102 BU  menambahkan  mengenai  evaluasi  program  pemberian  susu  untuk
anak SDMI sebagai berikut: “Mengevaluasi program pemberian susu  ini bukan  merupakan
wewenang  kami,  itu  merupakan  program  pemerintah  yang pelaksanaannya diberikan kepada dikdas. Jadi dinas pendidikan
dasar  hanya  sebagai  fasilitator  negitu  pula  dengan  instansi-
intansi terkait  lainnya.”  Hasil wawancara dengan  BU pada 7 April 2016
Jadi, dapat disimpulkan bahwa evaluasi program pemberian susu untuk anak  SDMI  ini  dilakukan  oleh  pemerintah  kabupaten  Bantul,  dinas
pendidikan  tidak  mempunyai  wewenang  melakukannya.  Dinas pendidikan  dasar,  dinas  kesehatan,  dan  lembaga  terkait  hanya
mempunyai tanggung jawab untuk memberikan laporan kegiatan yang sudah dilakukan.
B. Pembahasan Penelitian
1. Kebijakan UKS di Dinas Pendidikan Dasar Kabupaten Bantul
Carl  J.  Federick  Leo  Agustino,  2008:7  mengatakan  kebijakan merupakan  serangkaian tindakan atau kegiatan  yang diusulkan seseorang,
kelompok,  atau  pemerintah  dalam  suatu  lingkungan  tertentu  dimana terdapat  hambatan-hambatan  kesulitan-kesulitan  dan  kesempatan-
kesempatan  terhadap  pelaksanaan  usulan  kebijaksanaan  tersebut  dalam rangka  mencapai  tujuan  tertentu.  Usaha  Kesehatan  Sekolah  UKS  juga
termasuk  dalam  suatu  kebijakan  pendidikan,  karena  pengertian  UKS adalah  usaha  kesehatan  masyarakat  yang  di  jalankan  di  sekolah-sekolah,
dengan  sasaran  utama  adalah  anak-anak  sekolah  dan  lingkungannya.
103 Hampir seluruh sekolah di Indonesia saat ini  mengimplementasikan  Trias
UKS, tetapi masalah-masalah masih saja menghantui proses implementasi Trias UKS di sekolah tak terkecuali di Kabupaten Bantul.
Terdapat sekolah yang beranggapan bahwa pelaksanaan UKS hanya sebatas  pada  adanya  ruang  UKS  saja  terutama  di  sekolah  dasar  SD.
Bahkan,  UKS  di  sejumlah  sekolah  dasar  pemanfaatannya  tidak  optimal. Padahal  pelaksanaan  UKS  adalah  terlaksananya  TRIAS  UKS  yaitu
lingkungan  kehidupan  sekolah  yang  sehat,  pendidikan  kesehatan,  dan pelayanan  kesehatan  di  sekolah  secara  utuh.  Untuk  mengatasi
permasalahan  yang ada, maka Dinas Pendidikan  Dasar Kabupaten Bantul membuat  kebijakan  berdasarkan  Surat  Keputusan  Bupati  Bantul  No.  68
Tahun  2016  tentang  pembentukan  sekretariat  Tim  Pembina  UKS  TP
UKS.
Temuan  penelitian  menunjukkan  bahwa  Tim  Pembina  UKS Kabupaten Bantul merupakan organisasi  yang bertugas dan  bertanggung
jawab atas implementasi kebijakan UKS. Anggota dari Tim Pembina UKS Kabupaten terdiri dari  lembaga-lembaga kedinasan  lintas  sektoral, seperti
dinas  pendidikan  dasar,  dinas  pendidikan  menengah,  dinas  kesehatan, BLH, Puskesmas, dinas sosial, PKK, dan lain sebagainya sehingga dalam
pembuatan kebijakan dalam hal ini program kerja tahunan tidak luput dari keterlibatan  seluruh  lembaga  atau  instansi  terkait  sebagaimana  dalam
pedoman  pengembangan  dan  pembinaan  UKS  bagian  kebijakan  umum yang  menyebut  bahwa  pembinaan  dan  pengembangan  UKS  dilaksanakan
104 secara lintas program dan lintas aektor melalui kegiatan yang terpadu dan
berkesinambungan. Menurut  hasil  temuan  penelitian,  Tim  pembina  UKS  Kabupaten
Bantul mempunyai 27 program kerja yang dilaksanakan pada tahun 2015. Semua  program  tersebut  dibagi  untuk  semua  sektor  terkait  dan  menjadi
tanggung  jawab  masing-masing  sektor.  Untuk  Dinas  Pendidikan  Dasar Kabupaten Bantul bertanggung jawab atas 3 program yaitu program lomba
sekolah  sehat,  lomba  dokter  kecil,  dan  program  pemberian  susu  untuk anak SDMI.
Dalam  proses  kebijakan,  terdapat  langkah-langkah  untuk mengetahui  apakah  kebijakan  tersebut  sudah  sesuai  dengan  tujuan  dan
dapat menyelesaikan permasalahan kebijakan.  Menurut Charles O. Jones implementasi
adalah suatu
aktivitas yang
dimaksudkan untuk
mengoperasikan  sebuah  program.  Ada  tiga  pilar  aktifitas  dalam mengoperasikan program tersebut, yaitu:
a. Interpretasi, yaitu aktifitas menafsirkan agar program menjadi rencana
dan pengarahan yang tepat dan dapat diterima serta dilaksanakan. b.
Pengorganisasian,  pembentukan  atau  penataan  kembali  sumberdaya, unit-unit serta metode untuk menjelaskan program agar bisa berjalan
c. Aplikasi,  berhubungan  dengan  perlengkapan  rutin  bagi  pelayanan,
pembayaran,  atau  lainnya  yang  disesuaikan  dengan  tujuan  atau perlengkapan program Arif Rohman, 2007.
105 Maka, Dinas Pendidikan Dasar Kabupaten Bantul yang juga sebagai salah
implementator  kebijakan  tersebut,  dalam  membuat  suatu  kebijakan  yang nanti produknya adalah sebuah program dalam hal ini ketiga program yang
sudah disebut di atas, juga harus melewati ketiga tahap tersebut.
2. Interpretasi Kebijakan Usaha Kesehatan Sekolah UKS di Dinas