Selulosa Asetat SINTESIS MEMBRAN SELULOSA ASETAT DARI DAUN PANDAN LAUT (Pandanus tectorius) DENGAN PEMLASTIS DBP (Dibuthylphthalate) UNTUK APLIKASI BATERAI ION LITHIUM.

10 perbandingan larutan pemasak dengan bahan baku maka lignin yang didegradasi akan kecil juga. 5. Ukuran bahan, semakin besar ukuran bahan maka semakin lama waktu prosesnya. Suhu dan tekanan, semakin besar suhu dan tekanan maka semakin cepat waktu prosesnya, kisaran suhunya antara 100°C-110°C dan untuk tekanannya 1 atm.

3. Selulosa Asetat

Selulosa asetat merupakan salah satu turunan dari selulosa. Konversi selulosa menjadi selulosa asetat dilakukan melalui beberapa tahap, yaitu aktivasi selulosa, asetilasi, dan hidrolisis. Tahap aktivasi selulosa adalah pengembangan selulosa untuk meningkatkan reaktivitas selulosa dalam bahan baku, penggembungan serat-serat, dan penurunan derajat polimerisasi. Tahap asetilasi adalah reaksi antara selulosa dengan asam asetat anhidrida dengan katalis asam sulfat. Tahap hidrolisis yaitu pelepasan proton secara bertahap hingga diperoleh selulosa asetat Nurhayati dan Rinta K, 2014. Menurut Roganda, dkk 2013, reaksi esterifikasi selulosa menjadi selulosa asetat secara umum dapat dilihat pada Gambar 3. Gambar 3. Reaksi Umum Pembentukan Selulosa Asetat 11 Menurut Emma Savitri 2004, faktor-faktor yang mempengaruhi reaksi asetilasi: 1. Suhu Suhu tinggi dapat menyebabkan selulosa dan selulosa asetat terdegradasi sehingga mengakibatkan produk turun. 2. Waktu asetilasi Waktu asetilasi yang panjang dapat menyebabkan selulosa dan selulosa asetat terdegradasi sehingga produk menjadi kecil. 3. Kecepatan pengadukan Kecepatan pengadukan yang tinggi akan memperbesar perpindahan massa sehingga semakin memperbesar perpindahan massa maka semakin memperbesar kecepatan reaksi sehingga produk yang dihasilkan akan meningkat. 4. Jumlah asam asetat Jumlah reaktan yang besar akan memperbesar kemungkinan tumbukan antar reaktan sehingga mempengaruhi kecepatan reaksi asetilasi. 5. Jumlah pelarut Jumlah pelarut akan mempengaruhi homogenitas dari larutan tetapi jika jumlahnya terlalu besar akan mengurangi kemungkinan tumbukan antar reaktan memperkecil konsentrasi reaktan sehingga akan memperkecil yield dari produk. Penambahan kandungan asetil juga diharapkan untuk memperkecil ukuran pori, karena ukuran rata-rata pori akan semakin kecil sejalan dengan bertambahnya kandungan asetil Mutiara D., Yuli D., dan Lia L., 2013. Menurut Nurhayati dan Rinta 2014, jika kadar asetil lebih kecil dari 35 digolongkan 12 sebagai selulosa monoasetat, jika antara 35-43,5 digolongkan sebagai selulosa diasetat, dan jika diatas 43,5 digolongkan sebagai selulosa triasetat.

4. Lithium Klorida