25 d.
Implementasi
implementation
: siapa yang terlibat dalam implementasi kebijakan? Apa yang mereka kerjakan? Apa dampak dari isi kebijakan?
e. Evaluasi
evaluation:
bagaimana tingkat keberhasilan atau dampak kebijakan diukur? Siapa yang mengevaluasi kebijakan? Apa konsekuensi
dari adanya evaluasi kebijakan? Adakah tuntutan untuk melakukan perubahan atau pembatalan?
6. Implementasi Kebijakan
Dalam proses kebijakan, terdapat langkah-langkah untuk mengetahui apakah kebijakan tersebut sudah sesuai dengan tujuan dan dapat
menyelesaikan permasalahan kebijakan. Mazmanian Sabatier dalam Joko Widodo 2008: 88, menjelaskan implementasi adalah pelaksanaan keputusan
kebijakan dasar biasanya dalam bentuk Undang-Undang, namun dapat pula berbentuk perintah-perintah eksekutif yang penting atau keputusan badan
peradilan. Charles O. Jones dalam Arif Rohman 2007 menyatakan bahwa
implementasi adalah suatu aktivitas yang dimaksudkan untuk mengoperasikan sebuah program. Ada tiga pilar aktivitas dalam mengoperasikan program
tersebut, yaitu: a.
Interpretasi, yaitu aktifitas menafsirkan agar program menjadi rencana dan pengarahan yang tepat dan dapat diterima serta dilaksanakan.
b. Pengorganisasian, pembentukan atau penataan kembali sumberdaya, unit-
unit serta metode untuk menjelaskan program agar bisa berjalan
26 c.
Aplikasi, berhubungan dengan perlengkapan rutin bagi pelayanan, pembayaran, atau lainnya yang disesuaikan dengan tujuan atau
perlengkapan program. Joko Widodo 2008: 16 menjabarkan operasional proses implementasi
suatu kebijakan publik yang mencakup tahap interpretasi, tahap pengorganisasian, dan tahap aplikasi.
a. Tahap interpretasi
interpretation
Tahap interpretasi merupakan tahapan penjabaran sebuah kebijakan yang masih abstrak ke dalam kebijakan yang lebih bersifat teknis operasional.
Kebijakan umum atau kebijakan strategis akan dijabarkan ke dalam kebijakan manajerial dan kebijakan akan dijabarkan dalam kebijakan
teknis operasional. Aktivitas interpretasi kebijakan diikuti dengan kegiatan mengkomunikasikan kebijakan sosialisasi agar seluruh masyarakat
stakeholders
dapat mengetahui dan memahami apa yang menjadi arah, tujuan, dan sasaran kebijakan.
b. Tahap pengorganisasian
Tahap ini lebih mengarah pada proses kegiatan pengaturan dan penetapan siapa yang menjadi pelaksana kebijakan mana yang akan melaksanakan,
dan siapa pelakunya, penetapan anggaran berapa besarnya anggaran yang diperlukan, darimana sumbernya, bagaimana menggunakan, dan
mempertanggung jawabkan, penetapan sarana dan prasarana apa yang diperlukan untuk melaksanakan kebijakan, penetapan tata kerja, dan
27 penetapan manajemen pelaksanaan kebijakan termasuk penetapan pola
kepemimpinan dan koordinasi pelaksanaan kebijakan. c.
Tahap aplikasi Tahap aplikasi merupakan tahap penerapan prosess implementasi
kebijakan ke dalam realitas nyata. Donald S. Van Meter dan Carl E. Van Horn mengatakan implementasi
kebijakan adalah sebagai sebuah abstraksi yang memeperhatikan hubungan antara berbagai faktor yang mempengaruhi hasil atau kinerja suatu kebijakan.
Meter dan Horn berpendapat ada enam variabel dalam mempengaruhi kinerja implementasi, yakni; 1 standar dan sasaran kebijakan; 2 sumberdaya; 3
komunikasi; 4 karekteristik agen pelaksana; 5 kondisi sosial, ekonomi, dan politik; 6 Disposisi Implementatorsikap pelaksana Subarsono, 2008: 99.
a. Standar dan sasaran kebijakan. Standar dan sasaran kebijakan harus jelas
dan terukur sehingga dapat direalisir. b.
Sumberdaya. Implementasi kebijakan perlu dukungan sumberdaya baik sumberdaya manusia maupun sumberdaya nonmanusia.
c. Hubungan antar organisasi. Dalam banyak program, implementasi sebuah
program perlu dukungan dan koordinasi dengan instansi lain. Untuk itu, diperlukan koordinasi dan kerjasama antar instansi bagi keberhasilan suatu
program. d.
Karekteristik agen pelaksana. Karekteristik agen pelaksana mencakup struktur birokrasi, norma-norma, dan pola-pola hubungan yang terjadi
28 dalam birokrasi, yang semuanya itu akan mempengaruhi implementasi
program. e.
Kondisi sosial, politik, ekonomi. Variabel ini mencakup sumberdaya ekonomi lingkungan yang dapat mendukung keberhasilan implementasi
kebijakan. f.
Disposisi implementator. Mencakup tiga hal yaitu respon implementator terhadap kebijakan yang akan mempengaruhi kemauannya untuk
melaksanakan kebijakan, kognisi yaitu pemahamannya terhadap kebijakan dan intensitas disposisi implementasi preferensi nilai yang dimiliki oleh
implementator. Dalam penelitian ini menggunakan teori implementasi Joko Widodo
2008 dimana terdapat 3 tahap yaitu tahap interpretasi, pengorganisasian, dan aplikasi. Dalam tahap interpretasi nantinya akan muncul langkah dalam
membuat kebijakan yaitu penyusunan agenda, formulasi, dan penetapan kebijakan. Tahap formulasi ini lah yang menjadi fokus penelitian. Dalam
penelitian ini juga menggunakan teori Van Meter dan Van Horn. Ada enam komponen yang membantu mengambil data penelitian yaitu standar dan
sasaran kebijakan, sumberdaya, komunikasi, karekteristik agen pelaksana, kondisi sosial, ekonomi dan politik, serta disposisi
B. Usaha Kesehatan Sekolah