Penelitian Yang Relevan Kerangka Berpikir

18 c. Mikroskop Optik Mikroskop adalah alat yang memungkinkan perbesaran citra objek untuk mengamati rincian dari objek tersebut M. Syamsa, 2000. Mikroskop optik ini dapat melihat material sampai perbesaran 1000 kali. Informasi yang didapat berupa bentuk, ukuran, warna, indeks bias, elongasi, sudut, dan sistem kristal. Menurut Pamilia, Linda, dan Mardiyah 2014, penambahan konsentrasi kitosan akan mempengaruhi struktur morfologi dari film plastik. Semakin meningkatnya konsentrasi kitosan, maka akan meningkatkan nilai kuat tarik dari film plastik. Pengaruh penambahan variasi kitosan terhadap struktur morfologi film plastik biodegradable ditunjukkan pada Gambar 8. Gambar 8. Pengaruh Penambahan Variasi Kitosan terhadap Struktur Morfologi Film Plastik Biodegradable. Sumber: Pamilia C., Linda L., dan Mardiyah R.A., 2014

B. Penelitian Yang Relevan

Penelitian yang dilakukan oleh Yasin, S.M.M., Ibrahim, S., dan Johan, M.R., 2014 mengenai “Effect of Zirconium Oxide Nanofiller and Dibutyl 19 Phthalate Plasticizer on Ionic Conductivity and Optical Properties of Solid Polymer Electrolyte ”. Film polimer elektrolit dipersiapkan dengan teknik solution-cast. Polietilen oksida PEO sebagai matriks polimer utama, lithium trifluoromethanesulfonate LiCF 3 SO 3 sebagai garam untuk kompleksasi, DBP sebagai pemlastis, dan zirconium oksida ZrO 2 sebagai pengisi nonokeramik. Penambahan pemlastis DBP ke dalam polimer elektrolit menyebabkan konduktivitas meningkat. Indri Y., Agus S., dan Pardoyo, 2015 mengenai “Modification Effect of Carbon Nanotubes by LiCl CNTsLiCl on the Electrical Conductivity Character ”. Penambahan LiCl mampu meningkatkan konduktivitas elektrik carbon nanotubes pada penambahan LiCl sebanyak 15 dengan nilai konduktivitas sebesar 2,69x10 -3 Scm. Endang W.L., Marfuatun, dan Demas A., 2016 mengenai “Conductivity of Cellulose Acetate Membranes from Pandan Duri Leaves Pandanus tectorius for Li-ion Battery ”. Peningkatan konsentrasi pendopingan garam lithium meningkatkan harga konduktivitas, penambahan garam lithium lebih lanjut menurunkan harga konduktivitas membran. Konduktivitas membran selulosa asetat tertinggi saat komposisi Selulosa AsetatLiCl 6535 dengan nilai 2,95x10 -2 Scm. Sheltami, dkk 2012 mengenai “Extraction of cellulose nanocrystals from mengkuang leaves Pandanus tectorius ”. Ekstraksi selulosa dari daun pandan duri menggunakan pelarut basa yaitu NaOH 4 dan bleaching menggunakan 20 NaOCl 2 pada pH 4,5. Pada penelitian ini selulosa yang diperoleh setelah proses bleaching sebesar 81,6.

C. Kerangka Berpikir

Penelitian di bidang energi menekankan pada penggunaan energi secara efisien. Efisiensi energi tersebut meliputi pengembangan sistem penyimpanan energi, salah satunya adalah baterai ion-lithium. Namun, jika baterai ion-lithium tersebut menggunakan larutan elektrolit, maka akan menyebabkan beberapa masalah, antara lain jika terjadi kebocoran maka akan menimbulkan api dan ledakan. Membran elektrolit pada baterai merupakan polimer elektrolit yang dapat terbiodegradasi dan ramah lingkungan. Membran elektrolit baterai yang berbentuk padatan diharapkan dapat menghindari kebocoran yang mengakibatkan ledakan pada lingkungan yaitu membran elektrolit selulosa asetat dari daun pandan laut. Pendopingan membran elektrolit selulosa asetat dengan garam lithium dapat menghasilkan daya hantar listrik. Selain itu, penambahan pemlastis pada membran elektrolit selulosa asetat dapat meningkatkan konduktivitas membran tersebut. Pembuatan membran elektolit pada penelitian ini diawali dengan isolasi selulosa dari daun pandan laut. Setelah diperoleh selulosa yang berwarna putih kekuningan maka dilanjutkan tahap sintesis selulosa asetat dengan waktu asetilasi selama 30 menit. Tahap selanjutnya, mencetak membran elektolit dimana selulosa asetat dilarutkan dalam asam asetat glasial dan ditambah pemlastis DBP. Campuran tersebut ditambahkan dengan garam lithium, yaitu LiCl dengan 21 konsentrasi 35. Campuran tersebut kemudian dicetak pada cawan petri dan dibiarkan menguap sehingga diperoleh membran elektolit. Hasil sintesis selulosa dan selulosa asetat dikarakterisasi menggunakan spektrofotometer FTIR. Membran elektrolit yang telah dicetak dikarakterisasi dengan Elkahfi 100, spektrofotometer FTIR, dan mikroskop optik. 22 BAB III METODE PENELITIAN

A. Subjek dan Objek Penelitian