelompok
Rata-rata t-test for Equality of means
t hitung
t tabel
Sig. 2tailed
Mean Defference
Post-Test Shutle run 13.2257
0.911 2.06
0.370 0.403
Post-Test Zig-zag run 12.8221
Sumber : data diolah 2015 Dari hasil uji t, dapat dilihat bahwa t hitung sebesar 0.911 2.06 t-tabel
df=26 dan besarnya nilai signifikansi p 0.370 0.05, hasil ini menunjukkan bahwa ada perbedaan antara latihan shuttle run dan latihan zig-zag run. Sehingga
hipotesis yang berbunyi “Latihan zig-zag run lebih baik daripada latihan shuttle
50 run
terhadap peningkatan keterampilan menggiring bola siswa yang mengikuti ekstrakurikuler sepakbola SMA Negeri 1 Banguntapan
” hipotesis diterima, jadi
dapat disimpulkan bahwa latihan zig-zag run lebih baik daripada latihan shuttle run
terhadap peningkatan keterampilan menggiring bola siswa yang mengikuti ekstrakurikuler sepakbola SMA Negeri 1 Banguntapan. Selisih postest sebesar
0.403 detik, sehingga latihan zig-zag run lebih baik darpada latihan shuttle run terhadap peningkatan keterampilan menggiring bola atlet.
C. Pembahasan
Berdasarkan analisis data hasil penelitian diperoleh peningkatan yang signifikan terhadap kedua kelompok yang diteliti. Pemberian perlakukan selama
12 kali pertemuan dengan frekuensi 3 kali semingggu memberikan pengaruh terhadap peningkatan keterampilan menggiring bola terhadap kedua kelompok
penelitian. Kemampuan keterampilan menggiring bola siswa yang mengikuti
ekstrakurikuler sepakbola SMA Negeri 1 Banguntapan pada kelompok metode latihan shuttle run sebelum diberi perlakuan memiliki rerata 15.71 detik. Setelah
diberi perlakuan dengan metode latihan shuttle run, kemampuan keterampilan menggiring bola memiliki rerata 13.22 detik. Sedangkan keterampilan menggiring
bola pemain ekstrakurikuler sepakbola SMA Negeri 1 Banguntapan pada kelompok metode zig-zag run sebelum diberi perlakuan memiliki rerata 15,67
detik. Setelah diberi perlakuan dengan metode zig-zag run, keterampilan menggiring bola meningkat dengan rerata menjadi 12.822 detik. Berdasarkan
analisis menunjukkan bahwa metode latihan tersebut berpengaruh signifikan