g. Untuk melihat kondisi dan posisi likuiditas perusahaan dari waktu ke waktu dengan cara membandingkannya untuk beberapa periode.
h. Untuk melihat kelemahan yang dimiliki perusahaan, dari masing-masing komponen yang ada di aktiva lancar dan utang lancar.
i. Menjadi alat pemicu bagi pihak manajemen untuk memperbaiki kinerjanya, dengan melihat rasio likuiditas yang ada pada saat ini.
1. Rasio Kas Cash Ratio
Rasio kas atau cash ratio merupakan alat yang digunakan untuk mengukur seberapa besar uang kas yang tersedia untuk membayar utang. Ketersediaan uang
kas dapat ditunjukkan dari tersedianya dana kas atau yang setara dengan kas seperti rekening giro atau tabungan di bank yang dapat ditarik setiap saat.
Selanjutnya rumus untuk mencari cash ratio dapat digunakan dengan rumus sebagai berikut.
���ℎ ����� = Kas dan Bank
Kewajiban Lancar x 100
Berdasarkan data pada laporan keuangan PT. Perkebunan Nusantara II Persero, maka hasil dari cash ratio dapat dilihat sebagai berikut:
Tabel III.1Penghitungan Rasio Kas Cash Ratio
Uraian Tahun 2013
Tahun 2012 Jumlah Rp
Jumlah Rp
Universitas Sumatera Utara
���� �����
Kas dan Bank Kewajiban Lancar
x 100
93.408.142.955 1.740.527.364.517
5,37 67.056.398.531
1.087.218.526.281 6,17
Sumber : PT. Perkebunan Nusantara II Persero
Berdasarkan hasil analisis di atas, cash ratio PT. Perkebunan Nusantara II Persero tahun 2013 sebesar 5,37. Hal ini menunjukkan setiap Rp 1,00
kewajiban lancar dijamin dengan kas dan bank sebesar Rp 0,0537, ini berarti bahwa PT. Perkebunan Nusantara II Persero mengalami defisit kas dan bank
sebesar 0,9463 untuk setiap Rp 1,00 kewajiban lancar.
2. Rasio Cepat Quick Ratio
Rasio cepat quick ratio atau acid test ratio merupakan rasio yang menunjukkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi atau membayar
kewajiban atau utang lancar utang jangka pendek dengan aktiva lancar tanpa memperhitungkan nilai persediaan inventory. Rumus untuk mencari quick ratio
dapat digunakan sebagai berikut. ����� ����� =
Kas + Efek + Piutang Kewajiban Lancar
x 100
Berdasarkan data pada laporan keuangan PT. Perkebunan Nusantara II Persero, maka hasil dari quick ratio dapat dilihat sebagai berikut:
Tabel III.2Penghitungan Rasio Cepat Quick Ratio
Uraian Tahun 2013
Tahun 2012
Universitas Sumatera Utara
Jumlah Rp Jumlah Rp
����� �����
Kas + Efek + Piutang Kewajiban Lancar
x 100
120.039.551.239 1.740.527.364.517
6,90 150.087.139.215
1.087.218.526.281 13,80
Sumber : PT. Perkebunan Nusantara II Persero
Berdasarkan hasil analisis di atas, quick ratio PT. Perkebunan Nusantara II Persero pada tahun 2013 sebesar 6,90. Hal ini menunjukkan setiap Rp. 1,00
kewajiban lancar akan dijamin dengan Rp 0,069 kas dan efek serta piutang, artinya bahwa posisi PT. Perkebunan Nusantara II Persero per 31 Desember
2013 tidak dapat memenuhi kewajiban lancar oleh kas dan efek serta piutang perusahaan.
3. Rasio Lancar Current Ratio