114
6. Proses Analisis Kebijakan Usaha Kesehatan Sekolah UKS di Dinas
Pendidikan Dasar Kabupaten Bantul
Gambar 19. Proses Analisis Kebijakan Usaha Kesehatan Sekolah UKS di Dinas Pendidikan Dasar Kab. Bantul
Dikdas melakukan evaluasi kegiatan untuk program lomba sekolah sehat dan lomba dokter kecil dibantu
oleh dinas kesehatan.
Evaluasi Kegiatan Dinas melakukan
Implementasi Kegiatan Dinas
melakukan Adopsi Kebijakan
Dinas tidak melakukan
Formulasi Kegiatan Dinas tidak
melakukan
ALUR KEBIJAKAN
Penyusunan Agenda Dinas tidak
melakukan
Dinasmelaksanakan kegiatan sesuai dengan agenda dalam program lomba sekolah sehat, lomba dokter
kecil, dan program pemberian susu untuk anak SDMI
HASIL KEBIJAKAN
Lomba sekolah sehat : kegiatan seperti lomba untuk tingkat nasional.
Lomba dokter kecil : kegiatan seperti lomba untuk tingkat nasional.
115 Bahwa gambar di atas menjelaskan proses analisis kebijakan UKS
yang terjadi di Dinas Pendidikan Dasar Kabupaten Bantul. Alur kebijakan berdasarkan model proses kebijakan menurut William N. Dunn adalah
penyusunan agenda, formulasi kebijakan, adopsi kebijakan, implementasi kebijakan, dan penilaian evaluasi kebijakan. Bahwa alur kebijakan yang
pertama adalah penyusunan agenda, pada tahap ini Dinas Pendidikan Dasar Kabupaten Bantul melakukannya. Dari temuan penelitian ditemukan bahwa
Dinas menyusun agenda kegiatan sesuai dengan pedoman untul lomba di tingkat nasional.
Berdasarkan pendekatan perumusan kebijakan
man-power approa ch
Dinas melakukan usulan kegiatan mengaktifkan seluruh program UKS, mengadakan sosialisasi, dan di tingkatkannya koordinasi tersebut untuk
menangani masalah-masalah yang ditemukan. Usulan tersebut didasari pada pendekatan perumusan kebijakan
man-power approach
yaitu bahwa pemerintah Dinas Pendidikan Dasar Kabupaten Bantul melakukan tahap ini
tidak melihat adanya permintaan dari masyarakat, tetapi pemerintah memiliki wewenang dan tanggungjawab dalam pelaksanaan kebijakan UKS tersebut.
Tahap kedua adalah formulasi kebijakan, Dinas daerah dalam hal ini Dinas Pendidikan Dasar Kabupaten Bantul tidak melakukan, ini terlihat dari
pendekatan perumusan kebijakan
man-power approach
, karena hal ini dilakukan oleh pemerintah pusat TP UKS Pusat, dinas daerah hanya
menyesuaikan dan melaksanakan tugas yang diberikan dan diputuskan oleh pusat, seperti melaksanakan lomba sekolah sehat, lomba dokter kecil di
116 tingkat daerah, dan pemberian susu untuk anak SDMI, dan memonitoring
keterlaksanaan UKS di sekolah. Mengenai bagaimana proses merumuskan kebijakan, kejelasan kebijakan terhadap lanjutan implementasi UKS menjadi
wewenang pemerintah pusat. Tahap ketiga adalah adopsi kebijakan, tahap ini merupakan tahap
penentuan kebijakan. Kebijakan UKS disahkan oleh pemerintah pusat berdasarkan SKB 4 Menteri. Pendekatan perumusan kebijakan pada tahap ini
adalah
man-power approach
, Dinas Pendidikan Dasar Kabupaten Bantul hanya melaksanakannya. Tahap keempat adalah implementasi kebijakan,
berdasarkan pendekatan perumusan kebijakan
man-power approach
bahwa Dinas Pendidikan Dasar Kabupaten Bantul melakukan tahap ini sesuai dengan
keputusan dan pedoman yang sudah ada, dinas daerah hanya melaksanakan kebijakan tersebut agar sampai pada sekolah-sekolah. Rapat koordinator
program kerja dilakukan dinas juga berdasarkan atas kebijakan mengenai UKS, menyesuaikan rambu-rambu yang diberikan oleh pemerintah pusat.
Tahap kelima adalah evaluasi kebijakan, berdasarkan pendekatan perumusan kebijakan
man-power approach
bahwa Dinas Pendidikan Dasar Kabupaten Bantul melakukan kegiatan evaluasi program Lomba Sekolah
Sehat dan Lomba Dokter Kecil. Kegiatan ini didasari atas keterlaksanaan program di lapangan dengan harapan tujuan yang ingin didapatkan dari
program. Berdasarkan kelima tahap proses kebijakan yang telah dijelaskan di
atas memberikan kesimpulan bahwa analisis kebijakan UKS di Dinas
117 Pendidikan Dasar Kabupaten Bantul lebih banyak terlihat pada pendekatan
perumusan kebijakan dengan
man-power approa ch
daripada
social demand approach
. Analisis Kebijakan UKS dengan pendekatan perumusan kebijakan
man-power approach
berarti bahwa pemerintah memiliki wewenang dantanggungjawab, serta kebijakan yang dibuatnya dapat berlangsung secara
efisiendalam perumusannya, dan lebih berdimensi jangka panjang.
118
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai “Analisis Kebijakan Usaha Kesehatan Sekolah UKS di Dinas Pendidikan Dasar Kabupaten
Bantul ” maka peneliti dapat menarik beberapa kesimpulan sebagai berikut.
1. Kebijakan UKS di Dinas Pendidikan Dasar Kabupaten Bantul diawali
dengan adanya SK Bupati Bantul mengenai Pembentukan Tim Pembina UKS TP-UKS, dan juga tiga program kerja UKS yaitu Program Lomba
Sekolah Sehat, Lomba Dokter Kecil, dan Program Pemberian Susu untuk
Anak SDMI. 2.
Tahap Analisis kebijakan UKS di Dinas Pendidikan Dasar Kabupaten
Bantul yaitu menyusun agenda kebijakan, formulasi kegiatan, dan adopsi kebijakan. Pendekatan perumusan kebijakan yang digunakan adalah
man- power approa ch
. Formulasi kegiatan dilakukan oleh pemerintah pusat, dinas sebagai pelaksana. Pendekatan perumusan kebijakan yang digunakan
adalah
man-power approa ch
. Evaluasi kebijakan berdasarkan pendekatan perumusan kebijakan
man-power approach
, dinas daerah melakukan
monitoring ke sekolah pelaksana UKS di sekolah. B.
Saran 1.
Bagi Kementerian Pendidikan, Kesehatan, Sosial, dan Agama.
Menteri Pendidikan, kesehatan, sosial, dan agama diharapkan dalam memutuskan kebijakan yang dapat berlaku adil bagi seluruh pihak terkait