24 sebelum memberi penilaian apa pun. Karena kebajikan ini meningkatkan
kepekaan moral anak, ia pun akan terdorong membela pihak yang diperlakukan secara tidak adil dan menuntut agar semua orang tanpa
pandang suku, bangsa, budaya, status ekonomi, kemampuan, atau keyakinan, semuua diperlakukan setara.
Dalam Salinan Lampiran Permendikbud No. 57 Tahun 2014 tentang Kurikulum SD tercantum Kompetensi Inti-2 untuk kelas 4 Sekolah Dasar
yaitu,menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan
tetangganya. Kompetensi inti dirancang seiring dengan meningkatnya usia peserta didik pada kelas tertentu. Rumusan Kompetensi Inti-2 KI-2 adalah
untuk kompetensi inti sikap sosial.
B. Hakekat Pendidikan
1. Pengertian Pendidikan
Pendidikan merupakan salah satu unsur penting dalam kehidupan manusia. Proses pendidikan terjadi sepanjang kehidupan manusia sejak ia
lahir hingga meninggal. Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyebutkan bahwa “Pendidikan merupakan usaha
sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran, agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi
dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya,
masyarakat, bangsa dan negara.”Pengertian tersebut sesuai dengan pendapat
25 Muhammad Saroni 2011: 10 yang menyatakan bahwa pendidikan
merupakan suatu proses yang beralngsung dalam kehidupan sebagai upaya untuk menyeimbangkan kondisi dalam diri dengan luar diri.
Fatchul Mu’in 2013: 287-289 mendefinisikan pendidikan sebagai berikut.
a. Proses yang terjadi secara ilmiah. Pada dasarnya manusia secara alamiah
merupakan makhluk yang belajar dari peristiwa alam dan gejala-gejala kehidupan yang ada untuk mengembangkan kehidupannya. Hal tersebut
merupakan bagian dari kehidupan yang memang telah berjalan sejak manusia lahir.
b. Pendidikan bisa dianggap sebagai proses yang terjadi secara sengaja,
direncanakan, didesain, dan diorganiasi berdasarkan aturan yang berlaku terutama perundang-undangan yang dibuat atas dasar kesepakatan
masyarakat. masyarakat mulai menyadari pentingnya upaya membentuk, mengarahkan, dan mengatur manusia sebagaimana dicita-citakan
masyarakat terutama cita-cita orang-orang yang mendapatkan kekuasaan. Dari beberapa pendapat di atas, peneliti dapat menyimpulkan bahwa
pendidikan merupakan usaha sadar manusia untuk mengembangkan dirinya. Pendidikan berlangsung sepanjang hayat manusia dan berlangsung di
manapun.
2. Komponen-Komponen Pendidikan
Tiga komponen pokok pendidikan adalah peserta didik, pendidik, dan tujuan pendidikan sebagai berikut Dwi Siswoyo, 2008:44.
26 a.
Pendidik: yang meliputi usia pendidikan, tingkat pendidikan, kualitas pengalamannya, kehadirannya langsung atau tidak
langsung, kemampuannya, minat-minatnya, wataknya, tatusnya, wibawanya, dan komitmennya terhadap tugas dan kewajibannya.
b. Peserta didik: yang meliputi jumlah peserta didik, minat-minatnya,
perkembangannya, pembawaannya, tingkat kesiapannya, minat- minatnya, motivasinya, cita-citanya.
c. Tujuan pendidikan dapat meliputi tujuan-tujuan yang ingin dicapai
dalam dan prose pendidikan, dan tujuan-tujuan yang sangat spesifik sampai tujuan yang bersifat umum.
Dalam proses pendidikan terjadi interaksi antara peserta didik dan pendidik dalam mencapai tujuan pendidikan.
Lebih lanjut, Dwi Siswoyo 2008:44 menjelaskan bahwa dalam interaksi pendidikan interaksi antarkomponen pendidikan dapat mencakup
disamping apa yang dilakukan oleh pendidik dan apa yang dilakukan oleh peserta didik, juga isi dalam interaksi isi pendidikan, alat-alat yang dipakai
dalam interaksi alat pendidikan dan suatu tempat dimana terjadi proes pendidikan lingkungan pendidik. Hal demikian disebut lingkungan
pendidikan, yang mencakup lingkungan fisik, sosial, dan budaya.
C. Hakekat Pendidikan Karakter