Pentingnya Mengetahui Gaya Belajar

31 Interaksi dengan keluarga dan teman sebaya menjadi penting bagi anak. Hubungan anak dengan guru menjadi hal penting dalam hidup anak. Siswa kelas tinggi, dalam penelitian ini siswa kelas V sekolah dasar juga mempunyai ciri khas. Rita Eka Izzaty 2008 menyebutkan ciri-ciri sebagai berikut: 1. Perhatiannya tertuju kepada kehidupan praktis. 2. Ingin tahu, ingin belajar dan realistis. 3. Timbul minat kepada pelajaran-pelajaran khusus. 4. Anak memandang nilai sebagai ukuran yang tepat mengenai prestasi dan, 5. Anak-anak suka membentuk kelompok sebaya atau peergroup untuk bermain bersama, mereka membuat peraturan sendiri dalam kelompoknya. Karakteristik anak-anak pada masa kelas tinggi Sekolah Dasar 910 tahun sampai dengan 1213 tahun menurut Anak Agung Ngurah Adhiputra 2013:30 adalah sebagai berikut: 1. Adanya minat terhadap kehidupan praktis sehari-hari yang konkret. 2. Realistik, ingin tahu dan ingin belajar. 3. Menjelang akhir masa ini telah ada minat terhadap hal-hal dan mata pelajaran khusus. 4. Sampai kira-kira umur 11 tahun anak berusaha menyelesaikan tugasnya sendiri. 5. Pada masa ini anak memandang nilaiangka rapor sebagai ukuran yang tepat mengenai prestasinya di sekolah. 6. Anak-anak pada masa ini cenderung membentuk kelompok sebaya untuk bermain bersama. 7. Dan mereka tidak lagi terikat pada peraturan permainan yang tradisonal, tapi mereka cenderung membuat peraturan sendiri. Berdasarkan ciri-ciri yang telah diuraikan di atas maka dapat disimpulkan bahwa siswa SD kelas tinggi yaitu IV, V dan VI memiliki ciri-ciri yang khas. Kelas tinggi dalam penelitian ini adalah siswa kelas V SD. Adapun ciri-ciri khas tersebut mengenai perkembangan mental dan kognitif. Siswa kelas V cenderung berada dalam tahap operasional konkret yaitu perhatiannya tertuju pada hal-hal 32 praktis dan konkret. Siswa kelas V berorientasi pada nilai yang tinggi dan mulai menunjukkan minat pada mata pelajaran khusus yang disenangi. Selain perkembangan mental, siswa menunjukkan perkembangan sosial yang penting. Siswa kelas V mulai membentuk kelompok dengan teman sebayanya. Kehidupan sosialnya tidak hanya bergantung pada keluarga namun mulai mencari teman yang dianggap nyaman baginya. Mereka cenderung dalam tahap mencari jati diri sehingga terkadang merasa tidak nyaman dengan beberapa aturan dan lebih suka membuat peraturan sendiri.

D. Kerangka Berpikir

Setiap siswa memiliki cara tersendiri dalam belajar. Cara belajar yang termudah dan tercepat disebut gaya belajar. Gaya belajar berdasarkan preferensi sensori ada tiga macam yaitu visual, auditorial dan kinestetik. Gaya belajar visual mengandalkan indera penglihatanya dalam belajar. Gaya belajar auditorial mengandalkan indera pendengarannya dalam belajar. Gaya belajar kinestetik mengandalkan keaktifan bergerak, melakukan dan memanipulasi dalam belajar. Ketiga macam gaya belajar memiliki ciri yang khas satu sama lain. Pada umumnya setiap siswa memiliki ketiga gaya belajar tersebut, namun pada suatu kesempatan hanya ada satu gaya belajar yang menonjol. Hal ini kemudian dijadikan alasan peneliti untuk melakukan identifikasi kecenderungan gaya belajar yang dimiliki oleh siswa kelas V SD se gugus 3 Kecamatan Pengasih Kabupaten Kulon Progo tahun ajaran 20142015.